Home » » Bisnis Tanaman Hias Sudah Jenuh

Bisnis Tanaman Hias Sudah Jenuh

Kejayaan bisnis tanaman hias di Yogyakarta dinilai sudah berlalu karena pasar mulai jenuh sehingga pedagang harus mampu bertahan hidup jika bisnisnya tidak ingin gulung tikar. ‘’Era keemasan tanaman anthurium juga sudah berakhir akibat ulah segelintir pedagang yang mempermainkan harga sehingga merusak pasar,’’ kata M Nazir, pedagang besar tanaman hias asal Sleman, Yogyakarta, Jumat (24/4).
Kepercayaan konsumen kini semakin luntur bahkan sudah jenuh dengan tanaman hias. Kondisi itu dipicu oleh banyaknya gelaran pameran dan bursa penjualan tanaman hias baik temporer maupun permanen di Yogyakarta. ‘’Persaingan pasar jadi tajam dan penggemar tanaman hias di daerah juga terlihat mulai jenuh. Apalagi hampir tiap hari selalu ada pameran dan bursa tanaman hias, tidak hanya satu tempat tetapi beberapa tempat bersamaan,’’ katanya.
Nazir menyebut, akibat pasar tanaman hias jenuh dan pembeli baru tidak bertambah, pedagang tanaman hias banting harga dengan potongan hingga 50-60%. Keputusan memberikan potongan harga itu selain untuk menjaring pembeli juga agar pedagang tidak rugi. Sebenarnya, dengan potongan harga itu pasar tanaman hias bisa kembali seperti semula.
Penggemar tanaman hias bisa diuntungkan karena mereka membeli dengan harga normal. Jadi sekarang, saat yang tepat bagi penggemar untuk mengembangkan hobi mengoleksi tanam hias. Sementara Suharto pedagang tanaman hias asal Yogyakarta, mengatakan kondisi pasar saat ini akibat banyaknya pemain baru dalam bisnis tanaman hias yang terlalu berspekulasi tinggi tanpa melihat kondisi pasar riil.
Mereka semula adalah para penggemar tanaman hias yang mengembangkan hobinya mengoleksi berbagai jenis tanaman hias, namun setelah koleksinya banyak dan lengkap beralih menjadi pelaku bisnis sehingga mereka meramaikan bursa tanaman hias. Karena banyak bermunculan pelaku bisnis tanaman hias di daerah ini, kondisi pasar menjadi sepi pembeli. Meski sepi, tetap saja ada pameran dan bursa baru tanaman hias. ‘’Bisnis ini memang pasang surut dan sulit diprediksi, tergantung situasi. Karena itu pelaku bisnis tanaman hias di Yogyakarta banyak mengeluh akibat sepi pembeli. Mestinya pasar tidak diramaikan dengan para spekulan,’’ katanya.
Meski begitu, bisnis tanaman hias masih bisa dibangkitkan jika Yogyakarta dipromosikan sebagai daerah tujuan pembelian berbagai jenis tanaman hias. ‘’Jika musim libur banyak penggemar tanaman hias dari luar Yogyakarta yang datang membeli berbagai jenis tanaman hias sekaligus berwisata,’’ katanya. Yogyakarta sudah menjadi daerah tujuan utama para pedagang tanaman dari berbagai daerah bahkan datang untuk bersaing menjual tanaman hias.
KORAN PAK OLES/EDISI 174/1-15 MEI 2009
Thanks for reading Bisnis Tanaman Hias Sudah Jenuh

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar