Bandung Selingkuhi Bali
OLEH: DIDIK PURWANTO
13 kelompok teater Bali dan luar Bali meramaikan Gelar Teater La Jose (GATEL) di Aula SMA Santo Yoseph, jl Serma Kawi 4 Denpasar, Jumat (14/12). Dalam acara pembukaan tersebut, Teater Creamer Box dari Bandung tampil dengan “Anjing Kudisan” garapan Jakob Sumarjo, dosen STSI Bandung. Tema yang diangkat oleh teater bentukan tahun 2001 tersebut adalah tentang perselingkuhan umat manusia dan telah melampaui batas norma hingga menyebut sang pelaku sebagai anjing.
Menurut Bob Teguh, perasaan bersalah telah melakukan perselingkuhan tanpa diketahui keluarga menjadi momok bagi pelaku. “Perasaaan dihantui kecemasan, takut ketahuan dalam perselingkuhan malah membuat sang pelaku memvonis diri sebagai Anjing Kudisan,” jelas Bob, sutradara. Bersama Erma (aktor) dan Angga (pemain musik), nama Creamer Box terinspirasi dari Majalah Penthouse yang berarti cairan vagina. Kelompok teater ini selalu mengeluarkan karya dengan tema vandalisme dan mutilasi (penggalan karya yang menimbulkan cerita baru). Dalam pementasan pun, penonton bebas untuk mengambil gambar dengan flash serta diperbolehkan menyalakan ponsel. ”Kami ingin menghilangkan jarak antara pemain dan penonton. Pakem yang biasa ada sengaja kami ubah agar memudahkan interaksi langsung dengan pemain. Apalagi suasana penonton kita buat arena tapal kuda (setengah melingkar menghadap pemain),” tambahnya.
Gelar Teater La Jose kali ini merupakan gelaran tahunan kelima sejak tahun 2002. Vinda Elisandi, ketua panitia GATEL 2007 mengungkapkan aksi tahun ini membawa 13 komunitas teater dari Bali dan luar Bali baik dari teater SMP, SMA, kampus dan komunitas teater independen. “Kegiatan ini menjadi ajang untuk mewujudkan kepedulian kami terhadap dunia teater di Bali khususnya pelajar yang memiliki ruang gerak sempit,”kata Vinda, siswa La Jose. Selain Creamer Box, kegiatan yang berakhir hingga 19 Desember 2007 tersebut akan mementaskan Teater Blabar SMA 4 Denpasar, Teater Orok Noceng Universitas Udayana, Teater Kirana SMA 6 Denpasar, Teater Seribu Jendela Singaraja, Komunitas Seni Teku Jogjakarta, Teater Topeng SMA 2 Denpasar, Sanggar Metamorfosis, Teater Authentic, Teater Lingkar, Teater Hitam Putih serta teater La Jose, sebagai tuan rumah. “Semoga GATEL banyak ditunggu oleh insan teater di Bali dan luar Bali serta memererat tali persaudaraan antar pecinta teater untuk menyalurkan apresiasi mereka terhadap seni,”terang Drs. Nyoman Sunarya M,Kepala Sekolah SMA Santo Yoseph Denpasar. (penacinta@yahoo.com)
OLEH: DIDIK PURWANTO
13 kelompok teater Bali dan luar Bali meramaikan Gelar Teater La Jose (GATEL) di Aula SMA Santo Yoseph, jl Serma Kawi 4 Denpasar, Jumat (14/12). Dalam acara pembukaan tersebut, Teater Creamer Box dari Bandung tampil dengan “Anjing Kudisan” garapan Jakob Sumarjo, dosen STSI Bandung. Tema yang diangkat oleh teater bentukan tahun 2001 tersebut adalah tentang perselingkuhan umat manusia dan telah melampaui batas norma hingga menyebut sang pelaku sebagai anjing.
Menurut Bob Teguh, perasaan bersalah telah melakukan perselingkuhan tanpa diketahui keluarga menjadi momok bagi pelaku. “Perasaaan dihantui kecemasan, takut ketahuan dalam perselingkuhan malah membuat sang pelaku memvonis diri sebagai Anjing Kudisan,” jelas Bob, sutradara. Bersama Erma (aktor) dan Angga (pemain musik), nama Creamer Box terinspirasi dari Majalah Penthouse yang berarti cairan vagina. Kelompok teater ini selalu mengeluarkan karya dengan tema vandalisme dan mutilasi (penggalan karya yang menimbulkan cerita baru). Dalam pementasan pun, penonton bebas untuk mengambil gambar dengan flash serta diperbolehkan menyalakan ponsel. ”Kami ingin menghilangkan jarak antara pemain dan penonton. Pakem yang biasa ada sengaja kami ubah agar memudahkan interaksi langsung dengan pemain. Apalagi suasana penonton kita buat arena tapal kuda (setengah melingkar menghadap pemain),” tambahnya.
Gelar Teater La Jose kali ini merupakan gelaran tahunan kelima sejak tahun 2002. Vinda Elisandi, ketua panitia GATEL 2007 mengungkapkan aksi tahun ini membawa 13 komunitas teater dari Bali dan luar Bali baik dari teater SMP, SMA, kampus dan komunitas teater independen. “Kegiatan ini menjadi ajang untuk mewujudkan kepedulian kami terhadap dunia teater di Bali khususnya pelajar yang memiliki ruang gerak sempit,”kata Vinda, siswa La Jose. Selain Creamer Box, kegiatan yang berakhir hingga 19 Desember 2007 tersebut akan mementaskan Teater Blabar SMA 4 Denpasar, Teater Orok Noceng Universitas Udayana, Teater Kirana SMA 6 Denpasar, Teater Seribu Jendela Singaraja, Komunitas Seni Teku Jogjakarta, Teater Topeng SMA 2 Denpasar, Sanggar Metamorfosis, Teater Authentic, Teater Lingkar, Teater Hitam Putih serta teater La Jose, sebagai tuan rumah. “Semoga GATEL banyak ditunggu oleh insan teater di Bali dan luar Bali serta memererat tali persaudaraan antar pecinta teater untuk menyalurkan apresiasi mereka terhadap seni,”terang Drs. Nyoman Sunarya M,Kepala Sekolah SMA Santo Yoseph Denpasar. (penacinta@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar