Home » » Selandia Baru Gencar Melakukan Inovasi EM

Selandia Baru Gencar Melakukan Inovasi EM

OLEH: INDAH WULANDARI
hadni_wulan@yahoo.co.id
Saat ini teknologi EM (effective microorganisms) digunakan berbagai kalangan masyarakat di lebih dari 140 negara. Teknologi yang dirintis Prof Teruo Higa asal Jepang itu dimulai dari benua Asia, Eropa hingga Amerika. EM yang sudah berlangsung sejak 30 tahun lalu di Jepang ini makin mendunia.
Beberapa perusahaan bereputasi internasional untuk produk pangan, perbaikan kualitas tanah, pertumbuhan tanaman serta pengelolaan limbah berbiaya rendah. Di New Zealand pun teknologi berbasis bakteri menguntungkan ini berkembang cepat.
Lembaga NZNFS (New Zealand Nature Farming Society) selaku pemegang lisensi EM di negeri kiwi, New Zealand menggandeng Naturefarm Limited sebagai distributornya sejak satu dasawarsa lalu. Aplikasi teknologi EM semula berkisar pada produksi sayur mayur dan perkebunan. Namun, kini telah berkembang di sektor wisata, peternakan, dan rumah tangga. Untuk memberdayakan para pengguna EM, berbagai seminar diselenggarakan oleh NZNFS. Biasanya seminar tersebut dibagi beberapa sesi dan diadakan di South Island serta North Island.
Medio April lalu, NZNFS mengundang pembicara internasional EM dan Nature Farming, Dr Ravi Sangakarra. Ravi sebagai seorang profesor ilmu Tanaman Pangan dari University of Peryndaniya, Sri Lanka dengan spesialisasi agronomi dan produksi tanaman tropis. Ravi menulis tentang aplikasi ilmu tanaman pangan di berbagai jurnal pertanian internasional.
Pada seminar itu, Ravi menjelaskan tentang manfaat mikroba dalam EM, cara kerja EM dan mekanisme proses fermentasi EM. Menyinggung transformasi ilmu EM, Ravi menyatakan, hingga kini virus EM sudah menyebar ke berbagai belahan dunia dengan memiliki sentra-sentra produksi tersendiri.
Mike Daly, Manajer NZNFS menjelaskan, perkembangan EM di New Zealand dan berbagai promosi, riset serta proyek EM terus dilakukan. Neville Burt, perwakilan Bokashi NZ mempresentasikan keberhasilan program kompos rumahan dengan EM Bokashi.
Langkah ini dianggap sebagai sebuah inovasi skala besar dalam pengelolaan daur ulang limbah rumah tangga. Gerakannya makin meluas di lingkungan sekolah dan restoran dengan menempatkan tempat sampah beroda di beberapa titik area.
Seminar yang diikuti 200 peserta itu diadakan di Lincoln, Christchurch, juga diadakan di Auckland dan Waiheke Island. Restoran Mudbrick yang eksklusif dekat pelabuhan Waiheke Island menjadi tempat yang tepat untuk fermentasi Bokashi. Sebab Mudbrick pernah menerima penghargaan karena menggunakan sistem teknologi Bokashi untuk mendaur ulang 500 kg sampah yang dihasilkan per minggu sebagai pupuk.
Kedua seminar itu lebih fokus pada pengolahan sampah di restoran dan pengelolaan sampah berskala besar. Sebelumnya, peserta diajak mencermati proses pengumpulan sampah di Mudbrick. Mereka tertarik dengan keunggulan kompos dari limbah rumah tangga yang bisa menyuburkan tanah.
Thanks for reading Selandia Baru Gencar Melakukan Inovasi EM

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar