OLEH: AGUS SALAM
Selain mengatasi kelangkaan pupuk, EM4 terbukti meningkatkan produksi hasil pertanian. Itulah hasil demplot yang dilakukan Abi Royani, petani (41) asal Desa Sudimoro, Kecamatn Sidomulyo, Magelang, Jawa Tengah. Bagi Royani, penggunaan EM4 padat maupun cair sudah tidak bisa ditawar-tawar.
‘’Aku merasakan betul manfaat EM4 untuk pengolahan tanah. Lahan pertanian menjadi subur. Kalau pupuk kimia membuat residu pada lahan sehingga lahan menjadi tidak subur. Saya selalu mengajak petani yang lain untuk menggunakan EM4 dan beralih ke pertanian organik. Banyak petani yang dapat memperoleh manfaat dari kelangkaan dan mahalnya harga pupuk. Saya sendiri sering mengundang staf PT Songgolangit Persada Cabang Magelang untuk sosialisasi seputar cara menerapkan di setiap lahan garapan,’’ jelas Royani.
Royani mengamini bahwa pengetahuan para petani tentang pupuk organik dan EM4 masih sangat minim. Apalagi soal aplikasi langsung ke setiap lahan yang sudah ditanami berbagai tanaman. Untuk itu, sosialisasi secara kontinyu masih sangat dibutuhkan para petani Magelang. Selain itu, Royani mengaku, dirinya sudah lama mengenal EM4 yang diaplikasikan pada lahan pertanian, peternakan, perikanan dan limbah.
Selama ini, para petani sangat bergantung pada pupuk kimia meski biaya yang harus ditanggung sangat menguras kantong dan bahkan banyak petani yang tetap terlilit hutang selama menanti masa panen. Tidak heran bila hasil panen akhirnya dijadikan andalan untuk membayar hutang pupuk. Kondisi ini jelas semakin menguras pendapatan petani. Apalagi untuk padi, harga gabah kering panen yang ditetapkan pemerintah sering jauh di bawah patokan pemerintah saat panen raya tiba. Biasnya, lahan pertanian banyak yang dijual dan pemilik lahan harus siap menjadi buruh tani.
Selain mengatasi kelangkaan pupuk, EM4 terbukti meningkatkan produksi hasil pertanian. Itulah hasil demplot yang dilakukan Abi Royani, petani (41) asal Desa Sudimoro, Kecamatn Sidomulyo, Magelang, Jawa Tengah. Bagi Royani, penggunaan EM4 padat maupun cair sudah tidak bisa ditawar-tawar.
‘’Aku merasakan betul manfaat EM4 untuk pengolahan tanah. Lahan pertanian menjadi subur. Kalau pupuk kimia membuat residu pada lahan sehingga lahan menjadi tidak subur. Saya selalu mengajak petani yang lain untuk menggunakan EM4 dan beralih ke pertanian organik. Banyak petani yang dapat memperoleh manfaat dari kelangkaan dan mahalnya harga pupuk. Saya sendiri sering mengundang staf PT Songgolangit Persada Cabang Magelang untuk sosialisasi seputar cara menerapkan di setiap lahan garapan,’’ jelas Royani.
Royani mengamini bahwa pengetahuan para petani tentang pupuk organik dan EM4 masih sangat minim. Apalagi soal aplikasi langsung ke setiap lahan yang sudah ditanami berbagai tanaman. Untuk itu, sosialisasi secara kontinyu masih sangat dibutuhkan para petani Magelang. Selain itu, Royani mengaku, dirinya sudah lama mengenal EM4 yang diaplikasikan pada lahan pertanian, peternakan, perikanan dan limbah.
Selama ini, para petani sangat bergantung pada pupuk kimia meski biaya yang harus ditanggung sangat menguras kantong dan bahkan banyak petani yang tetap terlilit hutang selama menanti masa panen. Tidak heran bila hasil panen akhirnya dijadikan andalan untuk membayar hutang pupuk. Kondisi ini jelas semakin menguras pendapatan petani. Apalagi untuk padi, harga gabah kering panen yang ditetapkan pemerintah sering jauh di bawah patokan pemerintah saat panen raya tiba. Biasnya, lahan pertanian banyak yang dijual dan pemilik lahan harus siap menjadi buruh tani.
0 komentar:
Posting Komentar