Semarang
Pada musim kemarau saat ini ribuan ekor ternak yang terdiri sapi potong, sapi perah, kambing dan domba di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah terancam kekurangan pakan berupa rumput segar. Edy Zuhri (70) peternak sapi potong di Dusun Kawengen RT 08 RW 4 Desa Kawengen, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jumat mengatakan pada musim kemarau sulit mencari pakan berupa rumput untuk lima ekor sapinya.
Untuk mendapatkan rumput segar, ia harus berjalan kaki hingga lima kilometer ke desa lain. Itupun rumputnya tidak sesegar kalau pada musim hujan. Ketika tidak memperoleh rumput hijau, Edy terpaksa memanfaatkan jerami kering dicampur air untuk pakan ternaknya. Seperti dilansir Antara, tanaman padi di desanya banyak yang gagal panen karena kekurangan air. Tanaman padi menjadi kering, rumput pun ikut kering bahkan banyak yang mati. "Saya harus berjalan kaki lima hingga enam kilometer untuk mencari rumput," katanya.
Hal senada dikeluhkan peternak lain, Rasipin (60). Selama musim kemarau ini, sudah empat ekor sapi miliknya juga kekurangan rumput segar dan itu sudah berlangsung sejak dua bulan terakhir. "Air saja susah dicari apalagi rumput. Sapi saya kelihatan kurus-kurus," katanya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Semarang, drh Bambang Sutrisno mengatakan pada musim kemarau para peternak diimbau tetap waspada terhadap kesehatan ternak. Ternak harus tetap diberi pakan berupa hijauan yang cukup, konsentrat serta muliti vitamin agar tetap sehat.
Untuk mengantisipasi kelangkaan rumput pada musim kemarau, Sutrisno meminta peternak ketika musim hujan saat rumput tumbuh subur, rumput bisa dibuat silase (amuniasi jerami dan tape jerami). "Dengan cara tersebut, pada musim kemarau peternak tidak akan kekurangan rumput segar sehingga pakan untuk ternak bisa tercukupi. Populasi ternak di Kabupaten Semarang untuk sapi potong 60 ribu ekor, sapi perah 35 ribu ekor dan kambing 50 ribu ekor,’’ ujar Sutrisno.
Pada musim kemarau saat ini ribuan ekor ternak yang terdiri sapi potong, sapi perah, kambing dan domba di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah terancam kekurangan pakan berupa rumput segar. Edy Zuhri (70) peternak sapi potong di Dusun Kawengen RT 08 RW 4 Desa Kawengen, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jumat mengatakan pada musim kemarau sulit mencari pakan berupa rumput untuk lima ekor sapinya.
Untuk mendapatkan rumput segar, ia harus berjalan kaki hingga lima kilometer ke desa lain. Itupun rumputnya tidak sesegar kalau pada musim hujan. Ketika tidak memperoleh rumput hijau, Edy terpaksa memanfaatkan jerami kering dicampur air untuk pakan ternaknya. Seperti dilansir Antara, tanaman padi di desanya banyak yang gagal panen karena kekurangan air. Tanaman padi menjadi kering, rumput pun ikut kering bahkan banyak yang mati. "Saya harus berjalan kaki lima hingga enam kilometer untuk mencari rumput," katanya.
Hal senada dikeluhkan peternak lain, Rasipin (60). Selama musim kemarau ini, sudah empat ekor sapi miliknya juga kekurangan rumput segar dan itu sudah berlangsung sejak dua bulan terakhir. "Air saja susah dicari apalagi rumput. Sapi saya kelihatan kurus-kurus," katanya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Semarang, drh Bambang Sutrisno mengatakan pada musim kemarau para peternak diimbau tetap waspada terhadap kesehatan ternak. Ternak harus tetap diberi pakan berupa hijauan yang cukup, konsentrat serta muliti vitamin agar tetap sehat.
Untuk mengantisipasi kelangkaan rumput pada musim kemarau, Sutrisno meminta peternak ketika musim hujan saat rumput tumbuh subur, rumput bisa dibuat silase (amuniasi jerami dan tape jerami). "Dengan cara tersebut, pada musim kemarau peternak tidak akan kekurangan rumput segar sehingga pakan untuk ternak bisa tercukupi. Populasi ternak di Kabupaten Semarang untuk sapi potong 60 ribu ekor, sapi perah 35 ribu ekor dan kambing 50 ribu ekor,’’ ujar Sutrisno.
0 komentar:
Posting Komentar