Home » » Fokus Garap Potensi Agroindustri

Fokus Garap Potensi Agroindustri

Pemerintah harus memfokuskan diri ke agroindustri dalam menghadapi krisis finansial global, karena agro industri memiliki keunggulan komparatif dari hulu hingga hilir.
"Hal ini merupakan pilihan yang berat karena semua keputusan sudah didominasi oleh pemilik modal di industri non agro, tetapi reorientasi itu tetap harus dilakukan," kata pengamat pertanian asal Universitas Gadjah Mada (UGM),Prof. Dr. Maksum kepada Antara.
Menurut Maksum, teknis reorientasi dari industri non-agro menjadi agro industri itu sangat mudah dilakukan, yaitu dengan reformasi kebijakan fiskal, moneter dan perdagangan.
"Ketika agro industri tidak dikebiri, maka akan memiliki keunggulan serta nilai tambah dalam hal ketenagakerjaan yang sifatnya padat karya dari hulu hingga hilir," katanya.
Selama ini, lanjut Maksum, paradigma pemerintah Indonesia sudah terlanjur salah kiblat karena terus menerus melindungi industri non agro dan menjadi ironi karena Indonesia menjadi pasar barang jadi dari produk pertanian padahal seluruh bahan bakunya berasal dari Indonesia.
"Bangsa Indonesia sudah cukup puas melakukan ekspor getah karet, perasan sawit, ikan segar, biji coklat dan lain sebagainya. Akan lebih memiliki nilai tambah bila bahan mentah itu diubah menjadi bahan siap pakai," paparnya.
Maksum melanjutkan, kegagalan proses industrialiasasi telah membuat agro industri nyaris stagnasi karena selalu menjadi anak tiri, terlebih pada saat ini proteksi moneter yang dilakukan pemerintah dalam bentuk penguatan nilai rupiah secara berlebihan telah merusak daya saing agro, bahkan di negara sendiri.
"Pemerintah memberikan segala dukungan dan kemudahan finansial bagi kapitalis permodalan, dan terus memanjakan industri berbasis impor, padahal potensi pertanian di Indonesia sangat besar dan terbukti tahan terhadap krisis dan kebijakan yang tidak berpihak padanya, " katanya.
Pilihan pemerintah terhadap sektor riil yang harus diutamakan sebagai kiblat perekonomian bangsa pada saat krisis global, kata Maksum, tidak cukup cerdas karena masih terus memilih industri yang padat modal dan seringkali merepotkan negara.
"Pemerintah harus melandaskan pemikirannya untuk memilih sektor riil dengan tepat sehingga tidak akan kembali terjebak, apalagi krisis ekonomi ini dampaknya bisa berlangsung sepanjang 2009," katanya.
Koran Pak Oles/Edisi 165/16-31 Desember 2008
Thanks for reading Fokus Garap Potensi Agroindustri

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar