Oleh: Heni Kurniawati
Ingin jadi pengusaha yang handal dan sukses dibutuhkan keberanian dalam merintis peluang usaha. Modal paling utama adalah keberanian, keyakinan dan kegigihan. Setelah itu baru modal uang. Keberanian merupakan cermin kesuksesan. Sukses berhubungan dengan tindakan. Tanpa tindakan, orang akan tetap di posisinya semula alias stagnan. Dalam seminar ‘Tujuh Jurus Jadi Pengusaha Sukses’ di Gedung Kelapa Gading Gatsu, Denpasar, Purdi E. Chandra, Presdir Primagama Group, membagi pengalaman meraih kesuksesan di dunia wirausaha kepada para pengusaha muda.
Menurut Purdi E. Chandra setiap orang memiliki kesempatan untuk sukses asal tahu caranya. Dengan keberanian atau tindakan orang akan dapat sukses. Sebab sukses selalu berhubungan dengan tindakan. Tidak jarang orang yang berani maju tersandung kerikil atau gagal. Tetapi kegagalan bukanlah suatu hambatan yang menjadikan orang berputus asa. Purdi E. Chandra pun berbagi ilmu suksesnya. Melalui tujuh jurus gilanya ia memberi wawasan dan keberanian pada orang lain untuk berkembang. “Sukses berhubungan dengan tindakan atau keberanian. Untuk itu orang yang sukses terus bergerak tanpa henti. Sukses tidak menjamin orang tidak berbuat banyak kesalahan, tetapi kesalahan atau kegagalan tidak pernah menghentikan langkah mereka. Dengan optimis orang akan mencapai kemakmuran dan kesuksesan menjadi milik diri kita,” katanya.
Dengan menerapkan jurus Bodol (Berani Optimis Duit Orang Lain), Botol (Berani Optimis Tenaga Orang Lain), Bobol (Berani Optimis Bisnis Orang Lain) dan boOol (Berani Optimis Otak Orang Lain) yang diterapkan di Entrepreneur University (EU) merupakan cermin sikap optimis. Masyarakat yang mengikuti seminar dan workshop diberi bekal agar selalu optimis dalam setiap tindakan yang diambil. “Di dalam Entrepreneur University, bagi mereka yang mengikuti seminar ataupun workshop kami ajarkan untuk Bodol, Botol, Bobol dan BoOol. Keempat hal ini saya terapkan agar masyarakat dan anak didik saya yang tergabung dalam EU mampu berpikir optimis,” ujarnya.
Lanjut Purdi, membuka usaha yang utama adalah optimis untuk meraih sukses. Tidak memiliki uang pun harus tetap berani buka usaha, dengan Bodol tadi. Modal uang belakangan karena dapat dipinjam dari bank atau sumber yang lain. “Tidak hanya berani dalam hal itu saja, jika merasa diri tidak mampu maka dibutuhkan untuk memakai otak orang lain, mengikuti bisnis orang lain dan juga optimis memakai tenaga orang,” jelasnya.
Selain optimis, merubah cara pikir pun dibutuhkan. Dengan mengubah mindset dari otak kanan ke otak kiri dapat menjadikan orang untuk selalu bersikap optimis dan berani. Sebab otak kanan merupakan aksi dari otak kiri. “Perubahan mindset otak kiri ke kanan dapat mengasah kecerdasan emosional, kecerdasan adversity, kecerdasan financial, spritual, dapat mempertajam kretifitas dan intuisi. Otak kiri berisikan logika dan rasional sementara otak kanan berisi kreatifitas dan intuitif,” imbuh motivator asal Yogyakarta ini.
Ingin jadi pengusaha yang handal dan sukses dibutuhkan keberanian dalam merintis peluang usaha. Modal paling utama adalah keberanian, keyakinan dan kegigihan. Setelah itu baru modal uang. Keberanian merupakan cermin kesuksesan. Sukses berhubungan dengan tindakan. Tanpa tindakan, orang akan tetap di posisinya semula alias stagnan. Dalam seminar ‘Tujuh Jurus Jadi Pengusaha Sukses’ di Gedung Kelapa Gading Gatsu, Denpasar, Purdi E. Chandra, Presdir Primagama Group, membagi pengalaman meraih kesuksesan di dunia wirausaha kepada para pengusaha muda.
Menurut Purdi E. Chandra setiap orang memiliki kesempatan untuk sukses asal tahu caranya. Dengan keberanian atau tindakan orang akan dapat sukses. Sebab sukses selalu berhubungan dengan tindakan. Tidak jarang orang yang berani maju tersandung kerikil atau gagal. Tetapi kegagalan bukanlah suatu hambatan yang menjadikan orang berputus asa. Purdi E. Chandra pun berbagi ilmu suksesnya. Melalui tujuh jurus gilanya ia memberi wawasan dan keberanian pada orang lain untuk berkembang. “Sukses berhubungan dengan tindakan atau keberanian. Untuk itu orang yang sukses terus bergerak tanpa henti. Sukses tidak menjamin orang tidak berbuat banyak kesalahan, tetapi kesalahan atau kegagalan tidak pernah menghentikan langkah mereka. Dengan optimis orang akan mencapai kemakmuran dan kesuksesan menjadi milik diri kita,” katanya.
Dengan menerapkan jurus Bodol (Berani Optimis Duit Orang Lain), Botol (Berani Optimis Tenaga Orang Lain), Bobol (Berani Optimis Bisnis Orang Lain) dan boOol (Berani Optimis Otak Orang Lain) yang diterapkan di Entrepreneur University (EU) merupakan cermin sikap optimis. Masyarakat yang mengikuti seminar dan workshop diberi bekal agar selalu optimis dalam setiap tindakan yang diambil. “Di dalam Entrepreneur University, bagi mereka yang mengikuti seminar ataupun workshop kami ajarkan untuk Bodol, Botol, Bobol dan BoOol. Keempat hal ini saya terapkan agar masyarakat dan anak didik saya yang tergabung dalam EU mampu berpikir optimis,” ujarnya.
Lanjut Purdi, membuka usaha yang utama adalah optimis untuk meraih sukses. Tidak memiliki uang pun harus tetap berani buka usaha, dengan Bodol tadi. Modal uang belakangan karena dapat dipinjam dari bank atau sumber yang lain. “Tidak hanya berani dalam hal itu saja, jika merasa diri tidak mampu maka dibutuhkan untuk memakai otak orang lain, mengikuti bisnis orang lain dan juga optimis memakai tenaga orang,” jelasnya.
Selain optimis, merubah cara pikir pun dibutuhkan. Dengan mengubah mindset dari otak kanan ke otak kiri dapat menjadikan orang untuk selalu bersikap optimis dan berani. Sebab otak kanan merupakan aksi dari otak kiri. “Perubahan mindset otak kiri ke kanan dapat mengasah kecerdasan emosional, kecerdasan adversity, kecerdasan financial, spritual, dapat mempertajam kretifitas dan intuisi. Otak kiri berisikan logika dan rasional sementara otak kanan berisi kreatifitas dan intuitif,” imbuh motivator asal Yogyakarta ini.
0 komentar:
Posting Komentar