Home » » NTT Jangan Tiru Pariwisata Bali

NTT Jangan Tiru Pariwisata Bali

50 Tahun Sunda Kecil
Dalam memacu pembangunan untuk mensejahterakan masyarakat, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) lebih bijak menitikberatkan pembangunan pertanian, bukan meniru Bali dengan pariwisatanya. Hal ini dikemukakan Gurubesar Fakultas Pertanian Universitas Udayana Prof Dr I Wayan Windia pada seminar "50 Tahun Sunda Kecil Berlalu" di Kuta, Bali, Rabu (10/12).
"Dalam mengangkat tingkat kesejahteraan masyarakat tidak perlu meniru Bali dalam pengembangan pariwisata, meskipun Bali cukup sukses dengan pariwisatanya," kata Prof Windia.
NTT dan NTB memiliki potensi besar dalam bidang pertanian harus digarap secara maksimal untuk dalam mengatasi masalah kemiskinan. "Pengembangan pertanian dalam arti luas di sektor primer mampu meningkatkan pendapatan lima kali lipat dibanding menggarap sektor sekunder," ujar Prof Windia.
Oleh sebab itu kelembagaan yang menghimpun dan mewadahi petani harus diperkuat seperti halnya subak di Bali.
Pembangunan sektor pertanian dalam arti luas harus mendapat prioritas, tanpa mengenyampingkan aspek-aspek pembangunan lainnya.
Sementara Gubernur NTT Drs Frans Lebu Raya mengatakan, berbagai kendala dan hambatan yang dihadapi dalam memacu pembangunan, masih mempunyai harapan dan peluang untuk berkembang lebih baik di masa mendatang.
Pemerintah bersama masyarakat terus berjuang mengurangi berbagai keterbatasan. Peluang lebih baik menyangkut bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, insfrastruktur, tata ruang dan aspek pembangunan lainnya.
Bali, NTB dan NTT sebelumnya menjadi satu-kesatuan yang tergabung dalam Provinsi Sunda Kecil. Pemerintah pusat Sejak tahun 1958 atau 50 tahun silam memisahkannya menjadi tiga propinsi.
Dalam perkembangannya dari tiga propinsi tersebut Bali dengan pariwisatanya mengalami perkembangan pesat dengan tingkat pendapatan per kapita mencapai Rp10,8 juta. Sedangkan pendapatan per kapita masyarakat NTB baru Rp7,3 juta dan NTT hanya Rp3,6 juta, bahkan 60 persen dari 4,4 juta jiwa penduduknya berada di bawah garis kemiskinan. (Beny Uleander/Ant)
Koran Pak Oles/Edisi 165/16-31 Desember 2008
Thanks for reading NTT Jangan Tiru Pariwisata Bali

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar