Gelang EM Keramik Hilangkan Pegal

thumbnail
Nama: Heri Hernawan Fadilah, 48 tahun, pekerjaan PNS di Kabupaten Bandung Barat.
Pengalaman:
Setiap bangun tidur pergelangan kaki dan telapak kaki terasa pegal. Kalau berjalan terasa sakit dan berat. Setelah memakai Gelang EM Keramik, keluhan saya berangsur-angsur hilang. Gelang EM Keramik dapat dipakai saat kita mengendarai kendaraan jarak jauh, rasa pegal dan lelah akan terasa hilang. Gelang EM Keranik selalu saya pakai karena sangat bermanfaat sekali bagi kesehatan kita.

Wajah Terlihat Lebih Muda

thumbnail
Nama: Kasirah, guru, tinggal di Yogyakarta.
Pengalaman:
Setelah saya menggunakan Massker Madu Hitam produk kecantikan perempuan dari Ramuan Pak Oles, muka saya terlihat lebih cerah dan halus. Garis keriput di wajah saya lambat laun hilang. Bahkan muka saya lebih kencang dan terlihat lebih muda.

Madu Sekar Turunkan Berat Badan

thumbnail
Nama:Yatti, 29 tahun, swasta, tinggal di Klaten.
Pengalaman:
Sudah lama badan saya terasa lemas dan sering kesemutan. Hal ini sangat mengganggu aktifitas karena saya bekerja sejak pagi hingga malam hari. Pola makan pun jadi tidak teratur. Tanpa disadari berat badan naik drastis. Berbagai obat dan ramuan sudah saya coba tapi tak berhasil. Saat ada demo produk Pak Oles saya coba minum Madu Sekar. Setelah mengonsumsi Madu Jamur selama dua minggu, berat badan saya turun. Badan pun terasa enak dan tidak mudah capek. Kesemutan hilang dan maag juga tidak kambuh lagi.

Mencoba Setelah Berkali-kali Ditawari

thumbnail
Nama: Dra Endah Yulistyarini,MM, seorang PNS, tinggal di Tulungagung, Jatim.
Pengalaman:
Tempat saya bekerja, seperti instansi pemerintah lainnya, sering mendapat kunjungan SPG Pak Oles untuk menawarkan produk obat tradisional asal Bali itu. Awalnya saya kurang tertarik dengan produk yang ditawarkan. Suatu kali, anak saya yang paling kecil mengeluh gatal-gatal. Lalu SPG yang rutin datang ke kantor itu menawarkan Minyak Oles Bokashi. Saya pun rutin mengoleskan minyak tersebut pada bagian tubuh anak saya yang gatal. Alhamdulillah, rasa gatal itu hilang. Sampai sekarang keluhan gatal tidak pernah lagi dialami keluarga kami.

Segar Setelah Minum Madu Jamur

thumbnail
Nama: Mamik Suparmi, pekerjaan PNS di Tulungagung, Jatim.
Pengalaman:
Untuk menjaga kebugaran di usia yang tak muda lagi, saya mengonsumsi makanan yang sehat, olahraga teratur dan rutin melakukan aktivitas. Meskipun begitu badan masih terasa sakit dan organ tubuh ini terasa mau lepas. Lalu ada SPG Pak Oles yang menawari saya Madu Jamur. Setelah rutin mengonsumsi Madu Jamur, badan saya terasa lebih enak dan tidak sakit-sakitan. Saya juga mengonsumsi Minyak Oles Bokashi untuk menghilangkan rasa gatal, sakit gigi dan cepat menyembuhkan luka.

Mengatasi Asam Urat Dan Kolesterol

thumbnail
Nama: Anton, 56 tahun, Panghegar Raya, Gogor.
Pengalaman:
Saya rutin berobat ke dokter sejak menderita asam urat dan kolesterol. Sudah 6 bulan saya memeriksakan penyakit saya ini ke dokter. Karena ingin mendapatkan kesembuhan dengan obat herbal, saya coba mengonsumsi Madu Jamur. Saya beli langsung dari konter Pak Oles. Penyakit yang saya derita berangsur sembuh. Terima kasih Pak Oles.

Telingaku Ditetesi MOB

thumbnail
Nama: Hj Lilik Uripah.SH, seorang PNS, tinggal di Tulungagung, Jatim.
Pengalaman:
Saya mengalami gangguan dengan telinga saya. Rasanya gatal dan pendengaran kurang jelas. Kebetulan SPG Pak Oles rutin mendatangi dan menawarkan produk Ramuan Pak Oles ke kantor saya. SPG tersebut menyarankan agar telinga saya ditetesi Minyak Oles Bokashi. Awalnya saya sedikit ragu-ragu. Setelah beberapa kali saya tetesi telinga saya menggunakan Minyak Oles Bokashi, gatal-gatal itu hilang. Telinga saya pun terasa plong. Pendengaran saya tidak lagi mengalami gangguan.

Kesemutan Dan Rematik Berkurang

thumbnail
Nama : Siti Maimunah, 46 tahun, tinggal di Cimanggis, Depok.
Pengalaman:
Saya sudah lama mendengar kehadiran Ramuan Pak Oles. Tetapi saya belum mengetahui secara persis informasi produknya. Saat bertemu dengan SPG Pak Oles saya diperkenalkan Gelang EM Keramik untuk mengatasi masalah kesemutan, asam urat atau rematik. Hasilnya, wah sangat mengesankan. Kesemutan pada kaki dan tangan saya berangsur hilang. Untuk mengatasi rematik, saya kombinasikan dengan madu jamur. Kini saya sehat wal’afiat. Kesemutan dan rematik sudah tidak hinggap lagi. Terima kasih Pak Oles.

Hadapi Rawan Pangan Dengan Memacu Kreatifitas

thumbnail
OLEH: INDAH WULANDARI
hadni_wulan@yahoo.co.id

Ketahanan pangan Indonesia mulai menggejala. Stok bahan pangan mulai menipis. Rakyat antre berebutan sembako di setiap operasi pasar. Estimasi ahli bahwa isu rawan pangan terjadi tahun 2010 ternyata berjalan lebih cepat.
Rasa ingin tahu melanda para peserta Pelatihan IPSA Angkatan 132 saat Dr Ir GN Wididana, M.Agr mengupas topik diskusi ringan di tengah kebun percontohan tanaman organik, Jl Pulau Roti, Denpasar (26/3). Meski dari latar belakang profesi berbeda, mereka memiliki satu ketertarikan terhadap perlindungan kelestarian lingkungan. I Kadek Sulastra dan Amas Masdira (PT Setrasari Jakarta) yang berkecimpung di bidang pengendalian hama untuk menggali ilmu sebagai persiapan Konferensi Pest Control 2010.
Lain lagi dengan Anung Pribadi yang membawa sang istri, Sri Maryati dan putrinya. Ia mempersiapkan diri guna merancang usaha jelang pensiun dari perusahaan kelistrikan PT Geodipa Energi Bandung. Alasan hobi dan pekerjaan membuat Eduardus Setiono Hartono (Mitra Usaha Teknik Tangerang) mengajak Ahmad Suhada, seorang petani dari Serang, Banten menyerap ilmu baru di desa Bengkel.
Selain mempraktekkan pembuatan pupuk Bokashi dan EM4, mereka melihat langsung pertanian organik binaan PT Songgolangit Persada. Dalam pembekalannya, Wididana menjelaskan kunci utama pengembangan sektor pertanian organik. ‘’Teknologi pertanian bisa berkembang dari sebuah hobi dan bila diseriusi dengan manajemen profesional bisa dikembangkan jadi bisnis,” terangnya.
Bahkan problematika pangan mudah diatasi dengan menerapkan teknologi pengolahan pangan yang inovatif dan kreatif dari bahan yang belum terolah. Misalnya pemanfaatan batih pisang untuk bahan camilan keripik dan jenis bahan makanan lain. Satu lagi kunci utama pertanian adalah pasokan air yang cukup. Ketersediaan air tentu saja bukan sesuatu yang sulit bila keseimbangan alam terjaga, seperti yang terjadi di kawasan desa Gerokgak, Buleleng. Dengan keterbatasan air para penduduk menerapkan teknologi tepat guna untuk menjaga kelestarian sumber air. Pertanian organik dianggap sebagai salah satu solusi mempertahankan keseimbangan alam tersebut.

Wabup Tangerang Sosialisasi Kompos

thumbnail
OLEH: AGUS SALAM
Memang banyak sekali kompos yang djual di lapak tanaman, tetapi kompos yang saya buat ini berkualitas super dan kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman karena kampos ini menggunakan proses fermentasi dengan menggunakan bakteri pengurai (EM4). Saya sudah lama menggunakan bakteri pengurai ini dan ini sangat bagus untuk menghasilkan kompos yang berkualitas,’’ kata Wakil Bupati Kota Tangerang saat mengadakan penyuluhan Pemanfaatan Sampah di Perumahan Vila Bintaro Indah (VBI), Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang, Minggu (6/4).
Acara yang dinamai ”Penghijauan VBI” itu diprakarsai Paguyuban VBI yang diketuai pengacara sekaligus pesinetron Djoni Irawan. Perumahan Vila Bintaro Indah ditunjuk Rano sebagai ‘pusat penghijauan’ untuk tingkat perumahan di Tangerang. ‘’Beberapa tahun sebelum saya jadi wakil bupati, saya sudah menjadi praktisi penghijauan dengan membuat kompos sendiri dan memelihara tanaman sendiri,’’ kata Rano.
Pemeran ‘Si Doel’ ini, yang diundang pada Konferensi Pemanasan Global di Bali beberapa waktu lalu karena kiprahnya di bidang pemeliharaan lingkungan ini dengan gamblang mengajari masyarakat membuat kompos dengan teknologo EM4 seperti layaknya tim marketing songgolangit.
Menurutnya, pembuatan kompos atau bokashi dengan teknologi bakteri pengurai sangat menyenangkan dan menghasilkan kompos yang berkualitas. ’’Saya yakin warga di sini bisa melakukan. Minimal hasilnya bisa dipergunakan untuk pekarangan rumah sendiri,’’ katanya.
Dalam kesempatan itu, Rano yang didampingi Camat Ciputat Muhammad menyumbangkan tanaman langka, pohon kepel (Stelechocarpus burahol), yang ditanamnya sendiri dan memberikan belasan tanaman lainnya secara simbolis untuk ditanam di setiap RT. Tanaman yang disumbangkan Departemen Kehutanan dan sebuah bank untuk penghijauan Perumahan VBI sebanyak 1.000 tanaman.
Masalah lingkungan kata tokoh masyarakat Villa Bintaro Indah, Djoni Irawan
bukanlah masalah sepele apalagi itu masalah sampah dan pemanasan global. Adanya berbagai perubahan kondisi dan kualitas lingkungan tentu berpengaruh buruk terhadap manusia. Perumahan Villa Bintaro Indah merupakan kawasan terbuka dengan penghuni hampir 1000 KK, cepat atau lambat akan mengalami dampak lingkungan seperti peningkatan kadar polusi udara, keterbatasan air tanah sebagai air minum.
Upaya menata dan memelihara lingkungan, tidak hanya mengandalkan pemerintah saja, namun lebih jauh masyarakat mempunyai peranan penting dalam upaya mewujudkan hal itu. ‘’Salah satunya, masyarakat menghadirkan wakil bupati Tangerang untuk sosialisasikan cinta lingkungan dengan membuat kompos yang juga menjadi solusi penanganan sampah di kota Tangerang,’’ katanya.

Produk Perkebunan Jadi Andalan

thumbnail
Oleh: Wayan Nita
Dunia teknologi EM (Effective Mikroorganisms) bukan hanya milik Indonesia. Di Jepang juga telah lama mengembangkan pertanian berbasis organik. Semua produk selain pertanian juga dikembangkan berbasis organik dengan fermentasi teknologi EM. Produk hasil fermentasi teknologi EM pun telah dipasarkan ke seluruh dunia.
Salah satunya perusahaan TPRI (Tropical Plane Resources Institut) milik Nagado Yosihiro. Perusahaan ini bergerak dibidang pertanian yang menanam berbagai tanaman buah dan sayuran. Tanaman itu seperti mengkudu, pepaya, pisang dan jenis-jenis obat tradisional Jepang. Setelah tanaman berbuah maka buah itu diolah dan difermentasi dengan teknologi EM menjadi minuman bersuplemen yang disebut EM-X. Minuman berenergi ini telah tersebar di Eropa, Jepang dan Australia, khasiatnya pun telah diakui. Cara mengkonsumsi EM-X adalah dapat dengan dicampurkan pada segelas air putih, teh, kopi dan juga jus.
Kedatangan Nagado Yosihiro ke Indonesia adalah dalam rangka silaturahmi. Bagaimana tidak, Nagado Yosihiro adalah sahabat dan juga teman satu almamater tatkala Pak Oles, panggilan Gede Ngurah Wididana, menuntut ilmu di Jepang. TPRI milik Nagado Yosihiro telah dua puluh tahun berdiri. Nagado Yosihiro juga membantu pada saat Pak Oles mendirikan IPSA di Bengkel, Buleleng. Sehingga setelah tujuh tahun tidak pernah ke Bali, Nagado Yosihiro kagum dengan pesatnya perkembangan usaha Pak Oles.
Menurut Yosihiro, perusahaan Pak Oles sangat sukses karena semua usaha berawal dari Bengkel, Buleleng. Pak Oles sangat fokus membangun desa kelahirannya, karena itu usahanya dapat maju dan memperoleh dukungan dari semua pihak. Jika tidak ada dukungan dan kerjasama masyarakat, lanjut Yosihiro, maka biaya yang akan dikeluarkan tinggi. Tak hanya pasaran di Bali saja, tapi hampir seluruh Indonesia telah dijamahnya.
Yosihiro juga memberikan bingkisan berupa pohon Camu-Camu (sejenis buah cermai). Tanaman yang baru dibudidayakan di Jepang itu berasal dari Peru. “Saya harap tanaman itu juga dapat hidup di Indonesia khususnya Bali. Karena buahnya kaya vitamin C dan dapat digunakan untuk jus,” urai Yosihiro.

Hutan Di Bali Mulai Berkurang

thumbnail
Oleh: Wayan Nita
Usia muda tak menjadikan Takeuchi Hayato hanya berpangku tangan melihat banyaknya hutan yang mulai gundul. Kecintanya pada lingkungan hidup dan kepeduliannya akan Global Warming, membuat Hayato ikut terjun langsung menanam pohon. Bukan di kampung halamannya, Jepang, tapi di Bali tepatnya di Kintamani. Bukan tidak cinta tanah kelahirannya, karena hutan masih banyak. Yang perlu diperhatikan adalah hutan tropis yang menjadi penyedia oksigen penduduk dunia. Bersama Putu Suwedia ketua dan pendiri Yayasan Bali Hijau Lestari, Hayato bergabung untuk mnjalankan program itu.
Berawal dari kesedihannya melihat pohon-pohon di Bali mulai ditebang dan dibanguni hotel. Hayato berinisiatif untuk mengajak masyarakat Jepang untuk mencintai Bali. Karena mereka sering berkunjung ke Bali, bahkan sampai menetap di Bali secara tidak langsung menyebabkan hutan di Bali hilang. Akibatnya penduduk di Bali harus membuatkan hotel dan membuat tempat wisata senyaman mungkin. Meski harus mengorbankan hutan yang merupakan sumber oksigen dunia.
Telah satu tahun program itu berjalan hingga sekarang. Dengan melibatkan juga penduduk sekitar untuk turut menanam dan merawat hutan reboisasi itu. Alumni Fakultas Sastra UI ini menyebut, ada banyak jenis pohon yang ditanam di lahan kritis tersebut. Sekitar 2.000 pohon sudah ditanam seperti mahoni, jempinis, ampupu, suar dan beringin.
Hayato selain pelaksana program reboisasi juga bertindak sebagai penggalang dana. Dimana dana tersebut diperolehnya dari masyarakat Jepang lewat sosialisasinya. Juga pada warga Jepang yang tinggal di Bali sebagai wujud cinta bali. “Agar secara tidak langsung iut menjaga dan membuat bali menjadi nyaman kembali,” ujar Hayato yang juga menjabat sekretaris umum NPO Asian Green Forest Network.
Cinta lingkungan yang digaungkan Hayato bukan hal sia-sia. Karena bukan hanya kita yang akan menikmati tapi anak cucu kita kelak. Bukan juga hanya demi bali semata, tapi juga untuk masyarakat dunia yang sangat tergantung dengan hutan sebagai penyuplai oksigen terbesar. “Saya berharap agar masyarakat Bali dan Indonesia pada umumnya serta masyarakat dunia untuk tetap menjaga hutan,” tutup Hayato.

Terapi Lumba-Lumba

thumbnail
Penyembuhan Alternatif Bagi Autis
OLEH: AGUS SALAM
Serangkaian penelitian di sejumlah negara menunjukkan, lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncactus) ini memiliki kemampuan membantu terapi medik untuk sejumlah penyakit, terutama gangguan fungsi saraf motorik, autisme, dan cacat mental lainnya.
Terapi stimulasi saraf pada anak cacat mental dan fisik antara lain dilakukan di Australia, Amerika Serikat, Meksiko, Israel, dan Ukraina. Di Gold Coast Queensland, Australia, anak cacat mental dan fisik dapat membaik setelah 18 bulan bermain di kolam dengan tujuh lumba-lumba.
Percobaan serupa di Florida, AS, menunjukkan anak tunawicara bisa bereaksi lebih baik dan mulai belajar membaca. Terapi itu merangsang otak mereka dengan suara lumba-lumba yang berfrekuensi tinggi sehingga anak-anak cacat dapat meningkat kemampuan koordinasi dan gerakannya setelah menjalani terapi tersebut.
Menurut pakar autis Melly Budhiman dari Yayasan Autisma Indonesia, mengatakan, autis merupakan gangguan neurobiologis yang diakibatkan oleh pengaruh biokimia, lingkungan buruk, dan psikologis. Gangguan perilaku dapat terjadi karena kurangnya interaksi sosial, penghindaran kontak mata, dan kesulitan dalam berbahasa. Semua gangguan tersebut mempengaruhi fungsi otak. ”Dengan memperbaiki gangguan itu, maka fungsi otak pun akan membaik,’’ katanya.
Ada beberapa tahap yang perlu dilalui pasien sebelum menjalani terapi lumba-lumba. Tahap pertama adalah proses adaptasi dengan mamalia laut ini. Berada dalam kolam, pasien yang dilengkapi jaket pelampung akan dikelilingi dan disentuhnya.
Pada tahap berikutnya selama mengelilingi pasien, lumba-lumba akan mengeluarkan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk mendeteksi bagian-bagian yang mengalami gangguan, yaitu yang memiliki tingkat kekentalan atau masa jenis yang berbeda dengan bagian yang normal. Artinya, memantulkan frekuensi berbeda. Di bagian itu lumba-lumba akan mengeluarkan suara tertentu dan kadang kala mematuk dengan moncongnya sebagai bagian dari terapi.
Selama proses terapi itu suara-suara yang dikeluarkan lumba-lumba lewat lubang hidungnya direkam melalui hidrofon. Dalam analisis bioakustik diperoleh spektrum akustik gelombang optimal bagi obyek yang ditangani.
Mamalia yang masuk ordo Cetacea ini mengeluarkan daya akustik hingga 1 kilowatt. Ia juga dapat memancarkan gelombang radio 7 kilo hertz hingga 120 kHz, dan sebaliknya menerima 150 Hz hingga 150 kHz. Ada tiga jenis suara yang dikeluarkan yaitu siulan, klik dan lengkingan. Terapi lumba-lumba di tanah air yang ada saat ini adalah di Taman Ancol (Jakarta) dan Singaraja, Taman Lovina (Bali).

Rumput Laut Obat Antigondok

thumbnail
Oleh: Heni Kurniawati
Banyak ulasan tentang khasiat rumput laut. Seakan tidak ada hentinya untuk membeberkan manfaat tumbuhan laut ini. Dari berbagai khasiat rumput laut , salah satunya tanaman ini dapat membantu mencegah GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium).
Menurut Prof Dr Ir Made Astawa, seorang guru besar jurusan Pangan, gizi dan kesehatan IPB Bandung, Jawa Barat, dalam bukunya Kandungan Gizi Aneka Bahan Makanan, menyebutkan jika GAKI merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya secara langsung dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas SDM Indonesia.
Diperkirakan 87 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah risiko kekeurengan iodium. Dari angka tersebut, 20 juta orang yang menderita penyakit gondok dan 280 ribu orang menderita kretin (cebol atau kerdil dan keterbelakangan mental) dan 3,5 juta orang menderita penyakit GAKI lainnya.
Saat ini Indonesia telah kehilangan 140 juta point IQ akibat terjadinya GAKI. Kualitas SDM di masa datang akan ikut terpengaruh. Kekurangan iodium akan menimbulkan berbagai penyakit, yang kerap disebut dengan GAKI. Akibat dari kekurangan iodium yang paling rentan adalah timbulnya gondok (pembesaran kelenjar tiroid).
Wanita hamil yang kekurangan iodium dapat berakibat fatal pada janin yang akan dilahirkannya. Bayi yang dilahirkan dapat terlahir cacat seperti tuli dan bisu.selain itu efek lainnya dapat membuat otak kurang berkembang, tumbuh secara kerdil, pertumbuhan terhambat dan juga dapat mengakibatkan keterbelakangan mental pada anak.
Astawa menyatakan, jika konsumsi rumput laut secara teratur dan dalam jumlah dapat mengatasi serta menghindari masalah-masalah kesehatan GAKI. Untuk mencegah GAKI iodium di konsumsi sebanyak 150 mikrogram untuk orang dewasa. 175 mikrogram untuk wanita hamil dan 200 mikrogram bagi ibu yang menyusui. Kandungan zat yang terdapat pada iodium rumput laut kurang lebih 2.400 sampai 155.000 kali lebih banyak dibanding pada sayur-sayuran yang tumbuh di daratan.

Sembuh Lewat Kombinasi Metode Pengobatan

thumbnail
Oleh: Heni Kurniawati
Satu lagi pengobatan alternatif disuguhkan. Pengobatan alternatif melalui kombinasi pijat refleksi, yoga, Reiki, Tai-chi dapat membantu mengurangi berbagai keluhan dan juga menyembuhkan penyakit. Perpaduan antara pijat dengan energi alam membuat pengobatan ini unik tapi berkhasiat. Kombinasi ini dikenalkan seorang tabib bernama Ketut Sudiarsa(40) yang buka praktek di Jl. Pemuda III/6, Renon, Denpasar, Bali.
Penyembuhan kombinasi tidak hanya dibutuhkan bagi tubuh yang sakit tetapi juga di butuhkan bagi orang yang sehat sekalipun. Dengan pijat kombinasi gejala penyakit dapat lebih awal diketahui. ”Energi alam melalui Yoga, Reiki dan Taichi disalurkan melalui pijat refleksi. Perpaduan ini oleh berbagai pasien dipercaya mampu menyembuhkan berbagai mcam jenis penyakit,” katanya
Teknik pengobatan dilakukan kurang lebih satu jam. Latar belakang penyakit pasien terlebih dulu dipertanyakan. Setelah itu, penyaluran energi dari Yoga,Reiki serta Taichi diberikan keseluruh tubuh pasien selama sepuluh menit. Hal ini bertujuan untuk membuka titik meridian yang tersumbat. Kemudian pijat refleksi yang dikombinasi dengan metode Yoga, Reiki dan Taichi mengalir disekujur tubuh pasien.
Berbagai keluhan seperti diabetes, kanker rahim, hipertensi, hepatitis dapat diatasi degan metode kombinasi ini dan tanpa ada tambahan obat-obat yang lain. Untuk kasus penyakit yang berat dilakukan cek rutin selama 4-5 kali kontrol.
Selain itu pasien dianjurkan untuk tidak memakan jeroan atau gorengan. “Kurang lebih pengobatan kombinasi ini diberikan selama satu jam. Dan pasien saya anjurkan untuk tidak memakan jeroan. Kombinasi berbagai metode ini berguna untuk membuka titik-titik meridian. Sebab jika titik meridian tersumbat berbagai penyakit dapat timbul. Titik meridian ibaratnya seperti jalan raya, jika macet maka semua akan tersumbat dan mejadi tidak lancar. Untuk itu metode ini dapat memberikan solusi bagi berbagai penyakit,” tandasnya
Perkawinan berbagai metode penyembuhan membuat pengobatan alternatif ini memiliki nilai tersendiri. Mengingat metode Reiki dapat berdiri sendiri untuk mengobati pasien dengan menghidupkan cakra atau aura yang dimiliki individu. Melalui cakra tersebut kesehatan dapat diperoleh.
Yoga dikenal sebagai gerakan senam yang berfungsi melemaskan otot-otot tubuh yang kaku, sehingga titik meridian lancar. Taichi merupakan gerak silat yang dipergunakan untuk mengumpulkan energi panas asmosfer sehingga dapat menyembuhkan dan meyegarkan tubuh. ”Dengan memadukan beberapa metode penyembuhan saya percaya jika hasilnya lebih bagus, karena setiap metode memiliki peranan tersendiri untuk menyembuhkan penyakit. Jika metode yang satu tidak dapat menyembuhkan, masih ada metode yang lainnya bisa menjadi obat,” jelas pria asal Klungkung.

Lada, Si Bulat Kecil Pedas

thumbnail
Oleh: Wayan Nita
Indonesia dulu terkenal dengan negara penghasil rempah dunia, salah satunya lada. Lada atau lebih dikenal dengan merica merupakan jenis tanaman merambat. Panjangnya bisa mencapai hingga 10 meter. Siapa tak kenal lada? Bentuknya yang bulat kecil, mempunyai bau yang aromatik dan rasa yang pedas. Tanaman rempah ini sering juga digunakan sebagai campuran bumbu memasak.
Menurut dr Adji Suranto SpA, dalam bukunya Khasiat dan Manfaat Madu Herbal, jenis lada yang kita kenal ada dua, yaitu lada hitam dan lada putih. Tapi bagi sebagian masyarakat lebih mengenal lada putih. Lada hitam kurang disukai karena warnanya yang dianggap kurang bersih. Lada hitam merupakan hasil pemisahan lada langsung dari tandannya. Lada putih adalah biji lada yang sudah dikeringkan. Meski berbeda tapi kedua lada rasanya sama pedas.
Tanaman rempah ini sangat cocok tumbuh di daerah tropis. Batangnya berbentuk bulat, beruas, bercabang, mempunyai alat pelekat dan berwarna hijau kotor. Daunya berbentuk bulat telur dengan bagian pangkal berbentuk hati. Sedangkan buahnya merupakan buah buni berbentuk bulat. Ketika muda, buahnya berwarna hijau dan menjadi merah setelah tua.
Bagian lada yang dimanfaatkan adalah buah dan bijinya. Buah lada mengandung minyak atsiri, asam lemak bebas, alcohol, pati, resin, b bisobolene, b caryophyilene, champene, protein, mineral dan air. Dr Adji menjelaskan, senyawa piperine, cahviline dan piperida adalah senyawa yang menyebabkan rasa pedas. Lada banyak digunakan sebagai bumbu masakan.
Selain sebagai bumbu pelengkap, lada juga banyak digunakan sebagai bahan pengobatan. Lada dapat digunakan untuk meredakan sakit gigi, mengatasi rematik, memperlancar fungsi pencernaan, menghangatkan badan, menghilangkan sakit perut. “Dapat juga untuk meredakan demam, melegakan sesak nafas dan mengatasi keputihan,” ungkap dr Adji.

Buah Pepaya; Kaya Manfaat Untuk Kesehatan

thumbnail
OLEH: AGUS SALAM
Buah yang banyak terdapat di Indonesia ini, mungkin sudah tak asing lagi bagi. Kalau masih mentah bisa di sayur, terutama untuk sayur asam. Kalau sudah agak merah (mengkel) bisa dibuat campuran rujak dan kalau sudah matang enak disantap. Inilah buah pepaya. Hebat buah ini, dibandingkan dengan jeruk kandungan vitamin C pada pepaya jauh lebih tinggi.
Tak hanya buahnya saja yang bisa dikonsumsi dan kaya vitamin, akar, daun, sampai bijinya pun bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Buah pepaya, selain kandungan kalium dan magnesiumnya yang sangat tinggi buah ini juga kaya akan karoten, vitamin C, dan flavonoid, sehingga dapat berfungsi sebagai zat anti kanker. Enzim papain nya berfungsi memecah serat makanan sisa, sehingga mempermudah kita untuk buang air besar. Jika dikonsumsi segar secara rutin buah pepaya sangat bermanfaat untuk mengobati lambung yang luka dan mengurangi panas tubuh pada saat demam.
Daun pepaya, bagi yang suka, daun pepaya sangat enak dibuat sayur dan lalap. Memang sih, rasanya agak pahit tetapi tengok saja manfaatnya yang luar biasa, seperti mengobati malaria, sakit perut, dan kurang nafsu makan. Caranya: Ambil daun pepaya segar sebanyak 1-2 tapak tangan, garam sedikit, dan air hangat ½ cangkir. Campuran ini dipipis atau diblender, diperas, diambil airnya. Diminum sekali sehari satu ramuan, diulang tiga hari.
Biji pepaya, sangat manjur untuk mengobati cacingan. Caranya, jemur biji pepaya hingga kering, lalu tumbuk hingga halus. Ambil serbuk ini sebanyak 10 gr dan didihkan bersama air 150 ml, sampai diperoleh larutan 75 ml setelah disaring. Hasil ini bisa diminum sekaligus dua jam sebelum makan malam.
Sedang Getah dan akar pepaya, bisa mengobati sakit kandung kencing, cacingan, bahkan digigit ular berbisa. Untuk obat cacing, gunakan akar pepaya kering 10 gram, bawang putih 1 gram, dan air 100 ml. Semua bahan dipotong-potong, kemudian didihkan dengan air selama 15 menit, baru disaring. Bila perlu, tambahkan air matang sehingga diperoleh hasil saringan 75 ml. Pemakaian bisa tiga kali sehari masing-masing 25 ml.

MOB Jumbo Buah Tangan Olesmania

thumbnail
Oleh: Wayan Nita
Minyak Oles Bokashi telah menoreh sejarah panjang sejak peluncuran di tahun 1997 silam. Obat tradisional yang diracik Dr Ir GN Wididana, M.Agr alias Pak Oles dari 315 jenis tanaman obat ini telah populer di Indonesia, Malaysia, Jepang dan beberapa negara Eropa. Agar minyak multikhasiat tersebut bisa dijadikan sebagai buah tangan (gift) bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali, maka PT Karya Pak Oles Tokcer kembali menghadirkan kemasan baru berukuran besar. Launching produk baru ini berlangsung di Hotel Bumi Asih, Sabtu (5/4).
Nama bekennya Minyak Oles Bokashi (MOB) Jumbo dengan semboyan Besar itu Enak. Volume 140 ml yang dilempar ke pasar dengan harga Rp 100 ribu. Dalam sambutannya, Pak Oles menyatakan pemilihan tanggal 5 April 2008 bukan tanpa alasan. Jika dijumlahkan hasilnya 19, sembilan berarti tetap menjadi yang terbesar dan tetap nomor satu.
Pak Oles berharap MOB Jumbo dijadikan konsumen setia (olesmania) sebagai buah tangan kepada keluarga, kerabat dan sahabat. Karena paket jumbo yang ditawarkan sesuai dengan keinginan setiap keluarga di Indonesia. Mereka menginginkan MOB yang khusus dirancang untuk ukuran keluarga (family size). Pria kelahiran Buleleng itu optimis penjualan MOB Jumbo akan selaris MOB berukuran 12ml dan 35ml. “Jangan dilihat dari harganya yang mahal, karena bila dihitung-hitung MOB Jumbo lebih murah. Selain isinya lebih banyak 4x dari MOB sedang, harganya juga lebih murah 3x MOB sedang,” ujar ayah empat anak.
Menurut Pak Oles, sebagian warga Jepang yang berkunjung ke Indonesia membeli MOB dalam jumlah banyak. MOB itu kemudian mereka jual dengan harga tinggi. Jika kita yang memasarkan sendiri lewat internet, tentu keuntungan yang besar akan menjadi milik kita.
Selain itu, lanjut Pak Oles, pemasaran online saat ini juga mutlak dilakukan sehingga dapat melayani pembelian dari seluruh dunia. “MOB Jumbo difokuskan untuk pemakai setia (olesmania) yang ingin harga lebih murah tapi isi lebih banyak, kaum kelas atas yang ingin memberikan bingkisan pada koleganya dan yang terakhir adalah untuk tujuan ekspor,” pungkas mantan dosen Universitas Nasional Jakarta.
Launching MOB Jumbo juga dimeriahkan dengan pentas musik yang menampilkan band lokal di halaman depan TVRI pada malam Minggu. Acara yang berlangsung meriah tersebut dihadiri oleh seluruh staf dan karyawan.

Kepakkan Sayap Ke “Sarang Golput”

thumbnail
Oleh: Heni Kurniawati
Produk obat tradisional yang berkualitas akan bertahan di pasar dan tentunya memiliki konsumen yang fanatik. Apalagi kalau khasiat produk tersebut dirasakan langsung konsumen. Itulah sebabnya, Minyak Oles Bokashi kini mulai dikonsumsi kalangan muda mulai anak SD, sekolah menengah atas hingga mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Bali.
Memang awalnya, pencitraan dan branding MOB dibangun lewat strategi promosi yang terintegrasi dan terus diperbaharui. Selain lewat pengakuan konsumen di Koran Pak Oles dan siaran radio Pak Oles Group, juga dihelat even musik bertaraf lokal. Tentunya untuk menyasar kaum muda di Bali yang selama ini masih terkategori “golongan putih” alias calon konsumen. Tidak tanggung-tanggung, grup band lokal Triple X digandeng sebagai “duta promosi” Ramuan Pak Oles.
Menurut Asisten Kepala Cabang Bali Made Subagia, memang dari awalnya kehadiran MOB digunakan sebagai obat P3K keluarga. Orangtua membeli MOB untuk digunakan semua anggota keluarga kalau terkena gatal-gatal, digigit nyamuk, batuk, atau untuk pijat. Secara tidak langsung MOB telah masuk ke kalangan anak muda juga.
Pihak manajemen pun telah menjalin kerja sama dengan grup band Triple X menggelar konser musik keliling Bali. Pementasan awal di Seririt, Buleleng yang menyedot ratusan penonton dari kawula muda. “Melalui kerjasama dengan Triple X, Ramuan Pak Oles hadir dengan strategi lebih matang. Ikut andilnya Ramuan Pak Oles dalam setiap even konser Triple X, membuka hati dan mata para remaja untuk sadar menjaga kesehatan dengan Minyak Oles Bokashi,” kata pria yang merangkap menjadi Koordinator Tim Promosi.
Tidak hanya itu, lanjut Made Subagia, Ramuan Pak Oles juga ikut menjadi salah satu sponsor Gebyar Musik yang disiarkan di TVRI Bali setiap Sabtu selama bulan April ini. “Adanya stand Ramuan Pak Oles dalam setiap acara musik membuat segmen pemasaran lebih luas ke semua kalangan masyarakat. Sebab musik identik dengan kaum muda,” ujar pria murah senyum.

Berjalan Dan Beraksi Demi Dogler

thumbnail
Oleh: Heni Kurniawati
Anggur Dogler saat ini seperti seorang kekasih di lubuk hati Pande Putu Astana, pria kelahiran Buleleng. Ya, berkat kerja keras dan keuletannya, minuman kesehatan racikan Pak Oles ini kian populer di Tabanan, Gianyar dan Denpasar yang menjadi titik pemasaran.
Selaku koordinator pemasaran, Pande Putu Astana menerapkan 3 strategi: Tidak Menyerah, Berjalan dan Beraksi. Bahkan Pande menggelar demontrasi produk Dogler. Ia mengajak langsung konsumen mencicipi minuman kesehatan tersebut. Tak heran bila Dogler cepat diterima publik. Dogler sendiri memiliki sifat yang mampu memberikan kehangatan dan kesehatan badan sehingga mudah diterima kalangan masyarakat, khususnya Denpasar.
“Strategi yang kami emban adalah tidak menyerah, berjalan dan terus beraksi untuk menuai hasil dan kami beri nama program dalam aksi. Melalui program dalam aksi, kita melakukan promosi produk dan rekruting SDM sehingga tim Dogler makin mantap,” katanya,
Minuman yang terbuat dari fermentasi buah anggur ini bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah, menghangatkan badan, serta membantu menetralisir kolesterol. Dogler diminum satu seloki tiga kali sehari sehabis makan. ”Agar menghasilkan efek positif, Dogler harus diminum sesuai aturan yang tercantum. Karena tidak menampik jika minuman ini memiliki efek samping jika dikonsumsi pada keadaan perut kosong,“ jelas Pande Putu Astana.

Jelajah 7 Desa Bersama Hexonmania

thumbnail
OLEH: DONY TABELAK
Sahabat adalah harta kehidupan. Lebih mudah mencari musuh daripada merawat tali persahatan. Karena itu bagi Radio Hexon 92,8 FM, yang terletak di Desa Bengkel, Busungbiu, Buleleng, fans fanatik adalah sahabat terbaik. Bersama 100 fans setia Hexonmania dan 20-an karyawan PT Karya Pak Oles Tokcer, kru Radio Hexon menggeber turing, Minggu pagi (13/4).
Hajatan tersebut menurut ketua panitia turing Ketut Bimbo (54), sebagai sarana membangun keakraban di antara fans setia Radio Hexon 92,8 FM sekaligus ungkapan terima kasih. ‘’Selain ajang temu sapa antar penyiar radio dengan fans, kami jadikan momen ini sebagai sarana promosi tiga produk otomotif teranyar PT Pak Oles & Biotor Technology,‘’ tandas Bimbo.
Peserta turing terlihat antusias menempuh rute panjang melewati 7 desa yakni Desa Bengkel, Kekeran, Busungbiu, Rengdikit, Bubunan, Seririt, Sulanya, dan Banjar. Medan yang terkategori ekstrem penuh tanjakan dan berkelok itu tidak membuat nyali para fans lantas kendor. Sebaliknya, peserta turing yang dikawal Bripka I Nyoman Nimika dan Briptu Widodo dari Polsek Busungbiu itu berlangsung tertib.
Sebelum start, tangki BBM para peserta dituangi 10 ml Kudo (vitamin BBM) dan juga 10 ml Hexon (vitamin oli) ke dalam bak oli mesin. Peserta juga dibagikan kaos T-shirt putih berlogo produk Biotor: Spontan Power, Hexon dan Kudo. ‘’Hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui khasiat produk Biotor tersebut,‘’ terang Nyoman Widiarsa (45) selaku koordinator tim pemasaran produk Biotor wilayah Bali.
Usai turing, para peserta dimanjakan dengan goyangan dangdut Dek Giah dan penyanyi pop Bali Ray Peani di area parkir Radio Hexon. Sebagian fans pun ikut bergoyang di panggung terbuka.

Target Adalah Utang

thumbnail
Kisah Sukses I Wayan Ngurah Satuadhi
Oleh: HENI KURNIAWATI

Kerja keras, pantang menyerah disertai sifat yang friendly mengantar I Wayan Ngurah Satuadhi sebagai Tim Leader (TL) berprestasi Ramuan Pak Oles untuk wilayah Negara, Bali sejak 1994. Dengan membawahi 14 SPG sebagai baris depan penjualan Ramuan Pak Oles ke seluruh pelosok Negara.
Target penjualan dijadikannya sebagai utang dan tanggung jawab moral sehingga mampu memacu diri dan SPG-nya dalam memenuhi target. “Sebagai TL harus memberi contoh yang baik bagi SPG dan bukan memarahi mereka melainkan dengan pendekatan secara kekeluargaan. Memberi motivasi kepada mereka agar tidak takut pada target penjualan. Hal tersebut dijadikan sebagai motivasi untuk bekerja keras dan tidak kenal menyerah. Sehingga tercipta SPG yang mandiri dan berperestasi, tanpa ada perasaan tertekan,” katanya.
Hal ini tidak terlepas dari moto hidup Satuadhi yang menganggap setiap kemauan melahirkan banyak jalan. “Bila ada kemauan pasti ada jalan dan kita akan mampu memenuhinya. Kesuksesan lahir dari komitmen kita untuk tetap fokus pada perusahaan. Memperbaiki setiap kekurangan diri sehingga mejadi lebih baik, menjadikan target bukanlah beban tetapi sebagai tantangan yang harus dihadapi dan dipecahkan,” ulasnya.
Kesuksesan yang diraih sekarang merupakan perjuangan keras yang dilakukannya selama kurang lebih 13 tahun. Ia sadar bahwa kesuksesaan tidak bisa diraih dengan instan dan tanpa kerja keras.
Kegagalan pun pernah hiasi perjalanannya. Namun kegagalan bukan menjadi momok baginya untuk menjadi malas dan berhenti berjuang memperbaiki keadaan. Untuk memenuhi target penjualan dibutuhkan kerja keras, fokus dan disiplin yang tinggi. Tantangan dan tugas berat dihadapi dengan ringan tanpa beban. ”Dengan kerja keras, disiplin dan rajin mengantar kita menjadi orang yang berprestasi dan dihargai. Hal ini juga mengantar kita pada pemenuhan kebutuhan hidup keluarga dan diri,” jelasnya.

Alam Jadi Ekspresi Batin

thumbnail
Lukisan Winarti Handayani
OLEH : AGUS SALAM
Belaian pesona alam nan indah membuat batin Winarti Handayani tergetar. Bagi Winarti, alam tidak sekedar keindahan. Ketika bersentuhan dengan jiwa, alam bisa menjadi ekspresi batin yang memukau. Setidaknya itulah yang menjelma dari perjalanan Winarti dalam dunia lukis.
“Walau tanpa figur yang nampak, saya ingin memperlihatkan adanya kehidupan di dalamnya, melalui gerak ritmis tiang-tiang kapal, syahdunya sawah saat langit mendung dan gerimis, semaraknya kota yang dilihat dari atas bukit. Semuanya merupakan rekaman dari pertemuan dengan keberagaman yang mengasah belarasa dan kepekaan. Kemudian dituangkan melalui penghargaan terhadap alam,’’ katanya dalam pembukaan pameran lukisannya di Taman Ismail Marzuki beberapa waktu lalu.
Lukisan Winarti adalah sebuah nuansa keindahan dari alam. Ia tidak memotret persis adanya, tetapi menciptakan kehadiran menjadi sebuah renungan keindahan. Alam pegunungan yang dilukis ketika berada di celah Merapi. Merbabu, perahu di deretan Cirebon, Klenteng di Semarang, atau Pasar Ikan di Jakarta bukan lagi sebuah pemandangan melainkan jiwa yang sedang bermain.
Winarti Handayani adalah seniman muda kelahiran Jakarta, peminat seni rupa sejak usia dini. Sekembalinya dari Amerika Serikat setelah menyelesaikan studi di Rhode Island School Of Design tahun 2000, ia menghidupi kembali kecintaannya pada seni lukis.
Lukisannya banyak mengambil inspirasi dalam alam. Dalam berkarya, Winarti tidak segan-segan mengikuti jejak tradisi para pendahulunya. Bersama beberapa teman pelukis, ia melakukan perjalanan-perjalanan dan melukis di luar studio. Terakhir adalah perjalanannya pada tahun 2007 di California.
Winarti tinggal di Jakarta dan bekerja sebagai ilustrator freelance. Keikutsertaannya dalam program kreatif bagi anak-anak dalam komunitas-komunitas basis merupakan komitmennya untuk menggunakan kesenian sebagai media proses belajar mengajar.
Dari sekilas pengalaman kreatif, Winarti merupakan pelukis yang terdidik secara akademis. Selain memiliki dasar kuat pengetahuan kesenilukisan, ia mencoba melukiskan kembali rekaman-rekaman kisah perjalanannya di berbagai tempat ke atas kanvas. Boleh dikatakan cara seperti itu adalah melukis tamasya. Melukis yang dilatari oleh persepsi alam indah yang dilakukan van Gogh, Renoir, Monet, Raden Saleh, dan seabreg nama besar lainnya dari zamn ke zaman. Ini artinya, cara melukis dan hasil lukisan Winarti sah-sah saja.

Beda Nyai Dan Gadis Indo

thumbnail
BEDAH BUKU
Judul : Citra Perempuan di Hindia Belanda
Penulis : Tineke Hellwig
Penerbit : Yayasan Obor Indonesia, Jakarta
Cetakan : Pertama, Desember, 2007
Tebal : xii + 122 halaman
Bagaimana seorang lelaki Belanda diperbolehkan menikah dengan perempuan pribumi? Atau sebaliknya, bagaimana aturan seorang perempuan Eropa bisa melangsungkan perkawinan dengan lelaki pribumi? Sampai sisi tergelap kaum perempuan dalam kisah pergundikan, biasa dikenal dengan sebutan nyai −dalam bahasa Belanda dikenal banyak istilah, seperti huishoudster, bijzit, menagere, dan meid. Semua terangkum secara komprehensif dalam buku Citra Perempuan di Hindia Belanda.
Jaman VOC, lelaki Kristen Eropa (Belanda) dilarang menikah dengan perempuan non-Kristen. Jika berkenan menikah, lelaki Belanda harus menebus kemerdekaan perempuan pilihannya untuk dijadikan istri. Namun, ada syarat bahwa perkawinan bisa dilakukan jika perempuannya telah dibaptis dan menyatakan taat terhadap Kristen. Sebab, garis pemisah utama diperbolehkan atau tidaknya perkawinan saat itu adalah agama, bukan ras. Demikian itulah misi Gospel dari kolonial dilakukan.
Sedangkan kasus perempuan Eropa yang menikahi lelaki pribumi, merupakan perkara yang luar biasa. Di awal abad 18, perkawinan perempuan Eropa dengan lelaki pribumi, selain wajib dilangsungkan dalam tradisi Kristen, juga harus mendapat persetujuan langsung dari Gubernur Jenderal. Jika Gubernur Jenderal tidak menyutujui, maka selamanya perkawinan tak bisa dilangsungkan.
Di masa awal koloni, sering muncul pendapat bahwa iklim tropik serta makanan penuh bumbu pedas mendorong libido orang lelaki, dan abstensi seks akan mengakibatkan nafsu birahi, semburit dan histeris (hal. 38). Melalui pendapat-pendapat demikianlah praktik pelacuran dan pergundikan diabsahkan, padahal sebenarnya bertentangan dengan nilai moral Kristen Eropa. Sehingga fenomena gundik atau ‘nyai’ merupakan hal umum yang bisa ditemukan di setiap kehidupan lelaki Belanda. Bahkan sebagian besar lelaki Belanda memiliki gundik yang dipelihara untuk memenuhi kebutuhan biologisnya.
Seorang gundik atau ‘nyai’ hampir bisa dikatakan tak memiliki hak apapun, baik hak atas anak maupun atas dirinya sendiri. Nyai tak lebih sebagai budak yang kehidupannya tergantung pada kebaikan sang majikan. Bahkan, jika seorang ‘nyai’ kedapatan sampai melahirkan anak, maka anak-anak mereka nanti akan diberi nama keluarga secara terbalik sebagai penanda bahwa dia adalah anak haram (voorkinderen). Sebagai misal, Kijdsmeir (dari Van Reimsdijk), Rhemrev (dari vermehr), Snitsecorg (dari Grovestins), Esreteip (dari Pieterse) (hal.39).
Biasanya, nama-nama yang telah dibalik ejaannya ini akan menjadi bahan olokan sebagai manusia rendah hasil hubungan diluar nikah. Menarik sekali, sebab ini kebalikan dengan kondisi sekarang, di mana orang yang berperawakan Indo malah dicari-cari menjadi artis dan sangat laku dalam industri pertelevisian.
Awalnya, fenomena pergundikan merupakan hal yang lumrah yang terjadi di masa kolonial. Namun, lama-kelamaan perilaku pergundikan dianggap sebagai sebuah aib. Jika pun masih ada, pastilah dilakukan secara rahasia. Akibatnya, para nyai banyak yang disalahkan dan dianggap telah membuat lelaki Eropa makin hidup seperti Inlander (veridischen), serta menjauhkan lelaki Eropa dari jalan yang benar (Kristen). Bahkan, menjadi nyai seringkali dianggap karena kepentingan matralistik, ingin kemewahan, atau iseng untuk memiliki pasangan orang Belanda. Padahal, sesungguhnya hadirnya ‘nyai’ adalah karena sistem kolonial yang menjadikan perempuan pribumi sebagai komoditas jamahan lelaki kulit putih.
(Peresensi: M Lubabun Ni’am AS, Mahasiswa Sosiologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta)

Anomali Aktivitas Kelamin

thumbnail
BEDAH BUKU
Judul : Tangan Kuasa Dalam Kelamin: Telaah Homoseks, Pekerja Seks dan Seks Bebas di Indonesia
Penulis : Hatib Abdul Kadir
Penerbit : INSIST Press, Yogyakarta
Cetakan : I, 2007
Tebal : xxiii + 310 Halaman
Banyak kalangan yang menuding pelacuran, seks bebas dan prilaku seks menyimpang lainnya sebagai penyebab bobroknya moralitas bangsa. Tak heran jika penertiban praktek-praktek prostitusi menjadi salah satu agenda penting pemerintah pusat maupun daerah akhir-akhir ini. Tapi yang jadi pertanyaan, apakah dunia esek-esek akan berhenti total dengan tindakan represif oleh negara? Apakah setelah negeri ini bebas dari prilaku seks yang menyimpang, keadaan akan berubah damai dan sejahtera? Ataukah sebaliknya, gelombang seks justru semakin besar ketika bergerak di bawah tanah?
Tentu saja tak mudah untuk menjawabnya. Menurut Benedict Anderson dalam pengantar buku ini, seksualitas adalah hal yang sangat berliku-liku, ruwet dan kompleks. Seksualitas tak lagi netral. Keberadaannya selalu berhadapan dengan tiga kekuatan yang maha besar, yakni; negara, agama dan kapitalisme (hal. xiv). Nah, buku yang ditulis Hatib Abdul Kadir ini mencoba mengurai kompleksitas seksualitas tersebut. Setidaknya ada tiga prilaku seks yang jadi bahasan utamanya, yakni telaah homoseks, pekerja seks, dan seks bebas.
Dipilihnya topik tersebut tentu saja tidak tanpa alasan. Harus diakui seksualitas menjadi perdebatan hangat belakangan ini di Indonesia. Betapa tidak, pasca reformasi buku-buku murahan dan sensasional tentang seks laku berat di pasaran, koran kuning bertebaran bak jamur di musim hujan, penelitian tentang seks juga tak kalah beraninya. Misalnya, Jakarta Under Cover karya Memoar Emka dan Sex in the Kost karya Iip Wijayanto. Studi tubuh dan seksualitas menyeruak secara cerdik di tengah-tengah maraknya berita politik, krisis ekonomi, hukum hingga kriminal (hal. 47). Namun dari berbagai kajian seksualitas, topik homoseks, pekerja seks, dan seks bebas kerap menjadi perdebatan panjang dalam media massa saat ini. Sehingga informasi yang tersedia cukup banyak dan mempermudah penggalian data secara mendalam.
Melalui buku ini, topeng-topeng kapitalisme yang menempel di area ’selangkangan’ dilepas dan sikap paradoksal negara terhadap prilaku seks menyimpang dibongkar. Dengan menggunakan analisa Michel Foucault mengenai seksualitas dan kuasa, terungkap, Misalnya, penertiban PSK jalanan dan pemaksaan melokalisasi PSK dengan alasan susila dan moralitas oleh pemerintah ternyata paradoks dengan keadaan di lapangan. Sebab tak jarang pemerintah daerah berkepentingan terhadap keberadaan lokalisasi dengan berbagai alasan; ’demi meningkatkan pendapatan daerah’, ”membuka lapangan pekerjaan”, hingga sebagai ”stok” untuk ”menghibur” relasi bisnis atau pejabat yang doyan ”daun muda” (hal. 161).
Sementara itu, ditengah hiruk pikuk perdebatan mengenai seksualitas kapitalisme justru memancing di air keruh. Alih-alih mendukung kebijakan negara yang mendiskreditkan para pelaku seks menyimpang, kapitalisme justru membangun pasar. Di tengah tekanan negara terhadap kaum minoritas seksual, kapitalisme menciptakan produk-produk pornografi yang memiliki nilai jual seperti; majalah porno, agen hubungan homoseksual, biro jodoh termasuk juga seks toy (alat pemuas seks).
Akhirnya upaya-upaya penertiban terhadap para PSK, razia majalah porno dan razia hotel-hotel mesum boleh dikatakan buang-buang energi dan dana. Buktinya, ribuan kali dirazia, fenomena serupa selalu saja ada. Seperti kata pepatah mati satu tumbuh seribu. Satu-satunya solusi yang ditawarkan dalam buku ini adalah deregulasi negara yang melegalisasikan kesamaan hak terhadap homoseksualitas, pekerja seks dan pelaku seks bebas.
Solusi tersebut sekaligus menentang kalangan yang menuding maraknya perilaku seks yang menyimpang sebagai penyebab krisis multidimensi yang tak kunjung usai di negeri ini. Menurut Hatib Abdul Kadir tudingan tersebut tidak mendasar dan ahistoris. Jika benar krisis negara lebih disebabkan krisis moral keagamaan, mengapa tidak mendirikan semacam pesantren kilat secara massif dan sporadis saja? Dan setiap warga negara wajib masuk didalamnya. Namun, apakah hal tersebut menjamin, krisis akan selesai? Dan mengapa negara yang tak menganut perspektif moralitas agama layaknya Indonesia lebih mengalami kemajuan peradaban, ekonomi dan religiusitas yang lebih bagus dan manusiawi dibanding Indonesia? (hal. 240)
Hadirnya buku ini berada di waktu yang tepat. Dalam nuansa demokratis saat ini penting kiranya memberikan suara lain mengenai seksualitas. Sebab memandang seksualitas dengan hitam putih justru tidak menyelesaikan masalah, melainkan justru menyimpan bom waktu berupa anomali sosial yang siap meledak kapan saja. Selamat membaca.
(Peresensi: Nurfa Rosanti, pengajar di SMP Darussyahid Sampang-Madura).

Menuju Humanisme Radikalistik

thumbnail
BEDAH BUKU
Judul : Revolusi Pengharapan: Menuju Masyarakat Teknologi yang semakin Manusiawi
Penulis : Erich Fromm
Penerbit : Pelangi Cendekia, Jakarta
Cetakan : I, 2007
Tebal : xxv + 223 Halaman
Ada bahaya laten yang tengah membayangi kehidupan manusia. Bahaya itu bukanlah komunisme, bukan pula fasisme, melainkan “masyarakat yang telah sepenuhnya menjadi mesin” (a completely mechanized society) yang mendewakan produksi material dan konsumsi maksimal di bawah pimpinan komputer. Masyarakat yang demikian pelan tapi pasti dibunuh daya hidupnya dalam kepasifan total akibat kecanduan konsumsi, sehingga menjadi manusia yang nyaris mati rasa.
Itulah warning Eric Fromm dalam bukunya Revolusi Pengharapan: Menuju Masyarakat Teknologi yang semakin Manusiawi. Ketika manusia sudah semakin mekanis, yang tertinggal hanyalah nafsu menguasai. Untuk mewujudkan ambisi tersebut, kekerasan kerap dijadikan pilihan. Jangan heran jika dalam a completely mechanized society kerusakan lingkungan akibat eksploitasi rakus manusia dan konflik antar golongan selalu menjadi masalah yang sulit dipecahkan.
Memang jalan satu-satunya untuk mengakhiri semua itu adalah perubahan. Namun Fromm mengingatkan agar pilihan perubahan tak jatuh pada revolusi radikal (baca: kekerasan). Sebab dengan revolusi tersebut keadaan justru akan bertambah runyam, karena seluruh sistem akan runtuh, dan yang tampil adalah kediktatoran militer atau fasisme (hal. xiv). Itu artinya penderitaan rakyat semakin panjang karena kehilangan kedaulatan.
Dalam buku ini Erich Fromm menawarkan revolusi humanisme radikal sebagai solusi. Revolusi ini harus melibatkan banyak ideologi yang berbeda dan kelompok sosial. Setidaknya ada tiga tingkatan yang menjadi sasaran perubahan. Pertama, perubahan pola produksi dan konsumsi. Kedua, transformasi manusia, warga negara dan partisipan dalam proses sosial dari obyek-pasif yang secara birokratis termanipulasi menjadi pribadi yang aktif, kritis dan bertanggung jawab. Dan terakhir adalah revolusi kultural, di mana menghancurkan keterasingan dan kepasifan yang menjadi ciri masyarakat teknologi, yakni dengan menggali potensi cinta dan akal budi sehingga mampu mengatasi fiksasi infantilis (hal. 196).
Buku ini diterjemahkan dari edisi bahasa Inggris The Revolution of Hope – Toward a Humanized Technology, merupakan keprihatinan Fromm pada kondisi masyarakat industri modern di Amerika Serikat pada tahun 1968 yang makin tenggelam dalam reifikasi akibat dirasuki kapitalisme. Meski demikian analisa Fromm masih menunjukkan relevansinya, terutama di belahan dunia ketiga di mana dalam banyak hal kondisinya serupa dengan Amerika Serikat pada saat itu.
Kapitalisme yang menjadi sasaran tembak Fromm bukanlah kapitalisme Laisez faire seperti yang disyahadatkan Adam Smith mengenai persaingan bebas. Lebih daripada itu, kapitalisme di sini, adalah tahapan lanjut Revolusi Industri tahap II. Di mana bukan hanya energi hidup (hewan dan manusia) yang digantikan oleh energi mekanis, tetapi lebih dari itu otak manusia digusur oleh hadirnya otak-otak mesin.
Perkembangan selanjutnya, menurut Daniel Bell adalah proses produksi yang diarahkan pada pembuatan barang-barang yangdiselaraskan dengan hasrat pelepasan dan pemuasan diri tanpa kendali. Artinya semua keinginan manusia dipaksa tunduk pada kaidah pasar. Dalam pasar manusia dipaksa menjadi budak nafsu untuk memiliki apa saja dengan semakin menggila (baca; hedonisme).
(Peresensi Edy Firmansyah, pengelola Sanggar Bermain Kata (SBK) Madura dan peneliti pada IRSOD (Institute of Reasearch Social Politic and Democracy) Jakarta .

Nusa Lembongan; Surga Eksotis Yang Dilindungi

thumbnail
OLEH: INDAH WULANDARI
hadni_wulan@yahoo.co.id

Nusa Lembongan, pulau kecil yang terletak di antara Bali dan Nusa Penida terhampar di atas Selat Badung. Tempat ini cocok bagi pelancong yang menyukai tempat yang tidak terlalu ramai pengunjung bersiluetkan kemegahan Gunung Agung. Pulau ini letaknya berdekatan dengan dua pulau kecil lainnya, Nusa Penida dan Nusa Ceningan yang berjarak 12 mil dari tenggara Bali serta 20 mil dari Lombok.
Banyak pilihan angkutan transportasi untuk menyeberang dari pulau Bali. Tersedia 47 alat transportasi laut yang terdiri dari jenis Scoot speed boat, kapal yachting Sail Sensation, perahu bermesin tempel yang tergabung dalam sebuah kelompok pengusaha angkutan pulau yang diketuai I Ketut Sukatra. Bila ingin yang lebih wah, Nusa Lembongan Resort menyediakan kapal besar Bali Hai Cruises, Island Explorer serta boat pribadi. Beberapa titik keberangkatan dimulai dari Pelabuhan Benoa, Kuta, Nusa Dua, Jimbaran dan Pantai Sanur dengan menempuh waktu perjalanan laut 60-90 menit. Sebelum nahkoda kapal membuang sauh, pelancong disuguhi keindahan kontur dataran karang pulau setinggi 50m dpl serta alam bawah lautnya yang dihiasi koral serta ratusan ikan hias. Tak pelak, di atas perairannya terdapat banyak start point untuk para diver (penyelam). Tak perlu khawatir tentang fasilitas, begitu mendarat di Pelabuhan Sanghyang, Desa Lembongan, Kec. Nusa Penida terhampar pula hotel, spa mini market. Eksotisme Nusa Lembongan langsung terasa kala kita menatap rimbunan hutan mangrove, pohon kelapa, dan hamparan pasir putih nan bersih. Jika ingin mengelilingi pulau seluas 4 km ini cukup dengan berjalan kaki, menyewa sepeda dayung, sepeda motor atau mobil bak terbuka berkapasitas 10 penumpang. Bersama rombongan PT Songgolangit Persada, wartawan media ini menyewa 3 mobil bak terbuka plus sopir dan bensin berbandrol Rp 125 ribu per 5 jam. Tak ada pemandu resmi yang mendampingi rombongan kita. Otomatis, peserta hanya menuruti saran sang sopir untuk berhenti di beberapa titik yang menurutnya menarik. Tempat pertama yang disinggahi adalah kawasan mangrove tour.
Rombongan dibuat tercengang karena ternyata tempat tersebut bukan seperti jalur wisata yang dibuat menarik untuk wisatawan. Hanya serupa jalan pintas menuju perkampungan nelayan. Sebagian besar rombongan memilih beristirahat di pinggiran pantai. Penasaran, kru wartawan dan fotografer bersama seorang pimpinan melanjutkan tur mangrove yang dipromosikan tadi. Merogoh kocek Rp 50 ribu, kami diantar sebuah perahu jukung berkapasitas 5 orang menyusuri muara pantai. Suasana sunyi dan hijau asri pohon bakau (mangrove) seluas 2000 ha menemani perjalanan kami selama 15 menit. Iseng saya bertanya pada pengemudi jukung, Ketut Suwatra, apakah penduduk sekitar tidak pernah menebang dan memanfaatkan pohon bakau di kawasan tersebut. ‘’Tidak akan pernah penduduk asli memanfaatkan apalagi menebang, karena bila hutan ini habis maka habislah kehidupan serta ekosistem di pesisir,” jawabnya. Ekosistem yang masih terjaga terbukti dengan kicauan burung di kawasan Nusa Penida Bird Sanctuary. Selain burung, ada sekitar 50 spesies mahkluk hidup yang juga dilindungi disana.
Puas menikmati obyek yang masih natural, perjalanan berlanjut menjelajahi perbatasan Nusa Lembongan-Nusa Ceningan. Disana berdiri sebuah jembatan berwarna kuning yang mulai berkarat. Uniknya, air laut yang mengalir di bawah jembatan tersebut seperti sungai berwarna biru. Menjelang akhir, rombongan menuju tepian pantai. Disana tersedia fasilitas watersport seperti bottom fishing, banana boat, dan parasailing. Bila anda ingin mencicipi berbagai fasilitas di Nusa Lembongan sebaiknya tawarlah terlebih dahulu dan perbanyak referensi tentang obyek wisata apa saja yang ada di daerah kunjungan. Jangan sampai Anda tidak enjoy karena kondisi obyek tersebut di luar harapan.

Rujak Ulek Segarkan Mahasiswa

thumbnail
OLEH: AGUS SALAM
Rujak ulek, pasti telah cukup akrab dengan makanan khas yang satu ini. Karena rujak yang berasal dari Surabaya ini, tak ubahnya seperti rujak kebanyakan. Bumbunya terdiri atas cabe, kacang tanah goreng, bawang putih, petes, kecap, dan bumbu lainnya. Semua bumbu tersebut dihaluskan di atas cobek dengan cara diulek, yakni ditumbuk menggunakan ulek-ulek (alat pengulek).
Setelah bumbu halus teramu menjadi satu, baru kemudian buah-buahan yang berupa irisan tipis seperti bengkoang, nanas, mentimun, jambu buah, dan buah lainnya sesuai selera) dicampur menjadi satu. Lalu disiram bumbu rujak.
Dalam penyajiannya, biasanya rujak ulek disuguhkan di atas pincuk daun pisang. Namun seiring perkembangan zaman, kini daun pisang diganti dengan kertas minyak karena lebih praktis dan mudah didapat. Mau praktis lagi menggunakan piring.Namun di tengah serbuan makanan dan restoran cepat saji yang mewaralaba ke berbagai pelosok Nusantara, keberadaan rujak ulek perlahan tapi pasti agak terpinggirkan dan terancam kehilangan popularitas.
Untuk mencari dan mencicipinya, di sekitar Kampus Universitas Gunadarma Depok Jawa Barat menjual rujak ulek. Laris manis setiap hari diserbu mahasiswi. ‘’Apalagi kalau siang hari saat terik matahari dan rasa ngantuk menyerang, rujak ulek bisa bikin seger,’’ kata Windy, mahasiswi semester VI Kampus Gunadarma.
Terik matahari yang begitu menyengat memang membuat tubuh lelah, apalagi bagi mahasiswi, dengan rasa yang asam, pedas, manis (nano-nano) membuat badan segar kembali. Bayangkan saja, jam-jam satu siang, paling enak menyantap rujak ulek.
Rujak ulek, rujak tumbuk dan banyak lagi merupakan salah satu menu jajanan yang subur di kala siang hari di sekitar kampus dan juga sepanjang jalan Margonda Raya Depok. Boleh dibilang jalan Margonda sudah menjadi wisata kuliner dari seluruh Nusantara.
Baik siang maupun malam hari, sepasang muda-mudi, atau segerombolan mahasiswa dan juga pekerja kantoran tampak asik bersantap makanan yang ada di jalan tersebut. Sejak memasuki jalan Margonda kota Depok dari utara atau Lenteng Agung Jakarta, beberapa restoran dan kedai makanan sudah langsung terlihat. Ada Restoran Padang, kedai Bakso Malang, Pempek Palembang, Mie Aceh, masakan Sunda dengan menu karedok, pepes ikan mas, retoran Menado, masakan Solo seperti sate dan tongseng dan lain-lain. Pertumbuhan ini dipacu oleh kepindahan kampus UI dan beberapa perguruan tinggi lain dari Jakarta ke Kota Depok.

Sate Jamur Rasa Hati Ayam

thumbnail
Oleh: Heni kurniawati
Sate, siapa yang tidak tahu makanan berbumbu kacang dan kecap ini. Tapi bagaimana jika sate disajikan dengan bahan baku bukan dari daging sapi, kambing atau ayam? Tentunya masih belum banyak yang tahu. Kedai Sate Tebion di Jl Sesetan No120A,Denpasar, menyajikan sate yang unik. Namanya sate jamur.
Berawal dari hobi memasak dan suka berkreasi, Ibu Nani Agus EkaYanto (50), pemilik Kedai Tebion mencoba rasa sate yang lain. Bertetangga dengan perusahaan jamur, membuatnya memiliki ide untuk membuat sate dari bahan jamur kancing. Hasilnya pun cukup mengejutkan. Berbalut bumbu tradisional yang sudah dikenal masyarakat banyak sate jamur tetap disajikan dengan bumbu sate di pasaran. Hanya saja pengolahan jamur yang menjadikannya terasa lebih istimewa. Bumbu seperti kacang digerus hingga halus dan ditambahkan dengan kecap serta bawang merah atau sesuai selera.
Agar menjadi sate yang yammi (enak), jamur direbus hingga matang selama 10 menit agar rasa kenyalnya tidak hilang. Jeruk nipis, bawang merah dan bawang putih dicampur dalam rebusan. Perpaduan bumbu sate dengan bumbu adonan menyulap jamur kancing menjadi hati ayam yang nikmat. Lalu sate jamur dipanggang secara higienis menggunakan kompor gas.
Selain sate jamur, Tebion pun menyajikan sate yang tidak kalah uniknya. Sate tempe. Tentunya sate ini bahan bakunya terbuat dari tempe. Pengolahan sate tempe ini pun sama dengan sate jamur. Hanya saja tempe direbus di dalam adonan bumbu yang terbuat dari ketumbar, bawang merah dan bawang putih. Rebusan dibiarkan hingga air habis dan bumbu meresap. Rasa asin manis pun tersaji lewat sate tempe yang empuk dan berasa unik. Untuk satu porsi sate jamur berisi 5 tusuk seharga Rp10 ribu dan sate tempe cuma Rp 5 ribu, berisi 4 tusuk sate. “Konsep yang ingin saya buat adalah memang untuk segala makanan yang bernama sate. Dan awalnya untuk vegetarian. Tetapi sekarang untuk umum hanya saja masakan tetap terbuat dari bahan alami dan pengolahan yang sehat. Untuk itu, saya ingin sajikan sate dengan taste (rasa) yang berbeda,” kata Nani.

Teuku Umar Menuju Wisata Kuliner

thumbnail
Oleh: Wayan Nita
Ruas jalan Teuku Umar dengan titik tengah terdapat bundaran simpang enam dikenal sebagai pusat kota Denpasar. Dahulu wilayah Teuku Umar adalah areal persawahan yang subur. Saat ibukota propinsi Bali pindah dari Singaraja ke Denpasar perlahan-lahan sawah-sawah di sekitar Teuku Umar beralih menjadi kawasan huni, perkantoran dan tempat usaha. Areal sawah yang masih tersisa bisa ditemukan di sekitar Pulau Moyo dan Pemogan, Denpasar Selatan. Itu pun sudah dikepung pembangunan areal perumahan.
Pada siang hari, arus lalu lintas amat padat. Maklum kawasan ini telah berubah menjadi kawasan bisnis. Ada toko, gerai pakaian dan elektronik, klub hiburan malam Akasaka dan berbagai restoran dengan aneka menu. Saat malam tiba, puluhan pedagang makanan kaki lima mulai menggelar tenda. Sejalan dengan program wisata jalan-jalan keliling kota Denpasar “sight seeing” yang diluncurkan Pemkot Denpasar, wilayah Teuku Umar bisa menjadi spot wisata kuliner dan belanja.
Semua makanan dengan berbagai macam menu dan keunikan cara penyajian bisa didapatkan di sana. Pecinta handphone pun bisa berburu aneka produk lama hingga terbaru. Servis, pelayanan dan tata ruang menjadi trik tersendiri untuk bersaing antar restoran maupun konter handphone agar dapat menarik banyak pengunjung.
Awalnya, Jl Teuku Umar merupakan pusat makanan baik makanan khas Bali hingga makanan khas luar Bali. Menurut Adi Kharisma, salah satu pemilik warung makan Sela Boga di Jl Teuku Umar, sejak tahun 1995 sudah banyak warung makan menghiasi kisaran Simpang Enam ini. Seiring dengan perkembangan jaman dan kondisi sekitar lokasi yang semakin padat penduduk membuat pusat kota ini menyediakan beranekaragam jenis dagangan. Tak lepas dari peran Jl Teuku Umar sendiri yang berfungsi sebagai jalur penghubung dan jalur pembelah kota Denpasar. Membuat jalan ini ramai dilalui kendaraan baik pribadi maupun angkutan kota. Ada yang singgah untuk sekedar melihat-lihat atau makan bersama keluarga dan relasi bisnis.
Adi Kharisma sendiri sudah sejak awal membuka warung makan di Jl Teuku Umar ini. Meskipun sempat berhenti berjualan, Adi kembali menekuni pekerjaannya tapi dengan produk yang berbeda. Yang awalnya menjual es teler kemudian berganti soto dan kini menjual makanan yang terbuat dari ubi jalar ungu dan kuning. Menurut Adi, kisaran Jl Teuku Umar tidak bisa menjadi pusat wisata untuk turis asing karena yang mereka cari di Bali adalah wisata alam dan budaya. “Meskipun ramai tapi tak banyak masyarakat yang menjajal aneka makanan yang tersedia karena harga yang ditawarkan untuk kalangan menengah ke atas. Dan orang Bali sendiri lebih senang makan di rumah karena setiap hari ada upacara agama yang membuat mereka punya banyak makanan,” urai Adi.
Berbeda dengan konter handphone yang bersaing di segi servis. Tapi demi menarik pengunjung, menurut Gede Parta, salah satu SPB (sales promotion boy) sekaligus asisten manager Galaxy Celular, menurunkan harga meskipun hanya lima ribu pun dilakoni. Pengunjung lebih memilih konter yang memberikan pelayanan cepat, ramah dan bersahabat juga tawaran harga lebih murah tapi dengan barang yang berkualitas. “Tapi untuk turis mancanegara jarang yang membeli handphone di seputaran Jl Teuku Umar. Mereka tidak tertarik dan kalaupun butuh lebih memilih beli di seputaran Kuta karena dekat dengan pusat wisata,” terang Gede.

Badai Cyber Sex Di Jagat Maya

thumbnail

PENGANTAR REDAKSI: Ibarat pedang bermata dua, internet memiliki sisi positif dan negatif bagi pembentukan karakter masyarakat di era digital. Dengan internet, komunikasi terbentang luas lintas negara, cepat, murah dan efektif. Ternyata internet pun menjadi sarang mengumbar nafsu. Ada jutaan situs porno dalam berbagai bahasa. Di sisi lain, kondisi sosial bangsa ini harus bisa mencetak generasi unggul dan berakhlak mulia. Barangkali itulah sekelumit kegelisahan di balik pemblokiran situs-situs porno yang kini menjadi pemberitaan hangat di negeri yang penduduknya mayoritas beragama ini.
Oleh: Wayan Nita
Kita tiba di sebuah jaman yang penuh kejutan. Dunia pergundikan yang sepi gosip bergulir menuju era mesum digital. Beberapa daerah di Indonesia geger dengan rekaman adegan persetubuhan dari remaja hingga orang tua yang beredar luas di internet. Dalam rekaman mesin pencari Google-trends, kata-kata referensi berbau porno memiliki indeks pencarian tertinggi. Sebuah keruwetan terjadi di sini. Internet yang diagungkan sebagai keajaiban abad 21 justru menjadi ruang interaksi tanpa norma dan etika. Tak ada kontrol sosial ataupun standar normatif. Tak heran, media maya ini menjadi lorong penyaluran hasrat-hasrat binal yang tak mendapat tempat pengungkapan bebas di ruang nyata.
Ya internet adalah buatan manusia untuk tujuan komersil maupun sekedar mengumbar nafsu. Ada jutaan situs porno dalam berbagai bahasa. Di sisi lain, kondisi sosial bangsa ini harus bisa mencetak generasi unggul dan berakhlak mulia. Barangkali itulah sekelumit kegelisahan di balik pemblokiran situs-situs porno yang kini menjadi pemberitaan hangat di negeri yang penduduknya mayoritas beragama ini.
Saat pemerintah dan insan madani mencari formula batas-batas pendidikan seks yang wajar bagi anak-anak, hadir badai sosial (baca: situs porno atau cyber sex) yang menerpa seluruh golongan umur. Anak-anak pun dengan bebas bisa mencari, membuka, menonton dan menikmati adegan-adegan seputar eksploitasi seks. Lebih tragis lagi, ada remaja usia sekolah yang dengan kreatif melakukan persetubuhan lalu tanpa rasa malu menayangkan di media online. Wajar bila orangtua diterpa ketakutan akan pengaruh buruk dari kebiasaan mengakses situs bagi pertumbuhan kejiwaan anaknya. Mereka pun tak tahu apa yang dilakukan sang anak di luar rumah.
Menurut Jeni Akirul Knisprayogo, penjaga Giga Internet di Jl Pulau Komodo, Denpasar, warnet hanya berfungsi sebagai penyedia berbagai situs. Internet seperti media massa, menjadi jendela informasi bagi semua orang. Semua situs dapat diakses dari internet, kalaupun ada user yang membuka situs porno itu urusan personal masing-masing.
Lanjut Akirul, sapaan Jeni Akirul Knisprayogo, dirinya setuju jika ada undang-undang yang membatasi penggunaan situs porno. Ia melihat hal itu tidak akan mengurangi pemasukan warnet. Karena Indonesia sedang bertransisi menuju masyarakat digital. Internet telah menjadi bagian penting dari pekerjaan dan percepatan informasi maupun mengakses data yang membutuhkan akurasi tinggi, efektif dan cepat.
Pembatasan dan pemfilteran situs porno sebenarnya tidak bisa dilakukan pihak warnet. Karena, menurut Akirul, warnet hanya penerima saja apa yang disediakan pihak pengelola koneksi internet pusat. Jadi jika banyak situs porno yang masuk dan diakses user itu bukan kesalahan pihak warnet. Hal senada juga diungkapkan Ida Bagus Rai, pemilik @ir Internet. IB. Rai juga setuju adanya pembatasan situs porno di internet. Hanya saja, jika pihak warnet yang disalahkan sebagai biang perusak anak remaja tidak setuju. Karena sebagai penyedia jasa internet, pihak warnet hanya menerima situs dari internet pusat. Selama ini, lanjut IB Rai, banyak anak SMA yang menggunakan warnetnya. Baik itu untuk mencari tugas-tugas sekolah, untuk main game atau juga untuk mengakses situs porno. Pihaknya tidak bisa melarang jika ada yang membuka situs porno. “Memang ada sedikit penurunan pengguna warnet. Tapi saya setuju diberlakukannya UU ITE, karena masa depan remaja dipertaruhkan di sana,” urai IB Rai yang membuka usaha warnet di Jl Kamboja, Denpasar.

Remaja Potensial Kecanduan Situs Porno

thumbnail
Oleh: Heni Kurniawati
Laporan eMarketer, lembaga penelitian internet Amerika, cukup fantastis. Dalam sehari pengguna internet bisa mencapai 1,3 miliar orang. Dan, sedikitnya 10 miliar klip video ditonton melalui internet setiap bulan. Rilis American Demographic Magazine lebih mencengangkan. Pada tahun 2000 terekam 22 ribu situs porno dan hanya setahun pada 2003 sudah tembus 1,3 juta. Pemerintah pun khawatir bila anak-anak lebih sering mengakses situs porno. Itulah sebabnya pemerintah melalui kementerian komunikasi dan informatika lantas memblokir situs penyedia jasa upload dan download klip video gratisan seperti YouTube, Rapidshare dan MySpace yang dianggap bebas menayangkan klip berbau porno dan mengandung SARA.
Situs-situs porno bebas diakses di warnet-warnet. Ada anak-anak yang awalnya sekedar ingin tahu dan mencoba membuka situs porno. Sayang efek yan ditimbulkan membuat anak menjadi kecanduan cyber sex. Menurut dr. Oka Negara, edukator kesehatan seksual dan reproduksi remaja BLKI di Jl Gatot Subroto, Denpasar, orang dikatakan menjadi maniak cyber sex ketika mereka mulai memiliki ketertarikan dengan web porno, semi permanen dan yang paling berbahaya jika mereka sudah kecanduan (addice). Golongan remaja saat ini masih belum banyak yang kecanduan cyber sex. Kalangan yang rentan kecanduan situs porno datang dari pemuda yang berpenghasilan. Cyber sex tidak hanya mengenai orang yang suka seks tetapi orang yang suka blogger pun bisa dikatakan cyber sex. “Cyber sex sering mengenai kalangan muda yang sudah berpenghasilan. Sementara dari remaja masih belum banyak yang terkena imbasnya, karena mereka masih memiliki filter atau keterbatasan waktu untuk browsing. Namun tidak dipungkiri jika 50% remaja di Indonesia sudah akses pornografi, tapi mereka belum kecanduan,” katanya.
Cyber sex merupakan hal yang normal bagi semua orang tetapi jika menjadi tergantung akan menjadi kebutuhan hidup. Hal ini berimbas pada perubahan prioritas seseorang baik terhadap keluarga, lingkungan, pekerjaan dan juga pada kebiasaan baru yang lebih jauh. Bagi pasangan suami istri selama akses pornografi bukan menjadi prioritas hidup, membuka situs porno disarankan bagi mereka. Hal ini berguna untuk menambah pengetahuan seks mereka yang dapat memperintim hubungan. Namun untuk remaja atau orang dewasa yang belum memiliki pasangan, Oka menganjurkan sedapat mungkin untuk menahan dorongan seksual. “Cyber sex akan sangat bagus untuk memperintim hubungan dan menambah wawasan atau varian pasutri, tapi harus ingat selama hal itu tidak menjadi prioritas utama dalam hidupnya,” ujarnya.
Bagi remaja yang tak bisa menahan gejolak birahi karena mengakses situs porno, Oka menganjurkan untuk lebih baik melakukan masturbasi. “Lebih baik melakukan masturbasi yang aman tanpa menggunakan alat bantu lain. Karena alat bantu rentan menimbulkan infeksi,” sarannya sembari berharap peran aktif pendampingan orangtua dalam fase pertumbuhan seksiologi anak.
Lanjut Oka, memblokir situs dengan kata kunci seks terlalu dini dan prematur. Sebab banyak situs yang menggunakan kata seks belum tentu menyediakan visual pornografi. Banyak juga dari situs tersebut yang mengandung unsur mendidik. Jika kata seks dihapus, maka yang berhubungan dengan edukasi seks pun akan ikut hilang.

Café Classic; Mobil Antik Tebar Pesona

thumbnail
Oleh: Wayan Nita
Tak selamanya barang antik dan tua tidak punya harga. Masih banyak kalangan yang tetap konsisten mengoleksinya. Menjaga dan merawat barang antik memang perlu kesabaran ekstra. Tapi hal itu tak mengurangi kecintaan mereka pada barang antik. Bahkan dapat dikreasikan menjadi pajangan toko, outlet-outlet, butik, hotel hingga kafe.
Seperti yang tampak di Café Classic, kafe yang lain dari kafe-kafe kita ketahui selama ini. Ya, keunikan kafe ini terletak dari banyaknya pajangan mobil tua dan barang antik lainnya. Seperti mobil tua, sepeda gayung, radio tua, replika antik hingga helm jaman Belanda. Menurut Hari Witara, Manajer Café Classic, konsep yang dibuat memang ingin menonjolkan sesuatu yang klasik. Hal ini, lanjut Hari, memang berawal dari kecintaan Yos Darmawan, sang pemilik kafe pada barang antik. Tapi untuk menu makanan, tidak jauh dari menu di kafe lain dan harga pun tak terlalu mahal.
Pemajangan barang-barang antik, terutama mobil untuk menciptakan suasana klasik pada kafe. Selain itu mengajak pengunjung kafe turut mencintai mobil klasik. Mobil tua yang dipajang masih tampak mulus dan cantik. Hal ini, menurut Hari karena pemilik tiap-tiap mobil klasik yang menitipkan mobilnya di CafĂ© Classic selalu merawatnya. Mobil yang dipajang pemiliknya berbeda-beda tapi tergabung dalam satu wadah yaitu PPMKI (Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia). Jika ada yang berminat membeli mobil tua yang dipajang, ungkap Hari, dapat dilayani. “Diharapkan juga agar ada kolektor motor gede dan motor antik mau menggunakan CafĂ© Classic sebagai tempat memajang motornya. Biar tambah rame,” ujar Hari yang memanajeri kafe ini sejak dua tahun lalu.
Ternyata anak band sekelas Dehidrant dan SID suka mangkal di kafe ini.
CafĂ© Classic yang terletak di Jl Patih Jelantik Komplek Istana Kuta Galeria, Blok Etnik No 6-8 Kuta, ini memajang lima mobil klasik yang sudah jarang kita temukan lagi. Mobil tua ini masih bisa jalan bahkan biasa dipakai pawai hingga ke luar Bali. Jenis mobil yang dipajang seperti Chevrolet Bel Air (1957), Fiat Coffer (1950), Plymounth Custom (1948), Ford Zephyr Six (1954), Dodge Dart (1962) dan Chevrolet Impala (1962). Jenis mobil tua tersebut juga diperjualbelikan dan pemajangan mobil pun dirotasi. Jika sang pemilk mobil ingin mengganti atau memakai mobilnya boleh diambil. Mobil yang menjadi ikon CafĂ© Classic, menurut Hari adalah Chevrolet Floet Master (1948). “Karena mobil tua ini selalu dipinjam untuk dipakai sebagai mobil pengantin,” ungkap Hari.
KPO/EDISI 150/APRIL 2008

Internet Siap Masuk Desa

thumbnail
OLEH: AGUS SALAM
Menteri Informasi dan Komunikasi (Menkominfo) Prof.Dr.Ir. Muhammad Nuh tetap optimis, pemblokiran situs porno dapat meminimalisir pornografi di dunia maya. Memblokir situs-situs porno atau cyber sex dasarnya adalah meminimalkan penyalahgunaan internet untuk tujuan yang tidak baik. Di sisi lain, untuk mendorong penggunaan internet untuk kebutuhan yang membangun ‘’Jadi apa yang pemerintah lakukan ini adalah upaya untuk meminimisasi penggunaan internet untuk tujuan yang tidak baik,’’ katanya.
Menurut Muhammad Nuh, saat ini pemerintah ingin memasyarakatkan internet sampai ke desa dan pesantren, tentu saja harus diproteksi. Karena itulah pemerintah menyiapkan tiga pola pendekatan guna memperkecil akses masyarakat membuka situs-situs negatif ataupun situs porno.
‘’Tiga pendekatan itu adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat dan berinisiatif sendiri memblokir situs internet porno, terutama membatasi akses jaringan internet di sekolah-sekolah, kampus, perkantoran dan memblokir akses penyelenggaraaan jasa internet (warnet),’’ katanya.
Menkominfo juga menambahkan, pemblokiran akses internet ke situs-situs tidak ‘sehat’ merupakan kewajiban pemerintah karena internet adalah ranah publik.’’Semua pihak berhak menjadikan internet sebagai sumber pengetahuan, tetapi harus ada alat penangkal untuk masuk ke situs internet bermasalah,’’katanya.
Menteri juga optimis, upaya memblokir akses ke situs internet bisa berhasil jika semua pihak turut membantu pemerintah dalam menggalakkan program perang terhadap situs ‘haram’ tersebut.
Meski begitu, Menteri Nuh tidak menyebut berapa jumlah situs internet yang berbau porno termasuk jumlah situs yang telah diblokir. ’’Jumlah situs porno di Indonesia saja teridentifikasi bisa mencapai sekitar 100 situs, namun pasti ada yang lolos dari blokir, dan akan selalu timbul situs-situs baru setelah diblokir,’’ katanya.
Sedang UU Informasi Transaksi Elektronik (ITE) sebagai payung hukum dalam mengatur antara lain mulai transaksi elerktronik, hingga kejahatan di dunia maya ini, sangat diperlukan. Salah satu pasal dalam UU ITE tersebut mengenakan denda Rp 1 miliar dan penjara kurungan 6 tahun kepada pihak yang menyebarkan keasusilaan.
Untuk itu diperlukan semacam gerakan sosial mengajak masyarakat dalam bentuk ‘’collective awareness’’ termasuk dengan stakeholder seperti Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia (APJII), ID-SIRTI, dan Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) untuk duduk bersama mengamankan masyarakat dari situs-situs negatif yang sudah menjangkiti masyarakat.
Sementara peranti lunak untuk menangkal situs porno bisa diunduh gratis maupun berbayar. Peranti lunak yang bebas diunduh gratis dari situs download.com di antaranya parental filter (2,72 Mb), parental lock guard (4,21 Mb), safe families we-blocker parental control (5,48 Mb), arm adult filter 1 (552,22 Kb), X3watch 5.0.5. (815,68Kb), K9 Web Protection (234,78 Kb), crawler parental control 1.1 (7,4 Mb), freeshield 2 (747,52 (Kb). Berbagai peranti pengaman di atas digunakan untuk computer perorangan. Karena itu Menkoinfo Muhammad Nuh menggandeng pengelola warnet untuk bersama menangkal cyber sex.

Garasi Vespa; Kewalahan Layani Anggota

thumbnail
Oleh: Heni Kurniawati
Vespa. Kendaraan tua, kuno dan klasik! Tunggangan mesin yang lahir tahun 1953 ini masih suka berkeliaran di jalanan kota dan desa hingga kini. Pecinta motor skuter ini pun berjibun. Ketersediaan onderdil dan spare part yang murah dan mudah menjadikannya tetap diminati dan diburu. Showroom dan bengkel-bengkel motor ini pun tidak sulit ditemui.
Salah satunya Garasi Vespa di Jl By Pass Ngurah Rai 125X Sanur, Denpasar yang didirikan Ida Bagus Sukarno,S.E, empat bulan lalu. Karena kecintaannya terhadap motor Vespa, menjadi alasan berdirinya Garasi Vespa yang menyediakan showroom sekaligus bengkelnya. Berbagai koleksi Vespa dari jadul hingga tahun termuda berderet. Kurang lebih 30 skuter berjajar dengan cantiknya. Selain menyediakan berbagai pilihan motor skuter, garasi ini juga menyediakan bengkel reparasi dan servis vespa. Tidak hanya itu, modifikasi dan pengoriginalan motor pun didapuknya.
Hanya saja bengkel ini tidak untuk publik, tetapi untuk komunitas vespa yang tergabung dalam ‘Community Sunday Scooter’. “Garasi vespa ini selain menyediakan dan menjual motor vespa, juga memberikan pelayanan berupa bengkel resparasi,servis dan modifikasi. Tetapi untuk saat ini hanya melayani anggota klub yang lebih dari 250 orang dan bagi pembeli saja, belum dibuka untuk umum. Hal ini hanya sebagai tanda penghargaan terhadap pecinta vespa. Selain itu dengan jumlah anggota klub yang ada saja kita kerepotan, apalagi jika dibuka untuk umum,” tutur lulusan FE UNUD ini.
Berbagai spare part dan onderdil didatangkan dari Jakarta, Surabaya dan Bandung. Karena pasokan barang untuk vespa yang mudah, menjadikan bisnis bengkel dan showroom ini tidak mengalami kesulitan dalam mencari pembeli. Pelanggannya ada dari Jerman, Australia, Eropa dan termasuk warga Italia, negeri pencetus vespa.

Yudhi; Meretas Ikatan Emosional

thumbnail
OLEH: AGUS SALAM
Susah dibayangkan arti kebahagiaan memiliki mobil kuno. Bagi mereka yang memiliki hobi serupa pasti bisa merasakannya. Apalagi mobil kuno yang dimilikinya itu menyimpan sejarah tertentu. Misalnya, pernah dipakai oleh tokoh-tokoh nasional pada zaman kemerdekaan atau orang-orang terkenal di zamannya.
Yudhi yang tinggal di Pondok Kelapa Kali Malang Jakarta Timur, memang salah satu pecinta mobil kuno. Walau koleksinya tidak banyak seperti Chevrolet Apache tahun 1954, Fiat 1925 model Borsalino, ia bercita-cita memiliki mobil yang memiliki nilai sejarah. Maklumlah ia seorang dosen pada salah satu universitas di Jakarta.
‘’Di balik penampilannya yang klasik boleh jadi ia menyimpan sejarah yang mampu membangun nostalgia pemilik atau pewarisnya. Bagi pehobi mobil kuno yang awalnya tidak memiliki ikatan emosional, mau tak mau akan timbul juga perasaan itu,’’ katanya.
Menurut Yudhi, merawat mobil tua itu harus dengan kesabaran. Sebab, memperbaikinya memakan waktu, seperti sasis, kaca, lis-lisnya, dan onderdil lainnya jarang ada di pasaran, mesti dicari dulu. Sumber informasi dari katalog yang diperoleh dari perpustakaan asing.
Jika tak ada suku cadangnya, bisa dimodifikasi dengan suku cadang mobil yang hampir cocok. Tak semua orang bisa memiliki mobil tua sekaligus merawatnya meski mempunyai uang berkecukupan. ‘’Menjadi penggemar mobil kuno banyak berteman dengan kalangan orang-orang usia lanjut yang masih tegar dan mampu mengendarai mobil. “Saya menjadi penggemar mobil kuno belum lama, baru tahun 1999, akibat kecintaan saya terhadap sejarah, termasuk menyelidiki sejarah dari pemilik awal mobil tersebut,’’ katanya.
Memiliki mobil kuno itu, menurut Yudhi, ada kebahagiaan dan kebanggaan karena mampu merawat hingga dapat diajak jalan-jalan. Bagi pemula, Yudhi memberikan tips untuk membeli mobil tua yang berbodi mulus tanpa cacat, orisinil luar dalam, dan mesinnya harus prima.
Kemudian, perhatikan surat-surat kelengkapannya. Mobil tua sebelum tahun 1970, selain STNK dan BPKB, harus dilengkapi boekpass yang merupakan surat resmi semacam sertifikat sebelum ada aturan mengenai BPKB. Jika boekpass tersebut masih ada, mobil itu memang benar-benar orisinil dan layak untuk dikoleksi.
‘’Jika ingin hunting mobil tua seperti VW, Holden, Ford tua, Toyota tua, Fiat, Chevrolet dan mobil antik lainnya, mungkin bisa dekati dulu klub-klub penggemar mobil tersebut. Mereka punya akses informasi yang lengkap dan umumnya sangat welcome terhadap siapapun. Bawa teman yang paham betul tentang kondisi mobil-mobil lawas bisa sangat membantu,’’ katanya.

Merintih Sampai Berteriak

thumbnail
Tanya:
Terus terang, saya adalah seorang wanita penggemar seks. Kalau sudah lagi on, mulut saya bisa merintih-rintih, tidak bisa disetop, dari rintihan bisikan seperti kucing kejepit pintu. Bahkan bisa melenguh seperti kerbau kelaparan, saking puasnya. Kadang-kadang saya sampai menggigit sapu tangan, biar volumenya bisa diperkecil. Mohon saran!
Dari: Novi, Mataram.

Jawab:
Namanya saja lagi kesurupan, semuanya bisa lepas kontrol. Anda memang tergolong wanita penikmat tangguh, yang bebas berekspresi dan berkreasi, khususnya dalam bidang seks. Perasaan lagi klimaks memang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, cukup ah-ah-uh-uh saja, rasanya sudah bisa dimengerti, pasti uenak.
Kalau anda tinggal di rumah kedap suara, mungkin ekspresi anda tidak bermasalah. Tapi jika rumah anda berdempetan, mungkin bisa mengganggu tetangga atau menggemparkan seisi rumah. Hal itu bisa disiasati sambil mendengar radio, TV atau kaset yang suaranya lebih keras dari lenguhan anda. Dalam situasi musik yang keras tidak akan ada yang curiga dengan teriakan anda. Mungkin anda dikira tetangga sedang belajar menyanyi, walaupun teriakan anda tidak sesuai musik! Cuek aja, yang penting ekspresinya Mbak..!
KPO/EDISI 150/APRIL 2008

Semangat

thumbnail
Oleh: Pak Oles
Apa yang membedakan orang yang berhasil dan yang gagal? Wah...! Banyak sekali bedanya, baik dari penampakan lahir maupun batin. Tapi yang paling penting untuk dibedakan adalah semangatnya. Orang yang berhasil memiliki semangat. Orang yang gagal tidak memiliki semangat. Itu saja. Bagaimana kalau kita gagal terus, apakah semangat masih bisa menyala-nyala? Itu tergantung pilihan kita.
Apakah kita mau bersemangat terus atau meredupkan perlahan-lahan semangat kita kemudian mematikan sendiri, semuanya terserah kita. Karena banyak orang yang berhasil dan merasa puas atas sebuah kemenangan, lantas kehilangan semangat. Mereka telah kehilangan tujuan, untuk apa terus bersemangat, yang akhirnya mengantarkan diri pada kegagalan. Contohnya, banyak perusahaan yang gagal mempertahankan masa jayanya, karena anggotanya kehilangan semangat. Banyak partai besar yang mengecil karena kadernya kedodoran semangat. Banyak rumah tangga yang berantakan di saat kemampuan ekonomi menguat, karena mereka kehilangan semangat untuk merawat keutuhan rumah tangganya. Jadi, semangat itu penting? Sangat penting. Untuk apa? Untuk hidup.
Hati yang gembira adalah obat yang manjur. Tapi semangat yang patah mengeringkan tulang (Amsal 17:22). Bergembiralah selalu agar kita bisa sehat lahir dan batin. Segala macam penyakit, dari sakit capek, pegal-linu, penyakit infeksi, terserang virus, sampai kanker, bisa disembuhkan dengan hati yang gembira. Lho..., kalau begitu dokter, dagang obat dan dukun tidak laku dong! Obatnya gampang dan murah, bahkan nyaris gratis. Tapi mengapa justru jalan yang murah dan gampang jarang dilalui orang? Mereka malah suka yang mahal-mahal dan susah. Karena mereka sudah pada bingung yaitu tidak tahu cara menggembirakan hati. Mereka terlalu rajin mengeluh dan melenguh, sehingga tulangnya kering, alias mati, tapi masih bisa jalan-jalan. Karena semangatnya sudah hilang, harapannya sudah pupus, jiwanya sudah di liang kubur, tinggal menunggu jasadnya yang masih gentayangan. Mungkin hal ini kebalikan dari suster ngesot, yang tubuhnya sudah dikubur, tapi rohnya masih semangat bekerja di rumah sakit.
Bahasa sononya semangat adalah spirit, yang berarti jiwa, dan enthusiasm, yang berarti Tuhan ada di dalam diri. Kalau orang yang sudah tidak bersemangat, artinya mereka sudah tidak memiliki jiwa alias mati, atau di dalam dirinya tidak ada Tuhan alias kosong. Karena itu, semangat sangat penting untuk hidup, melawan sakit dan penyakit, menang atau untuk mengubah kekalahan menjadi kemenangan. Kalau semangat sudah hilang, bagaimanapun saktinya dokter dan manjurnya obat, pasien pasti tidak sembuh karena jiwa pasien sudah mati. Dalam banyak kasus penyembuhan, sebuah tepukan tangan dokter di punggung pasien dan obat placebo (obat palsu) sudah bisa menyembuhkan penyakit, karena semangat pasien tumbuh melawan penyakit. Jiwanya sudah hidup kembali. Tuhan sudah ditemukan di dalam dirinya sendiri.
Yang menjadi masalah, bagaimana caranya menumbuhkan dan mempertahankan semangat secara terus-menerus? Karena hidup ini ibarat setrum listrik, tegangannya bisa naik-turun, tergantung sikontol panjang (situasi, kondisi, toleransi, pandangan dan jangkauan). Jika lagi senang, mungkin karena penjualan naik, banyak order, masalah sedikit, untung banyak, naik jabatan dan naik gaji, maka semangat kita menjadi tinggi. Sebaliknya, jika penjualan turun, order seret, banyak masalah, rugi dan gaji ngadat, maka semangat menjadi kendor atau patah semangat. Waktu semangat kendor, kita rajin melarikan diri dari kenyataan dengan nonton sinetron, ke dugem, ngerumpi, tenggak alkohol dan cicip narkoba, bahkan ingin telanjang melarikan diri sampai bunuh diri. Waktu semangat kencang, kita bekerja siang dan malam seperti kerasukan setan, tidak kenal lelah, sampai tekanan darah drop masuk rumah sakit, tubuh dipaksa beristirahat dengan pil tidur dan jarum infus.
Bagaimana seninya menjalani hidup itu terletak pada bagaimana menjaga kestabilan semangat di dalam tubuh; jangan terlalu redup, jangan terlalu kenceng. Dia harus tetap dipelihara agar tetap menyala. Kalau terlalu redup tubuh menjadi dingin, rematik dan lemah syahwat menjadi kumat. Kalau terlalu kenceng, tubuh kepanasan sampai melepuh, gigi dan bulu bisa rontok. Yang penting seperti lagu dangdut, yang sedeng-sedeng sajalah...!
Bagaimana cara menumbuhkan dan mempertahankan semangat? Lakukan kreatifitas dan perubahan. Orang yang kreatif tidak pernah kehilangan semangat. Orang yang cinta perubahan akan terus menerus memperbaharui diri, membuat perbedaan, meningkatkan kualitas dan memiliki nilai kompetisi. Seekor larva berubah jadi kepompong dan serangga dewasa karena kreativitas. Tanpa kreativitas akan kehilangan semangat, tidak melakukan perubahan dan tetap jadi larva atau kepompong, tidak akan bisa terbang lincah seperti serangga. Bagaimana cara kreatif? Tekun, sabar dan banyak belajar. Bagaimana cara berubah? Bekerja mewujudkan mimpi. Apapun yang kita mimpikan harus kita kerjakan.
Bermimpilah sebanyak-banyaknya ketika anda tidur, tetapi segaralah bangun untuk mewujudkan mimpi. Kalau anda masih tidur berarti anda sedang benar-benar bermimpi alias molor berat. Bermimpi tanpa bekerja mematahkan semangat karena keindahan mimpi lain dengan kerasnya kehidupan. Keindahan hidup harus diwujudkan dengan kerasnya kerja. Hidup seseorang yang indah merupakan rangkaian dari kerja keras yang tidak bisa dirasakan oleh orang yang hanya melihat. Pelacur, penjudi dan pemabuk kelas berat adalah contoh ekstrim orang yang melakukan banyak mimpi tanpa bekerja. Hidupnya tragis berakhir di panti jompo atau di kolong jembatan.
Pekerja formal yang patah semangat, baik pegawai negeri atau swasta, mungkin nasibnya lebih baik, walaupun prestasinya kendor, banyak ngedumel dan sampai pusing tujuh keliling dimutasi, gajinya masih lancar walaupun banyak kena sunatan, sambil menunggu uang pesangon atau pensiun, untuk bekalnya melanjutkan mimpi di hari tua, mereka tetap bekerja sekedar bekerja, asal jamnya tepat, prestasi nomor dua, untung-rugi urusan bos, yang penting gaji dan tunjangan lancar. Kelompok orang ini disebut NADO (No Action Dream Only). Mereka bermimpi merubah dunia tanpa merubah dirinya sendiri.
Karena kurang semangat tidak ada kreativitas dan perubahan, produktivitas menurun dan tanpa perubahan atau stagnan, pertumbuhan macet, apalagi perkembangan. Individu, keluarga dan organisasi yang hidup tanpa semangat akan macet, negarapun bisa bangkrut. Begitu pentingnya semangat, maka dia harus tetap hidup. Dia merupakan dian yang tidak boleh padam. Bahkan ketika tubuh meregangpun, semangat harus tetap tumbuh. Ibarat orang yang mati gantung diri, walaupun tubuhnya meregang dan nyawanya melayang, tapi pada detik-detik terakhir, spermanya masih sempat muncrat. Itulah bukti semangat kehidupan yang selalu ingin tumbuh, walaupun dalam kondisi terdesak, walaupun hanya sampai menetes di celana dalam, tapi semangat bibit untuk berusaha hidup melepaskan diri dari induk-patut diacungi jempol. Jangan biarkan semangat memudar. Mari berkarya dengan penuh semangat. Sukses untuk anda...!
KPO/EDISI 150/APRIL 2008

Warga Terbiasa Minum Air Mentah

thumbnail
KLB Muntaber Karangasem
Oleh: Heni Kurniawati
Geger muntaber melanda kabupaten Karangasem, Bali sejak Maret lalu. Daerah endemik kasus ini berada di dua kecamatan yaitu Selat dan Bebandem. Sebanyak 511 penderita muntaber berada Kecamatan Selat dan 270 lainnya di Kecamatan Bebandem. Penderitanya mulai dari anak kecil sampai orang dewasa. Hingga minggu pertama April tercatat 781 pasien muntaber yang dirawat di Puskesmas Selat dan Bebandem. Wabah ini pun tercatat sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) di Karangasem.
Menurut Direktur Medik dan Perawatan RS Sanglah, dr I Wayan Sutarga,MPHM, muntaber di Karangasem dipicu oleh kebiasaan warga minum air mentah tanpa dimasak dan tidak mencuci tangan sebelum makan. Akibatnya tubuh warga mudah diserang bakteri E.Coli. ”Dari pengamatan lapangan yang kita lakukan masyarakat Karangasem khususnya di kecamatan Selat dan Bebandem kurang begitu peduli dengan kesehatan dirinya. Terbukti mereka suka minum air secara langsung tanpa dimasak dahulu,” ungkapnya.
Menurut Kepala Puskesmas Selat dr Gusti Gede Widia, jika pasien muntaber setiap hari membanjiri bangsal–bangsal yang ada di puskesmas. Berbagai upaya dilakukan pihak puskesmas guna membendung laju muntaber. Seperti sosialisasi dan meletakkan pos jaga di daerah endemik seperti di desa Duda. Penyuluhan dan penugasan tim kaporitisasi ke seluruh desa yang ada di kecamatan Selat. Dalam kurun waktu 15 hari mulai tanggal munculnya wabah muntaber hingga 3 April, pasien mencapai 511 orang di antaranya tersebar di daerah Duda 53 orang, Duda Timur 108 dan Duda Utara sekitar 203. “Selama 15 hari kita berkerja keras guna memberi pelayanan kesehatan dan juga dalam mencegah semakin mewabahnya muntaber di desa ini. Kita terus berusaha untuk yang terbaik bagi masyarakat,” katanya.
Komang Aryani (13) pasien muntaber yang dirawat di Puskesmas Selat mengaku sering minum air yang belum dimasak. Gejala yang dirasakan setelah sakit perut yaitu mencret, pusing, lemas dan muntah. “Saya tidak tahu penyebabnya apa. Tetapi setelah minum air yang belum dimasak perut saya sakit sekali dan langsung diare. Memang kebiasaan di keluarga selalu minum air yang belum dimasak. Namun baru kali ini terkena muntaber,” jelas siswa SMP I Selat, Karangasem.
dr Kuning Atmadjaya,SpB, Spesialis Bedah RS Sanglah yang berkunjung ke Kecamatan Bebandem, mengatakan daerah endemik terparah di desa Jungutan 102 dan ada 78 pasien muntaber di desa Sebetan. Mereka dirawat di puskesmas Bebandem. Sementara 90 orang telah dirujuk ke RS Karangasem.

Tim RS Sanglah Door to Door

thumbnail
Oleh: Heni Kurniawati
Merebaknya kasus diare yang terjadi di daerah Karangasem tak luput dari perhatian banyak pihak. Rumah Sakit Umum Sanglah Denpasar ikut memberi bantuan medik dan menerjunkan 60 orang tim medis yang langsung bertemu pasien dan penduduk setempat. Rombongan yang diketuai dr Wayan Sutarga, MPHM bertandang ke dua puskesmas di kecamatan Selat dan Bebandem, Jumat (4/4).
Menurut dr Wayan Sutarga, MPHM, RS Sanglah memberikan bantuan berupa obat-obatan dan sosialisasi kepada penduduk. Penyuluhan dilakukan secara door to door hampir di seluruh desa di kecamatan Selat dan Bebandem. Isi sosialisasi mendorong masyarakat memperhatikan kebersihan dan membudayakan hidup bersih dengan minum air yang sudah dimasak tanpa harus ditambah lagi dengan air mentah, mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas serta pemberian kaporit pada bak mandi. “Hal ini kelihatannya sepele tetapi manfaatnya sangat besar bagi kesehatan,” kata Direktur Medik dan Keperawatan RS Sanglah.
Selain sosialisasi door to door, sebanyak 405 infus, 2000 obat tetraciklin atau obat diare kaporit sekitar 2 kg dan 22,5 liter alcuta (alat cuci tangan) digelontor RS Sanglah ke puskesmas kecamatan Selat dan Bebandem. Dari pantauan dokter RS Sanglah selama kurang lebih 4 jam berada di Selat dan Bebandem, kondisi masyarakat yang sadar akan kesehatan masih sangat minim dalam pencegahan diare.
Wayan Sutarga juga menilai komponen pelayanan medik di puskesmas setempat sangat bagus. Ketersediaan sarana dan prasarana medik pun telah memadai dalam menangani muntaber yang menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Karangasem. Sayangnya, kelengkapan sarana dan prasarana puskesmas tidak diimbangi dengan kepedulian warga setempat akan kesehatan diri sendiri. Diharapkan Sutarga, kunjungan dan sosialisasi tersebut dapat menyadarkan masyarakat desa Selat dan Bebandem untuk menerapkan pola hidup sehat.