BEDAH BUKU: Misteri Luka Cinta Andrea

OLEH : AGUS SALAM
Buku Luka Cinta Andrea sekarang ini menjadi pembicaraan hangat masyarakat pembaca yang berisi kasus psikologi ekstrim ibu yang membunuh kelima anaknya. Buku yang diangkat dari kisah nyata di Amerika Serikat ini, sebenarnya banyak terjadi di Indonesia. Buku setebal 432 halaman ini, menjadi pembahasan yang menarik baik dilihat dari segi psikologi maupun sosial.
Andrea menuntaskan ‘keinginannya’ membunuh lima anaknya dengan membenamkan mereka ke dalam bathub. Noah, John, Paul, Luke, dan Mary tewas di tangan ibu kandungnya sendiri, Andrea Yate (36). Kasus ini menjadi perbincangan panas publik Amerika Serikat dan dunia. Andrea membunuh anak-anaknya karena marasa gagal menjadi ibu dan ingin mengantarkan mereka pergi ke surga.
Kisah nyata proses penyelidikan hingga pengadilan untuk memeriksa Andrea inilah yang dikupas oleh Suzzane O'Malley, produser dan konsultan di jaringan televisi NBC dan MSNBC, serta penulis artikel di beberapa media. O'Malley menelusuri riwayat kesehatan mental Andrea dari berbagai sumber yang pernah berinteraksi dengan ibu malang itu.
Akibat perbuatannya, Andrea menjalani hidupnya di Skyview Unit, penjara Rusk, Texas tanpa memiliki hak pembebasan bersyarat hingga tahun 2041 nanti di saat usianya 77 tahun. Investigasi kasus tersebut terus dilakukan sekalipun pelaku telah berada di ruang terali besi. Melalui investigasi mendalam dan komprehensip, diketahui faktor penyebab dari kejadian tersebut adalah ‘’Luka Cinta Seorang Wanita’’ atau ‘’Kehilangan Cinta’’ membuat seorang ibu tega membunuh anaknya sendiri. Demikian dikutip dari Suzanne O’Malley (2008) dalam bukunya ‘’Luka Cinta Andrea’’.
Menurut Pakar Kriminolog UI, Andrianus Meliala, kasus Andrea yang disebutkan sebagai kasus misteri kriminal terbesar abad ini, sebenarnya sudah banyak dan sering terjadi di Indonesia.
Tahun 2008, kekerasan yang sama terjadi di Kota Pekalongan, Jateng. Dua anak balita, Sabila Putri Khaera (3 tahun) dan Fadli Muhammmad Nizar (4 tahun) ditemukan tewas di dalam bak kamar mandi. Diduga dua anak malang tersebut dibenamkan oleh ibu kandungnya sendiri. Sebelumnya, kasus serupa terjadi di Bekasi, seorang ibu berinisial Ny Is (35) membunuh kedua anaknya Mutiara Yusuf (2) dan Aldi Rasyid (4 bulan) dengan cara dibenamkan di bak mandi.
Di kota Malang, seorang ibu bunuh diri yang sebelumnya membunuh keempat anak kandungnya sendiri. ‘’Tekanan ekonomi yang kian menghimpit dan ketidakpastian masa depan menyebabkan sejumlah ibu nekat membunuh anak kandungnya sendiri,’’katanya.
Kasus Andrea Yates lanjut Meliala, membuat kita tertumbuk pada sebuah kesadaran betapa dangkalnya dan sangat terbatasnya nalar manusia untuk memberikan penjelasan teoretik terhadap kasus atau fenomena ibu kandung membunuh anaknya sendiri.