Oleh: Wayan Nita
Tak ada yang tahu jika pria kalem ini selama 13 belas bulan bekerja langsung diangkat menjadi SPG mandiri. Ngakan N Kuwedi (26), begitu pria ini diakrabi juga dapat melunasi cicilan motor dalam waktu singkat, sebelas bulan. Dunia SPG bukan hal baru lagi untuk Kuwedi, bersama sang kakak pernah jual baju keliling. Dari pengalaman merayu konsumen tersebut, membuat Kuwedi hafal kebiasaan konsumen. Dan mengantarkannya menjadi SPG produk Pak Oles yang sukses.
Selama 11 bulan jadi SPG mobil, penjualan produk Kuwedi selalu melampaui target. Dirinya merupakan tipe pemasar yang tekun dan gigih menawarkan produk berkat bimbingan dari Made Suaryani, selaku Team Leader, Kuwedi merupakan tipe SPG yang tetap semangat dalam menjalankan tugas sebagai seorang penjual. Meski begitu, sebut Suaryani, saat ditawari tugas lain, Kuwedi malah menolak karena merasa dirinya belum siap untuk mandiri.
Warga asal banjar Selat, Bukit Jati Gianyar itu akhirnya bersedia jadi SPG Mandiri setelah meraup peluang yang ditawarkan. ’Tak ada trik dan teknik khusu dalam menawarkan Ramuan Pak Oles. Saya hanya melakukan pendekatan secara kekeluargaan. Setiap sekolah, kantor, banjar hingga ke rumah-rumah penduduk saya datangi satu-satu. Bahkan stok produk yang dibawa sampai habis. Kadang saya berjanji untuk kembali mengantar pesanan konsumen pada keesokan hari,’’ ujar Kuwedi.
Tak ada yang tahu jika pria kalem ini selama 13 belas bulan bekerja langsung diangkat menjadi SPG mandiri. Ngakan N Kuwedi (26), begitu pria ini diakrabi juga dapat melunasi cicilan motor dalam waktu singkat, sebelas bulan. Dunia SPG bukan hal baru lagi untuk Kuwedi, bersama sang kakak pernah jual baju keliling. Dari pengalaman merayu konsumen tersebut, membuat Kuwedi hafal kebiasaan konsumen. Dan mengantarkannya menjadi SPG produk Pak Oles yang sukses.
Selama 11 bulan jadi SPG mobil, penjualan produk Kuwedi selalu melampaui target. Dirinya merupakan tipe pemasar yang tekun dan gigih menawarkan produk berkat bimbingan dari Made Suaryani, selaku Team Leader, Kuwedi merupakan tipe SPG yang tetap semangat dalam menjalankan tugas sebagai seorang penjual. Meski begitu, sebut Suaryani, saat ditawari tugas lain, Kuwedi malah menolak karena merasa dirinya belum siap untuk mandiri.
Warga asal banjar Selat, Bukit Jati Gianyar itu akhirnya bersedia jadi SPG Mandiri setelah meraup peluang yang ditawarkan. ’Tak ada trik dan teknik khusu dalam menawarkan Ramuan Pak Oles. Saya hanya melakukan pendekatan secara kekeluargaan. Setiap sekolah, kantor, banjar hingga ke rumah-rumah penduduk saya datangi satu-satu. Bahkan stok produk yang dibawa sampai habis. Kadang saya berjanji untuk kembali mengantar pesanan konsumen pada keesokan hari,’’ ujar Kuwedi.
0 komentar:
Posting Komentar