Tanam Jagung Bisa Naik Haji

thumbnail
Daerah Kuat, Negara Maju
OLEH: BENY ULEANDER

Geger jagung melanda Bali. Itulah yang terjadi saat lawatan Gubernur Jagung dari Gorontalo Dr Ir Fadel Muhammad selama dua hari, 26-27 Juni lalu. Dalam sehari, ia menggelar dialog dan diskusi di Desa Budaya Kertalangu Kesiman, Denpasar dan stasiun TVRI Bali yang disiarkan langsung Bali TV dan TVRI pada siang dan malam hari. Ia juga menyempatkan diri berdialog dengan para jurnalis, akademisi kampus, pengusaha agribisnis, kelompok petani dan masyarakat umum di Kantor Redaksi Radar Bali (Jawa Pos Group), Sabtu (27/7).
Uniknya saat dialog berlangsung Fadel Muhammad dengan santai makan jagung rebus. Bahkan peserta turut menikmati jagung rebus. Itulah gaya komunikasi khas Fadel Muhamad dalam lawatannya ke berbagai daerah membagi pengalaman pengembangan konsep agribisnis dan agropolitan yang sukses di Gorontalo dengan jagung sebagai komoditi andalan.
Fadel Muhammad bangga dengan julukan Gubernur Jagung. Sebab berkat budidaya jagung, penghasilan rakyat di daerahnya meningkat. Fadel terkejut mendapat laporan bahwa jemaah haji asal Gorontalo meningkat. Bahkan untuk tahun depan ada seribu calon jemaah haji yang sudah lunas biaya perjalanan. “Itu karena mereka sudah ada uang dari penjualan jagung,” ujarnya.
Sebelumnya, produksi jagung di Gorontalo pada awal pemerintahannya berkisar 50 ribu ton per tahun, lalu berkat sentuhan visionernya, produksi jagung meningkat menjadi 300 ratus ribu ton. Sekarang telah mencapai kurang lebih 750 ribu ton per tahun. Jagung Gorontalo diekspor ke Malaysia, Filipina dan Korea Selatan. Di tingkat lokal, jagung Gorontalo dijual ke Surabaya. Ia memilih ekspor karena harga jagung di pasar luar negeri lebih mahal daripada harga jagung dalam negeri yang ditetapkan bulog. Saat ini harga jagung mencapai 350 U$ per ton. Bahkan Fadel memprediksi harga jagung akan terus meroket karena jagung produksi Amerika tidak lagi diekspor karena diutamakan untuk kebutuhan dalam negeri. Selain itu, jagung menjadi bahan baku pakan ternak maupun produksi bioethanol sebagai bahan bakar alternatif.
Dalam sharing kepemimpinan, Fadel mengaku gelisah melihat sektor pertanian di Indonesia salah kelola. Para pemimpin mulai tingkat nasional sampai daerah tidak memiliki “blue print” pengembangan pertanian. Akibatnya sektor pertanian di daerah terbengkelai, upah petani dan nelayan jauh di bawah upah minimum regional (UMR). Padahal bila daerah kuat, maka Negara akan kuat pula. “Kita terlalu jakartasentris, melihat daerah sebatas Jakarta saja,” kritiknya.
Lanjut Fadel, ada tiga variabel kepemimpinan progresif yaitu melakukan inovasi, terobosan baru dan membangunan jaringan. Hal pertama yang dilakukan Fadel pada awal pemerintahannya adalah mereformasi birokrat dengan penekanan pada kontrak kinerja hasil dan meraih kepercayaan rakyat. Ia sukses menyuntikan energi baru ke jajaran birokrat sebagai pelayan admistrasi yang tangguh. Padahal sebelumnya Fadel melihat jajaran birokrat di daerah amat lambat dan mengerjakan pekerjaan untuk satu tahun tapi terus diulang selama 25 tahun. Di bidang pemasaran ia melakukan terobosan yang disebutnya campur tangan atau intervensi terbatas (limited-government intervention) guna mendongkrak pendapatan petani dan nelayan.
Saat ditanya seorang peserta bukankah langkah campur tangan pemerintah itu tidak sesuai dengan tren pasar bebas, Fadel dengan tangkas menyodorkan visi manajemen baru. Menurutnya, rakyat akan bekerja optimal jika mereka tahu pendapatannya akan meningkat. Untuk itu, ia menetapkan harga dasar jagung Rp 700,00 dari harga semula yang hanya Rp 400,00. Bahkan harga ikan tuna dinaikkan dari semula hanya Rp 7.200, 00 per kilo menjadi Rp 19.000,00. “Sebab saya lihat harga ikan tuna di pasaran per kilo Rp 40 ribu. Memang awalnya ada tengkulak yang protes, lalu mereka coba tawarkan bagaimana harga ikan tuna Rp 15 ribu saja per kilo. Jadi sebenarnya mereka sudah untung besar,” ujarnya.

Kaca Bekas Disulap Jadi Aksesoris Mewah

thumbnail
Oleh: Heni Kurniawati
Siapa bilang kaca bekas tidak memiliki nilai jual tinggi. Dengan sentuhan tangan handal, pecahan gelas, kaca dan botol-botol bekas yang tidak terpakai lagi disulap menjadi ornamen dekorasi dan aksesoris rumah yang cantik dan artistik serta memiliki nilai jual puluhan juta. Seperti yang dilakukan Fokus Desain di Jl Kerobokan 1, Kuta.
Berbagai dekorasi lempengan kaca yang indah, cantik dan unik menyerupai kue donat besar, kancing baju, vas bunga, guci tangan dan wajah manusia menghiasi seluruh areal Focus Desain. Kadek Hendrata, sang pemiliki dan kreator Fokus Desain mengaku untuk mendapatkan berbagai bentuk dekorasi yang cantik, inspirasi ditimbanya dari lingkungan sekitar. Ide–ide cemerlang untuk mengkreasi kaca bekas menjadi aksesoris mewah, bisa berdatangan kapan pun meski dari sesuatu yang sepele, seperti kue donat. “Inspirasi untuk membuat suatu dekorasi dapat bermunculan setiap hari. Ide–ide bisa datang dari lingkungan sekitar. Lingkungan kita kan memiliki banyak nilai yang dapat dipakai sebagai inspirasi untuk membuat aksesoris yang bernilai seni,” katanya.
Menurut sang istri, Kadek Sukerni, kaca dan botol bekas mampu menjadi aksesoris yang mewah menyerupai batu marmer asli. Kesan kaca atau gelas tidak terlihat. Untuk mendapatkan hasil yang indah, kaca bekas tersebut dipanaskan dalam suhu yang tinggi. Untuk dekorasi yang kecil seperti vas bunga, guci, bola kaca serta asbak, proses pembuatan membutuhkan waktu selama dua hari dan satu bulan untuk dekorasi yang berukuran besar seperti solid glasses (dekorasi yang berbentuk lempengan batu dengan lubang di tengah). Pembuatan dekorasi ini melaui proses pembakaran. Pembakaran untuk dekorasi yang berjenis vas bunga, guci atau model kecil, bahan dipanaskan hingga mencair. Kemudian dibentuk degan tangan dengan menggunakan alat.
Sementara, untuk ukuran besar, bahan dibakar di atas cetakan yang terbuat dari adonan semen dan pasir. ”Ada dua proses pembakaran. Pembakaran untuk jenis dekorasi yang ukuran kecil dan besar berbeda. Untuk yang kecil, bahan langsung dibakar dan dibentuk langsung. Sedangkan untuk yang ukuran besar, harus menggunakan cetakan yang terbuat dari campuran pasir dan semen yang mudah pecah dalam proses pembakaran. Sehingga yang tersisa adalah bahan kaca yang telah dicetak di atasnya. Cetakan tersebut hanya bisa digunakan satu kali saja,” ungkapnya.
Untuk meningkatkan kualitas, kehalusan sebuah bahan menjadi ukuran. Agar halus dalam finishingnya harus diberi obat khusus agar hasilnya halus. Harga yang dibandorol pun sangat bervariasi mulai Rp 20 ribu hingga Rp 20 jutaan. Selain dipajang di show room, aksesoris-aksesoris tersebut diekspor ke benua Eropa seperti Italia dan Perancis. Untuk bahan baku didatangkan dari seluruh Bali dan hampir setiap hari mendapat pasokan minimal satu peti atau satu pick up. Kenaikan bahan baku tidak membuatnya menaikkan harga.”Semua bahan naik. Untuk satu peti kaca bekas kami beli dengan harga lima ratus ribu rupiah ke atas. Meski demikian kami tidak tega untuk menaikkan harga,” jelasnya.

Srikandi “Mengipas” Pasar Jerman

thumbnail
Oleh: Wayan Nita
Kreativitas dan kejelian dalam berusaha. Itulah secercah harapan yang hidup di benak kalangan pengusaha kecil. Celah bisnis yang ada harus dimanfaatkan maksimal demi mendukung pilar-pilar pertumbuhan ekonomi nasional. Nyoman Benes SE, pemilik galeri kipas Srikandi di Denpasar, misalnya, konsisten menggarap segmen pernak-pernik Bali.
Usaha yang dirintis ayahnya sejak tahun 1979 itu memproduksi kipas dari kayu cendana sebagai souvenir khas Bali. Dipilih souvenir berupa kipas, sebut Nyoman Benes karena ingin membuat ciri khas buah tangan yang lain. Selain itu, alasannya kipas mudah dibawa dan banyak dicari wisatawan. Karena setiap orang butuh kipas saat di Bali, dengan cuaca yang panas. Dan souvenir kipas, lanjut Nyoman Benes, mencapai jaman keemasannya pada era 80-90’an.
Kini, dengan semakin banyaknya pesaing produsen kipas tak membuat kipas buatan Nyoman Benes hilang. Meskipun omzetnya jauh menurun sejak adanya bom Bali II, tapi masih ada saja order yang datang. Baik dari Bali sendiri maupun dari luar Bali. Selain itu, adanya produk kipas yang sama dari Cina jadi saingan terberat kipas produksi Nyoman Benes. Agar tetap bertahan, Nyoman Benes tidak mengurangi kualitasnya. Tapi strategi yang diterapkan dengan mencari pangsa pasar kelas atas. Dapat dilihat, kipas buatan Nyoman Benes tidak hanya polos. Karena sekarang, sebut Nyoman Benes, kami bermain pada lukisan, isi foto dan desain grafisnya. Kipas buatan Nyoman Benes banyak dipesan untuk souvenir pernikahan. Selain itu, untuk promosi, kipasnya tersebar di toko-toko oleh-oleh, di hotel maupun agen travel. Dan juga produksi kipas Srikandi tetap dicari oleh pembeli dari Surabaya, Jogjakarta, Semarang dan Aceh. Pangsa pasar luar negeri meliputi Australia, Jepang (Asia) dan Jerman (Eropa).
Yang menjadikan produk kipas Srikandi tetap bertahan adalah motif yang selalu berubah. Semua tergantung pesanan yang datang, konsumen bisa memilih sesuai selera baik warna maupun motif iasan pada kipas. Ada motif lukisan tokoh pewayangan Bali, tari Bali, lukisan burung hingga lukisan pasangan pengantin yang memesan. Selain itu, ada juga kipas yang dilapisi kain ataupun kertas. Meskipun bahannya kini berganti menggunakan kayu bengkel dan kayu eboni. Tapi kualitas hasilnya tidak kalah dengan kayu cendana. “Hanya saja, aroma cendana yang disemprotkan tidak bisa tahan lama,” ungkap Nyoman Benes yang membuka galerinya di Jl. Raya Sesetan No. 53 B, Denpasar.

