Home » » Petani Menjerit, Harga Pupuk Rp 150 Ribu

Petani Menjerit, Harga Pupuk Rp 150 Ribu

Petani di pinggiran kota Semarang menjerit karena harga pupuk urea melambung mencapai Rp 150 ribu/zak atau Rp 30 ribu per kilogram. Kasmui (51), petani di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Minggu, 7/12, mengatakan, meski harganya dua kali lipat lebih mahal dibanding harga pupuk urea bersubsidi, petani sulit memperoleh penyubur ini.
Untuk mendapatkan pupuk urea, ia mencari hingga Mranggen, Kabupaten Demak. Sebelumnya, Kasmui membeli pupuk dengan harga Rp 120 ribu/zak namun tidak menyangka bila harga pupuk masih terus naik.
Bahkan, kalau bayarnya setelah panen, satu zak pupuk dihargai Rp 175 ribu, padahal harga pupuk urea bersubsidi seharusnya hanya Rp 60 ribu. Kasmui yang mengolah lahan sawah tadah hujan itu mengatakan, saat ini tidak ada pilihan lain kecuali tetap bisa memperoleh pupuk kendati harga penyubur ini jauh lebih mahal ketimbang harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Saat ini ia masih membutuhkan enam sak untuk menaburi tanaman padi yang ditaman di atas lahan seluas 3.000 meter persegi yang akan memberikan hasil sekitar satu ton gabah kering giling. Ia mengkhawatirkan, kalau taburan pupuknya berkurang, produksi gabah pada musim panen mendatang akan menurun. Selama musim tanam ia biasanya menaburkan dua hingga tiga kali.
Meski miliki 7 ekor kerbau yang kotorannya bisa diolah jadi pupuk organik, namun dirinya belum ingin mengganti urea dengan pupuk organik. Ketua Persaudaraan Petani dan Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI) Jawa Tengah, Riyono mengatakan, pemerintah tidak boleh membiarkan kelangkaan pupuk terus terjadi karena akan menyengsarakan kehidupan petani.
Pemerintah seharusnya bisa belajar dari pengalaman di masa lalu, sebab menurut dia, kelangkaan pupuk nyaris selalu terjadi pada puncak musim tanam.
Langkah pragmatisnya, sekarang juga PT Pusri harus menggelar operasi pasar agar petani bisa mendapatkan pupuk dengan harga sesuai HET.
Koran Pak Oles/Edisi 165/16-31 Desember 2008
Thanks for reading Petani Menjerit, Harga Pupuk Rp 150 Ribu

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar