OLEH: AGUS SALAM
Laksa adalah salah satu jenis makanan khas masyarakat Sunda khususnya Bogor yang kini hampir punah ditelan kemajuan zaman. Dulu sekitar tahun 80-an, jenis masakan yang dijajakan di perkampungan ini sangat banyak. Sama seperti bakso, laksa selalu dijajakan hampir di sudut kampung termasuk di Jakarta.
Tak aneh, banyak masyarakat Jakarta, menyangka laksa merupakan masakan khas Batawi, padahal menurut sejarah kuliner khas Indonesia, masakan laksa berasal dari Sunda terutama dari Bogor. Seiring perjalanan waktu, masakan laksa ini mulai tenggelam di telan zaman bersamaan dengan tren masakan modern seperti junkfood dan jenis kuliner lainnya. Laksa sudah mulai ditinggalkan pembelinya.
Di Jakarta dan Bogor, laksa sudah mulai sulit ditemukan. Kebetulan saja, ada seorang tua bernama Sukaryo (50) asal Cilacap yang masih setia menjajakan makanan laksa ini. ‘’Saya memang sudah lama berjualan laksa dengan grobak keliling kampung,’’ katanya.
Walau bukan makanan khas Cilacap tetapi Sukaryo suka berjualan laksa, pasalnya bahan untuk membuat laksa mudah didapat, berbeda dengan bakso, sudah bahan bakunya mahal seperti terigu, daging dan bakso banyak saingannya.
Ketika menerima pesanan, Sukaryo tampak begitu lihai meracik masakan laksa. Beberapa bahan baku untuk membuat laksa seperti ketupat, bihun, oncom, toge, tahu dan lainnya satu per satu mulai dimasukkan ke dalam mangkok. ‘’Satu porsi laksa harganya Rp 3000-an. Dalam satu hari saya mampu menjual paling sedikit 50 porsi,’’ katanya.
Yang menjadi daya tarik dari maknan ini, semuanya berasal dari bahan alami, tidak memakai bahan pengawet sehingga dijamin aman dan bebas kolesterol. Selain itu, ciri khas laksa adalah cara pembuatan santen (kuah) memakai santen bersama ampasnya tanpa harus disaring. Sepintas lalu cara membuat bumbu kuah laksa ini seperri membuat bumbu opor.
Bedanya, kalau opor memakai bahan masakan seperti ayam (daging). Sedang laksa tidak. Semua bahan yang mentah seperti toge, daum kemangi, oncom, bihun dan ketupat yang ada di mangkok disiramkan dengan air kuahnya yang panas berulang-ulang sehingga semua bahan menjadi matang. Makanan laksa ini memang paling enak jika disajikan masih dalam keadaan hangat. Agar rasanya lebih enak dan nikmat ditambah dengan sambal pecak dan cabe hijau.
Laksa adalah salah satu jenis makanan khas masyarakat Sunda khususnya Bogor yang kini hampir punah ditelan kemajuan zaman. Dulu sekitar tahun 80-an, jenis masakan yang dijajakan di perkampungan ini sangat banyak. Sama seperti bakso, laksa selalu dijajakan hampir di sudut kampung termasuk di Jakarta.
Tak aneh, banyak masyarakat Jakarta, menyangka laksa merupakan masakan khas Batawi, padahal menurut sejarah kuliner khas Indonesia, masakan laksa berasal dari Sunda terutama dari Bogor. Seiring perjalanan waktu, masakan laksa ini mulai tenggelam di telan zaman bersamaan dengan tren masakan modern seperti junkfood dan jenis kuliner lainnya. Laksa sudah mulai ditinggalkan pembelinya.
Di Jakarta dan Bogor, laksa sudah mulai sulit ditemukan. Kebetulan saja, ada seorang tua bernama Sukaryo (50) asal Cilacap yang masih setia menjajakan makanan laksa ini. ‘’Saya memang sudah lama berjualan laksa dengan grobak keliling kampung,’’ katanya.
Walau bukan makanan khas Cilacap tetapi Sukaryo suka berjualan laksa, pasalnya bahan untuk membuat laksa mudah didapat, berbeda dengan bakso, sudah bahan bakunya mahal seperti terigu, daging dan bakso banyak saingannya.
Ketika menerima pesanan, Sukaryo tampak begitu lihai meracik masakan laksa. Beberapa bahan baku untuk membuat laksa seperti ketupat, bihun, oncom, toge, tahu dan lainnya satu per satu mulai dimasukkan ke dalam mangkok. ‘’Satu porsi laksa harganya Rp 3000-an. Dalam satu hari saya mampu menjual paling sedikit 50 porsi,’’ katanya.
Yang menjadi daya tarik dari maknan ini, semuanya berasal dari bahan alami, tidak memakai bahan pengawet sehingga dijamin aman dan bebas kolesterol. Selain itu, ciri khas laksa adalah cara pembuatan santen (kuah) memakai santen bersama ampasnya tanpa harus disaring. Sepintas lalu cara membuat bumbu kuah laksa ini seperri membuat bumbu opor.
Bedanya, kalau opor memakai bahan masakan seperti ayam (daging). Sedang laksa tidak. Semua bahan yang mentah seperti toge, daum kemangi, oncom, bihun dan ketupat yang ada di mangkok disiramkan dengan air kuahnya yang panas berulang-ulang sehingga semua bahan menjadi matang. Makanan laksa ini memang paling enak jika disajikan masih dalam keadaan hangat. Agar rasanya lebih enak dan nikmat ditambah dengan sambal pecak dan cabe hijau.
0 komentar:
Posting Komentar