Meretas Budaya Kepemimpinan Agraris

thumbnail
Sharing Gubernur Jagung Fadel Muhammad (1)
OLEH: BENY ULEANDER

Lawatan Gubernur Gorontalo Dr Ir Fadel Muhammad selama 2 hari ke Bali, 26-27 Juni, memahat kesadaran baru bahwa pengembangan potensi pertanian lokal amat mudah, tidak rumit dan efektif mendatangkan kesejahteraan masyarakat dalam waktu yang singkat. Ternyata bumi pertiwi masih melahirkan pemimpin visioner dengan kesadaran konseptual memberdayakan potensi unggulan daerah berbasis agribisnis. Koran Pak Oles menurunkan laporan empat edisi agar visi, misi dan konsep kinerja hasil yang ditoreh seorang anak bangsa di sebuah propinsi miskin yang menjadi kaya bisa membuahkan “virus ide” bagi pengembangan kepemimpinan lokal.
Bung Fadel, demikian sapaan pria kelahiran Ternate 20 Mei 1952, membagi pengalaman kepemimpinannya di Gorontalo yang sukses mengembangkan jagung menjadi tanaman unggulan Gorontalo.
Menurut mantan Bendahara DPP Golkar itu, ada banyak cara yang singkat dan efisien untuk membawa bangsa ini keluar dari keterpurukan ekonomi. Salah satunya dengan metode kepemimpinan agraris yang menempatkan sektor pertanian atau keunggulan daerah sebagai branding (trade mark) pembangunan. Kepemimpinan agraris dirintis dengan mengelola pemerintahan mirip perusahaan. Tuntutan perubahan tersebut sesuai dengan trend desentralisasi, globalisasi, demokrasi dan transparansi kebijakan publik.
Sebelum reformasi, masyarakat tidak mengkritisi berbagai program dan kebijakan pemerintah. Saat ini, rakyat di berbagai daerah dengan sadar dan kritis menuntut kinerja pemerintahan yang pro rakyat.
Ia melihat banyak calon gubernur incumbent gagal melaju karena tidak meraih dukungan rakyat. Rakyat akan memilih lagi seorang pemimpin kalau mereka sudah melihat hasilnya. Fadel sendiri sudah dua periode menjabat Gubernur Gorontalo. Pada pemilihan periode kedua 2006-2011, ia jarang menggelar kampanye karena yakin rakyat percaya kepada visi dan hasil yang diraihnya selama 5 tahun. Memang Fadel menang mutlak dengan dukungan 81% suara, sebuah dukungan yang tertinggi dari rakyat, sehingga fadel dianugerahi penghargaan rekor MURI. “Saya sudah kampanye selama 5 tahun, sehingga saya percaya akan dipilih lagi,” ujarnya.
Menurut Prof Dr Musa Asy’arie, staf ahli menteri bidang sosial budaya dan peran masyarakat, kunci sukses Fadel Muhammad terletak pada keberhasilannya mengubah cara pikir (mindset) birokrat dan rakyat. Budidaya jagung dikemas Fadel menjadi budaya yang bernilai ekonomis. Ia menata demokrasi sosial budaya dan demokrasi ekonomi. “Bagaimana dengan budaya menanam jagung rakyat bisa hidup sejahtera,” ujarnya.
Sementara praktisi komunikasi Drs Amir Effendi Siregar, MA melihat Gubernur Fadel mencetak sebuah ideologi pembangunan agraris pro rakyat. Sepak terjang kepemimpinan Fadel tidak lepas dari pemahaman manajerial birokrat yang dipelajarinya di UI. Birokrat di daerah harus bisa memahami visi pemimpinnya. Demikian juga langkah komunikasi rutin Fadel dengan rakyat lewat radio atau media massa lokal agar rakyat tahu apa yang dimau oleh pemerintah lewat serangkaian kebijakan. Akibatnya, baik birokrat maupun rakyat sadar bahwa Fadel sedang mencegah monopoli pemodal yang selama ini merugikan rakyat.
Menurut Fadel, ada korelasi erat antara manajemen kepemimpinan birokrat dan human development index (HDI) suatu daerah. HDI menjadi barometer menilai kemajuan sebuah program. Artinya, kepemimpinan agraris yang efektif mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Masyarakat mulai merasa bahwa dengan menanam kini mereka ada uang untuk membiaya sekolah anak mereka atau biaya pengobatan di rumah sakit. Hal inilah yang terjadi di Gorontalo. Pertumbuhan HDI tahun 2001-2006 dari 64,1% menanjak jadi 67%. Pendapatan rakyat naik karena pemerintah fokus mengembangkan sektor pertanian, perikanan dan pertenakan.
Di bidang pertanian, Fadel mendorong rakyatnya untuk menanam jagung. Ia melihat jagung yang tidak banyak membutuhkan air merupakan komoditi yang tepat sesuai dengan kondisi tanah Gorontalo.
Lanjut Fadel, pemimpin agraris harus mengubah paradigma lama. Paradigma baru Fadel adalah jual dulu baru tanam. Kalau sebelumnya, rakyat disuruh menanam jagung, panen, olah dan baru jual. Kelemahannya, harga akan rendah dan rakyat merasa sia-sia kerja keras mereka tidak meraih hasil maksimal. Karena itu, langkah awal Fadel membangun jaringan pemasaran dan penandatanganan kontrak ekspor jagung dengan Malaysia, Filipina dan Korea Selatan. Rakyat dengan mudah didorong untuk menanam jagung karena sudah ada pasar.

Menggapai Energi Penyembuhan

thumbnail
OLEH: BENY ULEANDER
Manusia modern terus melakukan berbagai penelitian, percobaan dan terobosan ilmiah mendalami berbagai teknik penyembuhan penyakit. Imu pengetahuan dan teknologi memberi kontribusi besar bagi masyarakat modern menemukan obat dan metode penyembuhan penyakit di luar manusia. Ternyata ada energi penyembuhan yang terlupakan oleh manusia digital.
Menurut pengamat pengobatan tradisional lontar dan usadha Bali, Dr Ir GN Wididana, M.Agr, ada beberapa teknik memanfaatkan energi penyembuhan. Pertama, teknik berdoa. Obat yang paling murah untuk menyembuhkan penyakit adalah berdoa. Tentu dalam beberapa kasus penyakit berat atau yang perlu penanganan segera harus dilakukan tindakan medis atau penyembuhan alternatif. Gabungan antara teknik pengobatan dan doa mempercepat proses penyembuhan. Dalam beberapa kasus terminal (penyakit yang tidak ada obatnya) justru dengan berdoa kita memohon energi penyembuhan dari Tuhan, dan energi penyembuhan bekerja untuk menyembuhkan tenaga kita. Berdoa adalah salah satu cara untuk menyerap energi penyembuhan.
Teknik lainnya, papar pria yang diakrabi Pak Oles, teknik pasrah dan tawakal. Pasrah dan tawakal berarti kita sudah menerima penyakit di dalam tubuh kita apa adanya (biasanya karena sudah kesana kemari berobat tapi tidak sembuh). Biasanya teknik penyembuhan ini dilakukan untuk penyembuhan penyakit berat yang kemungkinannya sembuh sangat kecil. Dengan pasrah dan tawakal, kita seolah-olah bersahabat dengan penyakit itu dan telah menjadi bagian hidup kita, sehingga penyakit yang beratpun tidak menjadi beban lagi. Karena kita tidak menganggap penyakit tersebut berat, secara perlahan-lahan ketahanan tubuh kita pulih, mampu bertahan dan mengalahkan penyakit. Mengapa pasrah dan tawakal mampu menyembuhkan penyakit? Karena kita bisa menerimanya sebagai bagian dari hidup dan diyakini bahwa cobaan hidup berupa penyakit segera berakhir.
Lanjut pria yang mengembangkan Ramuan Pak Oles ini, ada juga teknik mengasihi (melayani). Bila sakit, misalnya kanker, AIDS, jantung atau ginjal, selama badan kita masih bisa berdiri dan berjalan, maka perlu kita meluangkan waktu kita menjadi tenaga sukarelawan pada panti, asrama atau yayasan yang bergerak dalam bidang kesehatan dengan cara memberi bantuan, semangat, berderma atau menjadi penceramah tentang pengalaman dan cara penyembuhan yang sedang dilakukan.
Penyembuhan dengan teknik mengasihi berarti berbagi kasih atau berbagi rasa dan memberikan pelayanan dengan sesama penderita, sehingga kita tidak merasa sendiri menghadapi penyakit ini, kita merasa bersyukur masih bisa membantu orang yang sakitnya lebih parah. Dalam banyak kasus, penyembuhan ini sangat efektif untuk meningkatkan gairah dan semangat hidup pasien. Penyembuhan dengan teknik mengasihi mampu melemahkan daya serang penyakit, bahkan mampu memberikan kesembuhan permanent.
“Mengapa penyembuhan dengan teknik melayani mampu menyembuhkan penyakit? Karena orang yang melayani telah menghubungkan dirinya dengan energi penyembuhan yang terdapat di alam, dan tubuhnya secara terus menerus menyerap energi penyembuhan akibat cinta kasih kepada sesama makhluk,” jelasnya.
Ada juga teknik pernafasan perut. Caranya dengan menarik nafas sambil mengembungkan perut dan menghembuskan nafas sambil mengempeskan perut. Pernafasan perut dilakukan secara perlahan-lahan dan relaks, sambil duduk, berdiri atau sambil beraktifitas. Pernafasan perut memberikan kita ketenangan, kesabaran, kesadaran, keseimbangan dan rasa bersyukur atas hidup. Pernafasan perut membuat sistem metabolisme tubuh kita seimbang (tidak kacau), tidak mudah stres. Penyembuhan dengan pernafasan perut dilakukan dengan teknik meditasi, chakra, yoga, prana dan Qi.
“Mengapa pernafasan perut bisa menyembuhkan penyakit? Karena dengan pernafasan perut, tubuh kita dalam keadaan seimbang. Tubuh yang pikirannya terkonsentrasi pada nafas akan menyerap energi penyembuhan yang ada di alam, karena gelombangnya sama. Pada tubuh yang seimbang, penyakit susah masuk dan berkembang, karena energi penyembuhan dari alam diserap secara terus menerus,” jelasnya.
Ternyata tidur juga merupakan teknik yang baik dalam proses penyembuhan. Jika badan capek, pegal, meriang, stres, pergilah tidur, setelah bangun badan akan terasa segar. Akan tetapi banyak sekali orang yang tidak bisa tidur karena memikirkan penyakitnya, bahkan sampai bertahun-tahun. Jika anda tidak bisa tidur, lakukanlah teknik pernafasan perut dan teknik pasrah dan tawakal.
Niscaya badan terasa lebih relaks dan enteng, sehingga kita bisa tidur nyenyak. Tidur dengan bantuan obat-obatan bisa mengganggu metabolisme tubuh, bisa juga kita tidur dalam keadaan tegang karena halusinasi dan mimpi buruk. “Mengapa tidur bisa menyembuhkan?
Karena tidur adalah bagian dari proses penyembuhan alam, agar badan dapat beristirahat dan dapat memperbaiki jaringan atau saraf yang rusak dan lelah. Pada saat tidur, kita sebenarnya sedang melakukan pernafasan perut, yang membuat metabolisme tubuh menjadi seimbang. Pada saat itu, pancaran energi penyembuhan dari alam diserap oleh tubuh, dengan demikian tubuh kita menjadi sehat kembali. Jika kita bisa menghatur teknik pernafasan perut setiap hari sampai menjadi cara hidup, tubuh kita tidak perlu tidur berlama-lama, karena tubuh kita sudah segar,” papar Pak Oles.

Belajar Menjaga Keseimbangan Fisik Dan Spiritual

thumbnail
Oleh: Wayan Nita
Bila jatuh sakit, seorang pasien harus siap mengeluarkan banyak uang hanya untuk berobat. Untuk itu menjaga kesehatan adalah wajib hukumnya. Badan sehat memudahkan seseorang dapat melaksanakan semua kegiatan. Masalah obat-obatan palsu yang beredar di pasaran, membuat warga (konsumen) harus lebih waspada. Di balik fenomena tersebut, penyembuhan suatu penyakit, tidak melulu harus melalui jalur medis. Banyak pasien yang cenderung memilih pengobatan tradisional karena tidak semua metode penyembuhan tradisional ini berkonotasi klenik.
Sebagian besar metode masih berjalan sesuai aturan dunia kedokteran. Seperti yang diungkap dr Jero Made Maitriya, SpPD, pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara, obat dan pengobatan yang mengacu pada pengalaman. Selain itu, bisa dari pendidikan (pelatihan) dan diterapkan sesuai norma yang berlaku dalam masyarakat. Gabungan teknik pengobatan medis dan tradisional bisa dilakukan yang penyembuhnya bisa menggunakan ramuan herbal yang sudah teruji klinis (fitofarmaka).
"Obat ini terkadang juga diresepkan oleh sebagian dokter untuk membantu penyembuhan pasiennya. Karena sudah teruji klinis, maka penggunaan obat ini tidak berbahaya," ungkap dr Maitriya, yang tinggal di seputaran Jl Gatot Subroto Barat Denpasar.
Pengobatan tradisional tidak hanya mengacu pada penggunaan obat herbal saja. Tapi bisa juga dengan pijat,akupuntur, refleksi hingga dengan menggunakan tenaga dalam, reiki maupun bedah aura. Dalam pengobatan dengan pendekatan agama hindu, sebut dr. Maitriya, pengobatan yang dilakukan pada orang sakit harus secara menyeluruh (holistic). Manusia terdiri dari badan fisik, badan mental emosional dan badan spirit. Jadi manusia yang merupakan ciptaan Tuhan tidak dapat terlepas hubungannya dengan faktor alam sekitar, dengan sesama dan Tuhan (di Bali disebut Tri Hita Karana). Jika ingin sehat secara holistik, maka harus sehat baik jasmani, jiwa dan spirit.
Penyembuhan dengan metode tradisional ini bisa menggunakan alat bantu seperti batuan, alat listrik, maupun dengan media logam. Tanpa menggunakan alat bantu, pengobatan tetap bisa dilakukan. Semua tergantung dari kemampuan masing-masing pengobat, dan itu biasanya dijadikan ciri khas yang membedakan dengan pengobat yang lain.
Adanya fenomena pengobatan dengan tenaga dalam, prana, reiki maupun bedah aura juga bisa digunakan. Misalnya seorang pengobat tradisional yang menggunakan tenaga dalam, bisa mengetahu penyakit seseorang tanpa menyentuhnya. Penyakit itu baik penyakit secara medis maupun non medis. Dengan hanya menanyakan alamat rumah, tempat kerja, tanggal lahir, maupun tanggal sakit. Aura yang terpancar dari tubuh seseorang bisa diterjemahkan dan dideteksi penyakitnya. Jenis pengobatan ini dapat dilakukan semua orang, tanpa ada batasan usia, jenis kelamin dan strata sosial. Pemilihan metode penyembuhan ini tergantung keinginan setiap individu. Tenaga dalam yang dimiliki seorang pengobat tradisional didapat dari belajar dan ada yang diturunkan dari para leluhurnya. Semua dapat dipelajari. Proses penyembuhan dengan tenaga dalam biasanya dimulai dengan membuka cakra dalam tubuh seseorang. Cakra tersebut terpusat dalam kundalini yang berada dalam biomagnetik tubuh. Cakra-cakra memberi warna dalam aura seseorang. Pengolahan cakra bisa dilakukan dengan teknik meditasi dan mengatur pernapasan. "Dengan melakukan olah gerak, pendekatan ajaran agama (menjauhi larangan-Nya) dan mengatur pernafasan. Diharapkan bisa membersihkan tubuh dan meningkatkan cakra. Sehingga aura yang dipancarkan akan selalu positif," ujar dr Maitriya.

Sembuh Dengan Kekuatan Pikiran

thumbnail
Oleh: Beny Uleander
Di dalam tubuh manusia terdapat energi yang mampu menggerakkan segala daya rasa, cipta dan karsanya menjadi tenaga yang luar biasa untuk membangun atau merusak kehidupan dirinya atau kehidupan mahkluk lain. Itulah yang disebut energi mikro.
Energi mikro bersumber dari kekuatan pikiran manusia. Besar kecil energi mikro yang dimiliki seseorang berbanding lurus dengan kekuatan pikiran. Agar pikiran kuat perlu latihan dengan proses perluas visi, memantapkan keyakinan, meningkatkan kepercayaan diri, menetapkan dan fokus pada tujuan, menjaga keseimbangan lahir batin, teguh pada pendirian, sabar, rajin dan kerja keras.
Energi mikro yang berkembang di dalam tubuh mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan penyakit, meningkatkan ketahanan tubuh, kewaspadaan, kreativitas, kemampuan bekerja keras dalam mencapai kesuksesan, mendekatkan tujuan dan hasil nyata dalam bekerja, menolak energi negatif yang merusak tubuh serta menyerap energi positif yang membangun tubuh.
Kekuatan pikiran berarti kemampuan untuk membayangkan sesuatau yang ingin dicapainya (tujuan) dengan berbagai usaha dan kerja keras, tujuan tersebut tercapai sesuai atau menyerupai dengan apa yang dibayangkan. Kekuatan pikiran juga berarti tekad yang kuat untuk mencapai tujuan. Kekuatan pikiran seseorang sangatlah penting untuk membangkitkan energi mikro di dalam tubuh, sehingga tujuan untuk mencapai kesembuhan, menjaga kesehatan dan keremajaan tubuh, serta meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan penyakit dan stres tercapai.
Soal teknik penyembuhan dengan kekuatan pikiran, ada otosugesti dan afirmasi. Otosugesti berarti memberi keyakinan yang positif terhadap diri sendiri bahwa penyakit akan berangsur-angsur sembuh. Sebelum melakukan pengobatan, pergi ke dokter, minum obat atau melakukan teknik olah nafas, kita harus memeberikan otosugesti kepada pikiran kita, bahwa penyakit akan segera atau berangsur-angsur sembuh.
Afirmasi berarti mengucapkan suatu kata atau kalimat secara berulang-ulang. Kata atau kalimat tersebut kita yakni mampu menekan atau menghambat penyakit, meningkatkan ketahanan tubuh, serta mempercepat penyembuhan.
Contoh afirmasi untuk menjaga kesehatan dan penyembuhan misalnya, Tubuh dan pikiran saya sehat dan bugar setiap hari. Saya selalu sehat. Tidak ada penyakit yang bisa menyerang tubuh dan pikiran saya. Penyakit saya segera sembuh. Kalau saya sakit, pasti segera sembuh. “Otosugesti dan afirmasi menguatkan energi mikro di dalam tubuh melalui kekuatan pikiran. Energi mikro mengaktifkan seluruh sistem pertahanan dan penyembuhan tubuh untuk melawan penyakit. Teknik otosugesti dan afirmasi banyak diterapkan kalangan medis dan ahli-ahli penyembuhan.
Ada teknik pernafasan total. Suatu metode pernafasan dengan cara menghirup udara sebanyak-banyaknya dan menyimpannya di dalam rongga dada selama 8 jam hitungan, selanjutnya mendorong udara yang di hirup ke dalam rongga perut selama 4 hitungan, kemudian menarik kembali ke rongga dada selama 4 hitungan dan terakhir menghembuskan nafas sepanjang-panjangnya selama 8 hitungan. Teknik pernafasan total bisa dilakukan tanpa gerakan, sambil duduk, berdiri atau sambil melakukan aktifitas lain. Bisa juga teknik pernafasan ini dilakukan dengan gerakan-gerakan yoga.
Teknik pernafasan total bisa menyembuhkan karena sewaktu kita menghirup nafas (O2) sebanyak-banyaknya ke dalam tubuh, O2 diedarkan keseluruh tubuh dalam jumlah yang maksimal. Pasokan O2 ke dalam otak dalam jumlah maksimal akan mengaktifkan sistem kerja otak, otak menjadi relaks, sehingga mampu memerintahkan seluruh sistem metabolisme tubuh secara sempurna untuk pertumbuhan, perkembangan dan pertahanan tubuh. Bagian tubuh yang sakit akan segera sembuh.
Teknik lain, melawan dan menyepelekan penyakit. Teknik ini hampir sama dengan teknik afirmasi. Rasa sakit dilawan dengan kata sehat, tidak apa-apa, kecil, tidak masalah dan tidak terasa. Penyakit dan rasa sakit bisa dilawan dengan pembayangan (visualisasi). Misalnya sakit kanker dibayangkan ibarat rumput dan kita mencabut setiap hari (dalam bayangan) sampai rumput habis. Sakit kanker darah bisa dibayangkan dengan memelihara makluk sejenis pokemon di dalam tubuh yang kerjanya setiap hari memakan sel kanker darah. Penyembuhan sakit kepala yang berat dengan membayangkan di atas kepala ada cerobong yang bisa mengeluarkan rasa sakit kepala melalui cerobong itu.
Jika penyakit dianggap enteng, tidak diperhatikan dan tidak dibicarakan, dia tidak akan berkembang dengan baik, bahkan cenderung hilang. Misalnya, rasa nyeri, bintil atau tumor kecil, pusing atau sakit perut. Jika penyakit dianggap enteng dia akan berangsur-angsur hilang. Pertanyaannya, dari mana dan ke mana timbul dan lari penyakit? Jawabannya, pikiran. Pikiran tidak merespon rasa sakit. Pikiran memerintahkan rasa sakit melalui pelepasan endorfin (semacam morfin yang diproduksi otak).

MUTIARA KEHIDUPAN

thumbnail
Pengalaman

Empta dolore docet experientia (Pengalaman yang dibayar dengan kesusahan mengajar seseorang untuk menjadi lebih bijak).

Experentia docet sapientiam (Pengalaman mengajarkan kebijaksanaan).

Nihil est intellectu quod non prius fuerit in sensu (Tidak ada satupun dalam pikiran kita yang sebelumnya tidak lebih dahulu berada dalam indera kita) Terjemahan bebas: pangkal pemikiran itu berasal dari pengalaman; teori itu baru muncul setelah ada praksis. Aristoteles, dalam De Anima.

Abusus non tollit usum (Penyalahgunaan tidak boleh menjadi kebiasaan).

Usus est tyrannus (Kebiasaan dapat menjadi penguasa tunggal).

Vetustas pro lege simper habetur (Kebiasaan lama sering dianggap sebagai hukuman)

BIT 2008 For The Soul

thumbnail
OLEH: INDAH WULANDARI
hadni_wulan@yahoo.co.id

Kawasan Jimbaran tampak terlihat hiruk pikuk pada Minggu pagi (29/6). Lalu lalang para atlet dan panitia MRA Bali International Triathlon (BIT) 2008 berbaur akrab dengan masyarakat umum. Waktu menunjuk pukul 07.00 WITA, Wakil Bupati Badung Drs I Ketut Sudikerta didampingi Ketua Umum KONI Badung, I Wayan Subawa, SH, MH bergegas membunyikan tanda start. Sekitar 246 triathlete seketika berhamburan ke bibir pantai Jimbaran.
Kompetisi triathlon tahunan ini memang diiikuti para pecinta olah raga sejati. Para atlet harus berenang di pantai Four Season, Jimbaran sejauh 1000 meter. Bersepeda di jalur Jimbaran, By Pass Ngurah Rai, Nusa Dua, Bukit Ungasan dan Jimbaran sepanjang 40 km. Helatan itupun belum berakhir karena masih harus mengikuti uji lari 10 km. Kompetisi lainnya diperuntukkan bagi tim rely dari beberapa perusahaan dan hotel di Bali. Satu tim terdiri dari tiga orang yang masing-masing bergiliran berenang, mengendarai sepeda dan lari. Masyarakat umum non atlet pun banyak yang mengikuti 5K Fun Run. Wabup Badung Ketut Sudikerta sangat mendukung gelaran olah raga berkelas internasional ini. Bahkan Sudikerta meminta untuk digelar secara rutin sehingga dapat mengangkat sektor pariwisata Bali khususnya Badung demi tercipta stabilitas ekonomi.
Pihak penyelenggara MRA Group yang memiliki 35 perusahaan di bidang media, otomotif dan sepeda motor, tempat-tempat hiburan dan berbagai produk gaya hidup lain berupaya menciptakan sebuah suguhan yang bernuansa Thriathlon for the Soul. ‘’Ide yang tercetus empat tahun lalu ini menggabungkan semangat olah raga triathlon dan spirit alam Bali untuk diperkenalkan pada dunia,” jelas Robb Strom dari Strom & Associates, APC mewakili penyelenggara.
Atlet termuda yang mengikuti event itu berusia 16 tahun dan atlet veteran berusia 68 tahun. Mereka datang dari Indonesia, Australia, Jerman, Spanyol, AS, Prancis, Swedia, Irlandia, Skotlandia, Kanada, Jepang, New Zealand, Filipina, Thailand, Malaysia dan Singapura. Triatlet profesional Australia Luke McKenzie (2) masih menunjukkan keperkasaannya.
Seperti tahun lalu, Luke mampu mendominasi perlombaan sejak awal dengan catatan waktu 2 jam 9 menit 9 detik. Meski tidak memecahkan rekor waktu BIT 2007 1 jam 9 menit, Luke mengaku lebih rileks melewati trek lomba. ‘’Waktunya terasa lebih panjang di sesi renang. Udara panas saat bersepeda dan lari tapi pemandangan dan keramahan orang Bali membuat saya harus kembali tahun depan di acara ini,” ujar Luke.
Untuk kelompok wanita, Amanda Balding (Australia) yang diprediksi meraih gelar kehormatan harus puas di urutan keempat. Tahta podium ditempati rekan satu negera, Rachel Gaudry (57) yang menyentuh garis finish dengan mengoleksi waktu 2 jam 44 menit 56 detik. Posisi kedua dan ketiga diraih Kelley Toy dari New Zealand dan Sophie Hawken (Australia).

