Oleh: Heni Kurniawati
Pengobatan alternatif terus bertaburan di berbagai sudut kota di Indonesia. Fenomena tersebut terjadi karena meningkatkan tuntutan pasien akan khasiat pengobatan alternatif itu sendiri. Ada yang memadukan pengobatan tradisional dengan modern seperti pada Tao Zen.
Klinik yang membuka praktek pengobatan di Jl Gunung Bukit Tunggal 12B Denpasar Barat itu diasuh seorang tabib, dr (HC) Munzir AR asal Aceh. Munzir menerapkan sistem penyembuhan tanpa operasi. Sistem itu hanya memakai alat elektro refleksiologi hangat dan panas untuk melancarkan darah dan proses penyembuhan penyakit seperti rematik, asam urat, syaraf terjepit, stroke dan migran vertigo.
Tabib Munzir juga memadukan pengobatan akupuntur guna mendapatkan hasil yang lebih baik. Untuk terapi pijat refleksi menggunakan alat modern, selain tradisional. Pemberian ramuan jamu herbal turut berperan untuk percepat penyembuhan.
”Tao Zen mengunakan system pengobatan yang memadukan ilmu modern dengan tradisional. Tekniknya memakai elektro refleksiologi dan akupuntur ditunjang alat terapi modern untuk membangkitkan syaraf-syaraf lumpuh dan kaku serta dapat mengurangi sel kanker sampai ke akar-akarnya,’’ jelas Munzir.
Meski begitu, pengobatan dengan alat semata kurang maksimal. Konsumsi ramuan herbal seperti jamu dari Cina, Arab, Eropa dan Indonesia lebih cepat menetralisir dan menurunkan kadar gula.
Sejak dioperasikan pada tahun 2007, setiap hari klinik yang dibuka sejak pukul 08.00 hingga 20.00 WITA itu cukup dicari pasien. Sekitar 75 persen, pasien yang ditangani mengidap penyakit kencing manis (diabetes mellitus). Bagi penderita diabetes, maksimal dikontrol dua kali. Khusus pasien dengan keluhan stroke dan kanker dapat berangsur-angsur pulih dengan rutin terapi selama setahun. Tao Zen juga menerima pasien yang mengeluh kegemukan, keputihan, lemah syawat dan sesak nafas.
“Beragam penyakit dapat diterapi dengan cepat dan tanpa membutuhkan waktu yang lama. Untuk sesak nafas satu kali terapi sudah sembuh. Semua itu tergantung berat atau ringan penyakit. Untuk kanker dan stroke harus rutin berobat. Tetapi pasien yang banyak saya tangani justru diabetes menuju lemah syawat,” ujar tambah Tabib Munzir.
Pengobatan alternatif terus bertaburan di berbagai sudut kota di Indonesia. Fenomena tersebut terjadi karena meningkatkan tuntutan pasien akan khasiat pengobatan alternatif itu sendiri. Ada yang memadukan pengobatan tradisional dengan modern seperti pada Tao Zen.
Klinik yang membuka praktek pengobatan di Jl Gunung Bukit Tunggal 12B Denpasar Barat itu diasuh seorang tabib, dr (HC) Munzir AR asal Aceh. Munzir menerapkan sistem penyembuhan tanpa operasi. Sistem itu hanya memakai alat elektro refleksiologi hangat dan panas untuk melancarkan darah dan proses penyembuhan penyakit seperti rematik, asam urat, syaraf terjepit, stroke dan migran vertigo.
Tabib Munzir juga memadukan pengobatan akupuntur guna mendapatkan hasil yang lebih baik. Untuk terapi pijat refleksi menggunakan alat modern, selain tradisional. Pemberian ramuan jamu herbal turut berperan untuk percepat penyembuhan.
”Tao Zen mengunakan system pengobatan yang memadukan ilmu modern dengan tradisional. Tekniknya memakai elektro refleksiologi dan akupuntur ditunjang alat terapi modern untuk membangkitkan syaraf-syaraf lumpuh dan kaku serta dapat mengurangi sel kanker sampai ke akar-akarnya,’’ jelas Munzir.
Meski begitu, pengobatan dengan alat semata kurang maksimal. Konsumsi ramuan herbal seperti jamu dari Cina, Arab, Eropa dan Indonesia lebih cepat menetralisir dan menurunkan kadar gula.
Sejak dioperasikan pada tahun 2007, setiap hari klinik yang dibuka sejak pukul 08.00 hingga 20.00 WITA itu cukup dicari pasien. Sekitar 75 persen, pasien yang ditangani mengidap penyakit kencing manis (diabetes mellitus). Bagi penderita diabetes, maksimal dikontrol dua kali. Khusus pasien dengan keluhan stroke dan kanker dapat berangsur-angsur pulih dengan rutin terapi selama setahun. Tao Zen juga menerima pasien yang mengeluh kegemukan, keputihan, lemah syawat dan sesak nafas.
“Beragam penyakit dapat diterapi dengan cepat dan tanpa membutuhkan waktu yang lama. Untuk sesak nafas satu kali terapi sudah sembuh. Semua itu tergantung berat atau ringan penyakit. Untuk kanker dan stroke harus rutin berobat. Tetapi pasien yang banyak saya tangani justru diabetes menuju lemah syawat,” ujar tambah Tabib Munzir.
0 komentar:
Posting Komentar