OLEH: WURI WIGUNANINGSIH
wuri_bali@yahoo.com
Berbagai macam penyakit bisa muncul, jika pola makan dan pola hidup tidak sehat. Antara lain konsumsi makanan yang mengandung bahan kimia secara berlebihan. Bahan kimia yang digunakan secara kontinyu dan dalam waktu lama, akan memicu berbagai penyakit degeneratif dan kelainan janin. Penyakit yang muncul akibat pola makan tidak sehat antara lain, kanker, keracunan, iritasi paru-paru, mata, tenggorokan, hidung dan usus.
Saat ini, kanker menduduki peringkat tiga besar kematian di Indonesia. Prof dr Bambang Wirjadmadi MS, MCN PhD (Nutrition), SpGK mengakui, hingga kini belum bisa diketahui secara jelas proses terjadinya kanker payudara. Kebanyakan penderita penyakit ini karena faktor keturunan dan makanan. ‘’Kalau karena keturunan, jelas tidak bisa dicegah. Jika memang karena makanan, itu terjadi karena pengaruh radikal bebas dari bahan kimia yang terdapat dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap hari,’’ tandas Ketua Bagian Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya itu.
Untuk mencegah kanker payudara, dianjurkan untuk tidak konsumsi makanan atau minuman yang mengandung bahan kimia. Biasanya jenis makanan terdapat dalam zat pewarna, pengawet, penyedap, pengental, pemanis makanan atau minuman. Selain itu, kurangi makanan berkolestrol tinggi seperti daging kambing, bebek, ayam buras, kerang-kerangan, cumi dan udang. "Kalau memang kepingin, ya sedikit saja," pinta Prof Bambang.
Konsumi makanan yang mengandung bahan kimia secara berlebihan juga berbahaya bagi ibu hamil, terutama tri semester pertama kehamilan. Bayi dengan berat badan kurang, kelainan syaraf, lahir cacat atau menderita kanker adalah beberapa contoh bayi yang dilahirkan akibat tercemar bahan-bahan kimia.
Selain makanan, juga banyak ditemui buah dan sayuran yang tercemar bahan kimia. Misalnya asam salisilat, bukan pestisida melainkan seenis antiseptik yang berfungsi memperpanjang daya keawetan. Biasanya, sayuran yang disemprot asam salisilat tampilan sangat mulus dan tidak ada lubang bekas hama. Asam salisilat diserap tanaman dan meninggalkan residu dalam jaringan tanaman. Karena residu ada dalam jaringan, asam salisilat tidak akan hilang meski sayur atau buah sudah dicuci bersih.
Prof Bambang lebih menganjurkan kepada masyarakat untuk konsumsi bahan makanan organik, dan tidak tercemar bahan kimia serta bahan-bahan yang mengandung anti oksidan. Seperti makanan atau minuman yang mengandung vitamin A, C, E, Celenium dan Vu (Ubrum). Vitamin C ditemukan pada semua jenis buah jeruk. Vitamin A pada wortol, Virgin Coconut Oil (VCO), buah merah, buah naga merah dan apel manalagi. Vitamin E pada kecambah, kacang hijau. Juga bisa konsumsi makanan yang mengandung Omega 3, -- makanan rendah lemak atau tidak mengandung kolestrol tinggi yang banyak terdapat pada ikan laut seperti tuna, caramel dan salmon.
wuri_bali@yahoo.com
Berbagai macam penyakit bisa muncul, jika pola makan dan pola hidup tidak sehat. Antara lain konsumsi makanan yang mengandung bahan kimia secara berlebihan. Bahan kimia yang digunakan secara kontinyu dan dalam waktu lama, akan memicu berbagai penyakit degeneratif dan kelainan janin. Penyakit yang muncul akibat pola makan tidak sehat antara lain, kanker, keracunan, iritasi paru-paru, mata, tenggorokan, hidung dan usus.
Saat ini, kanker menduduki peringkat tiga besar kematian di Indonesia. Prof dr Bambang Wirjadmadi MS, MCN PhD (Nutrition), SpGK mengakui, hingga kini belum bisa diketahui secara jelas proses terjadinya kanker payudara. Kebanyakan penderita penyakit ini karena faktor keturunan dan makanan. ‘’Kalau karena keturunan, jelas tidak bisa dicegah. Jika memang karena makanan, itu terjadi karena pengaruh radikal bebas dari bahan kimia yang terdapat dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap hari,’’ tandas Ketua Bagian Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya itu.
Untuk mencegah kanker payudara, dianjurkan untuk tidak konsumsi makanan atau minuman yang mengandung bahan kimia. Biasanya jenis makanan terdapat dalam zat pewarna, pengawet, penyedap, pengental, pemanis makanan atau minuman. Selain itu, kurangi makanan berkolestrol tinggi seperti daging kambing, bebek, ayam buras, kerang-kerangan, cumi dan udang. "Kalau memang kepingin, ya sedikit saja," pinta Prof Bambang.
Konsumi makanan yang mengandung bahan kimia secara berlebihan juga berbahaya bagi ibu hamil, terutama tri semester pertama kehamilan. Bayi dengan berat badan kurang, kelainan syaraf, lahir cacat atau menderita kanker adalah beberapa contoh bayi yang dilahirkan akibat tercemar bahan-bahan kimia.
Selain makanan, juga banyak ditemui buah dan sayuran yang tercemar bahan kimia. Misalnya asam salisilat, bukan pestisida melainkan seenis antiseptik yang berfungsi memperpanjang daya keawetan. Biasanya, sayuran yang disemprot asam salisilat tampilan sangat mulus dan tidak ada lubang bekas hama. Asam salisilat diserap tanaman dan meninggalkan residu dalam jaringan tanaman. Karena residu ada dalam jaringan, asam salisilat tidak akan hilang meski sayur atau buah sudah dicuci bersih.
Prof Bambang lebih menganjurkan kepada masyarakat untuk konsumsi bahan makanan organik, dan tidak tercemar bahan kimia serta bahan-bahan yang mengandung anti oksidan. Seperti makanan atau minuman yang mengandung vitamin A, C, E, Celenium dan Vu (Ubrum). Vitamin C ditemukan pada semua jenis buah jeruk. Vitamin A pada wortol, Virgin Coconut Oil (VCO), buah merah, buah naga merah dan apel manalagi. Vitamin E pada kecambah, kacang hijau. Juga bisa konsumsi makanan yang mengandung Omega 3, -- makanan rendah lemak atau tidak mengandung kolestrol tinggi yang banyak terdapat pada ikan laut seperti tuna, caramel dan salmon.
0 komentar:
Posting Komentar