Promosi Indonesia Lewat Bali

thumbnail
Oleh: Praditya Setianugroho*
Saat ini kita harus bertanya seberapa berhasil program Visit Indonesia Year (VIY) 2008 yang dilakukan pemerintah? Sudah adakah perubahan fundamental di ranah persepsi yang terjadi di masyarakat internasional mengenai Indonesia? Indonesia masih saja dikaitkan dengan stigma-stigma konfrontatif dan destruktif sebagaimana yang masih sering kita temui di program-program berita internasional. Pemberitaan mengenai Indonesia, tak lain dan tak bukan, adalah berita tentang Insiden Monas pada 1 Juni lalu, konflik horizontal yang terjadi karena pembubaran aliran Ahmadiyah, hingga analisis mengenai penyerbuan aparat di Universitas Nasional beberapa hari kemarin. Sungguh, sangat langka untuk menemukan berita positif tentang Indonesia—di luar feature—pada saluran-saluran seperti Asiana, BBC, CNN, Al-Jazeera, hingga ke VOA dari Amerika Serikat.
Negara kita sudah sangat dekat dengan ekstrimisme dan kekacauan sosial yang fundamental. Langkah pemulihan harkat dan martabat bangsa Indonesia adalah dengan jalan mengomunikasikan kembali Indonesia. Di satu sisi, Indonesia yang indah, asri, dan eksotis juga akan sulit kita promosikan kembali ketika banyak sekali film dokumenter yang dibuat justru mempertontonkan secara eksplisit parahnya kerusakan lingkungan yang kita miliki sebagai ekses pembangunan yang tidak berjangka panjang.
Langkah yang ditempuh Jero Wacik di Kementerian Pariwisata & Kebudayaan melalui Visit Indonesia Year 2008 merupakan langkah konkret untuk mengomunikasikan kembali Indonesia di ranah internasional melalui medium pariwisata. Tetapi, akankah kita sendiri siap untuk menjadi bagian dari masyarakat sadar pariwisata ketika kita sendiri masih tergagap untuk bisa membuang sampah pada tempatnya?
Beberapa kelemahan di atas bisa ditambal dengan mengeksplorasi potensi positif yang ada secara optimal dan mengomunikasikannya ke sebanyak mungkin orang dengan jangkauan luas tanpa harus mengeluarkan banyak ongkos. Sayangnya, idealisme hampir semua klien di Indonesia tersebut harus berbenturan dengan “tradisi” birokrasi yang bermental proyek. VIY 2008 menjadi “macan ompong” justru ketika masyarakatnya sendiri tidak mampu memberikan dukungan optimal untuk mewujudkannya. Apakah sebagian besar bangsa Indonesia tahu jika tahun ini merupakan tahun kunjungan?
Jawabannya so pasti tidak. Karena mereka tidak pernah diperhitungkan sebagai komunikan primer dalam proses komunikasi VIY 2008. Akankah kampanye ini berhasil tanpa memberikan proporsi yang komprehensif bagi stakeholder terutama dalam kontruksi bangsa Indonesia untuk mengetahui dan memahaminya?
Sebenarnya, semua itu tentu saja bisa diakali dengan menempatkan komunikasi pemasaran VIY 2008 tersebut ke bagian bangsa ini yang sudah menjadikan pariwisata sebagai bagian dari kehidupan mereka. Siapa mereka? Tentu saja komunitas Bali yang terus berusaha untuk mempertahankan diri sebagai daerah tujuan wisata terfavorit kelas dunia. Mereka sudah menyatukan napas, pemikiran, dan perilaku mereka ke dalam sebuah industri bernama pariwisata. Jadi, mengaitkan VIY 2008 dengan masyarakat Bali adalah sebuah solusi yang tepat untuk “menyelamatkan” rapor VIY 2008 di mata masyarakat domestik maupun internasional. VIY 2008 memang tidak sekadar Bali, tetapi Bali adalah sebuah feeder yang efektif untuk memperkenalkan (kembali) Indonesia melalui ranah pariwisata.
Logika yang digunakan adalah logika para manajer properti yang mengelola gedung pusat perbelanjaan di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya. Suatu pusat perbelanjaan akan ramai dan dipadati pengunjung ketiak anchor tenant di dalamnya adalah hypermarket seperti Carrefour, Hypermart, ataupun Giant. Merekalah yang bertugas menggaet pengunjung dan mendistribusikannya ke gerai-gerai lainnya di dalam pusat perbelanjaan tersebut.
Hal serupa tentu saja berlaku di dunia pariwisata. Bagi wisatawan yang memiliki pengetahuan terbatas mengenai Indonesia, belum tentu mereka mengenal Jogjakarta, Jakarta, atau bahkan Danau Toba. Yakinlah, popularitas Bali sebagai sebuah pilihan pariwisata akan mengalahkan popularitas Jakarta sebagai ibukota Republik Indonesia yang identik dengan konflik-konflik yang setiap hari bersumber dari kota tersebut. Pameo negatif: Indonesia itu di mananya Bali? Ini mengindikasikan sebuah tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap Bali ketimbang Indonesia sebagai payung darinya.
Mengomunikasikan (kembali) Indonesia tentu saja membutuhkan sebuah kendaraan yang fokus dan mujarab untuk menyampaikannya kepada publik secara luas. Jika kenyataan faktual hari ini berbicara Bali adalah bagian dari Indonesia yang paling banyak dikunjungi oleh orang asing, mengapa kita tidak fokus untuk mengomunikasikan (kembali) Indonesia kepada mereka? Mereka (wisatawan asing) setidaknya telah memiliki ragam pengetahuan yang cukup ketika memutuskan Bali sebagai destinasi wisata mereka. Orang dengan pemahaman kesadaran yang positif, ditambah dengan pengalaman yang berkesan selama berinteraksi, tentu saja akan lebih mudah untuk membangun citra positif tentang hal lain yang berkaitan ketika kita mengomunikasikannya dengan tepat?
Ketika berwisata di Bali, mereka kebanyakan akan memiliki perasaan yang positif dengan pulau Dewata ini. Meskipun pesona pantai-pantai di Bali semakin memudar akibat berbagai sebab, tetap saja Sanur, Kuta, dan Nusa Dua masih menyimpan eksotisme tersendiri bagi siapapun yang menjejakkan kaki di Bali. Tidak ke Bali bila tidak menikmati nyamannya berjemur dan bermandi matahari di pantai-pantai tersebut. Inilah pengalaman-pengalaman yang harus secara jeli dioptimalkan untuk membuat mereka semakin terkesan dengan Pulau Bali. Dan Bali relatif berhasil mewujudkan itu semua.
Memperkenalkan (kembali) Indonesia melalui Bali sebenarnya perkara gampang. Ketika mereka sudah datang untuk kedua, keempat, bahkan kesebelas kali ke Bali, mereka tentu saja akan bertanya apa lagi yang bisa dieksplorasi di Bali. Inilah saat untuk memperkenalkan Bali-Bali yang lain yang dimiliki Indonesia. Lombok, eksotisme baru di timur Bali, sudah membuktikannya. Bukan tidak mungkin, ketika semuanya mencontoh bagaimana Bali menggarap pariwisata, kita bisa memperkenalkan seorang Denmark yang bertandang ke Bali untuk melanjutkan terbang ke Tana Toraja. Atau seorang Jepang dari Denpasar kemudian melanjutkan perjalanan ke Minangkabau. Bahkan, menikmati eksotisme keaslian alam Papua seusai menikmati hempasan angin pantai di Kuta. Semuanya mungkin ketika kita memperkenalkannya dari Bali dan menggarapnya sebagai bagian dari kelanjutan Bali.
*) Pekerja Komunikasi Pemasaran pada GONGProduction Indonesia, tinggal di Semarang.

Kundalini, Energi Penyembuh Penyakit

thumbnail
OLEH: HENI KURNIAWATI
Setiap tubuh manusia memiliki energi kundalini dengan titik pusat terletak di anus dan alat kelamin. Masyarakat awam belum mampu mengaktifkan energi tersebut karena tidak mengetahui cara dan manfaatnya. Energi Kundalini diyakini dapat memberi pencerahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Energi itu berupa sebentuk percikan sinar Tuhan yang diturunkan dalam tubuh setiap manusia dan bisa terpancar melalui sentuhan. Secara visual, kundalini tidak bisa dilihat secara kasat mata yang oleh sejumlah ahli menyebutnya sebagai ular bermahkota. Kundalini dapat menyerap atau mengeluarkan penyakit.
Untuk setiap orang, fungsi energi kundalini cukup berbeda. Biasanya untuk sembuh total dari suatu penyakit, kundalini diaktifkan dengan cara menginisiasi (mengisikan energi) dari kekuatan energi alam semesta. Inisisasi juga membangkitkan energi tubuh seseorang sehingga gampang melakukan proses penyembuhan.
Yayasan Spiritual Dharma Sastra yang sudah dua tahun menangani energi spiritual miliki cara penyembuhan dengan memanfaatkan energi ini. Prosesnya diiringi ritual malukat agar bisa cepat sembuh. Ritual itu dilakoni dengan berdoa ke pura-pura agung setiap minggu. Malukat sebagai cara menyucikan diri dari dosa karma. Sedangkan malukat di pura tirta empul sebagai upaya energi penyembuhan ketuhanan untuk mengusir penyakit dengan mandi di laut. Secara spiritual, proses malukat memiliki kekuatan luar biasa untuk penyembuhan. Dengan konsentrasi dan meditasi dalam posisi tertentu sesuai arah mata angin, orang yang melakukan malukat merasakan efek tenang, lebih ringan, sehat dan segar.
Ketua Yayasan Spiritual Dharma Sastra, AA Wirasuryaningrat, ST menyarankan agar prosesi malukat didahului ritual doa untuk mohon restu dan ampun atas dosa dari Sanghyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) dengan fokus mendoakan seluruh umat manusia, para leluhur, keluarga, saudara dan diri sendiri. ‘’Energi ini adalah energi Tuhan yang berwujud cinta kasih untuk sesama manusia,” kata Wira. Di Denpasar, yayasan itu berlokasi di Jl Taman Lembu Sura Kav I/3.
Energi kundalini dalam tubuh sering dianggap sepele karena manusia kurang menyadari potensi yang dimiliki tubuhnya. Tidak jarang, Kundalini kurang mendapat perhatian. Meditasi Kundalini hendaknya dilakukan 8 kali dalam sebulan dengan bimbingan praktisi, ujarnya. Selama latihan teratur selama dua minggu sampai dua 2 tahun energi Kundalini bisa menyembuhkan penyakit dalam tubuh.
Malukat dengan mandi di laut pun bisa dilakukan setiap hari. Prosesi ini terbukti telah menyembuhkan banyak anggota Yayasan Spiritual Dharma Sastra yang menderita penyakit kanker rahim, stroke, jantung, ginjal dan paru-paru. Hanya saja, selingkuh harus dihindari. Jika tidak, kekuatan energi Kundalini akan hilang dan tentu tidak berefek untuk menyembuhkan suatu penyakit yang diderita seseorang. Yayasan ini bersifat universal dan memiliki anggota di Bali dan Nusa Tenggara.

Malu Buka-bukaan

thumbnail
Ni Putu Pradniana Paramitha Dewi
Ibarat sayur tanpa garam, hambar rasanya bila sebuah hajatan otomotif tidak diselingi dengan liukan tubuh para seksi dancer. Dengan busana serba minim plus sedikit liukan tubuh sensual sering membuat mata pengunjung lupa berkedip. Kehadiran mereka membuat brand sebuah produk mudah dikenal. Bahkan, tidak heran bila aktivitas dancer lebih terarah pada sebuah ikon otomotif.
Menanggapi aksi seksi dancer, Ni Putu Pradniana Paramitha Dewi (19) enggan menyalahkan kaumnya. ‘’Namanya juga kerja. Resikonya pasti ada. Entah apapun itu kerjaan yang dilakoni,‘’ ujar dara kelahiran Klungkung 23 Agustus 1989 ini. Karena itu, panitia atau event organizer harus bisa memperhatikan sikon agar pas kala ditampilkan para seksi dancer. Hal itu penting karena di sekitar area panggung hiburan, ada juga penonton yang masih di bawah umur, lanjut buah hati Drs I Wayan Wiadnya dan Ni Made Karmini ini.
Kendati Dina, begitulah cewek ini diakrabi, aroma profesi seorang model sebenarnya sama dengan seksi dancer, namun mahasiswi jurusan Akutansi semester III Unud ini membantah bila dirinya sering buka-bukaan di depan kamera. ‘’Waduh kalau yang gitu saya nggak suka. Malu ah apalagi tubuh kita jadi tontonan banyak orang,‘’ ucap Dina yang juga sering meladeni tawaran sebagai seorang seksi dancer. (Dony Tabelak, wartawan Tabloid Montorku)

BIODATA
Nama Lengkap : Ni Putu Pradniana Paramitha Dewi
Panggilan : Dina
TTL : Klungkung 23 Agustus 1989
Tinggi/berat badan : 165 cm/45 kg
Hobi : Shoping
Pendidikan terakhir : Mahasiswi FK Ekonomi semester III Unud
Orang Tua : Drs I Wayan Wiadnya & Ni Made Karmini
Alamat : Jl Hayam Wuruk
Agency : Profile Art Entertainment
Lokasi Pemotretan : Jak Resto Handle Bar & Grill, Jl Sunset Road 135, Kuta
Fotografer : Gede Sustrawan & Putu Wirnata
KPO/EDISI 155/JULI 2008

King Ekstrim Scorpio

thumbnail
Kymco Metica 2001, Denpasar
Dalam hajatan Automatic Kontes Modifikasi di Denpasar, Mei lalu, Kymco Metica yang memiliki julukan King Street Fighter ini mampu memagnet mata setiap pengunjung. Hingga tak salah si white ekstrem ini mampu menyabet tiga penghargaan sekaligus. Di antaranya jagonya Kymco modifikasi, matic modifikasi dan ceper modifikasi. Adalah Ajus, sang empunya ide mempermak kuda besi lansiran 2001. Ia mampu memadankan konsep street fighter beraksen Scorpio.
Melalui bengkel Moto 1, Ajus menuangkan imajinasi besutannya dengan kelir putih membalut bodi. Kegagahan jubah street fighter dikolaborasikan dengan pernik Scorpio nampak mampu menghadirkan kesan garang. Pria asal Penebel, Tabanan ini juga mematrikan konsep duo capit Scorpio HD custom yang dijejalinya di bagian spion. Tak ketinggalan kemudi versus Strondol Robocop Taiwan terlihat terpadu apik dengan tampilan aplikasi speedo Divot Japan dan mata depan Nouvo.
Merambah bagian kaki, shock breaker Gazi dengan balutan Dely Tire dicomot Moto 1 mencengkram aspal. Mengimbangi konsep, piranti penggeming kuping jadi momen akhir menjejali Metica. Tak asal pilih, aksesoris audio dan visual pun tumplek meramaikan ide dan kreasi Ajus. (Wiliz Zuraidah, wartawati Tabloid Montorku)

Data Modifikasi :
Piston & Silinder : Daytona
Saringan Udara : Ukicine Car Filter
Karburator : Keihin
Aksesoris : IBE Custom, CCTV kamera, Built in Jacffor, DVD, VCD, CD, MP4, MP3, WMA
Shock Breaker : Gazi
Ban : Dely Tire
Rem : Brembo
Muffler : SBR Custom
Warna Cat : Putih
Stang : Strondol Robocop Taiwan
Lampu Depan : Nouvo
Speedo Meter : Divot Japan
Spion : H-D custom

KPO/EDISI 155/JULI 2008

Instalasi SP Pada Yamaha RX King

thumbnail
Spontan Power (SP) adalah produk otomotif untuk menghemat BBM dan merawat mesin. Produk berbasis teknologi EM (effective microorganisms) ini bisa digunakan untuk semua jenis kendaraan roda dua, termasuk Yamaha RX King.
Peralatan yang disiapkan: Spontan Power motor, selang bensin ± 50 cm, gunting, dan obeng -/+.
Langkah pemasangan. Perhatikan instalasi BBM pada Yamaha RX King (motor sport) lain. Selang bensin dari tangki turun langsung ke karburator yang berjarak sangat pendek. Jadi, tidak memungkinkan untuk memasang Spontan Power. Bila dipasang, karburator akan sering banjir dan tabung Spontan Power tidak terisi penuh BBM karena langsung difungsikan (gambar 1).
Agar posisi Spontan Power lebih datar perlu penggantian selang bensin dengan yang baru (gambar 2). Potong selang bensin ± 20 cm, lalu hubungkan dengan kran bensin dan Spontan Power. Pada nepel out Spontan Power, hubungkan dengan sisa selang ± 30 cm. Posisikan Spontan Power pada rangka di bawah tangki (Gambar 3). Selang melewati tangki oli atas dan diikatkan dengan tali klem plastik. Hidupkan kendaraan secara stasioner dan biarkan selama 10 menit agar bisa diketahui sirkulasi BBM lancar atau tidak. Spontan Power siap digunakan.
KPO/EDISI 155/JULI 2008

KONSULTASI BIOTOR: SP Memurnikan BBM

thumbnail
Rubrik ini diasuh oleh Drs Yunus Sugianto, staf ahli produk PT Pak Oles & Biotor Technology. Pembaca dapat mengirim pertanyaan soal kinerja dan aplikasi Spontan Power, Hexon dan Kudo ke email yunus_biotor@yahoo.com atau sms ke 081353232731 atau datang ke Bengkel Pak Oles Jl. Pulau Kawe, Gang II, No 7, Denpasar.


Tanya:
Pak Yunus yang saya hormati.
Dikatakan bahwa Spontan Power memurnikan bensin atau solar. Bagaimana bisa begitu? Apakah bensin di SPBU itu tidak murni lagi? Terimakasih
Dari: Ibu Nur, Jl A Yani Baru, Surabaya

Jawab:

BBM jenis bensin atau solar yang masih berada di kilang minyak bisa dikatakan 95% murni. Mengapa? Bahan bakar minyak baik bensin maupun solar terbuat dari senyawa organik. Bahan bakar minyak disalurkan dari kilang minyak ke tempat penampungan minyak sementara. Setelah itu didistribusikan ke depo-depo SPBU. Saat melewati rantai sirkulasi yang panjang itulah kadar BBM mulai berkurang. BBM mengalami perubahan dan kehilangan energi potensial. Hal ini disebabkan oksidasi dan pertumbuhan mikroorganisme patogen. Saat dibeli konsumen, BBM sudah mengalami penurunan energi pada unsur-unsur pokok yang mudah terbakar. BBM yang kita gunakan tidak 100% murni. Bukan berarti BBM tercampur dengan cairan lain, tapi terkontaminasi dengan unsur lain.
Spontan Power (SP) yang diproduksi dengan teknologi EM Keramik, mampu meminimalkan atau menekan pertumbuhan mikroorganisme yang tidak menguntungkan dan meningkatkan konsentrasi molekul berenergi tinggi pada BBM yang terdegradasi. Karena itu bensin atau solar yang melewati tabung Spontan Power merupakan bensin atau solar murni akibat pembakaran di ruang pembakaran mesin. Bukti pembakaran efisien dan optimal: ruang bakar mesin tetap dalam keadaan bersih, platina busi dan karburator awet, penghematan BBM sampai 20%, tarikan mesin terasa spontan dan ringan serta penekan polusi gas buang sampai 25%. Terima kasih.

APLIKATOR: Spontan Power Hemat BBM
Nama : Arif Wijayanta, 36 tahun, swasta, tinggal di Sleman, Yogyakarta
Pengalaman :
Pertama kali saya ragu apa yang ditawarkan oleh sales Pak Oles mengenai Spontan Power dan Hexon yang bisa menghemat BBM dan bikin awet mesin. Karena penasaran, saya beli dan buktikan dengan memasang Spontan Power pada motor saya. Ternyata dalam satu bulan, saya hanya mengisi BBM satu kali. Memang Spontan Power hemat BBM, tarikan motor menjadi lebih ringan dan bertenaga. Selain itu saya juga menggunakan Hexon untuk memperpanjang umur oli mesin.

Membumikan Dialog Antar Budaya

thumbnail
Oleh: M. Abdullah Badri*
Beberapa waktu lalu, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa (HC) kepada Mufti Republik Islam Suriah Dr Ahmad Badruddin Hassoun atas perannya dalam mengintegrasikan dua peran kepemimpinan yang amat langka, yaitu peran sebagai religius leader (pemimpin agama) dan community leader (pemimpin komunitas) sekaligus. Selama ini, sikap dan cara berpikir para pemimpin agama cenderung partikular, hanya bagi komunitasnya semata. Namun Dr Hassoun tidak demikian. Meskipun ia adalah seorang religius leader (Islam), namun mampu berpikir lebih luas, lintas batas dan universal sebagai bagian dari kewarganegaraan dunia (world citizienship), bukan bagian dari komunitasnya saja.
Penghargaan yang diberikan oleh UIN Suka itu merupakan bagian dari partisipasi Indonesia dalam rangka ikut membangun perdamaian perdaban dunia. Anugerah itu adalah simbol pesan yang disampaikan tokoh akademisi muslim Indonesia kepada dunia, bahwa Islam adalah agama yang cinta damai, bukan agama teroris berbasis radikalisme.
Di tengah tragedi kemanusiaan yang menggejala di belahan dunia seperti sekarang ini, proses dialog antar komunitas, baik suku, ras, agama maupun identitas partikular lainnya merupakan hal yang niscaya. Hadirnya tokoh dialog antar budaya (al-hiwarus tsaqafi) seperti Badruddin Hassoun sangat dinantikan warga dunia.
Pengkotak-kotakan sosial dalam bentuk komunitas tertentu akan melahirkan ekslusifisme dan stagnasi. Pada gilirannya, kondisi semacam itu akan menumpulkan proses dialog yang integratif dan interkonektif dalam bingkai pembangunan peradaban manusia. Terbangunnya peradaban yang hakiki dibutuhkan kerjasama antar budaya yang melibatkan semua unsur yang ada dalam struktur dunia, lintas batas identitas serta bersifat pluralis dan universal. Sebab, peradaban bukanlah karya komunitas tertentu, tetapi karya manusia bersama.
Orang yang berbudaya (berperadaban), apapun agama dan budayanya, tentu akan mengulurkan tangan untuk membangun peradaban manusia. Ketika manusia sampai ke bulan misalnya, nama-nama orang yang sampai kesana bukan hanya nama orang Amerika dan Uni Soviet saja. Bila ditelisik lebih jauh, di sana terdapat nama-nama dari belahan budaya lain di dunia. Tertulis disana nama orang dari daratan Eropa, Italia, Jerman, Perancis, Belgia dan Arab. Begitu pun, yang membangun Pisa Tower (Italia), Piramid Chili, Tembok Cina, Menara Piza di Perancis dan Candi Borobudur di Indonesia adalah nenek moyang kita bersama, manusia. Artinya, peradaban manusia adalah milik manusia bersama.
Perlu dikaji ulang teori Samuel P. Hutington tentang Clash of Civilisation (Benturan Peradaban). Mengapa? karena peradaban tidak pernah berbenturan dengan ilmu pengetahuan dan akal. Ia hanya berbenturan dengan kebodohan, keterbelakangan dan teror. Yang lebih sensitif menyulut konflik akibat benturan bukanlah peradaban, tetapi budaya. Karenanya, dialog antar budaya sebagaimana diperjuangkan Dr Ahmad Badruddin Hassoun menjadi perlu.
Dialog Integratif Budaya
Menurut Muhammad Arkhoun, pemikir Islam kontemporer asal Al-Jazair, tantangan terbesar dalam proses dialog dewasa ini, terutama dialog antar agama, adalah adanya kesan kewajiban psikologis-politis dari komunitas tertentu untuk berhadap-hadapan dengan kelompok lain. Paradigma klaim atas hak dan kebenaran akibat kewajiban berhadapan dengan identitas lain itu, pada akhirnya mengarahkan kepada sikap saling bermusuhan (Arkhoun: 2001).
Alternatif dialog hendaknya mengintegrasikan antara budaya teks, ilmu dan filsafat. Sehingga, tidak akan terjadi kesalahpahaman mendasar antar komunitas dan identitas lain yang berpotensi menimbulkan konflik tak berkesudahan. Jika dialog integratif tersebut terwujud, peradaban manusia bersama, tanpa menggunakan simbol identitas, menjadi sesuatu yang ideal. Peradaban tidak perlu lagi disandingkan dengan identitas partikular semisal Islam, Kristen, Yahudi, Romawi, Yunani, Cina, Arab, Barat atau yang lainnya. Namun dicukupkan dengan sikap saling terbuka, toleransi dan bekerjasama dalam satu umat dunia bernama manusia. Ya, peradaban manusia.
Dalam dunia ini, eksistensi lain dari manusia hanyalah tumbuhan dan binatang. Jika manusia di muka bumi ini adalah satu saudara, maka ibunya adalah satu, yaitu bumi. Ayahnya satu, Adam. Tuhannya juga satu: Tuhan Yang Maha Esa. Peradabannya juga demikian, satu: Peradaban manusia.
Namun realitas yang ada tidak sebagaimana yang menjadi cita-cita luhur tersebut. Konflik horizontal berbasis ras, suku, dan agama telah menjadi pemandangan sehari-hari. Kearifan lokal yang terartikulasi dalam ekspresi budaya dan tradisi masyarakat setempat, runtuh seiring dengan egoisme pribadi akibat tiadanya proses dialogis konstruktif. Solidaritas yang berorientasi kemanusian menjadi barang yang langka, atau bahkan menhampiri kepunahan. Oleh karenanya, peran manusia sebagai Khalifah fil Ardl (pemimpin bumi) yang bervisi pluralis, sebagaimana diperjuangkan KH. Sahal Mahfud, perlu ditekankan kembali. (Sahal Mahfud: 1994). Hal itu bisa dilakukan dengan mensinergikan dua arus yang paling vital dalam menentukan arah peradaban manusia. Pertama, arus modernisasi material dengan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pilar utamanya. Kedua, arus modernisasi intelektual atau kultural yang berpijak pada nilai budaya dan tradisi.
Agar dua arus tersebut berimplikasi positif terhadap pembangunan peradaban, perlu disinergikan dengan “angan-angan” sosial berbasis kemanusian, egalitarianisme, keadilan serta objetivitas. Dengan demikian, diharapkan tercipta kondisi sosial yang tidak tercerabut dari akar budaya, tradisi dan nilai-nilai universal. Sehingga, keanekaragaman tradisi dan budaya tidak menjadi pemicu konflik, namun justru menjadi ruh persatuan menuju peradaban manusia yang hakiki. Bhineka Tunggal Ika.
Akhirnya, apa yang dilakukan Dr Ahmad Badruddin Hassoun perlu kita hargai sebagai bagian dari upaya mewujudkan kedamaian dunia melalui pemikirannya dalam dialog antar budaya.
*) Sekred LPM IDEA Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang, peneliti di Religion and Tolerance Studies Forum (RTSF) Yogyakarta.

Mencermati Pemimpin Model Iklan

thumbnail
Oleh: Tatik Chusniyati*
Sejumlah elite politik kini berlomba-lomba memanfaatkan media massa dengan memasang berbagai iklan politik. Mulai dari iklan sikap kritis terhadap pemerintah, sampai sekedar iklan yang menjual citra pribadi. Mereka menghambur-hamburkan uang miliaran rupiah untuk mengejar popularitas.
Yang paling menonjol adalah Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Sutrisno Bachir yang iklannya mendominasi media cetak dan elektronik nasional. Tokoh lain yang juga latah beriklan adalah Ketua Umum DPP Partai Hanura, Wiranto. Ia lebih menjual isu kemiskinan dan penolakan harga BBM sebagai saluran iklan politiknya. Hal serupa juga dilakukan Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Maraknya iklan politik di media massa yang mengambil momentum peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional, itu patut dicermati. Menurut Kastorius Sinaga, sosiolog UI, kontes popularitas di kalangan elite sesungguhnya proses pembodohan masyarakat. Itu sebabnya, agar masyarakat tidak lagi terjebak memilih seorang pemimpin hanya berdasarkan popularitas yang dibentuk industri media semata.
Selain itu, seorang pemimpin yang dikarbit oleh iklan belum tentu memiliki karakter seorang tokoh. Sifat ketokohannya biasanya bergantung pada kedudukan saat menjabat kekuasaan, bukan karena bakat dan keahlian. Sebab pemimpin macam ini seringkali tidak mempunyai sifat sungguh-sungguh dalam menepati janji-janjinya kepada rakyat bahkan kepada para pendukungnya sendiri.
Karena itu, ketika pemimpin model iklan sudah berakhir masa kekuasaannya, maka berakhir pula ketokohannya. Orang lain akan segera melupakannya dan tidak mengharap lagi mendengar janji-janji apalagi slogan-slogannya. Akhir karir politiknya biasanya tidak meninggalkan karya apa-apa, baik berupa gagasan demi membenahi kehidupan bangsa atau sikap keteladanan yang bisa dijadikan panutan.
Ketika pemimpin model iklan jadi dilantik menjadi presiden, menteri, gubernur, walikota, bupati, misalnya, maka media pun sibuk menyiarkan berita ‘kebijaksanaannya’, padahal belum terbukti keberhasilannya untuk mengukur kebijaksanaannya itu. Ilustrasi ketokohannya semata-mata dibentuk oleh koran, televisi, atau radio. Meski beberapa tahun menduduki jabatan, tidak ada buah pikiran yang bisa dimanfaatkan orang lain. Jika dia berpidato, naskahnya ditulis orang lain. Dia sendiri tidak mampu berpidato membahas soal-soal kebangsaan secara mendalam tanpa teks yang disusun oleh stafnya. Sementara ucapannya sendiri sama sekali hambar dan tidak memberi gagasan apa pun.
Ini berbeda dengan pemimpin yang memang memiliki sifat-sifat ketokohan sejati. Sifat ketokohannya betul-betul timbul dari akar kepribadiannya, bukan karena media yang mengorbitkannya. Sepak terjang pemimpin sejati akan menjelmakan manfaat jangka panjang baik semasa hidup maupun setelah meninggal dunia.
Pemimpin sejati akan menawarkan narasi besar dan menunjukkan capaian-capaian yang dapat menjadi ukuran kepemimpinan bagi generasi-generasi berikutnya. Pemimpin jenis ini akan terus berjuang untuk kemaslahatan rakyat, baik saat memegang kekuasaan atau tidak. Dia akan terus-menerus mengabdi seumur hidupnya. Ambil misal, tokoh pemimpin yang bisa dijadikan ukuran di negeri ini seperti Pangeran Diponegoro, Haji Oemar Said Tjokroaminoto, Soekarno, Hatta, Syahrir serta beberapa tokoh sejati lainnya.
Sekadar contoh, seorang Soekarno mulai memikirkan persoalan-persoalan bangsa bukan sejak beliau menjadi presiden. Malah belasan tahun sebelumnya Bung Karno sudah berpidato di sana-sini, menulis di sana-sini, membincangkan nasib bangsa, dan memandu pemikiran rakyat dalam berbagai kesempatan. Ini tentu sangat berbeda dengan para elite belakangan ini yang banyak ngomong nasib rakyat hanya pada saat menjelang pemilu.
Persoalannya, mengapa sebagian elite mendadak menjadi peragawan politik? Beragam jawaban bisa diberikan. Tetapi yang cukup valid adalah bertujuan untuk mengenalkan diri sang tokoh. Tujuan ini mungkin bisa dibilang efektif. Namun, kalau tujuannya demi pencitraan diri dan agar masyarakat memilih dia pada pemilu mendatang, iklan politik tersebut belum tentu tepat sasaran.
Masyarakat sekarang sudah melek politik dan mengerti siapa yang layak jadi pemimpin. Mereka tidak akan memilih pemimpin cuma karena ketenaran, tapi miskin perbuatan. Kita sekarang butuh pemimpin sejati yang teruji kemampuan eksekusinya sehari-hari. Toh jika nantinya yang terpilih adalah pemimpin model iklan, rakyat tidak akan mudah percaya dengan pemimpin yang penuh kebohongan.
Walhasil, sesungguhnya sejarah manusia dapat dilihat sebagai pertarungan antara dua jenis tokoh di atas. Andai tokoh-tokoh model iklan berhasil menguasai negara, itu karena masyarakat tidak cukup berusaha untuk mencegahnya, atau masyarakat memang sering lupa tentang sifat-sifat kepemimpinan yang betul-betul mereka perlukan.
*)Pengajar Ma’had Abdurrahman bin Auf Unmuh Malang

Bandit Kapitalis

thumbnail
Kesejahteraan tidak selalu dipungut dari perut bumi. Kesejahteraan juga bukan hujan yang meluncur turun dari langit. Itulah sebabnya, bangsa-bangsa Eropa pada abad pertengahan berkelana ke setiap jengkal benua baru. Segala hasil alam yang ada di perut bumi dilihat sebagai sumber-sumber kesejahteraan baru.
Namun catatan sejarah membagi pengalaman berharga. Bukan perkara gampang memungut bulir-bulir kesejahteraan. Perebutan kekayaan alam antar bangsa melahirkan penjajahan dan perang. Itulah awal kesadaran setiap komunitas membangun pertahanan diri. Sebuah visi baru bahwa kehidupan adalah hak setiap manusia. Demikian pula kekayaan alam adalah anugerah bukan kutukan. Dalam perspektif yang lugas, pengkhiatan terhadap ruang-ruang kehidupan dan kemanusiaan adalah awal kemiskinan.
Gairah mengumpulkan hasil-hasil alam akan berbeda di tangan kapitalis maupun humanis. Penyembah kapitalis terpesona penuh takjub melihat sumber-sumber kekayaan alam sebagai harta karun tak bertuan. Di mata batin kaum humanis, alam dan segala isinya adalah anugerah kehidupan. Alam adalah bentangan ladang kesejahteraan.
Mosaik kemiskinan, kemelaratan dan keterbelakangan sudah bergulir sejak era kekaisaran klasik hingga kepresidenan konstitusional modern. Siapakah yang menyalakan lentera kemiskinan di muka bumi ini? Mengapa kemiskinan yang diperangi setiap zaman selalu tampil lagi dengan potret yang lebih memilukan hati? Kemiskinan selalu terlahir di tengah komunitas yang sebagian warganya melihat kekayaan alam sebagai harta karun tak bertuan. Rona kemelaratan adalah buah sejati dari upaya sistematis dan strategis mengusir yang kecil tak berdaya menikmati kekayaan alam.
Di medan perang, prajurit-prajurit kapitalis adalah serdadu barbar yang menyebar virus-virus kematian. Mereka menertawakan Republik Ide yang dibangun Plato sebagai khayalan akan hadirnya surga dunia. Bagi mereka, De Civitate Dei yang dirindukan filsuf Agustinus pada abad ke-5 adalah tiran baru anti kedai anggur dan rumah bordir. Itu berarti, tak ada kesempatan buat merayu, tak ada tempat pertemuan rahasia yang selama ini dinikmati penyembah kapitalis.
Mereka juga mengejek kisah perjalanan Raphael Hythlodaeus, satu dari 24 orang yang dibawa sang penjelajah termashur, Amerigo Verpucci, dalam perjalanan dan ditinggal di Cabo Frio, Brazil. Bagi dedengkot kapitalis, penemuan pulau utopia oleh Raphael Hythlodaeus -tokoh rekaan- Sir Thomas More pada tahun 1515 itu tak lebih dari ungkapan frustrasi “orang-orang saleh”.
Kehidupan adalah sebuah petualangan sekaligus pertarungan. Memang benar adanya. Petualangan untuk mencari dan mengusahakan merekahnya keadilan, kebaikan dan keluhuran dari rahim bumi. Bukanlah hal yang mustahil untuk terwujud selama kita percaya pada pengembangan dan penemuan terdalam kemanusiaan itu sendiri. Hanya pribadi-pribadi yang sudah mencapai “pencerahan humanis” yang berani tampil sebagai pemimpin yang menghancurkan benteng-benteng kapitalis. Hak-hak rakyat harus dilindungi di tengah pasar bebas yang sangat menguntungkan para tengkulak. Negara dan pemerintah belum berani melakukan intervensi terbatas kebijakan harga sembako dan produk pertanian yang selama ini tidak bersahabat dengan rakyat kebanyakan. Tapi apa yang mau dikata, negeri ini masih dipadati pemimpin-pemimpin karbitan yang dibesarkan kampanye media massa dan iklan.
Bisakah kesejahteraan bersemi di negeri kita? Bila ditanya dari mana datangnya kesejahteraan, maka jawaban historis amat panjang mengurai debat ideologi. Setiap ideologi pembangunan berlomba-lomba menawarkan kesejahteraan kepada para penganutnya. Yang pasti, jalan menuju kesejahteraan akan dipandu oleh pemimpin yang melihat kekayaan alam sebagai rahmat bukan kutukan. Hatinya sakit dan menderita melihat rakyat agraris hidup miskin di tanah pertanian.
Tak ada salahnya di tengah pertarungan iklan calon pemimpin bangsa jelang pilpres 2009, kita terus berdoa lahir tokoh pemimpin yang mendesain sketsa besar tapi membumi bagaimana dengan cara-cara singkat membuat rakyat di pedesaan sejahtera.
Karena itu, seorang pemimpin sejati adalah pribadi yang terus-menerus menerapkan ideologi kesejahteraan yang diyakini membawa kemaslahatan bagi bangsa.
Ideologi bukan sekedar kumpulan ide atau gagasan yang dipahami Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 sebagai "sains tentang ide". Ideologi adalah perbuatan yang membangkitkan rasa percaya rakyat. Sehingga rakyat pun terdorong untuk bekerja lebih keras. Karena rakyat tahu buah hasil kerja keras mereka akan mendatangkan peningkatan pendapatan.
Saat ini, rakyat terus diteror dengan kanaikan-kenaikan harga. Pelaku pasar bebas dengan santai berujar pada akhirnya rakyat akan menyesuaikan daya belinya. Wahhh…kasihan, rakyat miskin-papa-hina-dina-lemah- dibantai serdadu-serdadu kapitalis yang berpikir Jakarta adalah Indonesia. Mereka tak peduli menajamkan ideologi dan visi bagaimana 70 persen uang yang beredar di ibukota negara itu terdistribusi juga ke daerah-daerah. Bangsa kaya raya, tapi pemimpinnya idiot ataukah bandit-bandit kapitalis baru? Sejarah yang akan bercerita lagi kepada anak cucu kita, siapa itu pemimpin sejati di negeri ini.
KPO/EDISI 155/JULI 2008

SUARA WARGA: Pilihlah Pemimpin Dengan Bijak

thumbnail
Saat ini di berbagai daerah tengah berlangsung pemilihan calon pemimpin daerah. Pesta demokrasi terbesar pun bakal digelar tahun 2009. Yaitu memilih calon pemimpin pemegang tunggal kekuasaan eksekutif di negara ini. Setiap partai politik yang menjadi peserta pemilu 2009 sudah mulai menyodorkan calon pemimpin negara masa depan. Ada yang mempublikasikan dirinya melalui iklan di televisi, radio, dan koran. Sayang publik belum bisa mengukur kadar ketokohan dan kualitas kepemimpinan hanya berdasarkan iklan atau spanduk. Progam sosialisasi visi dan misi lewat adu debat di media massa menjadi momen penting bagi masyarakat untuk menakar kemampuan atau kompetensi yang dimiliki masing-masing calon pemimpin tersebut.
Patut diwaspadai para calon pemimpin dengan segudang teori kadang menganggap kebijakan pemerintahan sebelumnya penuh kekurangan. Selain itu, mereka mudah menebar janji-janji manis seperti pengobatan dan pendidikan gratis.
Rakyat pun akan salah memilih karena terbuai oleh janji manis sesaat. Perlu diingat bahwa pilihan kita akan menentukan nasib bangsa ini lima tahun ke depan. Perhatikan segala dedikasi, prestasi dan sumbangsih tokoh politik yang akan mencalonkan dirinya menjadi pemimpin bangsa ini. Kita perlu melihat pula sejauh mana komitmen, integritas dan kompetensi seseorang dalam menghadapi permasalahan bangsa yang serba kompleks ini.
Komentar: Marianus David, mahasiswa Fakultas Hukum Unej, tinggal di Jl. Karimata Gg 5/ D-3 Jember, Jatim.

Siang-Siang Maen

thumbnail
Tanya: Suami saya bekerja sebagai satpam. Jam kerjanya lebih banyak malam hari karena itu pulang pagi hari. Terus terang saya kebagian jadwal ngeseks di siang hari. Kalau siang hari memang banyak gangguan dan saya kurang enjoy. Kalau malam hari suami tidak ada. Kalau pagi hari suami masih loyo. Waduh apa akal?
Dari: Siti, Jember

Jawab: Mungkin Anda perlu puasa sebentar. Sampai si dia nagih berat. Kalau sudah nagih, ularnya akan galak mematuk tanpa kenal waktu. Mungkin bisa pagi hari setelah pulang kerja atau malam hari sebelum berangkat kerja. Ya, bahkan bisa tengah malam ngeloyor pulang minta jatah. Kalau terpaksa dilakukan siang hari juga tidak apa-apa. Tidak ada yang merasa terganggu karena rintihan Anda, apalagi pada siang hari semua orang pada sibuk. Jadi…, cuek aja gitu loh

KPO/EDISI 154/JUNI 2008

Manfaat Keramik Bagi Kesehatan

thumbnail
Saring Air Kotor Hingga Tulang Imitasi
Oleh: Heni Kurniawati
Kini banyak dijumpai produk kesehatan berbahan dasar keramik. Banyak literatur ilmiah dan eksperimen yang berkembang dalam menguji fungsi keramik sebagai mediator untuk kesehatan tubuh manusia. Kepala UPT-PSTKP Bali yang bernaung di bawah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) I Gusti A. Suradharmika, ST mengakui jika kandungan keramik yang beragam memiliki fungsi untuk kesehatan. Salah satu sifat keramik yang forus atau memiliki lubang-lubang yang elastis dapat menyaring air yang kotor menjadi bersih dan jernih.
Keramik modern juga dapat digunakan sebagai inflantasi tulang buatan (imitasi) pada tubuh manusia sebagai pengganti tulang yang retak atau hilang. Bahkan keramik dapat digunakan sebagai membran untuk cuci darah. ”Melalui penelitian, rekan-rekan kami telah menemukan adanya fungsi lain dari keramik. Saat ini memang uji inflantasi tulang buatan tersebut masih diujikan pada tulang tikus, yang memiliki struktur tulang hampir sama dengan manusia,” kata Gusti Suradharmika.
Sementara hubungan keramik sebagai mediator gelombang elektromagnetik, Suradharmika mengatakan masih belum dapat dipastikan secara ilmiah. Pengaruh keramik dalam mengantar gelombang elektromagnetik untuk kesehatan cukup kecil. Sebab kandungan keramik didominasi unsur besi, kalium, silikon, magnesium dan aluminium. Bila mengalami dua kali pembakaran, unsur organik akan mati dan menjadi anorganik. ”Dalam kaitan keramik dengan kesehatan, penelitian yang kami lakukan belum sampai pada kesimpulan keramik sebagai media pengantar gelombang elektromagnetik. Karena dalam suhu 125º molekul keramik yang organik berubah menjadi anorganik,” jelasnya.

Menanti Varian Cantik EM Keramik

thumbnail
Oleh: Wayan Nita
Beragam aksesoris kesehatan muncul di pasaran dengan beragam bentuk. Ada yang berbentuk giok, keramik, batu permata hingga kristal. Corak yang ditawarkan pun bermacam-macam, tentu saja menyesuaikan permintaan pasar. Selain berfungsi sebagai alat penyembuh, aksesoris kesehatan ini juga sebagai ornamen mempercantik penampilan.
Salah satu perusahaan yang mengeluarkan produk aksesoris kesehatan ini adalah PT Karya Pak Oles Tokcer. Perusahaan obat tradisional ini memproduksi keramik untuk kesehatan dengan menggunakan teknologi EM (effective microorganisms). Kandungan EM inilah yang membuat produk keramik buatan Pak Oles punya nilai lebih. EM Keramik dibuat melalui proses fermentasi tanah kaolin dengan pemanfaatan teknologi EM. Pembuatan EM Keramik melalui proses pemanasan pada suhu 1.2000C selama lima jam.
Keunikannya, menurut Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer, Dr Ir GN Wididana, M.Agr adalah mikroorganisme penting tidak mati selama proses pemanasan. Mikroorganisme tersebut terperangkap di dalam keramik dan mengeluarkan gelombang elektromagnetik. Pancaran gelombang elektromagnetik yang tidak terlalu tinggi inilah, lanjut pria yang disapa Pak Oles ini, yang dapat membantu proses penyembuhan. Manfaat EM keramik adalah untuk memperlancar peredaran darah, meningkatkan dan menyeimbangkan gelombang elektromagnetik dalam tubuh, mencegah penuaan, pengapuran tulang, rematik, nyeri dan kesemutan. Produk EM Keramik diproduksi dalam aneka bentuk antara lain gelang, kalung, piramid dan alat pijat.
Dalam waktu dekat ini, sebut Komang Subur Triwiyasa, staf Risearch & Divelopment PT Karya Pak Oles Tokcer, akan segera diluncurkan produk EM Keramik dengan varian baru. Baru dari segi warna yang selama ini hanya hijau dan model aksesorisnya yang awalnya hanya berbentuk bulatan. Model lama akan diganti dengan penambahan ornamen perak sebagai pemanis gelang dan kalung. Juga akan menambah bentuk lingkaran dengan bentuk batang, agar lebih modis. Perbedaan bentuk, ukuran dan warna pada produk ini, tidak mengurangi manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Khasiatnya tetap sama, hanya penampilan produknya lebih dipercantik. “Agar pemakai EM Keramik tidak malu dengan model sejenis. Sekarang konsumen bisa memilih sesuai selera masing-masing,” ungkap Komang Subur.
Sasaran pangsa pasarnya akan tetap sama, meskipun nanti harga akan naik dari sebelum ada varian baru. Karena konsumen yang menggunakan EM Keramik ini pasti ingin sembuh dari penyakit. Untuk bisa sembuh, tentu harga bukan masalah karena kesehatan juga mahal harganya.

Mengatur Uang

thumbnail
Oleh: Pak Oles
Dalam waktu satu bulan Bu Wati tidak bisa tidur nyenyak, pikirannya tegang dan wajahnya kusut. Siang hari dia sibuk bertemu kenalan dan kerabatnya untuk minta tolong, karena lagi butuh. Tapi permintaannya itu tidak ada yang menggubris, karena kenalan dan kerabatnya sudah faham akan penyakit lamanya yang sering kumat. Kalau Bu Wati minta tolong berarti tolong dipinjami duit. Penyakit pinjam duit jarang diobati dengan mengembalikan duit pinjaman tepat waktu. Dia kena penyakit suka ngemplang. Karena sering ngemplang utang dia menjadi tidak dipercaya oleh yang meminjami.
Setelah didiagnose paranormal, kenapa Bu Wati menderita penyakit tidak bisa tidur adalah karena penyakit bokek berat berkepanjangan alias minus kas lancar. Dia tidak bisa mengelola keuangan sendiri. Pengeluarannya selalu mendadak dan tidak terprogram. Dia suka membeli barang bagus dan mewah yang sebenarnya tidak dibutuhkan, semuanya itu harus dibayar dengan mencicil dan menggali lubang.
Dogler juga bernasib sama seperti Bu Wati. Lelaki berbadan kekar itu kelihatan loyo karena kantongnya layu. Dia kena penyakit tongpes alias kantong kempes. Padahal dia adalah pekerja rajin dan ahli dalam pemasaran. Pendapatannya besar, sayangnya, pengeluaran jauh lebih besar. Gajinya hanya cukup dua minggu. Untuk menjalankan hidup di hari berikut, uang didapat dari kerja serabutan ditambah jurus ngemplang dan ngebon. Hidup memang terasa sepi dan menyakitkan jika bergelimang hutang. Dogler sering mengutuki kebiasaan hidupnya sendiri yang susah ditinggalkan.
Dia terbiasa berjudi, hidup boros dan mengumbar syahwat. Sewaktu gaji sedikit, pengeluaran juga masih sedikit dan bahkan sering tersenyum menjalani hidup. Sewaktu gaji meningkat, pengeluaran juga semakin meningkat, bahkan jumlah pengeluaran semakin dahsyat, karena gaya hidup dan tuntutan hidup yang tidak terkendali. Bahkan dalam banyak kasus, banyak orang tambah pusing setelah gaji meningkat. Masalahnya, karena tidak tahu cara menggunakan (membelanjakan) uang. Robi teman saya selalu ngedumel saat menerima gajinya di awal bulan. Slip gaji penuh potongan akibat pinjaman, bon koperasi, kartu kredit dan pulsa telpon yang membengkak. Saat seorang temannya menganjurkan untuk menabung sebagian pendapatan, dia jadi dongkol. “Apa yang mau ditabung? Sisa gaji yang diterima cuma anginnya saja, sudah habis bulan lalu. Coba anda jadi saya, pasti bokek juga,” katanya bersungut-sungut.
Dale Carnegie menegaskan, mengatur uang berarti mengatur diri sendiri. Apa yang anda perbuat dengan uang anda, itu urusan anda sendiri. Kalau mengatur uang yang kecil saja berantakan, apalagi mengatur yang besar. Pasti kacau. Semuanya berawal dari kebiasaan. Hidup boros atau hemat adalah masalah kebiasaan. Rajin menabung atau rajin membuang adalah masalah kebiasaan juga. Kebiasaan itulah yang membentuk sikap dan karakter. Kalau sudah menjadi karakter, maka sangatlah susah mengubahnya. Ibarat patung monyet yang tidak mungkin diubah menjadi patung dewi, kecuali dilebur. Masalahnya adalah apakah kebiasaan ngutang, ngemplang, hidup boros dan mewah yang kita lakukan itu sudah menjadi karakter atau belum, hanya kita sendirilah yang bisa menjawabnya.
Bekerja keras saja ternyata tidak cukup untuk menjadi mandiri dalam keuangan. Banyak orang yang telah bekerja keras berakhir gulung tikar, karena lupa menabung, salah investasi, berfoya-foya dan berjudi. Kalau kita tidak bijaksana dalam mengatur keuangan, maka siap-siaplah masuk ke neraka dunia dikejar hutang. Rencanakanlah pengeluaran anda dan catatlah kemana larinya uang anda. Apakah sudah sesuai dengan rencana, atau malah melenceng seratus delapan puluh derajat. Apakah kita sudah mencatat seluruh pengeluaran dan mengecek kembali serta tidak mengulangi melakukan pengeluaran yang tidak perlu. Atau malah melupakan dan benci melihat strok pembelian karena cuek atau malu dengan perlakuan yang bodoh dalam melakukan pembelian yang tidak perlu, karena tingkah kita seperti anak TK yang selalu merengek minta mainan baru, padahal mainan itu tidak diperlukan.
Di saat stress, kita lupa diri dan merasa aman dengan membeli banyak barang meski ngutang. Inilah penyakit orang dewasa yang sifat anak-anaknya masih terbawa, --ingin membeli banyak dengan dibelikan atau membayar sesuatu dengan uang kertas sobekan koran. Belanja itu bukan bermain atau main-main. Tapi sebuah keputusan untuk membeli karena keperluan dengan uang jerih payah. Kita harus bisa menimbang manfaat barang dan jasa sebelum membeli. Kita harus bisa mencatat segala pengeluaran. Kita harus bisa menabung terlebih dahulu baru mengeluarkannya. Kalau tidak, maka siap-siaplah hidup dalam kekurangan, khawatir dan tentu saja tidak bisa tidur. Bahkan banyak kasus perceraian dan bunuh diri terjadi karena masalah hutang. Banyak orang merasa pusing setelah gajinya naik, karena pengeluaran dan gaya hidupnya naik berkali lipat.
Kalau dipikir gampang, mungkin ini suatu gejala keanehan, bagaimana mungkin orang yang sudah naik gajinya justru hutangnya juga meningkat sampai menjadi bertambah miskin. Ibarat air kolam yang saluran pengisiannya ditambah debitnya, seharusnya kolam itu menjadi penuh dengan air sampai meluap, tapi kenapa kolam itu menjadi kering kerontang. Setelah dicek, ternyata kolam itu bocor besar, karena pondasinya lemah, tidak mampu menahan debit air kolam yang lebih besar. Fondasi kolam ibarat menejeman keuangan yang harus kuat. Jika menejemen keuangan rapuh, maka janganlah disalahkan seseorang atau organisasi menjadi bokek, karena lebih besar pasak daripada tiang, lebih besar pengeluaran daripada pendapatan. Menejemen keuangan mencakup perencanaan, penetapan tujuan dan manfaat, realisasi dan pengendalian diri untuk fokus pada tujuan. Janganlah berjudi atau hidup berfoya-foya. Hukum ini sudah jelas sebagai lubang kebocoran kas.
Hidup sederhana, bekerja keras dan menabung adalah kunci kesejahteraan. Untuk menjadi kaya seseorang harus bisa bekerja, untung dan menabung. Itu merupakan tiga hal yang sangat mudah diucapkan, tapi susah dilaksanakan. Peribahasa rajin pangkal kaya dan berdikit-dikit menjadi bukit sudah kita lupakan maknanya. Karena di zaman instan ini, banyak orang kaya muncul karena korupsi, banyak orang kaya mendadak karena penguasaan informasi atau teknologi. Sekali lagi, semuanya itu hanya mitos dan salah. Tidak ada orang yang kaya mendadak. Mereka berinvestasi jauh-jauh hari sebelum kaya. Banyak orang yang korupsi berakhir di bui atau hidup dalam pelarian.
Mungkin kita perlu menyimak perkataan Seneca berikut. “Jika anda masih belum puas dengan apa yang anda miliki sekarang, maka andapun tidak akan merasa puas walaupun dunia ini seluruhnya menjadi milik anda. Juga patut dicamkan, seandainya seluruh dunia menjadi milik kita, kita tetap makan tiga kali dan tidur di atas satu tempat tidur saja’’. Lantas, masihkah kita perlu membeli barang yang tidak kita perlukan, yang akhirnya membuat kita semakin senewen.
KPO/EDISI 154/JUNI 2008

Terlalu Gondrong

thumbnail
Tanya: Terus terang, kumis anu saya brewok. Sering mengganggu saat berhubungan. Kumisnya ikut ngegesek-gesek. Bisa perih lho. Tapi suami saya suka yang brewok Dia tidak suka klimis. Jadi gimana ya...?
Dari Sawitri, Garut.

Jawab: Memang selera orang berbeda-beda. Menu yang tersedia juga harus disesuaikan selera penikmat. Kalau kumis si anu terlalu brewok karena bisa menganggu pintu masuk, mungkin perlu dipermak sedikit kumisnya, agar lebih rapi dan terlihat bentuknya, sehingga lebih seksi, tapi tetap bergaya gondrong. Si dia pasti setuju menu itu, setelah dijelaskan. Yang penting brewok tapi rapi...! Untuk rapi perlu gunting seperti memotong rumput taman di pinggir kolam. Rumput tetap hijau subur tapi rapi menawan karena dirawat. Hati-hati mengguntingnya karena gunting itu tajam.
KPO/EDISI 153/JUNI 2008

Bangun Fokus Dan Komitmen

thumbnail
Oleh: Pak Oles
Sebenarnya hidup itu adalah perang, --perang dengan diri sendiri. Dalam kitab Dhammapada dijelaskan Sang Budha, musuh itu ada di dalam diri sendiri. Agar kita bisa mengalahkan musuh yang ada di luar diri, maka kita harus bisa mengalahkan musuh sejati kita, yaitu diri kita sendiri. Musuh di dalam diri itu sangat banyak seperti malas, ragu, takut, mabuk, sombong, marah dan iri hati.
Kalau mau lebih simpel berpikir, musuh-musuh yang ada di dalam diri tersebut bisa dijadikan satu jenis, yaitu keinginan yang tidak terkendali, atau pikiran yang tidak terkendali, atau terlalu besar keinginan dengan kemampuan. Itulah musuh kita. Kalu kita mau besar, mau sukses, mau menang dalam berbagai pertandingan, haruslah kita mampu mengalahkan diri sendiri terlebih dahulu. Mungkin untuk lebih gamblang perlu diberi contoh sederhana. Kalau ingin sehat, latihlah badan untuk mengikuti pola hidup sehat. Kalau ingin kaya, banyaklah bekerja yang menguntungkan dan rajin menabung. Kalau keluarga ingin sejahtera, sayangi keluarga dan terapkan disiplin diri. Kalau ingin berprestasi, teruslah berlatih dan berusaha memecahkan rekor. Kalau ingin hebat, terus tingkatkan ilmu dan pengalaman.
Dalam pepatah cina disebutkan, “kalau ayam berkokok ambillah pedang.” Artinya, kalau ingin jadi pendekar, haruslah disiplin latihan pedang dari pagi hari, ketika ayam pertama kali berkokok, sampai malam hari, setiap hari. Kalau kita berlatih asal-asalan, tidak disiplin, malas dan menganggap enteng, pastilah kita tidak akan pernah jadi pendekar. Atau kalau ingin memaksakan diri menjadi pendekar, pastilah babak belur kalau bertanding, bahkan usus bisa terburai.
Dari mana asalnya disiplin seseorang? Dari kemampuan mengalahkan dirinya sendiri. Kalau diri sendiri tidak bisa dikalahkan, apalagi orang lain. Pasti tidak bisa. Bangun pagi adalah disiplin melawan ngantuk. Kerja keras adalah disiplin melawan malas. Terus belajar adalah disiplin melawan kebodohan. Pola hidup sehat adalah disiplin melawan penyakit. Prestasi adalah disiplin melawan kemapanan. Cinta keluarga adalah disiplin melawan keruntuhan rumah tangga.
Seseorang bisa berdisiplin karena fokus dan komitmen. Orang yang tidak fokus akan kehilangan arah. Orang yang tidak berkomitmen akan lemah. Fokus berarti bertindak sesuai tujuan. Komitmen berarti bertindak menyelesaikan tujuan. Keduanya bagai dua sisi mata uang yang harus ada untuk mencapai tujuan. Fokus adalah gen sukses, yang bisa hidup karena dilatih. Bagaimana cara melatihnya? Kerjakan hal-hal kecil secara bertahap. Majulah selangkah-demi selangkah menuju seribu langkah dengan menatap ke depan, tanpa menoleh.
Dalam latihan meditasi Budha zen di Jepang, jika seorang murid meditasi tidak fokus, mungkin dia menoleh, mengantuk, menggaruk, atau menggerakkan anggota badan, maka sang guru datang sambil memberi hormat dari samping, kemudian dia memukulkan tongkatnya ke punggung murid dengan cukup keras. Jeder...! Selanjutnya sang guru memberi hormat dan ngeloyor pergi, sambil mencari-cari mangsa murid yang tidak fokus. Latihan ini sangat berguna untuk melatih fokus. Dalam kehidupan kerja dan rumah tangga mungkin surat teguran, mutasi, dijewer istri, atau berurusan dengan yang berwajib, adalah rambu-rambu yang memperingatkan kita agar tetap fokus. Kalau rambu-rambu ditabrak terus, pasti fokus tidak terjaga dan tujuan pasti tidak tercapai.
Pada 1990, Donald Trump- pengusaha real estat terkaya di dunia-mabuk karena kesuksesannya. Keberhasilannya disanjung-sanjung dan diulas oleh Business Week. Setelah itu dia kehilangan fokus untuk bekerja keras dan kehilangan kewaspadaannya. Dia mirip seorang petarung yang selalu memenangkan pertarungan. Dia menjadi tidak serius bertarung, tidak berlatih keras, tidak fokus, karena yakin selalu menang.
Selang beberapa tahun, bisnisnya ambruk, hutangnya 900 juta dolar US. Dia tidak bangkrut, cuma sengsara luar biasa. Keadaannya lebih miskin dari gembel, karena hutangnya segunung. Dia mengetahui kesalahannya. Dia kembali fokus dan disiplin, tegar dan percaya diri. Dia belum menyatakan dirinya bangkrut, hutangnya dinegosiasi dengan bank agar bisa diulur pembayarannya, proyek mangkrak diselesaikan, piutang-piutang ditagih, efisiensi di segala bidang, karyawan malas dipecat, gaya hidup boros dibuang, proyek-proyek untung digenjot.
Semua kembali dikerjakan dengan fokus. Dalam waktu sepuluh tahun, dia kembali meraih kejayaannya dalam bisnis real estat, menjadi orang terkaya di dunia. Pelajaran yang dapat ditarik adalah, bahwa orang yang tidak fokus pasti bangkrut. Bahkan, Donald Trump dengan tegas menulis, bahwa siapa yang anda nikahi berdampak besar terhadap kemampuan anda berfokus. Dia memberi contoh kejatuhan prestasi Andre Agassi (petenis dunia) terjadi setelah dia menikah dengan Brooke Shields (Bintang film). Setelah Andre Agassi menceraikan Brooke Shield dan menikahi Steffi Graf (Petenis dunia), prestasi Andre melejit kembali menjadi juara dunia. Walaupun Brooke dan Steffi sama-sama cantik dan mungkin juga goyangannya sama-sama menjepit, Brooke merusak fokus, sedangkan Steffi menguatkan fokus Andre.
Banyak karyawan yang dipecat, perusahaan yang bangkrut atau rumah tangga yang berantakan gara-gara kehilangan fokus. Fokus yang hilang disebabkan karena dari awalnya sudah tidak fokus, atau karena terlena dalam keberhasilan. Orang yang terlena akan tertidur, lupa daratan dan akan ketinggalan kereta. Mungkin dia akan sadar saat kedinginan atau kelaparan. Atau mungkin juga tidak mau sadar, karena kenikmatannya hidup dalam alam fantasi.
Dalam setiap usaha, masalah pasti ada, yang siap hadir tanpa permisi. Organisasi yang tanpa masalah, kemungkinan besar organisasi itu sudah mati. Masalah adalah guru yang mengharuskan kita belajar untuk lulus menyelesaikan masalah. Kalau masalah datang bertubi-tubi tanpa bisa menyelesaikannya, berarti kita sedang tertimpa bencana. Artinya, orang yang tidak fokus akan mengalami bencana. Sedangkan orang yang fokus akan mampu menyelesaikan masalah, bahkan dia bisa mengubah masalah menjadi emas. Karena masalah adalah guru yang siap membuat murid pandai.
Fokus itu ada dalam pikiran. Jangan biarkan pikiran kita bercabang-cabang. Fokuskan pikiran untuk menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas. Jika kita telah berhasil menyelesaikan satu pekerjaan sampai tuntas, maka pikiran yang fokus dan terlatih bisa menyelesaikan beberapa pekerjaan sampai tuntas sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Seorang pemimpin harus fokus, karena dia bisa mendelegasikan pekerjaannya kepada banyak orang dan bisa mengambil keputusan dengan tepat dan cepat.
Dalam kearifan jawa disebutkan bahwa, kita harus bisa menyelesaikan pekerjaan dengan tata, titi, titis, tatas. Setiap pekerjaan harus bisa dikerjakan dengan tertata, disiplin, terencana dan terprogram (tata). Setiap pekerjaan harus bisa dilakukan dengan teliti, detil, jelas (titi). Setiap pekerjaan harus bisa dilakukan dengan fokus, tepat, cepat (titis). Setiap pekerjaan harus bisa dilakukan sampai berhasil, sukses, tuntas (tatas). Hanya mereka yang bisa mengalahkan dirinya sendiri bisa memenangkan perang, bisa menyelesaikan tugas dengan baik, bisa berhasil dan sukses.
KPO/EDISI 153/JUNI 2008

31 Provinsi Belum Bebas Flu Burung

thumbnail
OLEH:INDAH WULANDARI
hadni_wulan@yahoo.co.id
Data Badan Karantina Pertanian (BARANTAN) Departemen Pertanian mencatat wabah flu burung sampai Mei 2008 sudah menyebar ke 31 provinsi. Sedangkan provinsi Gorontalo dan Maluku Utara dinyatakan bebas virus H5NI atau AI (avian influenza). Karena itu, tindakan preventif masih tetap dilakukan melalui program Penguatan Karantina Indonesia atau Indonesian Quarantine Strengthening Program (IQSP) di 8 lokasi seperti Jakarta, Denpasar, Surabaya, Kupang, Makassar, Entikong, Ambon dan Timika selama Juni dan Juli. Pelaksanaan IQSP itu seiring dengan program Bulan Bakti Barantan 2008.
Di Denpasar, program itu diadakan di Balai Karantina Hewan Kelas I Ngurah Rai, Kamis (5/6). Acara peresmian dihadiri Kepala Barantan, Ir Syukur Iwantoro, MS, MBA, Kadis Peternakan Bali, Ir IB Ketut Alit, Kepala Bakarantan Kelas I Ngurah Rai, drh I Ketut Diarmita, MP dan pengusaha unggas, Bob Sadino.
Program IQSP terlaksana dengan kemitraan bersama Australian Quarantine Inspections Services (AQIS) sejak Oktober 2006 hingga Desember 2008. ''Program yang dilakukan sekitar penguatan public awareness (sosialisasi masyarakat) tentang fungsi karantina pertanian dan memperkuat kemampuan BARANTAN menghindari resiko patogen flu burung dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dan rasa tanggung jawab sosial melalui aktivitas mobilitas sosial serta pelatihan tentang ilmu epidemik penyakit dan evaluasi resiko," kata Iwantoro.
Selama ini masyarakat masih menganggap enteng pintu-pintu masuk antar pulau yang terkategori rentan terjadinya penyebaran penyakit. Di Bali, ada dua titik kritis yakni Pelabuhan Gilimanuk dan Bandara Ngurah Rai yang dapat memuluskan jalur sebar bagi flu burung, rabies dan kolera.
Penguatan strategi public awareness terbaru bagi pengguna jasa dan pedagang dilakukan dengan membentuk Kantor Pemeriksaan dan Pengawasan Terpadu di pos Pelabuhan Gilimanuk yang beroperasi sejak 12 Juni. Ini sebagai aplikasi UU nomor 16/1992 tentang karantina hewan dan tumbuhan. ''Sejak tahun 2005 flu burung memang berjangkit di Bali tapi tidak ada kasus positif," ungkap Kadis Peternakan Bali, IB Ketut Alit.
BARANTAN bertugas untuk mencegah masuknya penyebaran hama penyakit hewan dan organisme pengganggu tumbuhan. Di Bali tugas ini diperkuat dengan Pergub Bali Nomor 44/2005. Usaha pengawasan, pemeriksaan dan pengetatan pintu masuk komoditi hewan besar, babi, daging, unggas, telur dan serangga dilakukan di Pelabuhan Gilimanuk, Celukan Bawang, Padang Bai, Benoa dan Bandara Ngurah Rai.
Pada bulan Januari, Februari dan Maret, sebut Kepala Bakarantan Kelas I Ngurah Rai, drh I Ketut Diarmita, MP, pihaknya sudah memusnahkan 3000 ekor unggas ilegal. Namun, upaya tersebut belum mampu mengubah pola pikir dan tidak berefek jera bagi si pelaku karena memberi keuntungan ekonomi yang besar.