Home » » Franchise Persaudaraan Ala Nasi Krawu Gresik

Franchise Persaudaraan Ala Nasi Krawu Gresik


OLEH: WURI WIGUNANINGSIH
Nasi Krawu Mbuk Su, memang belum setenar Mc Donald, KFC atau franchise makanan lainnya. Tapi sedikit demi sedikit, makanan khas Gresik ini mulai dikelola profesional agar bisa berkembang layaknya franchise (waralaba) dalam arti sebenarnya. Saat ini, Nasi Krawu Mbuk Su tersebar di daerah Gerbangkertosusilo (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya dan Sidoarjo). Di kawasan tersebut, nasi krawu memang tersebar dalam bermacam-macam nama.
“Saat ini, Nasi Krawu Mbuk Su yang tersebar di beberapa daerah tersebut masih bertalian saudara. Mulai anak, cucu, sepupu atau keponakan dari Mbuk Su. Selama ini tidak ada perjanjian resmi di antara kami yang akan mendirikan warung Nasi Krawu Mbuk Su. Cuma sebelum mendirikan, biasanya mereka minta izin pada anggota keluarga Mbuk Su. Mungkin kita akan berpikir untuk membuat perjanjian bisnis, ketika ada orang lain ingin mendirikan warung dengan nama Nasi Krawu Mbuk Su. Selama ini, ada yang mendirikan warung nasi krawu, tapi tidak menggunakan nama Nasi Krawu Mbuk Su,” kata Hj Haniah, salah satu putri Mbuk Su.
Meskipun nasi krawu buatan ibunya banyak ditiru orang, tapi Haniah sekeluarga merasa tidak tersaingi. Masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Selain itu sebelum meninggal, Mbuk Su berpesan supaya membiarkan orang yang meniru masakannya. Karena setiap orang mempunyai rejeki sendiri-sendiri.
Pemda Gresik pun mengakui keberadaan Nasi Krawu Mbuk Su, sebagai makanan khas dari Gresik. Hal ini terlihat dari seringnya Nasi Krawu Mbuk Su, diajak pameran di beberapa daerah lain sebagai makanan khas Gresik. Nasi yang mampu bertahan selama 24 jam ini juga sering menjadi jamuan resmi di Pemda Gresik. Kunci dari makanan yang terdiri dari daging yang disuwar-suwir ini adalah pembuatan dan kemasannya yang tradisional. Semua bumbu dihaluskan secara manual menggunakan tangan dan cobek dari tanah. Meskipun sekarang banyak bumbu yang dihaluskan menggunakan blender.
“Supaya terlihat alami, kalau yang langsung makan, kita menyajikannya menggunakan pincuk yang terbuat dari daun pisang. Tapi kalau dibawa pulang tidak dipincuk, tapi dibungkus menggunakan daun pisang. Meskipun kita menggunakan nama sama, tapi setiap warung mempunyai ciri yang berbeda-beda. Maklum saja, karena tangan yang mengolah juga berbeda. Harga setiap bungkus atau pincuknya, tergantung pada lauk yang dipilih. Lauk yang disediakan inilah yang membedakan antara warung satu dengan warung lainnya,” tukas Haniah.
Supaya tidak bau dan bertahan sampai 24 jam, setelah keluar dari dandang, nasi diangin-anginkan selama beberapa jam. Setelah itu baru dimasukkan ke sebuah tempat sehingga tetap bertahan selama 24 jam. Resep inilah yang dikembangkan oleh keluarga besar Mbuk Su dalam mengolah nasi krawu selama lebih dari 50 tahun lalu. (wuri_bali@yahoo.com)
Thanks for reading Franchise Persaudaraan Ala Nasi Krawu Gresik

0 komentar:

Posting Komentar