Home » » Hanoman “Duta Keadilan Yogya” Tampil Di Ubud

Hanoman “Duta Keadilan Yogya” Tampil Di Ubud

Oleh: Roro Sawita
Paguyuban Ngeksigondo Denpasar bekerjasama dengan DI Yogyakarta mementaskan tari Senggana Duta dan Naga Barongsay di Rumah Topeng dan Wayang Kubu Bingin Ubud, Gianyar, Jumat (21/12). Pementasan ini bertemakan harmonisasi pertalian budaya Bali dan Yogya yang berasal dari akar yang sama.
Dalam tarian Senggana Duta diceritakan cinta Dasamuka terhadap penjelmaan Dewi Sri. Sayangnya, cinta itu tidak lagi untuk memberi tapi hasrat untuk memiliki. Pada akhirnya cinta Dasamuka berubah menjadi pemaksaan untuk memenuhi nafsunya.yang dipenuhi angkara kotor. Kini datang sang pembersih, Hanoman berbulu putih, duta keadilan dan bersahabat dengan waktu berhasil menyelamatkan Dewi Sri dari cengkraman raksasa Dasamuka.
Menurut ketua pementasan H. Soekarno Idris, cerita ini merupakan serpihan dari cerita Ramayana. “Pementasan ini sangat mudah dicerna, karena merupakan bagian dari kisah Ramayana yang berkembang di Jawa dan Bali,” ungkapnya.
Sementara tarian Naga Barongsay menggambarkan dua sejoli antara majikan dan piaraan yang selalu hidup rukun dan damai. Diceritakan betapa marahnya dewa laut saat wilayahnya diporakporandakan makhluk lain. Untuk mengatasi gangguan itu, ia menjelma menjadi seekor naga. Naga dengan gerakan lincah dan cepat diharapkan mampu mengembalikan ketenangan dan keamanan lautan. Sementara Barongsay adalah singa gunung yang menjadi piaraan para dewa. Singa gunung ini tidak buas, tetapi dapat membawa keberuntungan pada umat manusia. Keberuntungan manusia dipercaya makin bertambah bila memberi makan pada barongsai berupa angpau. Mereka akan mendapat rezeki berlipat-lipat dan yang tidak memberi makanpun diampuni dosa-dosanya.
Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gianyar, Cok Rai Widiarta SH mengatakan pementasan kali ini merupakan peristiwa langka karena budaya Yogya yang multi etnis sangat jarang dipentaskan di Ubud. Pementasan ini diharapkan mampu mengukuhkan kembali Gianyar sebagai kota seni yang telah terkenal ke mancanegara. Acara inipun menyadarkan bahwa Indonesia dari waktu ke waktu memiliki warna yang berbeda, namun tidak untuk berpecah belah. Perbedaaan ini mampu memperkaya khasanah bangsa dan menyadarkan inilah Indonesia. “Indonesia awalnya berasal dari satu sumber, seiring dengan waktu mengalami banyak perkembangan dan makin memperkaya budaya yang ada di Indonesia,” ujar Cok Rai. (rsawita_82@yahoo.co.id)
Thanks for reading Hanoman “Duta Keadilan Yogya” Tampil Di Ubud

0 komentar:

Posting Komentar