Home » » TV Swasta Surutkan Kesenian Tradisional

TV Swasta Surutkan Kesenian Tradisional

Pelawak asal Jawa Timur, Kirun menyatakan, stasiun televisi swasta nasional memberi andil dalam menyurutkan kesenian tradisional, seperti ketoprak dan ludruk, dengan tidak menyiarkan pentas seni itu di layar kaca.
"Mereka tidak peduli lagi terhadap kesenian tradisional," kata Kirun saat ditemui ANTARA usai tampil dalam ketoprak jenaka di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Senin malam (21/4), untuk mengenang pelawak Timbul Suhadi (alm).
Menurut dia, tayangan kesenian tradisional di stasiun tv swasta, sekarang, sedikit. "Padahal TV menjadi benteng terakhir kesenian," kata Kirun
Dia mengatakan, stasiun TV swasta jangan hanya mencari untung, tetapi juga harus peduli terhadap kesenian tradisional. "Kesenian tradisional bukan hanya tanggung jawab seniman, tetapi juga tv swasta, jurnalis, dan masyarakat," katanya.
Meskipun saat ini tidak lagi tampil di TV swasta nasional, Kirun mengatakan dirinya masih bisa tampil di salah satu stasiun TV lokal di Jawa Timur. "Saya sekarang ada di acara Bakiak, Bareng Kirun Ayo Ngakak, tiap Sabtu malam jam 21.00 di JTV," katanya.
Selain manggung di tv lokal, Kirun mengatakan, dirinya masih sibuk menerima panggilan melawak di berbagai daerah di sekitar Jawa Timur. "Urusan pekerjaan melawak di daerah itu sudah jadi kebutuhan. Bahkan acara buka pengolahan pabrik gula juga dengan mendatangkan pelawak," katanya.
Senada dengan Kirun, pelawak Topan juga mengatakan dirinya masih aktif melawak dan menerima order di daerah-daerah di Jawa Timur.
Timbul
Kirun dan Topan, bersama dengan sekitar 120 pelawak dan artis yang sebagian besar merupakan pelawak eks Srimulat, menggelar pentas ketoprak jenaka di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Senin malam, untuk mengenang Timbul Suhadi.
Para pelawak yang tergabung dalam Himpunan Seniman Panggung Wayang Orang dan Ketoprak Jakarta "Adhi Budaya" menggelar ketoprak jenaka dengan judul "Mustika Dewandaru".
Sebelum pentas dimulai, Indro Warkop mewakili para pelawak Adhi Budaya mengatakan, Timbul merupakan pemain Srimulat yang berdedikasi tinggi untuk seni komedi Indonesia. Indro mengatakan, pementasan ketoprak tersebut sedianya digelar untuk menggalang dana guna membantu pengobatan Timbul, tetapi Tuhan berkehendak lain dengan memanggil pulang pelawak kelahiran 1942 tersebut sebelum acara itu dimulai. "Atas kesepakatan teman-teman seniman, pentas tetap digelar untuk memberikan empati kepada almarhum dan berapapun dana yang terkumpul akan diserahkan kepada keluarga almarhum Timbul," katanya.
Pentas ketoprak jenaka pun dimulai dengan para pemain, antara lain Tukul Arwana, Topan, Eko DJ, Kirun, Kadir, Doyok, Misye Arsita, Nunung, Yati Pesek, Mamiek Prakoso, Marwoto, Tessy, Rohanna, Polo, Ribut, Dudung, Yety Betet, Ali Nurdin, George Sapulete sampai dengan Mamiek Kies.
Selain itu juga terdapat bintang tamu yang ikut bermain yaitu dalang Ki Manteb Sudarsono, Staf Ahli Ekonomis Presiden RI Sutan Remy Sjahdeini, Direktur BRI Bambang Soepeno, dan Komisaris Bank Danamon Krisna Wijaya.
Pada jajaran penonton tampak Penasehat Persatuan Artis Seniman Komedi Indonesia Agum Gumelar beserta istri, Farhan, dan grup komedi P Project. Usai pementasan, pelawak Eko DJ mewakili rekan-rekannya memberikan uang sebesar Rp 40 juta, hasil penjualan tiket ketoprak jenaka, kepada Sukarti Timbul.
KORAN PAK OLES/EDISI 174/1-15 MEI 2009
Thanks for reading TV Swasta Surutkan Kesenian Tradisional

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar