Home » » ‘Kartini’ Itu Di Pedalaman Baduy

‘Kartini’ Itu Di Pedalaman Baduy

Oleh: Mansyur Suryana
Eros Roswita (38), seorang bidan di pedalaman Suku Baduy Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, tak kenal lelah, meskipun sehari-hari dia harus melintasi jalan setapak dan jurang terjal Pegunungan Kendeng di kawasan Baduy. Perjalanan naik gunung turun gunung memasuki perkampungan Baduy Luar dan Baduy Dalam, ia lakukan dengan jalan kaki untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat.
Eros Rosita yang akrab dipanggil "bidan" itu, mulai bertugas di Puskesmas Cisimeut sejak 1997 hingga kini. Ia melanjutkan profesi ayahnya Rasidi (60) sebagai mantri yang juga bertugas di pedalaman kawasan Baduy. Ayahnya itu kini sudah pensiun sebagai petugas Puskesmas Cisimeut. Kawasan Baduy yang berpenduduk 10.941 jiwa tersebar di 59 perkampungan, masuk wilayah tugas kerja Puskesmas Cisimeut. "Saya setiap hari menempuh perjalanan antara lima sampai enam jam untuk melayani kesehatan warga Baduy," kata Eros Rosita, saat mendatangi Posyandu Cipaler, kawasan Baduy Luar, Selasa.
Dia mengabdikan diri demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Baduy, yang masih kuat memegang teguh adat dan kepercayaan mereka. Bahkan, ia rela meninggalkan suami dan dua anaknya yang masih balita, untuk memberikan pelayanan kesehatan, dengan mendatangi tujuh Posyandu yang ada. Ia bersama kader Posyandu setiap Minggu mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan, keluarga berencana, penimbangan balita, pemeriksaan kesehatan ibu hamil, membantu persalinan, imunisasi, dan pemberian makanan tambahan.
Selain itu, ia memeriksa tekanan darah ibu-ibu dan anak-anak di posyandu tersebut. "Dengan adanya penyuluhan kesehatan di posyandu itu, tentu angka kematian ibu dan anak semakin berkurang," katanya. Eros, lulusan Sekolah Perawat Kesehatan Rangkasbitung dengan pendidikan D1 Kebidanan tahun 1994, mulai bertugas sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dengan golongan II C di Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak.
Ia sudah 12 tahun mengabdikan diri di kawasan Baduy dengan menerima gaji (terakshir) Rp 1,4 juta per bulan. Gaji sebesar itu tentu tidak mencukupi biaya kehidupan sehari-hari, bahkan jika mendatangi posyandu setidaknya dia harus mengeluarkan uang sendiri antara Rp 30 sampai Rp 50 ribu. Eros yang bersuamikan seorang guru SMP Leuwidamar itu tinggal di Kampung Ciboleger, tepat di samping Puskesmas Cisimeut, bersama dua anaknya.
Puskesmas Cisimeut lokasinya berbatasan dengan Kampung Kaduketug, pintu masuk Desa Kanekes, tanah ulayat masyarakat Baduy. Daerah tugas Eros meliputi Desa Bojong Menteng dan Desa Kanekes. Desa Kanekes terdiri atas 59 kampung yang tersebar di sekitar hutan lindung. Kampung terjauh adalah Cikeusik di wilayah Baduy Dalam, berjarak sekitar 25 km dari Ciboleger dari Puskesmas Cisimuet. Untuk sampai ke kampung itu perlu setidaknya enam jam jalan kaki dari Ciboleger, melintasi hutan yang masih perawan. "Jika hujan kami terpaksa harus menginap karena perjalanan tidak bisa seharian," katanya.
Posyandu
Ia menjelaskan, saat ini di kawasan Baduy Luar terdapat tujuh posyandu yang masih aktif melakukan kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Baduy. Setiap posyandu memiliki kader sebanyak lima orang, yang direkrut dari warga setempat. Mereka sangat aktif membantu Eros untuk melayani kesehatan. Eros, setiap mendatangi posyandu, selalu membawa vitamin A, makanan tambahan ASI, serta obat-obatan lainnya.
Selama ia bertugas di wilayah puskesmas Cisimeut, kini kesadaran kesehatan warga Baduy cukup baik, karena saat ini telah banyak warga Baduy yang pergi berobat ke puskesmas atau posyandu. Begitu pula ibu hamil kini sudah mulai percaya terhadap petugas bidan dan sedikit demi sedikit mereka sudah meninggalkan `paraji` atau dukun beranak. "Saya hingga kini tak kenal lelah untuk memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat terasing Baduy," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, H Sukirman, mengaku perjuangan Ibu Kartini ternyata telah diwariskan kepada Eros Rosita sebagai generasi penerus kaum perempuan. Ia selain perempuan melayani keluarga juga melayani kesehatan masyarakat Baduy dengan melaksanakan tugas berat yang seharusnya dikerjakan seorang laki-laki. Eros setiap hari menempuh perjalanan hingga puluhan kilometer dengan menembus hutan serta perbukitan yang curam di kawasan Baduy. "Saya sangat berterima kasih atas dedikasi bidan Eros untuk meningkatkan derajat kesehatan warga Baduy tanpa mengenal lelah. Kiranya `Kartini` yang satu ini layak untuk diteladani," ujarnya.
KORAN PAK OLES/EDISI 174/1-15 MEI 2009
Thanks for reading ‘Kartini’ Itu Di Pedalaman Baduy

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar