Home » » Yang Terbuang Menjadi Bernilai

Yang Terbuang Menjadi Bernilai

OLEH : AGUS SALAM
Pemanfaatan sumber daya ruang, air, energi, waktu dan sebagainya oleh kebanyakan manusia, telah dilupakan efektivitas serta faktor optimalisasinya. Manusia mengutamakan peningkatan keuntungan yang didorong oleh ketamakan sehingga terjadi persaingan untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.
Terjadilah pengurasan sumber daya secara berlebihan sehingga menghasilkan sisa sumber daya yang sebagian tersia-sia dengan nilai atau mutu yang rendah. Padahal melalui konsep pemanfaatan sumber daya yang optimal tidak perlu dihasilkan sisa yang berlebihan atau sisa yang tercemar. Sebenarnya semua sisa pemanfaatan sumber daya harus dipikirkan pemanfaatannya yang memungkinkan. Karena itu visi pengelolaan sumber daya adalah konsep resource cycle atau material cycle.
‘’Misalnya, sisa kertas mungkin masih bisa dipergunakan untuk pembungkus, dan lain-lain. Sisa sayuran di pasar mungkin masih bisa dipergunakan untuk acar dan lain-lain,’’ ungkap Prof Dr M Soerjani dari Institut Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan (IPPL) Jakarta.
Menurut Soerjani, limbah kota yang masih berguna baik dari pasar, kantor, rumah makan atau dari rumah tangga langsung dibawa ke tempat sampah atau penimbunan limbah secara sia-sia. Karena kebijakan menumpuk sisa-sisa sumber daya alam ini merupakan kekeliruan karena limbah yang masih bisa dimanfaatkan semestinya diupayakan untuk diproses terlebih dahulu. Limbah sisanya yang dapat dibakar dapat dimanfaatkan energinya dengan menggunakan insinerator, misalnya digunakan untuk menggerakkan turbin pembangkit tenaga listrik seperti di Jepang.
Kalaupun masih tersisa perlu dikelola sebagai sanitary landfill artinya dibenam berselang seling dengan tanah, sehingga tanah paling atas masih dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Bisa juga dibuat kompos baik secara konvensional maupun dengan teknologi fermentasi menggunakan mikroorganisme aktiv atau EM4 yang diproduksi oleh PT Songgolangit Persada.
‘’Di Cilincing Tanjung Priok, ada siswa SMU memanfaatkan limbah tulang ikan menjadi roti ikan, atau di Bogor, sisa buah pala dijadikan sirup, atau di Keramat Jati, sisa tomat dan cabe dibuat saos dan lain-lain,’’ kata Soerjani.
Untuk itulah dalam memanfaatkan dan mendaur ulang limbah menjadi bahan-bahan lain yang bernilai ekomonis, diperlukan perencanaan yang konseptual, menyeluruh dan penanganan dengan menggunakan teknologi yang memadai. Sehingga permasalahan limbah dapat diatasi dan dapat tercipta lapangan kerja dan wirausaha baru yang profesional berbasis pemanfaatan sampah kota dengan produk utama berupa komoditas pupuk organik, pakan ternak dan lain-lain.
Thanks for reading Yang Terbuang Menjadi Bernilai

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar