Selama sebulan penuh, masyarakat Bali khususnya di Denpasar, ikut larut dalam kemeriahan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-30. Pesta seni rakyat Bali itu dibuka Presiden 
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Sabtu (14/6) didampingi Menteri Pariwisata, Jero Wacik dan Gubernur Bali, Dewa Made Beratha. Turut hadir ibu negara, Hj Ani Susilo Bambang Yudhoyono dan Menkokesra, Aburiz
al Bakrie.
Presiden SBY memaknai PKB sebagai usaha bersama masyarakat dan pemerintah daerah untuk memulihkan keadaan, keamanan dan ketertiban umum. ‘’Kegiatan ini meningkatkan dunia usaha, pariwisata dan ekonomi daerah serta sebagai contoh pengendalian diri untuk menghadapi berbagai tantangan menuju sebuah harmonisasi bangsa,” kata SBY. Karena itu, SBY berharap, PKB dapat berfungsi untuk menginformasikan kepada masyarakat dunia bahwa Bali adalah The Best Island in the World yang punya keindahan alam, budaya dan spiritualitas yang aman dan nyaman untuk dikunjungi.
Gubernur Made Beratha menilai, PKB yang digelar setiap tahun itu sebagai wujud nyata partisipasi masyarakat untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya yang sudah mengkristal dalam way of life masyarakat Bali. Hanya saja, pelestarian budaya tetap dihadapkan dengan pengaruh luar. Untuk itu, ujar Made Beratha meminta masyarakat untuk tetap mengantisipasinya dengan saling merangkul dan memperkuat jati diri bangsa melalui pertunjukan kesenian. Usaha ini diyakini bisa mendorong para seniman mengapresiasikan karyanya. Tumbuhnya minat publik pada budaya lokal akan menjadi inspirasi para seniman untuk meningkatkan daya saing secara seni dan ekonomi yang bertepi pada suasana damai, lahiriah dan batiniah.
Seiring dengan namanya yang sudah merasuk ke ranah-ranah publik di belah
an dunia, kemeriahan pesta seni di Bali itu tetap menjadi magnet bagi para pelancong untuk bertandang ke Bali 
jauh hari sebelumnya. Sekitar 13.000 seniman dan seniwati siap mementaskan ragam acara bernafas seni, dari Sabtu (14/) hingga Sabtu (12/7). Mereka datang dari delapan kabupatan dan satu kota.
Gelaran PKB yang bertema Citta Wretti Nirodha (Pengendalian Diri Menuju Keseimbangan dan Keharmonisan) tersebut seakan mengilhami setiap aktivitas berupa pawai kesenian, pagelaran, lomba, pameran dan sarasehan selama pesta berlangsung dengan berpusat di Taman Budaya (Art Center) Denpasar. Uniknya, PKB ke-30 masih terkait dengan HUT Bali ke-50, Visit Indonesia Year 2008 dan 100 Tahun Kebangkitan Nasional. Pesta seni terakbar di negeri ini diawali pawai kesenian di depan Monumen Bajra Sandi simbol Perjuangan Rakyat Bali di kawasan Renon.
Pagelaran seni siap diisi 146 sekaa kesenian dengan menampilkan berbagai ragam kesenian tradisional dan kreasi seni dari para duta seni di delapan kabupaten dan kota Denpasar. Dari luar Bali tercatat 22 peserta, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat Lampung, Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Jogjakarta, Bangka Belitung, Jawa Timur, Banten, NTB dan NTT. Sedangkan dari luar negeri tercatat 14 peserta, antara lain Amerika Serikat, Singapura, India, Jepang, Korea, Cina, Belanda, Taiwan, Tiongkok, dan New Zealand siap tampil.
Selain itu, aneka lo
mba dan festival siap mengisi agenda PKB ke 30 ini. Antara lain festival wayang sedunia dan musik etnis di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), festival seni pelajar Jawa-Bali dan festival karya seni tradisional daerah anggota mitra praja utama (MPU) meliputi Jawa, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan tuan rumah Bali. Untuk memperkenalkan produk lokal unggulan, dihelat pameran hasil kerajinan, seni rupa, produk ekspor dan pameran Dekranas Kabupaten, Kota dan Propinsi Bali.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Sabtu (14/6) didampingi Menteri Pariwisata, Jero Wacik dan Gubernur Bali, Dewa Made Beratha. Turut hadir ibu negara, Hj Ani Susilo Bambang Yudhoyono dan Menkokesra, Aburiz
al Bakrie.Presiden SBY memaknai PKB sebagai usaha bersama masyarakat dan pemerintah daerah untuk memulihkan keadaan, keamanan dan ketertiban umum. ‘’Kegiatan ini meningkatkan dunia usaha, pariwisata dan ekonomi daerah serta sebagai contoh pengendalian diri untuk menghadapi berbagai tantangan menuju sebuah harmonisasi bangsa,” kata SBY. Karena itu, SBY berharap, PKB dapat berfungsi untuk menginformasikan kepada masyarakat dunia bahwa Bali adalah The Best Island in the World yang punya keindahan alam, budaya dan spiritualitas yang aman dan nyaman untuk dikunjungi.
Gubernur Made Beratha menilai, PKB yang digelar setiap tahun itu sebagai wujud nyata partisipasi masyarakat untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya yang sudah mengkristal dalam way of life masyarakat Bali. Hanya saja, pelestarian budaya tetap dihadapkan dengan pengaruh luar. Untuk itu, ujar Made Beratha meminta masyarakat untuk tetap mengantisipasinya dengan saling merangkul dan memperkuat jati diri bangsa melalui pertunjukan kesenian. Usaha ini diyakini bisa mendorong para seniman mengapresiasikan karyanya. Tumbuhnya minat publik pada budaya lokal akan menjadi inspirasi para seniman untuk meningkatkan daya saing secara seni dan ekonomi yang bertepi pada suasana damai, lahiriah dan batiniah.
Seiring dengan namanya yang sudah merasuk ke ranah-ranah publik di belah
an dunia, kemeriahan pesta seni di Bali itu tetap menjadi magnet bagi para pelancong untuk bertandang ke Bali 
jauh hari sebelumnya. Sekitar 13.000 seniman dan seniwati siap mementaskan ragam acara bernafas seni, dari Sabtu (14/) hingga Sabtu (12/7). Mereka datang dari delapan kabupatan dan satu kota.Gelaran PKB yang bertema Citta Wretti Nirodha (Pengendalian Diri Menuju Keseimbangan dan Keharmonisan) tersebut seakan mengilhami setiap aktivitas berupa pawai kesenian, pagelaran, lomba, pameran dan sarasehan selama pesta berlangsung dengan berpusat di Taman Budaya (Art Center) Denpasar. Uniknya, PKB ke-30 masih terkait dengan HUT Bali ke-50, Visit Indonesia Year 2008 dan 100 Tahun Kebangkitan Nasional. Pesta seni terakbar di negeri ini diawali pawai kesenian di depan Monumen Bajra Sandi simbol Perjuangan Rakyat Bali di kawasan Renon.
Pagelaran seni siap diisi 146 sekaa kesenian dengan menampilkan berbagai ragam kesenian tradisional dan kreasi seni dari para duta seni di delapan kabupaten dan kota Denpasar. Dari luar Bali tercatat 22 peserta, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat Lampung, Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Jogjakarta, Bangka Belitung, Jawa Timur, Banten, NTB dan NTT. Sedangkan dari luar negeri tercatat 14 peserta, antara lain Amerika Serikat, Singapura, India, Jepang, Korea, Cina, Belanda, Taiwan, Tiongkok, dan New Zealand siap tampil.
Selain itu, aneka lo
mba dan festival siap mengisi agenda PKB ke 30 ini. Antara lain festival wayang sedunia dan musik etnis di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), festival seni pelajar Jawa-Bali dan festival karya seni tradisional daerah anggota mitra praja utama (MPU) meliputi Jawa, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan tuan rumah Bali. Untuk memperkenalkan produk lokal unggulan, dihelat pameran hasil kerajinan, seni rupa, produk ekspor dan pameran Dekranas Kabupaten, Kota dan Propinsi Bali.
0 komentar:
Posting Komentar