Home » » BI Pertahankan Stabilitas Ekonomi

BI Pertahankan Stabilitas Ekonomi


OLEH: AGUS SALAM
bokashiok@yahoo.com
Bank Indonesia akan fokus pada upaya mempertahankan stabilitas dan memantapkan kredibilitas untuk mencapai kinerja yang lebih baik dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Langkah kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia selanjutnya akan diikuti dengan berbagai langkah kebijakan untuk menjamin tercapainya tingkat inflasi yang rendah demi mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
‘’Implementasi kebijakan moneter akan diperkuat dan sekaligus untuk memperdalam pasar keuangan domestik agar akses pembiayaan bagi berbagai kalangan pelaku ekonomi dapat lebih luas, termasuk bagi pengusaha kecil dan menengah,’’ ungkap Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Mulya pada seminar bertema,’ Peran Perbankan dan Akselerasi Perekonomian Daerah dan Mempertegas Komitmen dalam Penanggulangan Kemiskinan’, baru-baru ini di Jakarta.
BI juga akan menjembatani jarak pemisah info antara bank dengan dunia usaha, misalnya dengan menyediakan Data Informasi Bisnis Indonesia (DIBI) untuk membantu pelaku ekonomi dalam mengidentifikasi kegiatan usaha potensial di daerah, serta mendorong optimalisasi lembaga keuangan untuk tujuan khusus, misalnya jangka panjang dan sektor tertentu.
BI, lanjutnya, juga akan tetap berupaya memelihara Stabilitas Sektor Keuangan (SSK) antara lain dengan meningkatkan kompetensi pengawas, mendorong penyelesaian RUU. Jaring Pengaman Sektor Keuangan (JPSK), serta implementasi manajemen krisis dan contingency plan.
Menurut Budi, pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir ini cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi yang sempat negatif pada saat krisis 10 tahun lalu sudah tumbuh di atas 5% sejak 2005. Pertumbuhan ekonomi tahun 2005 (5,7%), 2006 (5,5%) dan 2007 sekitar 6,3%. Meski begitu, belum cukup mengurangi tingkat pengangguran secara signifikan. Penurunan jumlah penduduk miskin saat ini masih mengandalkan program bantuan langsung pemerintah. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga masih belum merata di berbagai daerah. Ketimpangan ekonomi antar daerah masih cukup besar sehingga rasio penduduk miskin di beberapa daerah masih cukup tinggi meskipun era otonomi daerah sudah berjalan beberapa tahun.
Sebagai gambaran, tingkat pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan masih lebih rendah dari wilayah lain. Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan hingga kini masih berada di bawah 5%. Sementara pertumbuhan ekonomi di wilayah lain seperti Jawa, Bali dan Sumatra sudah berkisar 6%-8%. ‘’Peran perbankan dalam pembiayaan perekonomian di daerah menunjukan perkembangan yang menggembirakan. Hal ini ditunjukkan oleh trend meningkatnya kredit perbankan di daerah. Rata-rata pertumbuhan kredit perbankan di daerah berada pada kisaran 18%-24% dan sebagian besar merupakan kredit UKM,’’ katanya.
Thanks for reading BI Pertahankan Stabilitas Ekonomi

0 komentar:

Posting Komentar