Home » » Perlu Standardisasi Tes Mental Caleg

Perlu Standardisasi Tes Mental Caleg

Seorang psikiater di Yogyakarta mengatakan perlu ada standardisasi tes kesehatan fisik dan mental terhadap para calon anggota legislatif (caleg) untuk mengantisipasi caleg yang stres usai pemilihan umum (pemilu).
"Pemerintah perlu memberikan aturan yang lebih standar untuk persyaratan tes kesehatan fisik dan mental bagi caleg," kata dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dr Warih Andan Puspitosari MSc, SpKj.
Menurut dia pada diskusi "fenomena stres yang dihadapi caleg", selama ini memang sudah ada persyaratan mengenai tes sehat fisik dan mental bagi caleg, tetapi terkadang terdapat instrumen yang berbeda di setiap rumah sakit. "Untuk itu diperlukan adanya aturan yang lebih standar mengenai komponen dalam tes kesehatan tersebut. Tidak sekadar secara klinis, tetapi juga ada tes yang dapat mengetahui karakter dasar dan potensi mental yang dimunculkan saat tes kesehatan," katanya.
Ia mengatakan, stres bisa disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Dalam fenomena itu, faktor eksternal dimungkinkan mempertinggi tingkat stres para caleg mengingat biaya proses menjadi caleg tergolong besar dengan berbagai masalah.
Faktor eksternal, misalnya, banyak uang yang harus dikeluarkan para caleg dalam proses menjadi caleg, padahal belum tentu uang tersebut milik pribadi, bahkan caleg dan keluarganya menjadi malu kalau tidak lolos dalam pemilu. "Jika caleg tersebut merasa tertekan, bisa dimungkinkan stres dapat terjadi. Apalagi kalau daya tahan mental yang dimiliki para caleg lemah," katanya.
Menurut dia, di dalam kehidupan sudah menjadi hal yang wajar jika manusia dihadapkan pada suatu masalah, dan wajar pula jika manusia hidup menemui masalah. "Namun bagaimana manusia beradaptasi dan menghadapi masalah dengan bijaksana itulah yang mungkin belum dimiliki para caleg," katanya.
Ia mengatakan, melihat fenomena semacam ini, semuanya memang kembali ke personal masing-masing apakah mereka memiliki daya tahan mental yang kuat untuk menghadapi masalah atau tidak. "Jadi sebenarnya para caleg juga harus memiliki daya tahan mental yang kuat sehingga mampu beradaptasi dan menghadapi setiap masalah," katanya.
Dapat Memacu Daya Juang
Rasa stres yang dialami seseorang ternyata memiliki nilai positif karena dengan begitu akan membuat diri orang tersebut lebih maksimal untuk berjuang, misalnya saja ketika akan menghadapi Ujian Nasional (UN).
"Stres saat akan menghadapi ujian merupakan stres yang bagus dan bermanfaat, karena hal tersebut akan menumbuhkan daya juang dan usaha dari individu itu lebih dalam mempersiapkan diri," kata Psikolog Universitas Medan Area (UMA) Medan, Dra. Irna Minauli.
Ia menilai dengan tidak adanya rasa khawatir atau stress, akan membuat seseorang itu menjadi kurang berusaha dan terkesan santai serta merasa telah mempunyai cukup kemampuan untuk menghadapi ujian tersebut.
Namun begitu, rasa stres itu juga tidak boleh berlebihan hingga membuat kesehatannya menjadi terganggu. Sibuk dengan stres dan akhirnya tidak mempunyai cukup waktu untuk belajar.
Irna mengatakan, pada umumnya stres terbagi dua, yakni Eustress (tidak berlebihan) dan Disstress (berlebihan). Disstress inilah yang berbahaya karena akan menyebabkan gangguan kesehatan, kurang tidur bahkan mengakibatkan depresi.
Dalam kesempatan itu, ia menyarankan siswa yang akan menghadapi UN harus memiliki kiat belajar yang baik, karena otak juga mempunyai daya tampung terbatas.
Menurutnya, diisi sedikit-sedikit tapi sering akan lebih efektif daripada banyak dalam waktu yang singkat dan itu tidak akan menemukan hasil yang baik.
Siswa juga harus menghindari "distruksi" atau gangguan-gangguan dari luar saat dalam belajar. Seperti gangguan suara keras karena suasana lingkungan yang hingar bingar akan sangat mengganggu konsentrasi.
Sebaiknya lingkungan tempat belajar dipilih yang kondusif, nyaman, dan penerangan yang cukup. Selain itu baik juga menciptakan sesuatu yang membuat kita menjadi lebih sering mendengar atau melihat. "Karena dengan lebih sering mendengar dan melihat akan lebih mudah materi tersebut dicerna oleh otak dan gampang mengingatnya," katanya.
Selain itu, tambahnya, jelang ujian fisik juga harus fit dan pada saat ujian usahakan datang tepat waktu karena jika terlambat akan merusak konsentrasi.
"Kesiapan mental yang didukung dengan do`a itu perlu karena dapat membuat lebih tenang. Berdo`a sama halnya dengan meditasi, jadi kita bisa lebih rileks," katanya.
KORAN PAK OLES/EDISI 173/16-30 APRIL 2009

Thanks for reading Perlu Standardisasi Tes Mental Caleg

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar