Tusuk Jari Metodenya, Sirih Ramuannya

Oleh: Heni Kurniawati

Hingga kini, berbagai metode pengobatan altertnatif semakin mendapat tempat di hati masyarakat luas. Fenomena ini disinyalir sebagai solusi dari banyaknya penyakit yang tidak dapat ditangani secara medis. Pengobatan Tusuk Jari, misalnya, hanya mengandalkan jari jemari untuk mengobati seorang pasien. Tusuk Jari merupakan pengobatan alternatif yang memadukan pengobatan akupuntur.
Menurut Amin Mahruf, seorang ahli tusuk jari yang praktek di Jl Subur, Gg Mirah Mandiri 30, Monang-Maning, Denpasar, metode pengobatan yang satu ini hampir sama dengan akupuntur untuk mengobati seorang pasien. Bedanya, dalam menusuk atau memijat titik-titik syaraf meridian, tusuk jari murni memakai jari tangan untuk mencari titik-titik syaraf di betis kaki sebagai pangkal syaraf.
”Jika sistem syaraf rusak atau terhambat maka akan timbul suatu penyakit. Untuk itu pengobatan dengan tusuk jari lebih fokus pada titik syaraf di betis kaki. Melalui syaraf di betis, berbagai keluhan penyakit dapat diketahui karena betis merupakan sumber syaraf dalam tubuh,” katanya.
Terapinya, sebut Amin, dengan menekan atau memijat titik syaraf yang relevansi dengan penyakit. Sumber segala penyakit dapat ditemui dan disembuhkan dengan memijat betis pasien. Untuk penyakit yang terkategori cukup parah, dibutuhkan terapi tiga hari sekali selama sebulan dan selanjutnya seminggu sekali. Untuk penyakit ringan bisa seminggu sekali. Khusus untuk menjaga kesehatan, terapi bisa dilakukan sebulan sekali.
“Efektifitas pengobatan tusuk jari ditentukan berat ringan suatu penyakit. Untuk penyakit yang ringan, sekali terapi hasilnya sudah dapat dirasakan. Untuk penyakit berat membutuhkan waktu yang agak lama. Sebab menyembuhkan penyakit yang parah tidak dapat diatasi secara instan. Untuk stroke dan kanker harus melakukan terapi sekitar tiga bulan dengan catatan satu bulan pertama terapi dilakukan rutin tiga hari sekali, dan selanjutnya satu minggu sekali,” jelas Amin.
Pria asal Surabaya ini menyatakan, untuk pijat sendiri, dipakai ramuan jamu sirih. Sirih memiliki antioksidan tertinggi dibanding tumbuhan lain dan bekerja optimal untuk mengobati sebuah penyakit. Sirih membantu mempercepat proses pemyembuhan. Jamu sirih berupa serbuk diminum dua kali sehari (pagi dan malam sebelum tidur). Hanya saja, banyak pasien yang tidak suka dan bahkan menolak untuk konsumsi ramuan ini.