Home » , » Bukit Hexon Resmi Jadi Kawasan Agrowisata

Bukit Hexon Resmi Jadi Kawasan Agrowisata

Pengantar Redaksi: Sudah saatnya, pembangunan industri pertanian berada di desa. Bukankah segala sumber daya yang berhubungan dengan industri pertanian ada di desa? Desa, dengan segala aktivitas dan potensi pertaniannya tetap menjadi aset utama pembangunan industri di seluruh wilayah perkotaan. Bila masyarakat desa sejahtera, Indonesia juga sejahtera. Bukit Hexon pun menjadi contoh proyek pengembangan agrowisata terkonsep di desa terpencil.

Wiranto: Bali Surga Di Katulistiwa
Hari itu, Jumat 18 Juli 2008. Dari puncak Bukit Hexon, terdengar sayup-sayup alunan irama musik dangdut. Sesekali ada hentakan musik pop. Di atas panggung terbuka penyanyi Sinta Dewi dan Saneta Mayuri menghibur para penonton. Suara keramaian dan hingar-bingar musik memecah kesunyian kawasan perbukitan di Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.
Sejak pagi, deru berbagai jenis kendaraan menjajal tanjakan jalan menuju Bukit Hexon, sebuah bukit hijau di ketinggian 1320 meter dari permukaan laut (dpl), 60 km dari Denpasar atau dapat ditempuh dengan kendaraan 1 jam, 15 menit dari Kota Denpasar. Bukit seluas 11 hektar yang jauh dari keramaian, tersembunyi dari sketsa peta dunia dan tidak sepopuler Garuda Wisnu Kencana di Bali Selatan, hari itu mulai memahat sejarah baru. Tepat pukul 14.25 Wita, bukit ini diresmikan mantan Menhankam/Pangab, Jend (Purn) H Wiranto, SH sebagai kawasan agrowisata di Bali Utara.
Kedatangan Wiranto yang juga Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) disambut sekitar 2.500 kader partai Hanura DPC Buleleng, masyarakat Desa Pegadungan dan Lemukih yang terletak di kaki bukit bernama asli Bukit Sandeh itu.
Wiranto mengaku terkesan dengan visi dan sentuhan magis putra Bali GN Wididana dalam menggali potensi tersembunyi sebuah kawasan perbukitan yang terpencil. ”Saya bangga dengan kreasi Pak Oles yang sudah lama berbagi bersama masyarakat dengan aksi nyata. Bukit yang tidak produktif direkayasa menjadi tempat tanaman obat yang berguna bagi kesehatan masyarakat dan memberi peningkatan devisa,” ujarnya.
Karena itu, Wiranto mendukung segala upaya pembangunan dari berbagai elemen bangsa yang ingin memajukan potensi daerah, termasuk di kawasan agropolitan dan agrowisata Bukit Hexon di Bali. “Bali adalah surga di Khatulistiwa dan lebih terkenal dari Indonesia. Tapi Bali adalah milik Indonesia sehingga elemen apapun dan siapapun kita dukung untuk membangun dan menjaga pesona budaya Bali, termasuk membangun partai di Bali,” ujar Wiranto yang datang bersama istrinya Ny Hj Uga Wiranto.
Pembangunan kawasan agrowisata Bukit Hexon, menurut Pak Oles, berawal dari guratan visi membangun desa membangun bangsa. Ia pun secara konsisten mulai menata misi pembangungan secara bertahap dalam jangka waktu 5-10 tahun. Tahap pertama pada November 2005 reklamasi lahan dengan melibatkan penduduk setempat, lalu pembangunan infrastruktur transportasi yang selesai pertengahan Juli 2008. Disusul tahapan ketiga yaitu pembangunan fasilitas penginapan dan cottages.
Tahapan keempat menjadikan Bukit Hexon sebagai pusat pelatihan dan pendidikan pertanian organik, tempat semadi atau retret rohani bagi warga kota yang ingin menjauhkan diri sejenak dari rutinitas hidup perkotaan. Dan, ajang rekreasi gasstrack di lintasan garden track. Tahap akhir, establish kawasan agrowisata Bukit Hexon. “Kalau di Bali Selatan ada Garuda Wisnu Kencana, apa salahnya kalau di Bali Utara ada kawasan agrowisata Bukit Hexon yang bisa menjadi salah satu ikon wisata Buleleng,” tegas Pak Oles disambut tepuk tangan meriah. (Beny Uleander)
Thanks for reading Bukit Hexon Resmi Jadi Kawasan Agrowisata

0 komentar:

Posting Komentar