Home » » ‘Kartini’ Rambut Pirang Pilihan Rakyat

‘Kartini’ Rambut Pirang Pilihan Rakyat

Oleh: IK Sutika dan PK Yanes Setat
Dulu, masyarakat tidak banyak yang bisa menerima kehadiran orang berambut pirang, atau yang sengaja disemir dengan warna mencolok seperti merah, kuning atau gading. Namun kini, pemahaman masyarakat seperti itu tampaknya telah berubah, terbukti dengan banyaknya calon anggota legislatif (caleg), baik pria maupun wanita yang berambut pirang, ternyata fotonya dicentang pada kartu suara suara pemilihan umum (Pemilu) 9 April lalu.
Salah satu contoh yang cukup mencolok, ialah tampilnya "Kartini" berambut pirang dari Kabupaten Bangli yang berhasil tercatat lolos ke kursi DPRD Bali untuk periode lima tahun ke depan. Nyonya Hening Puspita Rini (35), satu-satunya caleg wanita dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mampu meraih 20.000 suara, cukup besar dibanding sederet caleg sejenis dari kabupaten lain di Pulau Dewata.
Dengan perolehan suara sebanyak itu, istri dari Nyoman Susrama (40) yang selama ini tampil dengan rambut dicat merah kekuning-kuningan itu, dipastikan meraih satu dari tiga kursi untuk DPRD Bali hasil pemilihan Kabupaten Bangli. Dua dari tiga kursi DPRD Bali untuk pemilihan Kabupaten Bangli dikuasai PDIP. Selain si rambut pirang yang dipercaya masyarakat, juga tercatat nama Nyoman Sedana Arta yang mampu meraih dukungan 28.000 suara. Satu kursi lagi diraih Drs Wayan Gunawan incambent DPRD Bali dari Partai Golkar yang meraih dukungan 14.000 suara.
Ny Hening Puspita Rini, ibu dari lima anak itu meraih dukungan suara di luar dugaan, karena dia mampu mengungguli Ketua DPC PDIP Bangli Kutha Parwata, caleg nomor urut satu yang sama-sama bersaing merebut kursi DPRD Bali. Semula, banyak pihak yang memprediksikan ketua DPC PDIP Bangli yang selama dua periode duduk di DPRD Bangli, 1999-2004 dan 2004-2009 itu akan hijrah ke DPRD Bali.
Nyatanya Ketua DPRD Bangli itu hanya mampu mengumpulkan 10.000 suara sehingga disingkirkan pendatang baru Ny Hening Puspita Rini yang baru setahun terakhir bermukim di Bangli mengikuti suami yang pulang kampung. Sebelumnya, pasangan suami istri Nyoman Susrama-Hening Puspita Rini bersama anak-anaknya bermukim di Jakarta sebagai pengusaha. Nyoman Susrama dengan tekad yang bulat kembali ke tempat kelahiran di Bangli untuk mengembangkan usaha bisnis. Namun, belum sempat menggeluti usaha itu secara serius, suami-istri itu lebih tertarik ke bidang politik.
Hal itu didasarkan atas dorongan, belum banyak perempuan yang berniat menjadi caleg di Bali. Padahal, kuota yang tersedia untuk wanita di dewan mencapai 30%. Selain Ny Hening Puspita Rini, wanita lain yang sudah pasti melangkah ke DPRD Bali, antara lain tercatat nama Luh Putu Rumyati (PDIP) dari Kota Denpasar, Ni Made Sumiati (PDIP) dari Kabupaten Karangasem dan Tutik Kusuma Wardani (Partai Demokrat) dari Kabupaten Buleleng. Kehadiran keempat "Kartini" Bali dalam kancah politik itu diharapkan mampu membawa aspirasi kaum wanita yang jumlahnya separuh dari 3,5 juta jiwa penduduk Bali.
Tidak Kenal Lelah
Ny Puspita, alumnus S-2 Universitas Manajemen Indonesia (UMI) Jakarta itu mampu menarik simpati masyarakat Kabupaten Bangli, berkat perjuangannya yang tidak mengenal lelah menemui warga di berbagai pelosok pedesaan. Selama beberapa bulan, ia aktif menyambangi satu desa ke desa lainnya untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat, dengan harapan memperoleh dukungan pada pesta demokrasi. ‘’Meskipun ada hubungan keluarga dengan Bupati Bangli Nengah Arnawa, namun selama saya ke desa-desa tidak pernah dibarengi oleh Pak Bupati,’’ ucapnya.
Ny Puspita adalah adik ipar bupati, sehubungan suaminya adalah adik kandung Nengah Arnawa. Demikian pula soal dana untuk berbagai kepentingan pencalonan dan kampanye, ia mengaku sepenuhnya menggunakan dana sendiri. Untuk sosialisasi diri ke masyarakat dan berbagai kepentingan lain selama kampanye, Ny Puspita mengaku menghabiskan dana Rp 300 juta.
Dana sebesar itu hanya untuk konsumsi saat mengadakan pertemuan dengan masyarakat di masing-masing banjar atau desa. ‘’Mana cukup dana sebesar itu untuk membantu masyarakat untuk berbagai keperluan,’’ ujar Ny Puspita yang mengaku akan memperjuangkan aspirasi masyarakat Bangli di lembaga yang digelutinya nanti.
Perjuangan yang tidak mengenal lelah itu akhirnya membawa berkah, karena baru setahun terakhir tinggal di tempat kelahiran suaminya di Kabupaten Bangli, ia dipercaya warga setempat untuk duduk di DPRD Bali. Dia semula berencana untuk mengembangkan usaha bisnis di "Gumi Sejuk", namun belum sempat merintis usaha bisnis, "Kartini" berambut pirang ini mendapat tanggung jawab yang lebih besar untuk memperjuangkan nasib rakyat melalui DPRD setempat.
Bahkan, putri sulung dari tiga bersaudara pasangan suami-istri Sugito-Nency Haryani itu, meraih keberuntungan ganda, karena pada Pemilu 9 April lalu suaminya pun, Nyoman Susrama, juga lolos ke DPRD Kabupaten Bangli dari partai yang sama.
KORAN PAK OLES/EDISI 174/1-15 MEI 2009
Thanks for reading ‘Kartini’ Rambut Pirang Pilihan Rakyat

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar