Home » » Pupuk Organik Diminati Pebisnis Bunga

Pupuk Organik Diminati Pebisnis Bunga

Banyumas
Pemasaran pupuk organik dari kotoran ternak di Kabupaten Banyumas belum maksimal, meski wilayah tersebut memiliki potensi sebagai penghasil pupuk organik terbesar. ‘’Untuk sementara, kami hanya produksi pupuk organik dari kotoran ternak berdasarkan pesanan karena pemasaran belum maksimal,’’ kata Koordinator Produksi Pupuk Kelompok Petani Ternak Sawedyambo, Purwoto (20) kepada Antara di Desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas.
Menurut dia, Poktan Ternak Sawedyambo (sapi, kambing, ayam dan kerbau) yang didirikan tahun 1993. Populasi sapi saat ini sekitar 200 ekor. Sawedyambo mulai produksi pupuk organik sejak tahun 2006 berdasarkan pesanan. Setiap hari rata-rata produksi 500 kg pupuk yang dijual Rp 500 per kg. ‘’Sebenarnya produksi kami dapat dimaksimalkan hingga 1 ton per hari. Namun karena pemasaran masih sebatas memenuhi kebutuhan budi daya bunga di Baturaden, produksi hanya dilakukan berdasarkan pesanan,’’ kata Purwoto.
Mengenai proses produksi pupuk organik, membutuhkan waktu sekitar satu bulan, mulai pengeringan hingga pencetakan. Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Banyumas, Tjutjun Sunarti mengatakan, kabupetan itu cukup potensian menghasilkan pupuk organik dari kotoran sapi dan kambing mencapai 600 ton per hari dari 1,5 juta ekor ternak.
‘’Potensi kotoran kambing dan sapi di Banyumas setiap hari mencapai 599.256 kg atau hampir 600 ton,’’ kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Banyumas, Tjutjun Sunarti, di sela-sela pelatihan pembuatan pupuk organik di Desa Menganti, Rawalo, Banyumas, Kamis (4/12). Dari jumlah itu yang telah dimanfaatkan sebagai pupuk organik sekitar 50%.
Koran Pak Oles/Edisi 165/16-31 Desember 2008
Thanks for reading Pupuk Organik Diminati Pebisnis Bunga

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar