
OLEH: AGUS SALAM
Jakarta memiliki banyak sekali lokasi wisata belanja yang populer. Ada Sogo Jongkok, wisata belanja barang-barang bekas seputar pasar Tanah Abang dan Pasar Senen. Wisata jajanan di Bendungan Hilir dan yang lebih menarik untuk wisatawan asing adalah wisata belanja barang-barang antik yang berada di jalan Surabaya Menteng, Jakarta Pusat.
Di pasar wisata barang antik yang berdiri sejak tahun 1971 ini, pengunjung akan disuguhi barang-barang antik berupa patung, peralatan rumah tangga seperti piring kuno dari berbagai negara Asia dan Eropa, beragam benda seni dari berbagai pelosok Nusantara, bahkan benda elektronik kuno seperti radio tempo doeloe, kaset serta piringan hitam.
Menurut Mamat (60) seorang pedagang barang antik yang sudah 25 tahun berjualan di kawasan tersebut, sejak tahun 1990-an, Pasar barang antik ini sudah banyak dikunjungi wisatawan asing yang hobi memborong barang antik. ‘’Waktu itu, dalam sehari rombongan wisatawan yang datang bisa sampai tiga bus, bahkan beberapa travel wisata menjadikan kawasan pasar barang antik menjadi salah satu tujuan wisata mereka di Jakarta,’’ katanya.
Sekarang ini, lanjut Mamat, walau tak seramai dulu, tetapi masih banyak juga wisatawan asing dan orang-orang yang menyukai dan mengoleksi barang antik datang ke tempat ini.’’Ya lumayan lah, tak hanya orang asing, para hobiis barang antik dalam negeri juga banyak juga yang memburu barang tersebut di tempat ini,’’ katanya.
Soal harga sangat bervariatif dari belasan ribu rupiah hingga jutaan rupiah. Para kolektor benda-benda antik ini tak segan-segan mengeluarkan ratusan juta asalkan barang-barang yang dicarinya asli. Misalnya, piring- piring antik tentu menjadi salah satu incaran untuk dikoleksi. Pesona piring berusia ratusan tahun ini bukan hanya karena tampilannya yang cantik dengan berbagai motif menarik, juga karena daerah atau negara asal pembuatannya. Ini yang banyak dicari.
Memang tak semua barang yang dijual di pasar ini asli. Ada juga yang memalsukannya. Karena itu pembeli harus jeli melihat barang yang ditawarkan tersebut. ‘’Bagi mereka yang benar-benar memburu benda-benda antik, biasanya akan tahu mana yang asli dan mana yang palsu sehingga mereka rela menghabiskan koceknya untuk barang yang diminati tersebut,’’ kata Mamat.
Tak hanya barang-barang antic, pasar yang terdiri dari 180 kios ini juga dihiasi dengan tas-tas dan koper baru dan bekas. ‘’Kios-kios ini ada karena wisatawan asing membutuhkan tas dan koper untuk pulang ke negaranya sehingga kios-kios ini tumbuh,’’ kata Mamat lagi.
Ada beberapa pedagang alat pemutar piringan hitam yang kini juga sudah jadi barang langka, plus piringan lama, termasuk album Elvis Presley, Koes Plus, dan Uriah Heep. Penasaran, jajaki saja jalan Surabaya Menteng ini. (bokashiok@yahoo.com)
Jakarta memiliki banyak sekali lokasi wisata belanja yang populer. Ada Sogo Jongkok, wisata belanja barang-barang bekas seputar pasar Tanah Abang dan Pasar Senen. Wisata jajanan di Bendungan Hilir dan yang lebih menarik untuk wisatawan asing adalah wisata belanja barang-barang antik yang berada di jalan Surabaya Menteng, Jakarta Pusat.
Di pasar wisata barang antik yang berdiri sejak tahun 1971 ini, pengunjung akan disuguhi barang-barang antik berupa patung, peralatan rumah tangga seperti piring kuno dari berbagai negara Asia dan Eropa, beragam benda seni dari berbagai pelosok Nusantara, bahkan benda elektronik kuno seperti radio tempo doeloe, kaset serta piringan hitam.
Menurut Mamat (60) seorang pedagang barang antik yang sudah 25 tahun berjualan di kawasan tersebut, sejak tahun 1990-an, Pasar barang antik ini sudah banyak dikunjungi wisatawan asing yang hobi memborong barang antik. ‘’Waktu itu, dalam sehari rombongan wisatawan yang datang bisa sampai tiga bus, bahkan beberapa travel wisata menjadikan kawasan pasar barang antik menjadi salah satu tujuan wisata mereka di Jakarta,’’ katanya.
Sekarang ini, lanjut Mamat, walau tak seramai dulu, tetapi masih banyak juga wisatawan asing dan orang-orang yang menyukai dan mengoleksi barang antik datang ke tempat ini.’’Ya lumayan lah, tak hanya orang asing, para hobiis barang antik dalam negeri juga banyak juga yang memburu barang tersebut di tempat ini,’’ katanya.
Soal harga sangat bervariatif dari belasan ribu rupiah hingga jutaan rupiah. Para kolektor benda-benda antik ini tak segan-segan mengeluarkan ratusan juta asalkan barang-barang yang dicarinya asli. Misalnya, piring- piring antik tentu menjadi salah satu incaran untuk dikoleksi. Pesona piring berusia ratusan tahun ini bukan hanya karena tampilannya yang cantik dengan berbagai motif menarik, juga karena daerah atau negara asal pembuatannya. Ini yang banyak dicari.
Memang tak semua barang yang dijual di pasar ini asli. Ada juga yang memalsukannya. Karena itu pembeli harus jeli melihat barang yang ditawarkan tersebut. ‘’Bagi mereka yang benar-benar memburu benda-benda antik, biasanya akan tahu mana yang asli dan mana yang palsu sehingga mereka rela menghabiskan koceknya untuk barang yang diminati tersebut,’’ kata Mamat.
Tak hanya barang-barang antic, pasar yang terdiri dari 180 kios ini juga dihiasi dengan tas-tas dan koper baru dan bekas. ‘’Kios-kios ini ada karena wisatawan asing membutuhkan tas dan koper untuk pulang ke negaranya sehingga kios-kios ini tumbuh,’’ kata Mamat lagi.
Ada beberapa pedagang alat pemutar piringan hitam yang kini juga sudah jadi barang langka, plus piringan lama, termasuk album Elvis Presley, Koes Plus, dan Uriah Heep. Penasaran, jajaki saja jalan Surabaya Menteng ini. (bokashiok@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar