Merebaknya kasus diare yang terjadi di daerah Karangasem tak luput dari per
hatian banyak pihak. Rumah Sakit Umum Sanglah Denpasar ikut memberi bantuan medik dan menerjunkan 60 orang tim medis yang langsung bertemu pasien dan penduduk setempat. Rombongan yang diketuai dr Wayan Sutarga, MPHM bertandang ke dua puskesmas di kecamatan Selat dan Bebandem, Jumat (4/4).
Menurut dr Wayan Sutarga, MPHM, RS Sanglah memberikan bantuan berupa obat-obatan dan sosialisasi kepada penduduk. Penyuluhan dilakukan secara door to door hampir di seluruh desa di kecamatan Selat dan Bebandem. Isi sosialisasi mendorong masyarakat memperhatikan kebersihan dan membudayakan hidup bersih dengan minum air yang sudah dimasak tanpa harus ditambah lagi dengan air mentah, mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas serta pemberian kaporit pada bak mandi. “Hal ini kelihatannya sepele tetapi manfaatnya sangat besar bagi kesehatan,” kata Direktur Medik dan Keperawatan RS Sanglah.
Selain sosialisasi door to door, sebanyak 405 infus, 2000 obat tetraciklin atau obat diare kaporit sekitar 2 kg dan 22,5 liter alcuta (alat cuci tangan) digelontor RS Sanglah ke puskesmas kecamatan Selat dan Bebandem. Dari pantauan dokter RS Sanglah selama kurang lebih 4 jam berada di Selat dan Bebandem, kondisi masyarakat yang sadar akan kesehatan masih sangat minim dalam pencegahan diare.
Wayan Sutarga juga menilai komponen pelayanan medik di puskesmas setempa
t sangat bagus. Ketersediaan sarana dan prasarana medik pun telah memadai dalam menangani muntaber yang menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Karangasem. Sayangnya, kelengkapan sarana dan prasarana puskesmas tidak diimbangi dengan kepedulian warga setempat akan kesehatan diri sendiri. Diharapkan Sutarga, kunjungan dan sosialisasi tersebut dapat menyadarkan masyarakat desa Selat dan Bebandem untuk menerapkan pola hidup sehat.

Menurut dr Wayan Sutarga, MPHM, RS Sanglah memberikan bantuan berupa obat-obatan dan sosialisasi kepada penduduk. Penyuluhan dilakukan secara door to door hampir di seluruh desa di kecamatan Selat dan Bebandem. Isi sosialisasi mendorong masyarakat memperhatikan kebersihan dan membudayakan hidup bersih dengan minum air yang sudah dimasak tanpa harus ditambah lagi dengan air mentah, mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas serta pemberian kaporit pada bak mandi. “Hal ini kelihatannya sepele tetapi manfaatnya sangat besar bagi kesehatan,” kata Direktur Medik dan Keperawatan RS Sanglah.
Selain sosialisasi door to door, sebanyak 405 infus, 2000 obat tetraciklin atau obat diare kaporit sekitar 2 kg dan 22,5 liter alcuta (alat cuci tangan) digelontor RS Sanglah ke puskesmas kecamatan Selat dan Bebandem. Dari pantauan dokter RS Sanglah selama kurang lebih 4 jam berada di Selat dan Bebandem, kondisi masyarakat yang sadar akan kesehatan masih sangat minim dalam pencegahan diare.
Wayan Sutarga juga menilai komponen pelayanan medik di puskesmas setempa

0 komentar:
Posting Komentar