Untuk melihat pencapaian yang dilakukan dunia kedokteran Indonesia, Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) belum lama ini menggelar Indomedika Expo 2008 di JCC. Expo itu juga untuk memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional dan 100 tahun Kiprah Dokter Indonesia.
Ketua Tim Pengarah Panitia Indomedika Expo 2008, dr Winie mengatakan pameran tersebut untuk mengenang kembali perjuangan para dokter Indonesia di masa lalu. ‘’Dimulai pada 20 Mei 1908 dokter-dokter Indonesia yang dip
elopori dokter Sutomo, dokter Wahidin Soedirohusodo dan kawan-kawan mendirikan organisasi Boedi Oetomo sebagai tonggak kebangkitan nasional melawan pejajah asing dan saat bangsa Indonesia membangun untuk mensejahterakan anak bangsa, harus ditopang oleh pembangunan sektor kesehatan nasional,’’ jelas dr Winie.
Dalam pameran itu, sebut Sekjen PB IDI, dr Zainal Abidin, masyarakat bisa melihat peran dokter untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Pengunjung pameran dapat menyaksikan pencapaian yang diperoleh IDI, Fakultas Kedokteran perguruan tinggi negeri maupun swasta se-Indonesia, RS dan lboratorium, industri alat-alat kesehatan, industri farmasi dan tanaman herbal dari seluruh Indonesia. Diharapkan, masyarakat, dokter, calon mahasiswa kedokteran dan para pelajar bisa melihat sejarah perkembangan dunia kedokteran di Indonesia.
Karena itu, panitia melibatkan seluruh anggota IDI, dekan fakultas kedokteran perguruan tinggi negeri maupun swasta dan pimpinan RS di Indonesia. Harus diakui bahwa bidang pelayanan kesehatan masyarakat kadang dilupakan akibat mahalnya biaya jasa dokter dan tingginya pelayanan kesehatan. Di balik itu, ada banyak dokter yang memberi pelayanan kesehatan secara murah dan bahkan gratis.
Pada Indomedica Expo 2008 tersebut, diberikan sejumlah penghargaan kepada para dokter di Indonesia yang aktif memberikan misi-misi kemanusiaan dengan membebaskan jasa konsultasi medik di tempat praktek dan menyumbangkan jasa konsultasi medik di praktek non mandiri seperti rumah sakit dan klinik.
Ketua Tim Pengarah Panitia Indomedika Expo 2008, dr Winie mengatakan pameran tersebut untuk mengenang kembali perjuangan para dokter Indonesia di masa lalu. ‘’Dimulai pada 20 Mei 1908 dokter-dokter Indonesia yang dip
elopori dokter Sutomo, dokter Wahidin Soedirohusodo dan kawan-kawan mendirikan organisasi Boedi Oetomo sebagai tonggak kebangkitan nasional melawan pejajah asing dan saat bangsa Indonesia membangun untuk mensejahterakan anak bangsa, harus ditopang oleh pembangunan sektor kesehatan nasional,’’ jelas dr Winie.Dalam pameran itu, sebut Sekjen PB IDI, dr Zainal Abidin, masyarakat bisa melihat peran dokter untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Pengunjung pameran dapat menyaksikan pencapaian yang diperoleh IDI, Fakultas Kedokteran perguruan tinggi negeri maupun swasta se-Indonesia, RS dan lboratorium, industri alat-alat kesehatan, industri farmasi dan tanaman herbal dari seluruh Indonesia. Diharapkan, masyarakat, dokter, calon mahasiswa kedokteran dan para pelajar bisa melihat sejarah perkembangan dunia kedokteran di Indonesia.
Karena itu, panitia melibatkan seluruh anggota IDI, dekan fakultas kedokteran perguruan tinggi negeri maupun swasta dan pimpinan RS di Indonesia. Harus diakui bahwa bidang pelayanan kesehatan masyarakat kadang dilupakan akibat mahalnya biaya jasa dokter dan tingginya pelayanan kesehatan. Di balik itu, ada banyak dokter yang memberi pelayanan kesehatan secara murah dan bahkan gratis.
Pada Indomedica Expo 2008 tersebut, diberikan sejumlah penghargaan kepada para dokter di Indonesia yang aktif memberikan misi-misi kemanusiaan dengan membebaskan jasa konsultasi medik di tempat praktek dan menyumbangkan jasa konsultasi medik di praktek non mandiri seperti rumah sakit dan klinik.
0 komentar:
Posting Komentar