
Kegiatan itu menjadi salah satu ajang promosi untuk meningkatkan pemasaran. Para marketing setiap Sabtu dibekali pengetahuan terkait profesi mereka. ’’Kami juga mengajarkan Sembrani (Seimbang dan Berani) kepada SPG agar mereka lebih fokus pada penjualan dan target yang ditetapkan,’’ kata Kacab Marketing Ramuan Pak Oles Jakarta, Putu Bayu Kartika Yasa.
Selain menyasar 800 lebih apotik, juga perkantoran dan outlet-outlet di Jadebotabek. Khusus ke pasar-pasar tradisional, tetap digarap setiap hari Sabtu. Semua itu dilakukan agar produk asal Bali ini semakin dekat dengan konsumen. ’’Kalau sekedar kenal, Ramuan Pak Oles sudah cukup terkenal di wilayah Jabodetabek. Tetapi untuk lebih mengenal plus perlu mendekatkan produk ke masyarakat sehingga semakin dekat di hati konsumen,’’ tandas Supriadi, Kepala Unit Depok.
Meski suasana Pasar Kemiri Muka Depok tidak seramai pagi hari, , tetapi masih ada beberapa pedagang yang berjualan di trotoar dan lapak-lapak ‘mbak yu’ --penjual sayur. Kru marketing Ramuan Pak Oles pun siap membagikan sampel produk sambil menawarkan Hexon, Kudo dan Spontan Power untuk kategori produk otomotif temuan Dr Ir Gede Ngurah Wididana. Kerja keras itu berbuah hasil. Banyak produk langsung dibeli masyarakat. ‘’Banyak masyarakat yang membeli produk Ini bukti masyarakat menyukai produk asal Bali itu,’’ ujar Supriadi.
Promosi dengan menyasar masyarakat kelas menengah seperti di pasar-pasar tradisional patut menjadi agenda rutin. Biasanya, masyarakat masih kurang mengerti khasiat Ramuan Pak Oles. Karena itu dengan memberikan sampel produk diharapkan masyarakat bisa mencari ke konter-konter, apotik-apotik dan outlet-outlet. Jika itu berhasil, sangat memudahkan jalur distribusi. ‘’Kalau di pasar, produk kita sebenarnya banyak warga yang mencari. Keluhan para pedagang biasanya pegal-pegal, asam urat, kesemutan, darah tinggi dan kurang bertenaga. Nah, obat tradisional biasanya mereka perlukan,’’ tegas Supriadi. (Agus Salam)
Selain menyasar 800 lebih apotik, juga perkantoran dan outlet-outlet di Jadebotabek. Khusus ke pasar-pasar tradisional, tetap digarap setiap hari Sabtu. Semua itu dilakukan agar produk asal Bali ini semakin dekat dengan konsumen. ’’Kalau sekedar kenal, Ramuan Pak Oles sudah cukup terkenal di wilayah Jabodetabek. Tetapi untuk lebih mengenal plus perlu mendekatkan produk ke masyarakat sehingga semakin dekat di hati konsumen,’’ tandas Supriadi, Kepala Unit Depok.
Meski suasana Pasar Kemiri Muka Depok tidak seramai pagi hari, , tetapi masih ada beberapa pedagang yang berjualan di trotoar dan lapak-lapak ‘mbak yu’ --penjual sayur. Kru marketing Ramuan Pak Oles pun siap membagikan sampel produk sambil menawarkan Hexon, Kudo dan Spontan Power untuk kategori produk otomotif temuan Dr Ir Gede Ngurah Wididana. Kerja keras itu berbuah hasil. Banyak produk langsung dibeli masyarakat. ‘’Banyak masyarakat yang membeli produk Ini bukti masyarakat menyukai produk asal Bali itu,’’ ujar Supriadi.
Promosi dengan menyasar masyarakat kelas menengah seperti di pasar-pasar tradisional patut menjadi agenda rutin. Biasanya, masyarakat masih kurang mengerti khasiat Ramuan Pak Oles. Karena itu dengan memberikan sampel produk diharapkan masyarakat bisa mencari ke konter-konter, apotik-apotik dan outlet-outlet. Jika itu berhasil, sangat memudahkan jalur distribusi. ‘’Kalau di pasar, produk kita sebenarnya banyak warga yang mencari. Keluhan para pedagang biasanya pegal-pegal, asam urat, kesemutan, darah tinggi dan kurang bertenaga. Nah, obat tradisional biasanya mereka perlukan,’’ tegas Supriadi. (Agus Salam)
0 komentar:
Posting Komentar