Oleh: Wayan Nita
Wilayah kecantikan wanita mulai dirambah pria. Banyak produk wanita yang akhirnya “dibajak” kaum pria. Motor matic didesain untuk wanita, kini matic menjadi tunggangan pria metroseksual. Bahkan produk-produk kecantikan wanita berlabel ''For Men''. Seperti bedak, facial, body spray, salon dan spa, majalah fashion, makanan rendah kalori, produk makanan diet, program pelangsingan tubuh, department store, butik, program acara TV dan radio, perhiasan, atau cat kuku. Merek-merek top seperti Armani, Esprit, Dolce & Gabbana, Calvin Klein, kini berlomba-lomba untuk menciptakan produk-produk kategori baru ini. Segmen pasar yang dibidik jelas yakni memenuhi selera pria metroseksual yang merambah hampir seluruh belahan dunia. Bagi mereka tidak ada istilah tabu lagi jadi pesolek yang keluar masuk salon dan fitness center.
Salon Cindy di Jl Bedugul Denpasar, milik Sundari, paling banyak dikunjungi cowok. Ada yang berstatus mahasiswa dan ada juga pria berusia di atas 30 tahun. Mereka tidak malu keluar masuk salon, bahkan ada yang sudah langganan seminggu sekali untuk sekedar facial maupun luluran, ungkap Sundari.
Dari segi pakaian, mereka cenderung mengikuti tren mode terbaru dan bisa menyesuaikan cara berpakaian dengan kondisi di mana mereka berada. “Dengan gaya seperti itu disebut cowok metropolis dan kebanyakan cewek suka degan cowok penampilan rapi, wangi dan sedikit berotot,” ungkap Sundari.
Pernyataan itu diamini Lia Aurelia, gadis manis 21 tahun. Di mata Aurelia, cowok yang keren dan dibilang cakep itu berpakaian rapi, badannya wangi, tubuhnya atletis dan potongan rambutnya tidak gondrong dan juga tidak gundul habis. Tapi beda dengan gay lho, Aurelia mengaskan. Cowok sekarang berbeda dengan dulu yang masa bodoh dengan penampilan. Kalau dulu cowok yang keluar masuk salon dianggap gay tapi sekarang hampir semua cowok mulai peduli penampilan. Seiring dengan perkembangan jaman dan tuntutan pekerjaan yang mengharuskan mereka berpenampilan keren. “Sapa sih yang ngak suka liat cowok rapi, wangi dan keren. Asal jangan berlebihan aja, yang wajar dan pantas buat personal. Seperti bintang sinetron Ari Wibowo dan Indra Brugman itu lho,” ujar Aurelia.
Wilayah kecantikan wanita mulai dirambah pria. Banyak produk wanita yang akhirnya “dibajak” kaum pria. Motor matic didesain untuk wanita, kini matic menjadi tunggangan pria metroseksual. Bahkan produk-produk kecantikan wanita berlabel ''For Men''. Seperti bedak, facial, body spray, salon dan spa, majalah fashion, makanan rendah kalori, produk makanan diet, program pelangsingan tubuh, department store, butik, program acara TV dan radio, perhiasan, atau cat kuku. Merek-merek top seperti Armani, Esprit, Dolce & Gabbana, Calvin Klein, kini berlomba-lomba untuk menciptakan produk-produk kategori baru ini. Segmen pasar yang dibidik jelas yakni memenuhi selera pria metroseksual yang merambah hampir seluruh belahan dunia. Bagi mereka tidak ada istilah tabu lagi jadi pesolek yang keluar masuk salon dan fitness center.
Salon Cindy di Jl Bedugul Denpasar, milik Sundari, paling banyak dikunjungi cowok. Ada yang berstatus mahasiswa dan ada juga pria berusia di atas 30 tahun. Mereka tidak malu keluar masuk salon, bahkan ada yang sudah langganan seminggu sekali untuk sekedar facial maupun luluran, ungkap Sundari.
Dari segi pakaian, mereka cenderung mengikuti tren mode terbaru dan bisa menyesuaikan cara berpakaian dengan kondisi di mana mereka berada. “Dengan gaya seperti itu disebut cowok metropolis dan kebanyakan cewek suka degan cowok penampilan rapi, wangi dan sedikit berotot,” ungkap Sundari.
Pernyataan itu diamini Lia Aurelia, gadis manis 21 tahun. Di mata Aurelia, cowok yang keren dan dibilang cakep itu berpakaian rapi, badannya wangi, tubuhnya atletis dan potongan rambutnya tidak gondrong dan juga tidak gundul habis. Tapi beda dengan gay lho, Aurelia mengaskan. Cowok sekarang berbeda dengan dulu yang masa bodoh dengan penampilan. Kalau dulu cowok yang keluar masuk salon dianggap gay tapi sekarang hampir semua cowok mulai peduli penampilan. Seiring dengan perkembangan jaman dan tuntutan pekerjaan yang mengharuskan mereka berpenampilan keren. “Sapa sih yang ngak suka liat cowok rapi, wangi dan keren. Asal jangan berlebihan aja, yang wajar dan pantas buat personal. Seperti bintang sinetron Ari Wibowo dan Indra Brugman itu lho,” ujar Aurelia.
KPO/EDISI 143/JANUARI 2008
0 komentar:
Posting Komentar