
Oleh: Wayan Nita
I Putu Juliawan, mahasiswa Sekolah Perhotelan Bali, sudah lebih dari dua tahun membentuk tubuhnya di fitness center. Menurutnya, fitness selain untuk membentuk tubuh dan menjaga penampilan juga demi kesehatan. Selain fitness, Putu juga melakukan perawatan untuk tubuhnya. Memang, untuk perawatan tubuh, mahasiswa semester satu ini tidak melakukannya di salon. Tapi Putu cukup melakukan luluran maupun facial di rumah dengan dibantu sang adik yang kebetulan sekolah di jurusan salon dan kecantikan. Kegiatan itu rutin dilakukannya setiap minggu di samping juga memakai handbody dan parfum setiap hari.
Tak ada kata malu bagi Putu untuk melakukan perawatan tubuh layaknya wanita. Bagi cowok kelahiran Denpasar 18 tahun lalu ini, perawatan tubuh dan memperhatikan penampilan baik pakaian maupun sepatu adalah hal wajar. “Apalagi saya sekolah di bidang perhotelan yang nantinya berkecimpung di dunia pariwisata. Di mana mengharuskan saya bertemu banyak orang dan harus bisa memuaskan mereka dalam pelayanan di hotel,” jelas Putu yang tinggal di Jl Tukad Pakerisan.
Putu menegaskan, tidak takut kalau banyak wanita yang menyebutnya dengan cowok metroseksual. Meskipun anggapan banyak orang negatif pada cowok metroseksual tapi semua tergantung orang yang melihat dan kembali pada individu masing-masing. Untuk apa cowok memperhatikan penampilan dan seberapa jauh cowok itu memperhatikan penampilan. Selagi di batas wajar dan tidak merugikan orang lain, sah-sah saja cowok memperhatikan penampilan dan melakukan perawatan tubuh. ”Cewek saya tidak pernah keberatan saya sering luluran dan facial, juga ikut fitness setiap hari. Dia juga tidak malu jalan sama saya karena katanya saya bisa berpakaian sesuai dengan situasi dan kondisi,” ungkap Putu.
I Putu Juliawan, mahasiswa Sekolah Perhotelan Bali, sudah lebih dari dua tahun membentuk tubuhnya di fitness center. Menurutnya, fitness selain untuk membentuk tubuh dan menjaga penampilan juga demi kesehatan. Selain fitness, Putu juga melakukan perawatan untuk tubuhnya. Memang, untuk perawatan tubuh, mahasiswa semester satu ini tidak melakukannya di salon. Tapi Putu cukup melakukan luluran maupun facial di rumah dengan dibantu sang adik yang kebetulan sekolah di jurusan salon dan kecantikan. Kegiatan itu rutin dilakukannya setiap minggu di samping juga memakai handbody dan parfum setiap hari.
Tak ada kata malu bagi Putu untuk melakukan perawatan tubuh layaknya wanita. Bagi cowok kelahiran Denpasar 18 tahun lalu ini, perawatan tubuh dan memperhatikan penampilan baik pakaian maupun sepatu adalah hal wajar. “Apalagi saya sekolah di bidang perhotelan yang nantinya berkecimpung di dunia pariwisata. Di mana mengharuskan saya bertemu banyak orang dan harus bisa memuaskan mereka dalam pelayanan di hotel,” jelas Putu yang tinggal di Jl Tukad Pakerisan.
Putu menegaskan, tidak takut kalau banyak wanita yang menyebutnya dengan cowok metroseksual. Meskipun anggapan banyak orang negatif pada cowok metroseksual tapi semua tergantung orang yang melihat dan kembali pada individu masing-masing. Untuk apa cowok memperhatikan penampilan dan seberapa jauh cowok itu memperhatikan penampilan. Selagi di batas wajar dan tidak merugikan orang lain, sah-sah saja cowok memperhatikan penampilan dan melakukan perawatan tubuh. ”Cewek saya tidak pernah keberatan saya sering luluran dan facial, juga ikut fitness setiap hari. Dia juga tidak malu jalan sama saya karena katanya saya bisa berpakaian sesuai dengan situasi dan kondisi,” ungkap Putu.
KPO/EDISI 143/JANUARI 2008
0 komentar:
Posting Komentar