Home » » Meretas Napas Gerakan Perjuangan

Meretas Napas Gerakan Perjuangan

OLEH : AGUS SALAM
Para seniman lintas suku dan agama di Indonesia tak ketinggalan dalam merayakan 100 Tahun Kebangkitan Nasional. Mereka menggelar pameran bertema ‘Dari Sabang Merauke’ di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pameran tersebut diikuti 18 pelukis yang berasal dari berbagai suku bangsa. Mereka adalah pelukis Jeihan, Remmy Sylado, Lian Sahar, Syahnagra Ismail, Jose Rizal, Yusuf Affendy, Sri Warso Wahono, Sapardi Djoko Damono, Jakob Sumardjo, Syah Ida, Tjandra Djohan, Jose Rizal, Azasi Adi, Dodo Abdullah, Eddy Hermanto, Abun, Winarti, Patrick, dan Iconk.
Menurut penggagas pameran, Jeihan Sukmantoro, para seniman ingin menyampaikan koreksi diri terhadap pencapaian yang telah diraih bangsa ini dan target apa yang akan dicapai kemudian. ‘’Sejak dulu bangsa ini terdiri dari berbagai suku dari Sabang sampai Merauke. Bangsa ini bercita-cita luhur mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tapi apakah itu sudah terwujud? Mudah-mudahan dengan peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional, bangsa ini sadar bahwa kepentingan bangsa dan negara harus lebih diutamakan,’’ kata Jeihan yang juga seorang pelukis.
Selain itu, kata Jeihan, pameran ini merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan kita bersama.’’Semua orang terikat oleh takdir baik itu budayawan, seniman maupun pelukis, sejatinya menggambarkan takdirnya sendiri dalam hidup dan karyanya. Takdir juga yang menghimpun kita bersama mengadakan pameran lukisan ini di TIM. Semoga takdir kita sebagai bangsa cinta tanah air dan punya jati diri,’’ katanya.
Pengamat seni, Tjok Hendro melihat ajang pameran bersama tersebut merupakan napas kebangkitan rasa. Sebuah manifestasi dari bentuk ekspresi yang selama ini bertautan dengan deburan jiwa masing-masing. Terutama di dalam menanggapi dunia penciptaan pluralitas dan egois. ‘’Setiap seniman harus terus menyatakan semangat integritasnya ke dalam proses kreatif,” kata Tjok Hendro.
Salah satu pelukis yang juga dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Yusuf Affendy yang telah beberapa tahun meninggalkan cat dan kanvasnya mengaku sangat tergerak untuk kembali melukis setelah bertahun-tahun sibuk dengan kegiatan mengajar. ‘’Saya terinspirasi mahasiswa-mahasiswa saya dengan gerakan dan perjuangan mereka. Semangat mereka menggelora, inilah yang saya tuangkan dalam lukisan,’’katanya.
Pelukis lain yang berpartisipasi dalam pameran ini ada yang mengaku baru melukis untuk pertama kalinya dipamerkan. Pameran bersama ini menyuguhkan sekitar 50 buah lukisan dari berbagai bentuk ukuran dan gaya. Dengan corak ragam jenis lukisan realis-naturalis, abstrak, ekspresionis, modern-kontemporer, impresionis, ornamen hias dan lain-lain.
Thanks for reading Meretas Napas Gerakan Perjuangan

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar