Oleh: Wayan Nita
Sebanyak 23 mahasiswa dan 10 dosen dari program studi Biologi UNHI (Universitas Negeri Hindu) Denpasar, mengikuti pelatihan di IPSA. Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 05 Juli hingga 06 Juli 2008 ini merupakan program praktek lapangan untuk mahasiswa tingkat akhir. Pembekalan yang diberikan selama praktek lapangan ini mengambil tema intensifikasi tanaman. Sesuai dengan mata kuliah teori yang diberikan dalam kuliah. Menurut Drs. Gede Rimaya, DMM., salah satu dosen pembimbing yang juga pengajar mata kuliah Mikrobiologi, mengharapkan agar praktek lapangan ini dapat memberikan sedikit gambaran dalam penyusunan skripsi. Karena mahasiswa yang mengikuti peletihan ini adalah mahasiswa tingkat akhir.
Dipilihnya pusat pelatihan IPSA milik Pak Oles di Buleleng, lanjut Gede Rimaya, karena banyak tersedia jenis tanaman obat dan cara aplikasi dibidang kesehatan juga lingkungan. Meskipun di kampus UNHI ada juga jenis tanaman obat tapi masih kurang lengkap, praktek di laboratorium juga masih sedikit. Dengan mengunjungi kebun tanaman obat milik Pak Oles ini, mahasiswa bisa mengenal lebih banyak tentang tanaman obat dan khasiatnya juga aplikasinya untuk kesehatan. Selain itu, mahasiswa juga dijelaskan tentang cara pengolahan limbah organik, sisa pemanfaatan tanaman obat untuk campuran produk ramuan Pak Oles. Dengan menggunakan teknologi EM4 sebagai bahan fermentasi, sehingga diperoleh pupuk organik padat dan cair, yang bisa digunakan untuk tanaman. Hal tersebut tentu sangat mendukung aktifitas mahasiswa yang memang mendalami disiplin ilmu Biologi, yang berhubungan erat dengan pelatihan yang diberikan di IPSA.
"Pelatihan ini merupakan kunjungan Fakultas MIPA UNHI yang kedua, dan akan terus dilaksanakan. Karena sudah terlihat manfaatnya, baik untuk mahasiswa maupun dosen pembimbingnya," ungkap Gede Rimaya, yang juga bertugas di Laboratorium Mikrobiologi RSAD Denpasar.
Mahasiswa semakin mudah dalam menentukan bahan skripsi yang akan mereka ambil, selain untuk bahan penunjang kelulusan juga nantinya dapat diaplikasikan di lapangan. Karena tanaman obat selain bisa digunakan sebagai campuran obat herbal, juga bisa digunakan sebagai pestisida organik. Aplikasi pupuk, penggunaan ramuan herbal dengan teknologi EM4 di lapangan sudah terbukti. Sehingga akan mudah bagi mahasiswa untuk mendalami dan memperbanyak alternatif pengobatan dengan tanaman herbal ini.
Sebanyak 23 mahasiswa dan 10 dosen dari program studi Biologi UNHI (Universitas Negeri Hindu) Denpasar, mengikuti pelatihan di IPSA. Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 05 Juli hingga 06 Juli 2008 ini merupakan program praktek lapangan untuk mahasiswa tingkat akhir. Pembekalan yang diberikan selama praktek lapangan ini mengambil tema intensifikasi tanaman. Sesuai dengan mata kuliah teori yang diberikan dalam kuliah. Menurut Drs. Gede Rimaya, DMM., salah satu dosen pembimbing yang juga pengajar mata kuliah Mikrobiologi, mengharapkan agar praktek lapangan ini dapat memberikan sedikit gambaran dalam penyusunan skripsi. Karena mahasiswa yang mengikuti peletihan ini adalah mahasiswa tingkat akhir.
Dipilihnya pusat pelatihan IPSA milik Pak Oles di Buleleng, lanjut Gede Rimaya, karena banyak tersedia jenis tanaman obat dan cara aplikasi dibidang kesehatan juga lingkungan. Meskipun di kampus UNHI ada juga jenis tanaman obat tapi masih kurang lengkap, praktek di laboratorium juga masih sedikit. Dengan mengunjungi kebun tanaman obat milik Pak Oles ini, mahasiswa bisa mengenal lebih banyak tentang tanaman obat dan khasiatnya juga aplikasinya untuk kesehatan. Selain itu, mahasiswa juga dijelaskan tentang cara pengolahan limbah organik, sisa pemanfaatan tanaman obat untuk campuran produk ramuan Pak Oles. Dengan menggunakan teknologi EM4 sebagai bahan fermentasi, sehingga diperoleh pupuk organik padat dan cair, yang bisa digunakan untuk tanaman. Hal tersebut tentu sangat mendukung aktifitas mahasiswa yang memang mendalami disiplin ilmu Biologi, yang berhubungan erat dengan pelatihan yang diberikan di IPSA.
"Pelatihan ini merupakan kunjungan Fakultas MIPA UNHI yang kedua, dan akan terus dilaksanakan. Karena sudah terlihat manfaatnya, baik untuk mahasiswa maupun dosen pembimbingnya," ungkap Gede Rimaya, yang juga bertugas di Laboratorium Mikrobiologi RSAD Denpasar.
Mahasiswa semakin mudah dalam menentukan bahan skripsi yang akan mereka ambil, selain untuk bahan penunjang kelulusan juga nantinya dapat diaplikasikan di lapangan. Karena tanaman obat selain bisa digunakan sebagai campuran obat herbal, juga bisa digunakan sebagai pestisida organik. Aplikasi pupuk, penggunaan ramuan herbal dengan teknologi EM4 di lapangan sudah terbukti. Sehingga akan mudah bagi mahasiswa untuk mendalami dan memperbanyak alternatif pengobatan dengan tanaman herbal ini.
0 komentar:
Posting Komentar