Diskriminasi ODHA Justru Picu Penularan

thumbnail
PENGANTAR REDAKSI: Penyakit AIDS yang diakibatkan virus HIV hingga kini belum ditemukan obatnya. Dari tahun ke tahun, jumlah pengidapnya terus meningkat tajam baik di negara maju maupun berkembang. HIV telah menulari ibu rumah tangga biasa, anak-anak dan bayi. Dengan mudahnya kita temukan penderita AIDS yang tinggal di pedesaan. Penularan virus HIV ini bisa ditangkal bila masyarakat disadarkan untuk tidak mendiskriminasikan para penderitanya.

Oleh: RORO SAWITA

Benarkah bergaul dengan penderita AIDS atau Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) bisa membuat kita ikut tertular penyakit mematikan tersebut? Lewat mana saja media penyebaran virus tersebut? Menurut Direktur Yayasan Bali Plus Putu Utami Dewi, masyarakat umumnya kurang informasi soal penyebaran virus tersebut. Akibatnya, orang yang positif tertular HIV/AIDS kerap dikucilkan dari pergaulan. Itulah sebabnya Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) jarang mau membuka diri. Perasaan takut dan malu bercampur aduk menambahkan tekanan batin yang kian berat.
Menurut Putu Utami, dalam beraktifitas sosial biasa bersama para ODHA tidak akan menyebabkan penularan. Dengan menjauhi mereka hanya membuat penularan lebih cepat. Penularan virus HIV ini selain lewat hubungan seksual (gonta-ganti pasangan), juga melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian (jarum bekas), donor darah dan ibu yang terinveksi menular kepada anak yang ada dalam kandungannya. “Mereka bisa diberdayakan untuk melakukan pencegahan dengan memberitahu pasangannya atau memeriksakan diri ke dokter untuk meminta alat yang steril,” tegas Putu Utami.
Penderita HIV dapat hidup dengan layak seperti masyarakat biasa tanpa diketahui statusnya sebelum melakukan pengecekan darah. Sedangkan AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit yang diakibatkan menurunnya kekebalan tubuh. Mulanya virus hadir seperti kawan sel darah putih, lama kelamaan parisit ini berhasil menggerogoti sel darah putih yang berfungsi sebagai antibodi. Umumnya penderita HIV positif berubah menjadi ODHA melalui proses panjang hingga 10 tahun. Berbagai bentuk terapi telah ditemukan salah satunya ARV tapi tidak satupun yang mampu memberantas virus tersebut. ARV hanya manghambat perkembangnya dan memberi kesempatan penderita untuk hidup lebih lama.
Yayasan Bali Plus yang bergerak di bidang pendukungan ODHA memiliki agenda dan program pemberdayaaan terhadap mereka yang hidup dengan AIDS dan orang-orang terdekat di lingkungan tempat tinggal mereka seperti teman, keluarga, pasangan hidup dan anaknya. Sejak 25 Januari 2001 silam, Bali Plus berhasil merangkul 214 penderita AIDS di seputaran Bali. Awalnya diadakan pertemuan silang antar penderita. Mereka saling berbicara, berkeluh kesah, bertukar informasi dan melakukan meditasi bersama sampai dapat mandiri dan berdikari sendiri. Yayasan yang terletak di Jl Kertha Winangun 1A No 12, Denpasar berharap suatu hari para ODHA dapat hidup sejajar dengan masyarakat lainnya.
Lama kelamaan, menurut Putu Utami Dewi, kebutuhan para ODHA makin berkembang. Sebagian besar dari mereka adalah penduduk pendatang dengan tingkat ekonomi lemah sehingga membutuhkan pendampingan saat sakit atau dirawat di rumah sakit. Program pendampingan ini pertama disasarkan pada keluarga penderita. Mereka dididik cara merawat, pola hidup sehat, dan waktu pengobatan. Pendampingan inipun berkembang pada pihak luar yang mau menjadi relawan tanpa gaji untuk merawat para ODHA. “Kalau ada kelurganya kita berdayakan dulu keluarganya untuk dilatih bisa merawat, tapi kalau tidak ada juga kawan-kawan relawan yang bersedia mendampingi,” ungkap Putu Utami. (rsawita_82@yahoo.co.id)

Pasang Perangkap ABCDE & M

thumbnail
LENTERA
OLEH: DIDIK PURWANTO
Karis (27), bukan nama sebenarnya, sudah tiga setengah tahun merantau ke Bali. Memang tujuannya mencari kerja. Apa bisa dikata, ternyata hanya pekerjaan sebagai PSK harus dilakukan oleh warga Banyuwangi ini. Tak ada seorang pun yang tahu bahwa wanita ini mengidap HIV. Keluarga bahkan suaminya pun tidak mengetahui sang istri telah mengidap virus ganas penyebab AIDS tersebut. Tiap kali berhubungan seksual, suami harus menggunakan kondom untuk mencegah tertularnya virus. “Kami berkomitmen untuk tidak memiliki anak karena takut akan tertular HIV pada keturunan kami,” ujarnya sendu.
Untuk membantu perekonomian keluarga, Karis harus tetap bekerja hanya sekadar untuk menambah penghasilan. Walau tidak penuh semalam, upaya ini harus tetap dilakukan demi menyambung hidup di perantauan. “Asal jangan sampai terasa pusing, panas dan kecapekan saja. Saya masih bisa melayani pria hidung belang. Prinsipnya yang mau berkencan dengan saya harus memakai kondom, itu saja,” tambahnya.
Begitu juga dengan Amat (40). Warga Banyuwangi yang telah merantau sembilan tahun di Bali ini telah positif mengidap HIV dua tahun lalu. Kebiasaan “jalan” dengan berganti pasangan tersebut malah membuat tubuhnya terkena herpes. Setelah periksa di rumah sakit, ternyata positif HIV. “Sedih sih tapi saya berusaha menjalani hidup apa adanya,” ungkap Amat yang telah lima tahun menjalani profesi waria.
Keinginan Amat yang belum tercapai adalah membuat usaha sendiri untuk mencukupi kebutuhan pribadi. Sama dengan Karis, Amat pun masih “jalan” dengan beberapa pasangan demi mempertahankan hidup di surga dunia ini.
Untuk dapat berkomunikasi dengan para ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) tersebut, orang awam harus dapat mengakses konselor atau pendamping ODHA ini. ODHA akan tertutup terhadap rahasia mereka (terkena HIV). Bagaimanapun, ODHA adalah manusia yang ingin hidup normal tanpa ingin diketahui rahasia pribadinya. Kecuali pada orang-orang yang dapat dipercaya untuk diajak ngobrol bersama. “Setelah kenalan dengan konselor (pendamping), kini saya bisa berinteraksi dengan mereka (ODHA),” kata I Gusti Ayu Vidyari yang akrab disapa Awi.
Menurutnya, ODHA mendapat kemudahan untuk mengurus ASKESKIN yang dapat digunakan untuk berobat di RSUP Sanglah atas rekomendasi dari Wakil Gubernur, Alit Kelakan selaku ketua Komisi Penanggulangan AIDS. “Namun entah kenapa, Dinas Kesehatan malah mengurangi jatah obat untuk ODHA yang biasa dibagi gratis. Sisa yang harus dibayar untuk membayar obat, kita cari dari penggalian dana berupa penjualan souvenir dan sumbangan dari donatur,” ungkap Awi, staf Pengembangan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Bali Plus tersebut.
Bagi Opi Sulaiman, koordinator KDS Bali Plus telah menyosialisasikan bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat. Cara ini cukup sederhana, yaitu ABCDE dan M. “Abstinence (putus hubungan total dengan HIV), Be Care with Couple (setia dengan pasangan), Condom (pemakaian kondom), Don’t Inject (jangan memakai jarum suntik), Education (penyuluhan, seminar) dan Masturbation (tindakan seks terhadap diri sendiri). Namun tindakan terakhir belum menjadi solusi umum,” terang Opi.(penacinta@yahoo.com)

Wagub NTB Anjurkan PNS Tes Urine

thumbnail
OLEH: Hernawardi
Penderita HIV/ADIS di NTB sejak 1992 sampai 2007 mencapai 162 orang yang tersebar di 9 kabupaten/kota. Ada 107 orang terkena HIV dan sisanya 55 orang bergulat dengan AIDS. Penyakit mematikan ini justru menimpa kalangan usia produktif antara 20-40 tahun. Wagub NTB, Drs HB Thamrin Rayes, yang juga Ketua Komite Penanggulangan AIDS (KPAD) mengaku terkejut dengan peningkatan jumlah penderita tersebut.
Wagub Rayes bahkan menganjurkan agar PNS di lingkup Pemprov NTB melakukan tes urine untuk membuktikan bahwa yang bersangkutan tidak terkena narkoba dan HIV/AIDS. Tes urine ini penting guna meyakinkan masyarakat bahwa PNS yang ada di NTB bersih dari narkoba. “Tes ini bukan mencari-cari kesalahan, tapi lebih pada upaya memberikan citra yang baik bagi masyarakat,” kata Bonyo, panggilan akrab wagub ini.
Menurut Wagub Rayes, sudah saatnya PNS mengambil peran strategis untuk hal-hal yang berhubungan dengan pemberantasan, pencegahan dan peredaran narkoba kendati tidak sedikit PNS yang terlibat dalam kasus narkoba.
Kasie Surveilans Epidemiologi pada Subdin P2P Dinas Kesehatan NTB, dr IK Artastra,MPH, memaparkan saat ini ada tiga klinik VCT yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan konseling dan terapi yakni di RSU Mataram, Klinik VCT ‘’Balai Matahari”RSJ Slagalas dan di RSU Praya. Khusus di Mataram dilakukan pengembangan di Puskesmas Taliwang dan Puskesmas Tanjung Karang.
Kepala Klinik VCT ‘’Balai Matahari” RSJ Slagalas, Mataram, Ns. M. Sunarto,S.Kep menyebutkan selama Januari - Oktober 2007 tercatat 15 klien yang melakukan konseling, 11 laki-laki dan 4 wanita. Penyebabnya sebagian besar pengguna narkoba jarum suntik yang bergantian.(ardi_31@yahoo.com)

Mereka Menulis Dari Pengalaman Keterpurukan

thumbnail
OLEH: DIDIK PURWANTO
Bicara tentang HIV dan AIDS adalah bicara menyangkut masalah sosial, ekonomi, politik, kesejahteraan, pendidikan, komunikasi, pengobatan, dan lainnya. Upaya penyadaran kepada Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) maupun non pengguna harus terus dikampanyekan secara terus-menerus pada masyarakat. Menurut Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, pada Oktober 2006 lalu terdapat 1.220 kasus HIV dan AIDS di Bali. Dari jumlah tersebut 44,5 persen berasal dari kalangan injecting drugs user (IDU), bahasa lain penasun. Setelah itu baru dari hetero-seksual (38 persen), homoseksual (9 persen) dan tidak diketahui (8 persen). Begitu juga dengan estimasi Departemen Kesehatan tahun 2006, jumlah penderita ODHA mencapai 11.165 orang dan diyakini masih lebih banyak dari jumlah tersebut. Kebanyakan penderita adalah akibat narkoba suntik dan seks bebas. Usia yang mayoritas paling rentan terkena adalah usia 15-24 tahun dengan 95% pengidap ditemukan di negara berkembang.
Fenomena di atas bukan hanya pantas dilihat dan didiamkan semata namun dituntut peran aktif masyarakat, LSM, media massa, tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam menyosialisasikan resiko seks bebas serta narkotika dan obat terlarang (narkoba). Sebagai langkah awal, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali, Australia Indonesia Partnership (AIP) dan Sloka Institute (lembaga pengembangan media, jurnalisme dan informasi di Denpasar) meluncurkan buku LENTERA (Lembaran tentang Realitas AIDS). Buku yang memuat 87 artikel tentang Acquired Immune Deficiancy Syndrome (AIDS) dan sebelumnya sudah diterbitkan di beberapa media lokal seperti Bali Post, Denpost, Tokoh, dan Sarad ini disusun berdasarkan cerita dari sumber primer yaitu sumber yang mengalaminya langsung. Sebagian besar memuat tulisan dari kelompok-kelompok yang selama ini lebih sering di lapangan dalam penanggulangan AIDS seperti penasun, gay, waria, dan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) itu sendiri. “Penulis dalam buku ini tidak lagi monopoli penulis atau jurnalis, tapi lebih pada korban atau pemakai agar lebih mengena dan tidak sekadar omong kosong,” kata Anton Muhajir yang mengedit buku tersebut bersama Mercya Soesanto dan Ni Komang Erviani.
Wakil Gubernur Bali Alit Kesuma Kelakan yang juga Ketua KPA Provinsi Bali menilai pemberitaan tentang AIDS selama ini, aktivis penanggulangan AIDS maupun ODHA lebih sering jadi obyek. Mereka ditulis, bukan menulis. Namun dalam buku Lentera, mereka mengambil peran itu. Mereka kini jadi subyek. “Buku Lentera ini adalah buku kehidupan, karena di dalamnya termuat kisah hidup anak manusia dengan perjuangan dan semangatnya menanggulangi HIV dan AIDS,” ujarnya. (penacinta@yahoo.com)

Berat Tubuhku Sempat Turun

thumbnail

Nama : Adi Susanto, 47 tahun, pekerjaan swasta, tinggal di Lamongan.
Pengalaman :
Rasa nyeri di persendian kaki menggerogoti tubuhku. Sudah banyak cara aku coba mulai berobat ke dokter sampai pengobatan alternatif. Namun tidak ada perubahan, bahkan berat tubuhku turun drastis. Hampir aku putus asa dan menyerah, namun seorang keponakan datang membawa Gelang EM Keramik produk Pak Oles. Saya secara rutin memakainya. Selang beberapa hari, rasa nyeriku berkurang dan badanku tampak lebih sehat dan bersemangat kembali.

Minum Madu Setelah Senam Pagi

thumbnail

Nama : Hasan, 46 tahun, notaris PPAT, tinggal di Tuban, Jawa Timur.
Pengalaman :
Setelah mencoba minum berbagai merk madu, saya baru rasa cocok dengan Madu Jamur Ramuan Pak Oles. Rasanya cocok di lidah, tidak kecut dan tidak pahit. Setelah kami campur dengan susu asam (yoghurt) terasa enak sekal. Rasa mual dan perih di perut hilang. Biasanya kami minum setelah senam pagi dan sesudah sarapan. Begitu pula rasa cekot-cekot di kaki, yang merupakan gejala asam urat menjadi sirna dan bisa menurunkan berat badan.

Setelah Nyeri Tulang Sembuh, Keluargaku Ikut Pakai

thumbnail

Nama : Setyowati, 47 tahun, pekerjaan PNS, tinggal di Sleman, Yokyakarta.
Pengalaman :
Sudah lama saya menderita nyeri tulang, kadar gula tinggi, dan juga buang air besar ngak lancar. Atas saran SPG Pak Oles, saya disuruh mengonsumsi Pasta Poleng. Setelah habis dua botol, perlahan kadar gula saya turun, nyeri di tulang sudah tidak terasa lagi dan BAB saya lancar. Sampai sekarang sudah banyak produk Pak Oles yang saya pakai bersama keluarga.

Saya Hampir Putus Asa

thumbnail

Nama : Luluk E.F, 24 tahun, pekerjaan wiraswasta, tinggal di Paciran, Lamongan.
Pengalaman :
Kulit wajah saya terlalu berminyak. Hal itu sangat mengganggu aktivitas saya sehari-hari. Akibatnya make up di wajah selalu tidak nampak sempurna. Produk kecantikan apapun telah saya coba, tapi tidak ada yang cocok. Hampir saja saya putus asa. Untungnya ada teman yang menyarankan memakai Krim Saribing produk Pak Oles. Baru sebulan saya memakainya, kemudian saya tambah dengan perawatan Massker Madu Hitam perlahan minyak di wajah berangsur-angsur hilang.

Suamiku Makin Sayang

thumbnail

Nama : Nina A, 23 tahun, ibu rumah tangga, tinggal di Sleman, Yogyakarta
Pengalaman :
Awal mulanya aku kenal Ramuan Pak Oles dari korannya yang dibawa mamaku. Aku tertarik dengan dengan Krim Saribing yang di situ tertulis dapat menghaluskan kulit. Aku memakai ± 4 minggu, hasilnya luar biasa. Selain kulit wajah menjadi halus juga menjadi lebih putih dan kantung mata menjadi hilang. Kini suami juga makin sayang.

Alhamdulillah, Saya Bisa Mengajar Olahraga Lagi

thumbnail

Nama : Abdullah, 38 tahun, pekerjaan guru, tinggal di Desa Sukowono, Jember
Pengalaman :
Saya guru olah raga sering menderita kaki kesemutan. Sakit ini sudah hampir satu setengah tahun belum juga sembuh. Beberapa waktu lalu, SPG Pak Oles datang menawarkan Minyak Oles Bokashi yang dipadukan dengan Madu Jamur. Lalu saya mencoba untuk mengonsumsi secara rutin sesuai aturan. Alhamdulillah kaki saya jadi ringan dan saya bisa mengajar olahraga lagi di sekolah.

Benjolan Makin Kempes

thumbnail

Nama : Miswadi, 70 tahun, pensiunan, tinggal di Banyuwangi.
Pengalaman :
Sejak umur 25 tahun saya mempunyai penyakit benjolan atau uci-uci. Kalau malam rasanya sakit dan makin lama makin membesar sebesar ibu jari kaki. Kebetulan ada SPG Pak Oles memperkenalkan produk Ramuan Pak Oles. Saya coba membeli Minyak Oles Bokashi. Lalu saya oleskan sambil dipijat-pijat dua kali sehari habis mandi pagi dan sore selama kurang lebih satu bulan. Akhirnya makin lama makin kempes dan sembuh total.


Rasa Sakit Di Kaki Reda

thumbnail

Nama : Surahmi, 55 tahun, pekerjaan petani, tinggal di Selompampang, Temanggung, Jawa Tengah.
Pengalaman :
Saya sering mengalami rasa sakit di kaki. Mungkin ini yang dimaksud dengan pegal linu. Sudah berbagai obat saya coba, tapi hanya bisa sembuh sebentar saja. Setelah itu sakitnya kambuh lagi. Beruntung saya mendapat Minyak Oles Bokashi. Setelah saya rutin mengolesi kaki saya dengan Minyak Oles Bokashi. Selang beberapa hari, pegal linu di kaki saya berangsur-angsur sembuh dan sampai sekarang tidak kambuh lagi.

Ibu Jari Kakiku Tak Bau Lagi

thumbnail

Nama : Budiman, 21 tahun, pelajar, tinggal di Taliwang, Sumbawa Barat.
Pengalaman :
Sejak kelas tiga SMU aku mengalami keluhan yang sangat mengganggu pergaulanku. Ibu jari kakiku bau dan di dalamnya banyak kemasukan tanah yang sudah bersatu dengan daging. Baunya kurang sedap saat aku membuka sepatu. Berbagai obat sudah saya coba tapi belum dapat hasil yang memuaskan. Temanku menyarankan aku agar memakai Minyak Oles Bokashi. Setelah kuku ditetesi Minyak Oles Bokashi beberapa hari kemudian bau yang kurang sedap mulai menghilang.

Sakit Gigi Akhirnya Berlalu

thumbnail

Nama : Made Puja Astawa, 25 tahun, pekerjaan swasta, tinggal di Denpasar.
Pengalaman :
Saya menggunakan Ramuan Pak Oles yaitu Minyak Oles Bokashi untuk menyembuhkan luka-luka. Suatu hari saya merasakan sakit gigi dan sariawan. Sebelum pergi ke dokter saya coba menuangkan tiga tetes Minyak Oles Bokashi ke dalam air hangat. Saya minum air hangat bercampur Minyak Oles Bokashi sebanyak tiga kali. Esok harinya, sakit gigi saya mulai berkurang.

Seni Triball Buat Doi

thumbnail
Yamaha Mio 2005, Denpasar
Wah…, unik banget motor Toni Setiawan. Selain ada suguhan audio, juga jejelan airbrus berseni triball alias batik khas Bali. Cinta sama Pulau Dewata, ceritanya. ‘’Harus dong. Gue kan anak Bali asli,” buka cowok yang tinggal di Jl Batur Sari 47 Denpasar. Jadi jangan heran kalo arsitektur yang berbau-bau seni kota budaya ini tergambar di motor kesayangan pemuda yang disapa Onix ini.

Untuk menggeber Mio ini, Onix menguras kocek sampai Rp 10 juta. Soal modifikator, Onix nggak asalan milih. Dia memilih bengkel Bung Darma buat percantik tunggangan cowok yang kini bekerja di Bali Internasional School itu. Dari Audio sampai ngelirin body, Darma sangat lihai ngoprekin motor Onix dan hasilnya indah dipandang. Sayangnya, lansiran 2005 itu tidak bisa dinikmati sama montor mania karena tunggangan yang dimodif mau dipersembahkan buat si doi. (Wiliz Zuraidah)
Data Modifikasi
Aksesoris : Audio Custom Matik
Ban : FDR
Rem : PSM
Warna : Gliter Silver slip Hitam
Lampu Belakang : Variasi Mobil
Lampu Depan : Nouvo

Pilih Produk Yang Aman

thumbnail
Tanya:
Pak Yunus Yth.
Sekarang banyak sekali beredar alat penghemat BBM di pasaran. Saya sudah memakai Spontan Power pada Honda Supra X. Hasilnya, SP hanya mentok menghemat 20% bensin. Sedangkan alat lain katanya bisa mencapai lebih dari 20%, tetapi alat tersebut memakai aliran listrik. Saya takut kalau berhubungan dengan listrik, apa Pak Yunus pernah mencoba atau meneliti dengan alat lain?
Dari: Subagio, Magelang

Jawab:
Kami mengucapkan banyak terimakasih atas pertanyaan anda. Kami telah mencoba suatu alat yang mampu menghemat BBM lebih dari 20%. Kami mencoba dan meneliti selama seminggu, memang awalnya alat tersebut dapat menghemat sampai ke angka 37,45% untuk jarak tempuh 67 km. Tetapi bila dipakai terus menerus sampai pada km di atas 200, hanya mampu menghemat 4,8%. Artinya, bila kendaraan menempuh jarak yang jauh, penghematannya cendrung menurun. Tetapi semuanya tergantung pada konsumen untuk memilih alat mana yang cocok dan tidak beresiko terhadap keselamatan kendaraan maupun pengemudi. Jadi saran kami, pililah yang cocok sebelum menggunakan alat penghemat BBM pada kendaraan anda. Terima kasih.
KPO/EDISI 143/JANUARI 2008

Instalasi Spontan Power Pada Kijang LGX EFI

thumbnail


Spontan Power bisa digunakan untuk segala jenis kendaraan, termasuk Toyota Kijang LGX EFI. Instalasi Spontan Power pada mobil Toyota Kijang LGX EFI tidaklah serumit seperti pada mesin diesel/bensin lainnya. Karena, instalasi Spontan Power pada sistem injeksi dipasang pada selang saluran balik yang menuju tangki.
Bahan yang perlu disiapkan adalah selang bensin sepanjang 30 cm, klem selang 2 buah dan tali plastik krep 2 buah.
Berikut langkah pemasangannya. Pertama, perhatikan selang bensin dari injeksi ke tangki (saluran balik ke tangki). Lepaskan selang bensin pada pipa bensin yang menuju ke tangki dan masukan ujungnya ke nepel in Spontan Power. Sedangkan pada nepel out Spontan Power, masukan selang bensin yang telah disediakan. Ujung selang bensin yang satu masukan ke pipa bensin yang menuju ke tangki. Kedua, ikatkan Spontan Power pada pipa AC atau yang lain asalkan pada posisi datar. Selanjutnya, kendaraan Anda siap digunakan. Selamat mencoba. KPO/EDISI 143/JANUARI 2008

Pakai Spontan Power Irit BBM

thumbnail
APLIKATOR
Nama : Rusman, 31 tahun, pekerjaan ojek, tinggal di Gondang, Gangga Tanjung Utara, Lombok Barat.
Pengalaman :
Motor saya amat boros BBM. Tentu sebagai tukang ojek saya merasa rugi. Apalagi harga BBM tidak lagi seperti dulu. Sehingga saya terus berpikir, kira-kira ada caranya tidak untuk menghemat BBM. Maklum, penghasilan tidak sesuai dengan pengeluaran. Beruntung ada SPG Pak Oles menawarkan Spontan Power produksi Pak Oles & Biotor Technology. Saya langsung memasangkan pada motor saya. Memang awalnya ada rasa ragu. Setelah dipakai beberapa hari saya langsung merasakan manfaatnya. Mmotor saya jadi irit BBM dan suara mesin tambah halus.

Franchise Persaudaraan Ala Nasi Krawu Gresik

thumbnail

OLEH: WURI WIGUNANINGSIH
Nasi Krawu Mbuk Su, memang belum setenar Mc Donald, KFC atau franchise makanan lainnya. Tapi sedikit demi sedikit, makanan khas Gresik ini mulai dikelola profesional agar bisa berkembang layaknya franchise (waralaba) dalam arti sebenarnya. Saat ini, Nasi Krawu Mbuk Su tersebar di daerah Gerbangkertosusilo (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya dan Sidoarjo). Di kawasan tersebut, nasi krawu memang tersebar dalam bermacam-macam nama.
“Saat ini, Nasi Krawu Mbuk Su yang tersebar di beberapa daerah tersebut masih bertalian saudara. Mulai anak, cucu, sepupu atau keponakan dari Mbuk Su. Selama ini tidak ada perjanjian resmi di antara kami yang akan mendirikan warung Nasi Krawu Mbuk Su. Cuma sebelum mendirikan, biasanya mereka minta izin pada anggota keluarga Mbuk Su. Mungkin kita akan berpikir untuk membuat perjanjian bisnis, ketika ada orang lain ingin mendirikan warung dengan nama Nasi Krawu Mbuk Su. Selama ini, ada yang mendirikan warung nasi krawu, tapi tidak menggunakan nama Nasi Krawu Mbuk Su,” kata Hj Haniah, salah satu putri Mbuk Su.
Meskipun nasi krawu buatan ibunya banyak ditiru orang, tapi Haniah sekeluarga merasa tidak tersaingi. Masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Selain itu sebelum meninggal, Mbuk Su berpesan supaya membiarkan orang yang meniru masakannya. Karena setiap orang mempunyai rejeki sendiri-sendiri.
Pemda Gresik pun mengakui keberadaan Nasi Krawu Mbuk Su, sebagai makanan khas dari Gresik. Hal ini terlihat dari seringnya Nasi Krawu Mbuk Su, diajak pameran di beberapa daerah lain sebagai makanan khas Gresik. Nasi yang mampu bertahan selama 24 jam ini juga sering menjadi jamuan resmi di Pemda Gresik. Kunci dari makanan yang terdiri dari daging yang disuwar-suwir ini adalah pembuatan dan kemasannya yang tradisional. Semua bumbu dihaluskan secara manual menggunakan tangan dan cobek dari tanah. Meskipun sekarang banyak bumbu yang dihaluskan menggunakan blender.
“Supaya terlihat alami, kalau yang langsung makan, kita menyajikannya menggunakan pincuk yang terbuat dari daun pisang. Tapi kalau dibawa pulang tidak dipincuk, tapi dibungkus menggunakan daun pisang. Meskipun kita menggunakan nama sama, tapi setiap warung mempunyai ciri yang berbeda-beda. Maklum saja, karena tangan yang mengolah juga berbeda. Harga setiap bungkus atau pincuknya, tergantung pada lauk yang dipilih. Lauk yang disediakan inilah yang membedakan antara warung satu dengan warung lainnya,” tukas Haniah.
Supaya tidak bau dan bertahan sampai 24 jam, setelah keluar dari dandang, nasi diangin-anginkan selama beberapa jam. Setelah itu baru dimasukkan ke sebuah tempat sehingga tetap bertahan selama 24 jam. Resep inilah yang dikembangkan oleh keluarga besar Mbuk Su dalam mengolah nasi krawu selama lebih dari 50 tahun lalu. (wuri_bali@yahoo.com)

Warung Lomie Mie Yo

thumbnail

Mie Bandung Plus Kuah Seafood
OLEH: DIDIK PURWANTO
Dingin-dingin paling enak makan yang hangat. Kalau tidak mau repot untuk membuat, silahkan mencicipi mie khas Bandung, Mie Yo di jalan Sidakarya 20 A Denpasar. Beda dengan mie pada umumnya, Mie Yo ini terbuat dari bahan alami tanpa bahan pengawet. Pemilik pun tak perlu repot-repot menyetok mie untuk esok hari karena mie ini tidak akan tahan sampai sore harinya. Jika tidak laku maka langsung buang. Karena stok terbatas, membeli lebih dini akan merasakan mie yang segar daripada membeli saat mau tutup.
Menurut Ancen, manajer Warung Lomie Bandung ini, kuah mie dibuat lebih istimewa dengan campuran daging kepiting dan udang. Sayur kangkung yang setengah matang akan memberi rasa kriuk-kriuk renyah. Rasa kenyal juga didapat dari beragam jamur, salah satunya jamur kuping. Kuah kental berwarna hitam terasa lebih segar dengan perasan jeruk limau, bawang goreng dan daun bawang. Potongan daging ayam pun dibuat lebih kecil sehingga mengurangi kemungkinan tulang tertelan. “Bagi penggemar mie akan tahu mana mie yang bervariasi rasa. Gizi yang ditawarkan pun lengkap karena kuah terdiri dari seafood (kepiting dan udang), telur dan pangsit,” jelas Ancen yang baru membuka usaha ini 9 Desember lalu.
Menu yang ditawarkan antara lain lomie polos, lomie ayam, lomie bakso, lomie telur, lomie komplit dan pangsit goreng. Harga berkisar antara Rp 6000 hingga Rp 9500 per porsi. Sedangkan minuman yang dibanggakan adalah minuman khas Bandung, Bandrek. Minuman yang terbuat dari jahe dicampur susu cair dan serutan kelapa muda akan menambah rasa hangat di perut. Rasa dingin akibat cuaca hujan yang kerap melanda warga kota terasa terobati dengan makanan dan minuman di warung ini.Cukup Rp 3000 per gelas, Bandrek sudah siap dinikmati.
Selain Bandrek, minuman yang ditawarkan adalah teh tawar, teh manis, teh botol, dan minuman ringan lainnya. Ditambah kerupuk atau pangsit seharga Rp 500/biji akan menambah semarak rasa mie khas kota Kembang tersebut. “Mulai Januari nanti akan ada menu tambahan yaitu baso seafood, otak-otak ikan dan batagor ikan tenggiri,” kata Neli Gunawan, pemilik Warung Lomie yang masih bekerja di sebuah perusahaan garmen di Kuta. (penacinta@yahoo.com)

Hati-hati Berburu Barang Antik Di Menteng

thumbnail

OLEH: AGUS SALAM
Jakarta memiliki banyak sekali lokasi wisata belanja yang populer. Ada Sogo Jongkok, wisata belanja barang-barang bekas seputar pasar Tanah Abang dan Pasar Senen. Wisata jajanan di Bendungan Hilir dan yang lebih menarik untuk wisatawan asing adalah wisata belanja barang-barang antik yang berada di jalan Surabaya Menteng, Jakarta Pusat.
Di pasar wisata barang antik yang berdiri sejak tahun 1971 ini, pengunjung akan disuguhi barang-barang antik berupa patung, peralatan rumah tangga seperti piring kuno dari berbagai negara Asia dan Eropa, beragam benda seni dari berbagai pelosok Nusantara, bahkan benda elektronik kuno seperti radio tempo doeloe, kaset serta piringan hitam.
Menurut Mamat (60) seorang pedagang barang antik yang sudah 25 tahun berjualan di kawasan tersebut, sejak tahun 1990-an, Pasar barang antik ini sudah banyak dikunjungi wisatawan asing yang hobi memborong barang antik. ‘’Waktu itu, dalam sehari rombongan wisatawan yang datang bisa sampai tiga bus, bahkan beberapa travel wisata menjadikan kawasan pasar barang antik menjadi salah satu tujuan wisata mereka di Jakarta,’’ katanya.
Sekarang ini, lanjut Mamat, walau tak seramai dulu, tetapi masih banyak juga wisatawan asing dan orang-orang yang menyukai dan mengoleksi barang antik datang ke tempat ini.’’Ya lumayan lah, tak hanya orang asing, para hobiis barang antik dalam negeri juga banyak juga yang memburu barang tersebut di tempat ini,’’ katanya.
Soal harga sangat bervariatif dari belasan ribu rupiah hingga jutaan rupiah. Para kolektor benda-benda antik ini tak segan-segan mengeluarkan ratusan juta asalkan barang-barang yang dicarinya asli. Misalnya, piring- piring antik tentu menjadi salah satu incaran untuk dikoleksi. Pesona piring berusia ratusan tahun ini bukan hanya karena tampilannya yang cantik dengan berbagai motif menarik, juga karena daerah atau negara asal pembuatannya. Ini yang banyak dicari.
Memang tak semua barang yang dijual di pasar ini asli. Ada juga yang memalsukannya. Karena itu pembeli harus jeli melihat barang yang ditawarkan tersebut. ‘’Bagi mereka yang benar-benar memburu benda-benda antik, biasanya akan tahu mana yang asli dan mana yang palsu sehingga mereka rela menghabiskan koceknya untuk barang yang diminati tersebut,’’ kata Mamat.
Tak hanya barang-barang antic, pasar yang terdiri dari 180 kios ini juga dihiasi dengan tas-tas dan koper baru dan bekas. ‘’Kios-kios ini ada karena wisatawan asing membutuhkan tas dan koper untuk pulang ke negaranya sehingga kios-kios ini tumbuh,’’ kata Mamat lagi.
Ada beberapa pedagang alat pemutar piringan hitam yang kini juga sudah jadi barang langka, plus piringan lama, termasuk album Elvis Presley, Koes Plus, dan Uriah Heep. Penasaran, jajaki saja jalan Surabaya Menteng ini. (bokashiok@yahoo.com)

Kreasi Kebaya Kaum Muda

thumbnail


KIPRAH

OLEH: DIDIK PURWNTO
Siapa yang tak kenal dengan busana tradisional bernama kebaya ini. Baju khas produk budaya Nusantara ini ternyata tetap memikat kaum muda. Buktinya lomba Rancang Kebaya dan Pemilihan Puteri Kebaya 2007 yang diselenggarakan BEM Fakultas Hukum Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar diikuti 20 peserta dari SMA dan perguruan tinggi se-Bali di Aula Undiknas, Denpasar (20/12).
Empat perancang busana dari Bali yaitu Fatmawandi, Bayu Santosa, Tresna Jaya dan Devi berusaha menampilkan kreasi kebaya terbaik untuk merebut Piala Bergilir dari Ibu Mas Beratha, ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali.
Menurut istri Gubernur Bali, Dewa Beratha, busana puteri Indonesia tersebut dapat dijadikan inspirasi bagi remaja puteri terutama dalam proses pencarian jati diri dan menjaring remaja puteri dalam berbusana santun, berbakat serta berprestasi. “Perempuan Indonesia harus sejak dini diajari memahami budaya nasional, salah satunya dengan busana khas Indonesia, kebaya,” ujarnya yang memakai kebaya warna biru.
Lomba rancang busana kebaya dengan tema Rwa Bhineda, suatu ajaran kepercayaan agama Hindu tentang dua sisi kehidupan manusia tersebut dieksplorasi oleh perancang dengan beragam bahan, warna, serta aksesori yang mencirikan budaya nasional. Tema yang dilontarkan oleh Monica Weber, salah satu juri dalam lomba ini lebih menekankan keseimbangan unsur-unsur keindahan, perpaduan warna, serta keserasian dengan pemakai.
Dr. I Nyoman Budiana, SH, M.Si yang mewakili Rektor Undiknas Denpasar mengungkapkan lomba ini sebagai tonggak kreativitas mahasiswa dalam melaksanakan Tri Darma perguruan tinggi. Selain untuk menyambut hari ibu, lomba yang sudah diadakan dua kali ini juga untuk meningkatkan peran perempuan dalam kesetaraan gender. “Peran perempuan tak akan lepas dari kontribusinya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Jika disejajarkan, perempuan juga bisa seperti lelaki,” kata Deputi Rektor IV Undiknas Denpasar tersebut.
Lomba Puteri Kebaya dimenangkan oleh Ni Nyoman Sri Amandari (Juara I), Ni Putu Wika Mardiyanti (Juara II) dan A.A. Ayu Manik Pratiwiningrat (Juara III). Sedangkan Lomba Rancang Kebaya dimenangkan oleh Fatmawandi (Juara I), Tresna Jaya (Juara II), Bayu Santosa (Juara III). (penacinta@yahoo.com)

'I AM LEGEND', Warisan Terakhir Spesies Manusia

thumbnail
BEDAH FILM
OLEH: DIDIK PURWANTO


Film yang diproduksi Warner Bros Pictures ini bercerita tentang teror virus misterius yang menyerang warga New York di tahun 2009 dan nyaris memusnahkan seluruh warga kota. Robert Neville (Will Smith), ahli virologi, lolos dari serangan virus buatan tersebut. Neville ternyata punya kekebalan tubuh alami sehingga virus tersebut tidak bisa membunuhnya. Tetapi ia tidak sendirian. Ia dikelilingi oleh korban-korban terinfeksi yang bermutasi menjadi makhluk karnivora. Makhluk ini hanya muncul dalam kegelapan dan akan menginfeksi siapa pun yang berada di dekatnya. Film ini diputar di Bioskop Wisata 21, Jl MH Thamrin, Denpasar.

'BUTTERFLY', Persahabatan dan Cinta



Film ini berkisah tentang sebuah perjalanan tiga orang sahabat yaitu Vano (Andhika Pratama), Tia (Poppy Sovia), dan Desi (Debby Kristy) dalam pencarian jati diri dan mencari makna kehidupan bagi mereka. Pada ulang tahunnya yang ke-20, Desi merencanakan sebuah perjalanan panjang bersama Tia dan Vano. Tia dan Vano langsung setuju. Mereka berharap perjalanan ini akan menjadi hiburan bagi Desi yang tertekan akibat konflik di keluarganya yang semakin memburuk. Film ini diputar di Bioskop Wisata 21, Jl MH Thamrin, Denpasar.
'PAN'S LABYRINTH', Sepenggal Fasisme Spanyol
Film Pan's Labyrinth besutan sutradara asal Meksiko, Guillermo Del Toro, terpilih menjadi film terbaik 2006 versi National Society of Film Critics. Film yang berlatar belakang jatuhnya fasis di Spanyol pada 1940-an ini berbahasa Spanyol. Pada tahun 2007 memenangkan tiga piala Oscar untuk kategori Best Cinematography, Make Up, dan Art Direction, juga menjadi salah satu nominasi untuk Best Foreign Film. Film ini diputar di Bioskop Wisata 21, Jl MH Thamrin, Denpasar.

'FILM HOROR', Reunian Hantu Kondang Indonesia
Terinspirasi dari film SCARY MOVIE produksi Hollywood yang telah mencapai sukses hingga 4 sekuel, yaitu Scary Movie 1, 2, 3, dan 4, Indika Entertainment ingin menyuguhkan alternatif baru bagi para penggemar film. FILM HOROR diklaim sebagai satu-satunya film yang menampilkan reuni para hantu kondang Indonesia paling lengkap dan komplit. Film ini bercerita tentang pembunuhan balasan dari seseorang kepada sekelompok mahasiswa pria. Para mahasiswa itu menjadi sasaran pembunuhan karena mereka secara tidak sengaja membunuh perempuan cantik bernama Mala (Terta Mayasari). Film ini diputar di Bioskop Wisata 21, Jl MH Thamrin, Denpasar.

Dialog Dalam Anatomi Tubuh

thumbnail

OLEH: AGUS SALAM
Coretan konvas Ade Artie telah menghipnotis pengunjung Geleri Cipta II Taman Ismail Marzuki beberapa waktu lalu. Coretan-coretan kanvas tersebut memperlihatkan tubuh telanjang perempuan gemuk yang tengah berbaring dengan lipatan-lipatan lemak di tubuhnya.
Bagi Ade, tubuh wanita merupakan medium yang tak habis-habisnya dieksplorasi. Posisi manusia tergarap habis lewat berbagai angle (sudut pandang) dengan bentuk yang tak biasa. Manusia telanjang yang bisa berposisi miring, tampak depan, berlutut, berbaring, berbicara, mendekap, duduk atau tidur.
Menurut Ade, lukisan-lukisannya justru banyak digemari para pelukis dan kolektor ekspatriat. Ini barangkali berkaitan dengan tahapan selera dan visi kesenirupaan yang sudah lebih terbuka, tidak dibatasi oleh nilai-nilai moral agama atau kerisihan publik.
Boleh dibilang, sikap konsisten Ade Artie dalam memilih bentuk tubuh sebagai objek lukisan terlihat lebih kuat. Proses yang dilakukan setelah larut dalam perjalanan seni realis ini baru dirasakan mantap sekitar empat tahun lalu. Kini, kekuatan lukisan berbagai bentuk anatomi tubuh itu bisa dinikmati masyarakat dalam pameran tersebut.
Di awal proses melukis, Ade Artie mengatakan bahwa ia tidak bisa melepaskan diri dari realis. Ketidakpuasannya pada objek lukisan berupa bunga membuatnya bergeser dengan lukisan anatomi tubuh manusia. Pelukis kelahiran Jakarta tahun 1948 itu, yang mengaku tak lepas dari arahan Teguh Oksentrik ternyata lebih kuat dengan lukisan anatomi tubuh manusia.
Pelukis yang mengaku memulainya dari foto kemudian berkembang dengan melukis model nyata itu, mengaku melalui figur dia bebas menyatakan sesuatu. Dalam figur, selain keindahan, komposisi juga bisa ditonjolkan. ‘’Keindahan di dalam lukisan adalah sesuatu yang tak pernah selesai. Berbagai anatomi tubuh itu memang tak terlihat menantang, melainkan sibuk berdialog dengan dirinya sendiri atau objek lain yang jadi pasangan lukisannya. Manusia yang dimunculkan kerap sendiri atau paling tidak dua orang. Namun tak pernah menonjolkan keramaian. Mata figur manusia yang jadi objek lukisannya juga tak pernah menatap, malahan memperhatikan tubuhnya sendiri,” katanya.
Memang karya yang ditampilkan, Ade Artie pada dasarnya bisa menyuguhkan emosi paling dalam dari manusia, berupa cinta, nestapa, kemarahan dan kegembiraan. Kultur manusia Indonesia mulai dari Batak, Irian atau Nias sesungguhnya juga pernah menghadirkan patung berwujud manusia sesuai dengan kultur masing-masing. Pengertian dan representasi dari tubuh ke dalam media seni kerap dipersembahkan sesuai dengan nilai dan etika masyarakat setempat.
Namun Ade Artie memiliki keyakinan pada berbagai gerak yang luwes pada objek manusia, dengan warna yang diguratkan tanpa mengisi volume atau bidang tubuh. Ini membuat lukisannya semakin menguatkan kesan dinamis dari sebuah realitas. Pada latar tubuh, Ade Artie tidak membuatnya secara berlebihan kecuali warna yang cerah atau terang, sehingga objek anatomi manusia telanjang itu tetap bisa fokus.(bokashiok@yahoo.com)

Hanoman “Duta Keadilan Yogya” Tampil Di Ubud

thumbnail
Oleh: Roro Sawita
Paguyuban Ngeksigondo Denpasar bekerjasama dengan DI Yogyakarta mementaskan tari Senggana Duta dan Naga Barongsay di Rumah Topeng dan Wayang Kubu Bingin Ubud, Gianyar, Jumat (21/12). Pementasan ini bertemakan harmonisasi pertalian budaya Bali dan Yogya yang berasal dari akar yang sama.
Dalam tarian Senggana Duta diceritakan cinta Dasamuka terhadap penjelmaan Dewi Sri. Sayangnya, cinta itu tidak lagi untuk memberi tapi hasrat untuk memiliki. Pada akhirnya cinta Dasamuka berubah menjadi pemaksaan untuk memenuhi nafsunya.yang dipenuhi angkara kotor. Kini datang sang pembersih, Hanoman berbulu putih, duta keadilan dan bersahabat dengan waktu berhasil menyelamatkan Dewi Sri dari cengkraman raksasa Dasamuka.
Menurut ketua pementasan H. Soekarno Idris, cerita ini merupakan serpihan dari cerita Ramayana. “Pementasan ini sangat mudah dicerna, karena merupakan bagian dari kisah Ramayana yang berkembang di Jawa dan Bali,” ungkapnya.
Sementara tarian Naga Barongsay menggambarkan dua sejoli antara majikan dan piaraan yang selalu hidup rukun dan damai. Diceritakan betapa marahnya dewa laut saat wilayahnya diporakporandakan makhluk lain. Untuk mengatasi gangguan itu, ia menjelma menjadi seekor naga. Naga dengan gerakan lincah dan cepat diharapkan mampu mengembalikan ketenangan dan keamanan lautan. Sementara Barongsay adalah singa gunung yang menjadi piaraan para dewa. Singa gunung ini tidak buas, tetapi dapat membawa keberuntungan pada umat manusia. Keberuntungan manusia dipercaya makin bertambah bila memberi makan pada barongsai berupa angpau. Mereka akan mendapat rezeki berlipat-lipat dan yang tidak memberi makanpun diampuni dosa-dosanya.
Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gianyar, Cok Rai Widiarta SH mengatakan pementasan kali ini merupakan peristiwa langka karena budaya Yogya yang multi etnis sangat jarang dipentaskan di Ubud. Pementasan ini diharapkan mampu mengukuhkan kembali Gianyar sebagai kota seni yang telah terkenal ke mancanegara. Acara inipun menyadarkan bahwa Indonesia dari waktu ke waktu memiliki warna yang berbeda, namun tidak untuk berpecah belah. Perbedaaan ini mampu memperkaya khasanah bangsa dan menyadarkan inilah Indonesia. “Indonesia awalnya berasal dari satu sumber, seiring dengan waktu mengalami banyak perkembangan dan makin memperkaya budaya yang ada di Indonesia,” ujar Cok Rai. (rsawita_82@yahoo.co.id)

Gelar Teater La Jose (GATEL)

thumbnail
Bandung Selingkuhi Bali
OLEH: DIDIK PURWANTO
13 kelompok teater Bali dan luar Bali meramaikan Gelar Teater La Jose (GATEL) di Aula SMA Santo Yoseph, jl Serma Kawi 4 Denpasar, Jumat (14/12). Dalam acara pembukaan tersebut, Teater Creamer Box dari Bandung tampil dengan “Anjing Kudisan” garapan Jakob Sumarjo, dosen STSI Bandung. Tema yang diangkat oleh teater bentukan tahun 2001 tersebut adalah tentang perselingkuhan umat manusia dan telah melampaui batas norma hingga menyebut sang pelaku sebagai anjing.
Menurut Bob Teguh, perasaan bersalah telah melakukan perselingkuhan tanpa diketahui keluarga menjadi momok bagi pelaku. “Perasaaan dihantui kecemasan, takut ketahuan dalam perselingkuhan malah membuat sang pelaku memvonis diri sebagai Anjing Kudisan,” jelas Bob, sutradara. Bersama Erma (aktor) dan Angga (pemain musik), nama Creamer Box terinspirasi dari Majalah Penthouse yang berarti cairan vagina. Kelompok teater ini selalu mengeluarkan karya dengan tema vandalisme dan mutilasi (penggalan karya yang menimbulkan cerita baru). Dalam pementasan pun, penonton bebas untuk mengambil gambar dengan flash serta diperbolehkan menyalakan ponsel. ”Kami ingin menghilangkan jarak antara pemain dan penonton. Pakem yang biasa ada sengaja kami ubah agar memudahkan interaksi langsung dengan pemain. Apalagi suasana penonton kita buat arena tapal kuda (setengah melingkar menghadap pemain),” tambahnya.
Gelar Teater La Jose kali ini merupakan gelaran tahunan kelima sejak tahun 2002. Vinda Elisandi, ketua panitia GATEL 2007 mengungkapkan aksi tahun ini membawa 13 komunitas teater dari Bali dan luar Bali baik dari teater SMP, SMA, kampus dan komunitas teater independen. “Kegiatan ini menjadi ajang untuk mewujudkan kepedulian kami terhadap dunia teater di Bali khususnya pelajar yang memiliki ruang gerak sempit,”kata Vinda, siswa La Jose. Selain Creamer Box, kegiatan yang berakhir hingga 19 Desember 2007 tersebut akan mementaskan Teater Blabar SMA 4 Denpasar, Teater Orok Noceng Universitas Udayana, Teater Kirana SMA 6 Denpasar, Teater Seribu Jendela Singaraja, Komunitas Seni Teku Jogjakarta, Teater Topeng SMA 2 Denpasar, Sanggar Metamorfosis, Teater Authentic, Teater Lingkar, Teater Hitam Putih serta teater La Jose, sebagai tuan rumah. “Semoga GATEL banyak ditunggu oleh insan teater di Bali dan luar Bali serta memererat tali persaudaraan antar pecinta teater untuk menyalurkan apresiasi mereka terhadap seni,”terang Drs. Nyoman Sunarya M,Kepala Sekolah SMA Santo Yoseph Denpasar. (penacinta@yahoo.com)

Pria Metroseksual Denpasar

thumbnail

Masih Malu Mandi Lulur
Oleh: RORO SAWITA
Berdandan rapi, wangi, trendy, dandy dan berpostur ideal menjadi ciri khas pria metroseksual. Butik, tempat fitness dan salon menjadi area tongkrongan mereka. Kalu dulu penampilan mereka dianggap “nyeleneh” atau agak feminism. Tapi kini pria metroseksual menjadi incaran gadis-gadis muda.
Di Denpasar, kehadiran pria berlabel metroseksual bisa dilihat dari menjamurnya salon-salon berlabel “for men” bukan “for gentle”. Mereka melakukan treatment layaknya perempuan. Dari ujung rambut hingga kaki dapat dipermak seindah mungkin. Menurut Muslimin, hair draiser Theguh Wijaya Salon, yang berlokasi di Ramayana Bali Mall, mereka sangat memperhatikan gaya rambut dan kebersihan wajah. Potongan rambut bentuk Jepang, Cina dan Mowhak menjadi pilihan utama. Mereka menganggap rambut sebagai daya tarik yang dikagumi kaum perempuan. Ada yang rutin dicreambath, bleaching dan diwarnai rambutnya. Warna-warna coklat saat ini sangat digemari. Warnanya tidak tampak terang namun terlihat mengkilau.
Bagian wajah dirawat kaum metroseksual dengan cara fasial. Setidaknya setiap minggu mereka mengunjingi salon. Para pria ini merasa tidak percaya diri bila wajahnya penuh jerawat. Pada hari-hari libur, salon paling banyak dikunjungi pelanggan laki-laki. Mereka rela menghabiskan waktu berjam-jam sekedar menunggu giliran. Kebanyakan adalah kaum muda, mahasiswa, anak sekolahan atau para eksekutif. Dalam sehari Theguh Wijaya Salon bisa menerima 35 orang pria metroseksual. Lulur badan, pedicure dan medicure kurang diminati pria metroseksual. “Sepertinya mereka masih malu luluran, pedicure dam medicure di sini. Mereka bisa lakukan sendiri di rumahnya,” ujar Muslimin.
Edi Yana, Pengelola Bali Generation Fitness, Jl Tukad Pakerisan 130 Denpasar mengaku tempat fitness juga menjadi incaran kaum metroseksual. Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk berolahraga sambil bercengkrama. Mereka bermain burble agar bentuk tubuh atletis. Delapan tahun lalu tempat fitness ini hanya dikunjungi 20 pria, kini membludak sampai 200 orang menjadi member fitness.

Keterangan foto: Kaum "pria metroseksual" tidak lagi merasa malu masuk keluar salon untuk merawat tubuh dan penampilannya. (KPO/Putu Wirnata).
KPO/EDISI 143/JANUARI 2008

“Cewek Saya Tak Keberatan”

thumbnail

Oleh: Wayan Nita
I Putu Juliawan, mahasiswa Sekolah Perhotelan Bali, sudah lebih dari dua tahun membentuk tubuhnya di fitness center. Menurutnya, fitness selain untuk membentuk tubuh dan menjaga penampilan juga demi kesehatan. Selain fitness, Putu juga melakukan perawatan untuk tubuhnya. Memang, untuk perawatan tubuh, mahasiswa semester satu ini tidak melakukannya di salon. Tapi Putu cukup melakukan luluran maupun facial di rumah dengan dibantu sang adik yang kebetulan sekolah di jurusan salon dan kecantikan. Kegiatan itu rutin dilakukannya setiap minggu di samping juga memakai handbody dan parfum setiap hari.
Tak ada kata malu bagi Putu untuk melakukan perawatan tubuh layaknya wanita. Bagi cowok kelahiran Denpasar 18 tahun lalu ini, perawatan tubuh dan memperhatikan penampilan baik pakaian maupun sepatu adalah hal wajar. “Apalagi saya sekolah di bidang perhotelan yang nantinya berkecimpung di dunia pariwisata. Di mana mengharuskan saya bertemu banyak orang dan harus bisa memuaskan mereka dalam pelayanan di hotel,” jelas Putu yang tinggal di Jl Tukad Pakerisan.
Putu menegaskan, tidak takut kalau banyak wanita yang menyebutnya dengan cowok metroseksual. Meskipun anggapan banyak orang negatif pada cowok metroseksual tapi semua tergantung orang yang melihat dan kembali pada individu masing-masing. Untuk apa cowok memperhatikan penampilan dan seberapa jauh cowok itu memperhatikan penampilan. Selagi di batas wajar dan tidak merugikan orang lain, sah-sah saja cowok memperhatikan penampilan dan melakukan perawatan tubuh. ”Cewek saya tidak pernah keberatan saya sering luluran dan facial, juga ikut fitness setiap hari. Dia juga tidak malu jalan sama saya karena katanya saya bisa berpakaian sesuai dengan situasi dan kondisi,” ungkap Putu.
KPO/EDISI 143/JANUARI 2008

Homescholling, Pendidikan Alternatif

thumbnail
BEDAH BUKU
Judul : Panduan Lengkap Home Schooling
Penulis : Maulia D. Kembara
Penerbit : Progressio, Bandung
Edisi : I, Agustus 2007
Tebal : vi +306 halaman
Peresensi : Ani Saidah*
Akhir-akhir ini, masyarakat mulai meminati homeschooling sebagai sarana pengembangan pendidikan bagi anak-anaknya. Homeschooling atau sekolah rumah merupakan sistem pendidikan yang dilakukan di rumah dan merupakan sebuah sekolah alternatif yang menempatkan anak-anak sebagai subjek dengan pendekatan pendidikan secara at home.
Dalam Sistem Pendidikan Nasional, homeschooling adalah perwujudan dari pendidikan informal yang diakui eksistensinya di dalam UU No 20 Tahun 2003. Jalur pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan (pasal 1). Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan yang terdapat dalam pasal 27 ayat 2 (hlm. 49).
Maulia D. Kembara, penulis buku berjudul “Panduan Lengkap Homeschooling” ini menyatakan bahwa secara yuridis penyelenggaraan homeschooling memiliki basis legal yang kuat dan merupakan salah satu kekayaan keragaman model pendidikan yang berjalan di masyarakat.
Tidak hanya legalitas saja yang kuat, melainkan juga dukungan pemerintah terhadap keberadaan homeschooling ditunjukkan melalui penandatangan Nota Kesepahaman antara Depdiknas dan Asosiasi Sekolahrumah dan Pendidikan Alternatif Indonesia (Asah Pena) pada 10 Januari 2007 yang berisi pengakuan Komunitas Sekolah rumah sebagai salah satu bentuk Satuan Pendidikan Kesetaraan.
Melalui buku yang diterbitkan oleh Progressio, Bandung ini, siapa pun akan mendapatkan gambaran yang deskriptif, definitif, dan terperinci mengenai apa, mengapa, dan bagaimana homeschooling. Dan yang lebih menarik lagi dalam buku ini dilengkapi dengan contoh kurikulum homeschooling untuk anak usia 6-12 tahun.
Dengan pendekatan at home, anak-anak juga akan merasa nyaman belajar karena mereka bisa belajar apa pun sesuai dengan keinginannya, kapan saja, dan di mana saja seperti ia berada dirumahnya. Tapi meski disebut homeschooling, tidak berarti anak akan terus-menerus belajar di rumah, mereka bisa belajar di mana saja dan kapan saja asal situasi dan kondisinya benar-benar nyaman serta menyenangkan seperti di rumah.
Salah satu filosofi dasar homeschooling yang membedakannya dari model pendidikan sekolah formal adalah peluang untuk melakukan kustomisasi materi dan metode pembelajaran bagi anak-anak. Dengan pijakan awal pada minat dan kemampuan anak-anak, keluarga homeschooling dapat menyusun dan memilih materi-materi belajar yang paling sesuai dengan anak-anak. Demikian pun, metode pembelajaran juga dapat lebih fleksibel mengikuti gaya belajar anak-anak yang mungkin berbeda satu sama lainnya.
Melalui buku ini diharapkan bisa menjadi pedoman serta untuk mengatasi kegamangan orangtua dalam memilih model pendidikan in-formal selama ini. Pendidikan alternatif akan menjawab tantangan bahwa betapa pilihan sekolah formal saja tidak cukup, karena sekolah formal semakin tidak aman bagi anak-anak mereka, terutama semakin banyaknya kasus kekerasan anak di lembaga pendidikan formal.
*)Guru PLS, tinggal di Klojen, Malang

Pesolek Yang Diidolakan Wanita Muda

thumbnail
Oleh: Wayan Nita
Wilayah kecantikan wanita mulai dirambah pria. Banyak produk wanita yang akhirnya “dibajak” kaum pria. Motor matic didesain untuk wanita, kini matic menjadi tunggangan pria metroseksual. Bahkan produk-produk kecantikan wanita berlabel ''For Men''. Seperti bedak, facial, body spray, salon dan spa, majalah fashion, makanan rendah kalori, produk makanan diet, program pelangsingan tubuh, department store, butik, program acara TV dan radio, perhiasan, atau cat kuku. Merek-merek top seperti Armani, Esprit, Dolce & Gabbana, Calvin Klein, kini berlomba-lomba untuk menciptakan produk-produk kategori baru ini. Segmen pasar yang dibidik jelas yakni memenuhi selera pria metroseksual yang merambah hampir seluruh belahan dunia. Bagi mereka tidak ada istilah tabu lagi jadi pesolek yang keluar masuk salon dan fitness center.
Salon Cindy di Jl Bedugul Denpasar, milik Sundari, paling banyak dikunjungi cowok. Ada yang berstatus mahasiswa dan ada juga pria berusia di atas 30 tahun. Mereka tidak malu keluar masuk salon, bahkan ada yang sudah langganan seminggu sekali untuk sekedar facial maupun luluran, ungkap Sundari.
Dari segi pakaian, mereka cenderung mengikuti tren mode terbaru dan bisa menyesuaikan cara berpakaian dengan kondisi di mana mereka berada. “Dengan gaya seperti itu disebut cowok metropolis dan kebanyakan cewek suka degan cowok penampilan rapi, wangi dan sedikit berotot,” ungkap Sundari.
Pernyataan itu diamini Lia Aurelia, gadis manis 21 tahun. Di mata Aurelia, cowok yang keren dan dibilang cakep itu berpakaian rapi, badannya wangi, tubuhnya atletis dan potongan rambutnya tidak gondrong dan juga tidak gundul habis. Tapi beda dengan gay lho, Aurelia mengaskan. Cowok sekarang berbeda dengan dulu yang masa bodoh dengan penampilan. Kalau dulu cowok yang keluar masuk salon dianggap gay tapi sekarang hampir semua cowok mulai peduli penampilan. Seiring dengan perkembangan jaman dan tuntutan pekerjaan yang mengharuskan mereka berpenampilan keren. “Sapa sih yang ngak suka liat cowok rapi, wangi dan keren. Asal jangan berlebihan aja, yang wajar dan pantas buat personal. Seperti bintang sinetron Ari Wibowo dan Indra Brugman itu lho,” ujar Aurelia.
KPO/EDISI 143/JANUARI 2008

Petani Stroberi Salatiga Sukses Menerapkan EM

thumbnail

OLEH: AGUS SALAM
bokashiok@yahoo.com

Setelah gonta-ganti pupuk dengan hasil yang kurang memuaskan, akhirnya EKo Suwarno, seorang petani Stroberi asal Salatiga, Jawa Tengah (Jateng) berhasil dan sukses menerapkan teknologi Effective Microorganisms (EM).
Suwarno yang juga pemilik lahan dan bertugas memberikan pembinaan ke petani di Jl Raya Kopeng Salatiga itu mengamati, dengan menerapkan teknologi EM, buah strobery lebih manis, tahan lama, tidak mudah terserang hama penyakit dan aman untuk dikonsumsi. ‘’Saya sebenarnya sudah banyak mencoba berbagai produk fermentator berbasis organik tetapi tidak sebagus menggunakan EM4. Ada juga produk yang baik tetapi harganya tidak bisa dijangkau para petani,’’ kata Suwarno polos.
Kawasan Wisata Kopeng Salatiga cocok untuk budi daya stroberi. Suhu di kawasan itu berkisar 17-20 derajat Celcius dengan tingkat kelembaban udara (RH) 80-90%. Curah hujan berkisar 600-700 mm per tahun. Dalam suhu dan curah hujan demikian, ikut menopang pertumbuhan stroberi secara subur. ‘’Keunggulan teknologi EM pernah dibuktikan mahasiswa Universitas Dipenogoro (UNDIP) yang meneliti daya tahan stroberi. Hasilnya stroberi yang saya tanam di atas lahan seluas 3500 meter persegi ini lebih manis dan tahan lama dibanding stroberi yang tidak menggunakan EM4,’’ ungkap Suwarno.
Bagi diirinya, teknologi EM sebenarnya sudah cukup akrab. Suwarno sudah memakai EM4 sejak tahun 1994 ketika masih bekerja di perkebunan milik pengusaha asal Sukabumi, Jawa Barat yang intensif menanam sayuran organik berbasi pupuk EM4. Sejak tahun 2002, Eko mengembangkan stroberi di tanah kelahirannya, Kopeng dan menjadikan bisnis itu sebagai mata pencaharian tetap. ’’Saya membudidayakan tanaman stroberi dengan dua sistem. Pertama, sistem medium tanah pot atau polybag dan sistem bedengan atau guludan bermulsa plastik. Untuk menghindari hama, dikembangkan cara tumpang sari dengan menanam pohon bawang di antara tanaman stroberi,’’ jelasnya.
Sedang untuk pemasaran Strobery, biasanya para pembeli asal kota Jogjakarta biasanya langsung mendatangi lahan pertanian dan memborong hasil perkebunan yang dilego dengan harga yang cukup terjangkau. Pada Sabtu dan Minggu, kawasan wisata Kopeng cukup ramai dan banyak wisatawan yang membeli stroberi.
Stroberi pertama kali ditemukan di Chili, AS dengan species Fragaria chiloensis L, lalu menyebar secara cepat ke berbagai negara Amerika, Eropa dan Asia, di samping species F vesca L dan pertama kali masuk ke Indonesia. Daerah dataran tinggi di daerah tersebut lebih cocok ditanami jenis sayuran itu.

Silase Batang Pisang Untuk Makanan Babi

thumbnail
Oleh: Wayan Nita
Mahalnya pakan ternak membuat peternak merogoh kocek lebih dalam. Selain kelangkaan bahan makanan, kendala waktu menyediakan pakan juga menjadi masalah bagi peternak. Apalagi untuk peternak di Bali, kewajiban bekerja di instansi dan mengikuti kegiatan adat sudah sangat menyita waktu. Padahal keuntungan yang diperoleh bisa digunakan untuk membantu kepulan asap dapur.
Sekarang, peternak babi di Bali tidak perlu kwatir dengan kelangkaan bahan makanan. Juga tidak banyak waktu yang terbuang karena semua bisa diakali dengan aplikasi teknologi EM. Caranya cukup mudah dan bahannya hanya batang pisang, dedak padi, EM aktif, molases dan air. Pembuatan makanan ini bisa dilakukan dua sampai empat hari sekali, tergantung banyaknya bahan makanan yang dibuat dan pakan yang dimakan ternak
Peternak cukup menyediakan bak (ember) plastik yang digunakan untuk mencampur pakan dan disimpan sebelum diberikan ke ternak. Tempat yang digunakan harus berbahan plastik agar tidak terjadi kontaminasi dengan mikroorganisme lain. Selain itu harganya lebih murah dibanding jika harus membuat bak dengan semen. Ember dilubangi bagian bawah agar lebih mudah mengambil pakan tapi harus dalam keadaan tertutup saat fermentasi.
Untuk satu batang pisang dipotong kecil-kecil, lalu dicampur dedak padi dan masukkan ke dalam ember. Setelah itu dilaruti campuran EM4 aktif, molase dan air. Bahan batang pisang tadi dibasahi larutan yang telah dibuat dengan tingkat kebasahan sekitar 20%. Campuran kemudian diaduk hingga rata dan didiamkan (difermentasi) di dalam ember selama tiga hari, dan tunggu beberapa, batang pisang terfermentasi bisa diberikan ke ternak babi sebagai makanan andalan.
Begitu terus proses pembuatan pakan yang dibuat dua atau empat hari sekali untuk mengatur agar proses fermentasi tetap berjalan. Pakan diambil dari lubang dibagian bawah ember yang telah disiapkan. Pakan batang pisang tadi tidak perlu diberi tambahan pakan lain, karena dari pakan batang pisang sudah mencukupi untuk kebutuhan pakan babi. Tapi boleh juga ditambah dengan pakan yang biasa diberikan jika peternak kurang puas. Keuntungan pembuatan silase batang pisang ini adalah menghemat bahan bakar minyak (kayu baker), mengurangi bau limbah ternak, penampakan ternak lebih cerah, bersih dan sehat serta adanya peningkatan berat badan ternak dan juga limbah kotoran ternak yang dihasilkan lebih berkualitas sebagai pupuk tanaman.

Menyehatkan Rumah Dengan Ecocity

thumbnail
Oleh: Wayan Nita
Kondisi lingkungan yang tidak sehat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit. Diikuti dengan tidak menentunya cuaca udara, kian menambah keresahan masyarakat perkotaan. Rumah yang sudah berhimpitan, minus halaman yang bisa ditanami pohon perindang dan padatnya pemukiman menimbulkan banyak masalah. Kondisi demikian, justru rentan terhadap serang penyakit. Karena sanitasi yang buruk, minim pengelolaan sampah serta minimnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Kini, masyarakat perkotaan tidak perlu takut dengan berbagai masalah kesehatan lingkungan rumah tangga. Untuk menghadapi situasi tersebut, Ecocity dengan teknologi EM bisa diaplikasi. Ecocity dapat diaplikasikan, antara lain untuk menyiram kloset WC.
Masyarakat perkotaan kadang tidak memikirkan betapa pentingnya jarak antara septictank dengan sumber air/sumur. Dengan alasan sempitnya lahan mereka mengabaikan kesehatan anggota keluarga. Kotoran di dalam septictank mengandung banyak bekteri jahat yang dapat mencemari sumber air, meskipun air tersebut telah dimasak tapi tidak semua bakteri bisa mati dan bakteri tersebut dapat hidup dalam tubuh manusia dan menyebabkan penyakit seperti diare yang akhir-akhir ini banyak menyerang warga ibukota.
Dengan menyemprotkan Ecocity pada lubang WC, selain menekan bau yang tidak sedap, juga mendekomposisi limbah di septitank agar tidak cepat penuh. Bahkan, dalam batasan tertentu tidak akan penuh. Minimal, frekwensi penyedotan limbah bisa ditekan. Misalnya tiga bulan sekali jadi enam bulan sampai setahun sekali. Air yang keluar dari septictank ke peresapan terisi mikroorganisme yang bermanfaat (mikroorganisme fermentasi). Dengan Ecocity, tingkat pencemaran bisa diminimalkan, baik pencemaran biologis maupun khemis.
Ecocity juga digunakan untuk tempat cucian piring, got yang dilalui limbah demi menekan pencemaran. Sehingga bau busuk hilang, lumpur juga dapat ditekan bahkan pada periode tertentu air yang mengalir di got menjadi jernih tanpa bau busuk. Kegunaan Ecocity yang lain adalah untuk menyemprot karpet, membersihkan lantai, dicampur rendaman cucian, disemprotkan ke tubuh ternak dan dituangkan ke kolam ikan atau aquarium.

Bokashi Pakan Ternak

thumbnail
Menekan Biaya Perawatan Ternak
OLEH: WAYAN NITA
tha_1709@yahoo.co.id

Bagi peternak, makanan yang diberikan pada hewan ternaknya harus yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Tak jarang karena langkanya pakan tersebut, peternak harus putar otak untuk mendapatkannya. Meskipun dengan harga yang mahal harus dibeli juga, bahkan sampai mengorbankan kepentingan yang lain. Ditunjang dengan hilangnya lahan yang berisikan rumput segar bagi sapi, kerbau maupun kambing.
Tapi peternak yang cerdik tentu mampu memanfaatkan bahan seadanya untuk mendapatkan pakan yang terbaik. Dengan adanya teknologi EM, peternak tidak perlu pusing lagi memikirkan mahalnya harga pakan. Bahan baku yang digunakan untuk membuat pakan daur ulang ini sangat mudah didapatkan disekitar kita. harganya lebih murah dan cara pembuatannya juga mudah, sehinga semua peternak dapat mencoba membuatnya.
Cukup dengan kotoran ayam (10 bagian), sapi (5 bagian) dan kambing (5 bagian), dedak (satu bagian), EM4 Aktif (100cc), Molase (100cc) dan air (10 lt). Terlebih dulu kita harus membuat adonan yang terdiri dari campuran kotoran ayam, sapi dan kambing serta dedak. Awalnya, untuk mendapatkan kotoran alami dan sehat, lantai tempat tidur ayam, sapi dan kambing tersebut ditaburi dengan dedak dan biarkan semalam ditiduri ternak. Tentu ternak tersebut akan berak, paginya kita semprotkan larutan EM aktif diatasnya sampai lembab kemudian taburi lagi dengan dedak sampai merata.
Begitu seterusnya sampai pada hari ketujuh baru dikeluarkan dari kandang dan dikeringkan. Untuk mendapatkan kering yang maksimal bisa dioven, tapi boleh juga dikeringkan dengan sinar matahari 2-3 hari. Tujuan pengeringan untuk menghilangkan gas amoniak yang terkandung di dalam kotoran ternak. Setelah kering, kotoran dihancurkan dan diayak samapi seperti bulu ayam. Ayakan kotoran disebut kotoran alami dan siap dicampur dedak untuk dijadikan adonan.
Larutan dapat dibuat dengan mencampurkan air, molase dan EM4 aktif dalam bak plastik. Larutan itu untuk membasahi adonan yang dengan tingkat kebasahan 30%. Adonan yang disemprot larutan difermentasi selama dua hari dalam tong plastik. Pada hari ketiga adonan sudah jadi pakan daur ulang dan dicampur ke pakan lain sesuai ternak yang dipelihara dengan komposisi berbeda.
Untuk unggas, komposisi pakan berupa bokashi pakan ternak 10 bagian, dedak (5), jagung giling (2), konsentrat (2), hijauan (1) dan ampas tahu 1 bagian. Untuk sapi, bokashi pakan ternak 10 bagian, dedak (5), konsentrat (2), hijauan dan ampas tahu (1). Untuk babi, bokashi pakan ternak 10 bagian, dedak (5), konsentrat (2), ampas kelapa (1), hijauan dan ampas tahu 1 bagian. Campuran pakan boleh berbeda, tergantung kebiasaan peternak.

PT Songgolangit Jakarta Berqurban

thumbnail

Bertepatan dengan hari raya Idul Adha, PT Songgolangit Persada Cabang Jakarta memotong seekor kambing sebagai hewan qurban. Acara yang diadakan di Jl Kebagusan Raya/63 Pasar Minggu, Jakarta Selatan itu dihadiri Direktris PT Karya Pak Oles Tokcer Jakarta, Ketut Tisnawati dan Kepala cabang PT Songgolangit Persada Jakarta, Agoes Wibisana.
Pemotongan hewan qurban itu, selain diberikan kepada karyawan, juga dibagikan kepada masyarakat sekitar. ‘’Mudah-mudahan menyongsong tahun 2008 ini, PT Songgolangit Jakarta dan semua perusahaan di Oles Group lebih berkembang secara baik,’’ harap Wibisana.
Idul Adha dirayakan karyawan penuh hidmad dalam sholat Ied bersama. Ibadah qurban merupakan manifestasi ketakwaan manusia terhadap sang Khaliq. Qurban mengandaikan adanya keterputusan hawa nafsu dan interest apapun yang menghalangi upaya manusia untuk mendekat kepada-Nya. (Agus Salam)

Keterangan foto: Direktris Ketut Tisnawati menyerahkan kambing qurban yang dibagikan kepada masyarakat.

Penyalur EM4 NTB Rambah Pebisnis Bunga

thumbnail
Penetrasi pasar pupuk organik berbahan alami kian diburu masyarakat petani maupun pebisnis agribisnis. Para pengusaha tanaman hias tampaknya tidak punya pilihan lain selain cenderung menerapkan EM4. Pupuk berbahan alami dan cukup praktis ini banyak membantu mereka untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan kualitas produksi tanaman hias serta tanah menjadi lebih gembur.
UD Santana, misalnya, merupakan salah satu usaha tanaman hias di Jl TGH A Faisal Bertais Mataram. Keunggulan EM4 tidak sebanding dengan pupuk sejenis lain. Juragan UD Santana, Akhmad Noval, ia siap menjadi penyalur EM4 karena selain berkualitas, pupuk itu sudah lama menjadi perbincangan petani dan pengusaha tanaman hias di Mataram. Sebulan Noval minta didropkan 25 bungkus. Kelebihan aplikasi EM4 terletak pada tanaman bunga dengan kualitas bagus, pertumbuhan tetap subur, daun lebih segar.
Selama ini sudah ada pergeseran pemikiran terutama kepada para petani untuk tidak bergantung pada penggunaan pupuk kimia yang berefek negatif plus biaya mahal. “Dengan pupuk organik, biayanya sedikit dan efek negatif juga tidak ada,” kata pengusaha bunga jenis aglonema, adenium dan bougenvil itu. (Hernawardi)

Laos Pasok Tetes Gula Dari Thailand

thumbnail
LUAR NEGERI
Kualitas EM di setiap negara pengembang teknologi pelestari lingkungan ini cukup variatif. Meski begitu, molase dari tetesan gula tetap diandalkan sebagai penentu kualitas. Di Laos, banyak petani masih awam tentang proses penggilingan tebu yang baik. Karena itu, mereka terpaksa mengimpor tetesan tebu dalam jumlah banyak.
Suhu udara yang cukup rendah ditengarai sebagai pemicu rendahnya kualitas tetes tebu Laos. Ilmuwan APNAN (Asia Pasific Natural Agriculture Network), Sano, yang tahun lalu berkunjung ke negeri itu mengaku, cukup terkesan dengan tekad Laos untuk menerapkan teknologi EM (Effective Microorganisms). Meski dihadang keterbatasan bahan baku, pemerintah Laos berusaha membeli tetes tebu dari sebuah perusahaan di Thailand bagian utara dengan harga tinggi.
Menurut Sano, SDM di Laos ternyata belum mumpuni mengolah tetes tebu sampai jadi molase. APNAN sendiri turun tangan membantu pembuatan ekstrak EM. Sano berharap para petani dan praktisi pertanian organik di Laos bisa memberdayakan diri untuk mengembangkan pertanian berbasis EM. Pasalnya, para petani Laos sudah mulai merasakan manfaat besar dari teknologi temuan Prof Teruo Higa ini pasca aplikasi di lahan-lahan tanaman palawija maupun pelestarian lingkungan. ‘’Meski terlambat menerapkan teknologi ini, saya yakin Laos akan berkembang dan mampu menjadi negara mandiri dalam bidang teknologi,” tegas Sano. (Indah Wulandari)

Myanmar Serius Menekuni Pertanian Organik

thumbnail
EM LUAR NEGERI
Upaya keras para staf APNAN untuk mempromosikan teknologi EM di berbagai belahan dunia mulai menunjukkan titik cerah. Myanmar sendiri sudah mempelajari seluk-beluk pertanian berbasis teknologi EM itu. Staf termuda APNAN, Sano mengunjungi negara dengan suhu politik yang terus bergolak itu untuk membuat bibit EM di unit utama Hlegu dan unit satelit lain.
Kondisi ekologi yang berbeda tidak menjadi halangan berarti karena aplikasi teknologi bersifat mendasar sehingga mudah menyesuaikan dengan kondisi daerah. ‘’Saya sangat senang dengan kemampuan masyarakat Myanmar yang cukup cepat memahami teknologi secara sangat sederhana, aman dan ekonomis,” ujar Sano. Sano berharap berbagai pengetahuan baru di bidang pertanian, khususnya pertanian organik bisa terus diperbaharui. (Indah Wulandari)

SPG Jakarta Gelontor ’’Program Blitz’’

thumbnail
OLEH: DEDI PRIYONO
Berbagai upaya diberdayakan untuk meningkatkan penjualan sebagai sebuah prestasi yang tidak pernah berujung. Pembagian sampel produk secara kontinyu dilakukan, baik di Bali maupun di Jakarta. Dalam Desember 2007, SPG Ramuan Pak Oles se-Jakarta menggelontor program “Promosi Blitz” dengan menyasar pasar-pasar, apotik dan tempat keramaian lain. Program itu serentak dilakukan sekali seminggu dengan mengerahkan semua pasukan di kantor perwakilan Jakarta, unit Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Setiap unit dipimpin seorang Team Leader (TL), dan selama bertugas seorang SPG wajib memakai seragam. “Program ini untuk lebih mendekatkan produk Ramuan Pak Oles ke masyarakat terutama di lingkungan pasar dan sekitarnya, ucap Supriyadi SP, Kepala Unit Pemasaran Jakarta. Sampel produk dibagikan gratis kepada pejalan kaki, pemilik toko, penjual sayur dan toko obat.
Produk pendukung program itu terdiri atas Minyak Oles Bokashi, Balsem Kresno dan Cream Saribing. Sedangkan dari produk otomotif berupa Kudo (vitamin BBM) dan Hexon (Vitamin oli). Promosi Blitz dilakukan setiap Sabtu di lima wilayah marketing. Selama ini, wilayah yang sudah dijangkau meliputi Ps Agung, PD Jaya, Ps Depok Lama, Ps Palsi Gunung, Cimanggis, Ps Lenteng Agung dan Ps Minggu, Pejaten. Wilayah Promosi Blitz, dipastikan terus bertambah

Koperasi Marketing Ala Unit Sidoarjo

thumbnail
OLEH: WURI WIGUNANINGSIH
Wuri_bali@yahoo.com
Hidup akan berjalan dengan baik, jika ada keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan akhirat. Sebagai penyeimbang aktivitas penjualan, tim marketing Unit Sidoarjo rutin menggelar pengajian setiap minggu. Uniknya, acara itu digelar sembari membentuk koperasi untuk mempererat hubungan antar marketing.
“Koperasi dan jamaah pengajian yang kita kelola sifatnya masih kecil-kecilan. Setelah pengajian, ada siraman rohani selanjutnya mengumpulkan uang untuk koperasi. Saat ini koperasi hanya menjual kebutuhan sehari-hari para marketing. Mulai makanan kecil sampai rokok. Rencananya, kita bisa ditingkatkan jadi koperasi simpan pinjam. Meski jumlahnya sedikit, tapi bisa memenuhi kebutuhan marketing,” kata Mulyono, Penanggung Jawab Unit Sidoarjo.
Untuk pengajian dan siraman rohani, rutin diadakan pada Jumat. Kegiatan itu diperuntukkan bagi dari, oleh dan untuk tenaga marketing. Modalnya dikumpulkan oleh para tenaga marketing sendiri. Hingga kini, tujuan kegiatan tersebut dinilai sudah tercapai. Buktinya, semakin banyak anggota jamaah pengajian dan koperasi serta image marketing yang keluar masuk di satu perusahaan sudah pupus. Karena mereka merasa punya keterikatan dengan simpanan uang di koperasi.

Kristin:Kerja Keras Dan Perbanyak Silaturahmi

thumbnail
KISAH SUKSES
OLEH: AGUS SALAM

bokashiok@yahoo.com
Kristin (40). Setiap hari, wanita ini menekuni profesi sebagai sales promotion girls (SPG) Ramuan Pak Oles untuk wilayah pemasaran Salatiga, Jawa Tengah. Bagi teman seperjuangan, Kristin dijadikan panutan karena dapat menjual produk secara sukses. Selama dua bulan terakhir tahun 2007, Kristin mampu menjual produk dengan omset puluhan juta rupiah. Ia layak menjadi SPG berprestasi.
Sebelum melirik pekerjaan ini, Kristin hanya menjalani pekerjaan sebagai seorang ibu rumah tangga biasa. Karena lebih banyak diam, dirinya melamar kerja di PT Karya Pak Oles Tokcer Cabang Semarang. Wanita yang memiliki moto Kerja Keras itu diimbangi dengan silaturahmi. ’’Aku suka bergaul dan senang ikut perkumpulan, baik itu pengajian, arisan, sanggar senam, organisasi dan kegiatan kemasyarakatan lain,’’ katanya.
Wajar bila angka penjualan yang dihasilkan Kristin lumayan banyak. Selain ulet, jelas teman pun banyak. Dirinya tidak malu-malu untuk menggandeng rekan temannya dalam membantu promosi produk. ’’Di sanggar-sanggar senam, beberapa rekan menyatakan siap memasarkan produk Ramuan Pak Oles dengan presentasi keuntungan. Begitu juga di tempat arisan, pengajian baik yang dilakukan umat muslim maupun umat kristiani, saya tetap anggap sebagai media untuk pemasaran produk,’’ ungkap Kristin.
Dirinya tidak merasa minder mengikuti pengajian yang dilakukan umat muslim. ‘’Bagi saya, tujuan ke tempat pengajian untuk silaturahmi dengan menawarkan produk kesehatan masyarakat’’.
Selain itu, sasaran penjualan digenjot Kristin pada pusat-pusat keramaian seperti terminal bus, pasar dan sekolah-sekolah. ‘’Intinya di mana ada peluang pasar, cepat dimanfaatkan. Tidak perlu takut ditolak konsumen sebab dengan ketekunan seorang tenaga penjual, konsumen bisa nurut,’’ katanya. Hanya saja, setiap penjual, penting mengetahui betul product knowledge.

Cabang Jogja Sasar Kota Solo

thumbnail
LINTAS CABANG
PT Karya Pak Oles Tokcer Cabang Jogjakarta gencar membuka areal marketing dengan konter-konter baru agar distribusi barang bisa lebih menjangkau kebutuhan konsumen. Kacab Jogja, Mujiono mengaku, Ramuan Pak Oles di kota Gudeg itu membawa nuansa tersendiri bagi dunia obat tradisional yang menjadi kekhasan bangsa yang besar ini. Dengan kerja keras dan kesabaran, produk asal Bali itu bisa booming di kota ini. Optimis itu ditunjukan Mujiono dengan promosi dan distribusi barang ke setiap pelosok kota termasuk mulai sasar ke kota Solo pada awal tahun 2008 ini. (Agus Salam)

Tutup 2007, NTB Janjikan Bonus

thumbnail
Inovasi untuk memacu semangat tim pemasar justru diemban di Kacab NTB, Gde Ngurah. Team Leader (TL) sebagai otor penggerak SPG, diminta lebih aktif terjun ke lapangan guna mengalami langsung persoalan pasar. Jika positif meningkatkan penjualan, hari libur dianjurkan bisa jualan. Jika penjualan seorang TL, Salesman dan SPG mencapai target, siap dirumuskan untuk diberi bonus guna menambah income. “Kita berikan kado khusus dari penjualan jelang akhir tahun ini,” kata Ngurah.
Upaya yang dilakukan Ngurah semata-mata untuk memacu kinerja TL, SPG, Salesman hingga kepala unit. “Kita berharap dengan motivasi seperti itu penjualan produk di Cabang NTB semakin meningkat,” ujarnya. (Hernawardi)

Cabang Semarang Garap Kota Dari Desa

thumbnail
Ini salah satu metode Kacab Semarang, Gusti Wiratna dalam menaklukan pasar produk obat-obatan tradisional berbasis teknologi. ‘’Kita menjual produk Ramuan Pak Oles mulai dari wilayah pingiran kota. Setelah itu baru menggebrak di dalam kota Semarang. Semarang memiliki potensi pasar yang sangat besar bagi produk kesehatan alami. Apalagi Semarang sudah menjadi gudangnya jamu-jamu tradisional di Indonesia,’’ tegas Gusti.
Kota Semarang terletak di sekitar 485 km timur Jakarta (308 km) barat kota Surabaya. Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan dan Kabupaten Kendal di bagian barat. ‘’Kota sasaran pemasaran Ramuan Pak Oles yang siap digarap pada tahun 2008 justru Kabupaten Demak dan Pekalongan’’. (Agus Salam)

Ketika Lorong Sempit Masih Bisa Dilewati

thumbnail
Siang itu, suasana Pasar Kemiri Muka Depok yang bisa dijangkau dengan melewati lorong sempit, becek dan sumpek mampu ditakluk tim SPG ‘’Putih Merah’’ tertulis Ramuan Pak Oles.
Kegiatan itu menjadi salah satu ajang promosi untuk meningkatkan pemasaran. Para marketing setiap Sabtu dibekali pengetahuan terkait profesi mereka. ’’Kami juga mengajarkan Sembrani (Seimbang dan Berani) kepada SPG agar mereka lebih fokus pada penjualan dan target yang ditetapkan,’’ kata Kacab Marketing Ramuan Pak Oles Jakarta, Putu Bayu Kartika Yasa.
Selain menyasar 800 lebih apotik, juga perkantoran dan outlet-outlet di Jadebotabek. Khusus ke pasar-pasar tradisional, tetap digarap setiap hari Sabtu. Semua itu dilakukan agar produk asal Bali ini semakin dekat dengan konsumen. ’’Kalau sekedar kenal, Ramuan Pak Oles sudah cukup terkenal di wilayah Jabodetabek. Tetapi untuk lebih mengenal plus perlu mendekatkan produk ke masyarakat sehingga semakin dekat di hati konsumen,’’ tandas Supriadi, Kepala Unit Depok.
Meski suasana Pasar Kemiri Muka Depok tidak seramai pagi hari, , tetapi masih ada beberapa pedagang yang berjualan di trotoar dan lapak-lapak ‘mbak yu’ --penjual sayur. Kru marketing Ramuan Pak Oles pun siap membagikan sampel produk sambil menawarkan Hexon, Kudo dan Spontan Power untuk kategori produk otomotif temuan Dr Ir Gede Ngurah Wididana. Kerja keras itu berbuah hasil. Banyak produk langsung dibeli masyarakat. ‘’Banyak masyarakat yang membeli produk Ini bukti masyarakat menyukai produk asal Bali itu,’’ ujar Supriadi.
Promosi dengan menyasar masyarakat kelas menengah seperti di pasar-pasar tradisional patut menjadi agenda rutin. Biasanya, masyarakat masih kurang mengerti khasiat Ramuan Pak Oles. Karena itu dengan memberikan sampel produk diharapkan masyarakat bisa mencari ke konter-konter, apotik-apotik dan outlet-outlet. Jika itu berhasil, sangat memudahkan jalur distribusi. ‘’Kalau di pasar, produk kita sebenarnya banyak warga yang mencari. Keluhan para pedagang biasanya pegal-pegal, asam urat, kesemutan, darah tinggi dan kurang bertenaga. Nah, obat tradisional biasanya mereka perlukan,’’ tegas Supriadi. (Agus Salam)

Ada Tokek Di Pintu Belakang

thumbnail
KONSULTASI SEKS
DIASUH OLEH: PAK OLES
Tanya: Terus terang, saya memang hobi gituan, bahkan hampir setiap malam. Maklum umur saya baru 30 tahun. Suami saya juga sangat prima. Tentu, saya juga harus rajin merawat diri dan menjaga kebugaran tubuh. Mungkin saking nafsunya, kadang-kadang saat bercinta ada bunyi tokek. Atau kayak bunyi kentut saat si dia getol memompa. Saat itu saya jadi malu. Soalnya saya tidak kentut koq!
Dari : Lestari, Yogjakarta.

Jawab: Itu namanya angin terjebak, yang dipaksa keluar dalam jepitan yang mepet. Karena ada benda bodong masuk ke dalam rongga. Bunyinya bervariasi tergantung hentakan dan volume udara yang keluar-masuk. Bisa keras, sedang dan lemah. Atau kayak tokek kejepit pintu. Asal Anda benar tidak kentut, itu tidak masalah. Anggaplah bunyi itu sebagai bunyi yang tidak lucu, tapi harus ditertawai. Kan bisa menambah serunya adegan. Cabut benda bodong dan ubah posisi, jelasbunyinya bisa mereda.

Obat Tradisional Bisa Mencegah Flu Burung

thumbnail
OLEH: DIDIK PURWANTO
Obat herbal berpotensi untuk mengurangi penyebaran virus flu burung. Virus H5N1 yang menyerang unggas hingga menular ke manusia. Konsumsi obat herbal dapat mempertahankan kondisi kesehatan seseorang. “Obat herbal dari tumbuh-tumbuhan memiliki potensi untuk mencegah penyebaran flu burung,” ujar Direktur Pengawasan Obat dan Makanan (POM), HM Sampoerno.
Sifat obat tradisional cenderung mencegah (preventif) penyakit. Cara terbaik menangkal virus flu burung dengan mempertahankan kondisi fisik. Ahli epidemiologi dari FKM UI, Prof Dr Nunung Masjkuri mengatakan cara terbaik menanggulangi wabah flu burung dengan menjaga daya tahan tubuh. Virus bisa dengan mudah masuk ke tubuh dalam kondisi tidak sehat. “Untuk itu, masyarakat harus selalu menjaga kesehatan dengan mengonsumsi vitamin atau tidak membiarkan tubuh dalam kondisi terlalu lelah. Begitu ada gejala sakit seperti flu atau batuk, sebaiknya segera ke dokter,” pintanya.
Penanggulangan wabah dengan mencegah masuknya virus ke dalam tubuh dan menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar. Caranya, mengonsumsi berbagai obat atau ramuan. Rempah-rempah yang biasa digunakan seperti temulawak, kunyit dan tanaman obat lain. “Temu lawak dan kunyit bisa dikonsumsi dalam bentuk minuman, guna mencegah peningkatan konsentrasi sitokin dalam tubuh akibat infeksi virus AI dengan subtipe H5N1,” ujar Dr drh CA Nidom MS yang menerangkan kandungan curcuma pada temulawak hingga berpotensi sebagai inhibitor terhadap sintesis sitokin.
Pakar kesehatan dari Universitas Airlangga (Unair) itu menyatakan, upaya pencegahan dan penanggulangan virus flu burung sebenarnya tidak sulit. Tidak perlu sampai menerapkan teknologi yang tinggi seperti yang selama ini ditengara masyarakat dan kalangan kedokteran. Virus flu burung yang selama ini menyebar merupakan jenis virus yang sangat peka dengan seluruh jenis disinfektan, termasuk bio-disinfektan. “Cukup dengan pengobatan herbal, sebenarnya virus tersebut dapat hancur,” ucapnya.