Home » » Remaja Potensial Kecanduan Situs Porno

Remaja Potensial Kecanduan Situs Porno

Oleh: Heni Kurniawati
Laporan eMarketer, lembaga penelitian internet Amerika, cukup fantastis. Dalam sehari pengguna internet bisa mencapai 1,3 miliar orang. Dan, sedikitnya 10 miliar klip video ditonton melalui internet setiap bulan. Rilis American Demographic Magazine lebih mencengangkan. Pada tahun 2000 terekam 22 ribu situs porno dan hanya setahun pada 2003 sudah tembus 1,3 juta. Pemerintah pun khawatir bila anak-anak lebih sering mengakses situs porno. Itulah sebabnya pemerintah melalui kementerian komunikasi dan informatika lantas memblokir situs penyedia jasa upload dan download klip video gratisan seperti YouTube, Rapidshare dan MySpace yang dianggap bebas menayangkan klip berbau porno dan mengandung SARA.
Situs-situs porno bebas diakses di warnet-warnet. Ada anak-anak yang awalnya sekedar ingin tahu dan mencoba membuka situs porno. Sayang efek yan ditimbulkan membuat anak menjadi kecanduan cyber sex. Menurut dr. Oka Negara, edukator kesehatan seksual dan reproduksi remaja BLKI di Jl Gatot Subroto, Denpasar, orang dikatakan menjadi maniak cyber sex ketika mereka mulai memiliki ketertarikan dengan web porno, semi permanen dan yang paling berbahaya jika mereka sudah kecanduan (addice). Golongan remaja saat ini masih belum banyak yang kecanduan cyber sex. Kalangan yang rentan kecanduan situs porno datang dari pemuda yang berpenghasilan. Cyber sex tidak hanya mengenai orang yang suka seks tetapi orang yang suka blogger pun bisa dikatakan cyber sex. “Cyber sex sering mengenai kalangan muda yang sudah berpenghasilan. Sementara dari remaja masih belum banyak yang terkena imbasnya, karena mereka masih memiliki filter atau keterbatasan waktu untuk browsing. Namun tidak dipungkiri jika 50% remaja di Indonesia sudah akses pornografi, tapi mereka belum kecanduan,” katanya.
Cyber sex merupakan hal yang normal bagi semua orang tetapi jika menjadi tergantung akan menjadi kebutuhan hidup. Hal ini berimbas pada perubahan prioritas seseorang baik terhadap keluarga, lingkungan, pekerjaan dan juga pada kebiasaan baru yang lebih jauh. Bagi pasangan suami istri selama akses pornografi bukan menjadi prioritas hidup, membuka situs porno disarankan bagi mereka. Hal ini berguna untuk menambah pengetahuan seks mereka yang dapat memperintim hubungan. Namun untuk remaja atau orang dewasa yang belum memiliki pasangan, Oka menganjurkan sedapat mungkin untuk menahan dorongan seksual. “Cyber sex akan sangat bagus untuk memperintim hubungan dan menambah wawasan atau varian pasutri, tapi harus ingat selama hal itu tidak menjadi prioritas utama dalam hidupnya,” ujarnya.
Bagi remaja yang tak bisa menahan gejolak birahi karena mengakses situs porno, Oka menganjurkan untuk lebih baik melakukan masturbasi. “Lebih baik melakukan masturbasi yang aman tanpa menggunakan alat bantu lain. Karena alat bantu rentan menimbulkan infeksi,” sarannya sembari berharap peran aktif pendampingan orangtua dalam fase pertumbuhan seksiologi anak.
Lanjut Oka, memblokir situs dengan kata kunci seks terlalu dini dan prematur. Sebab banyak situs yang menggunakan kata seks belum tentu menyediakan visual pornografi. Banyak juga dari situs tersebut yang mengandung unsur mendidik. Jika kata seks dihapus, maka yang berhubungan dengan edukasi seks pun akan ikut hilang.
Thanks for reading Remaja Potensial Kecanduan Situs Porno

0 komentar:

Posting Komentar