Home » » Menanam Pohon Sebagai Gerakan Jiwa

Menanam Pohon Sebagai Gerakan Jiwa

Kelestarian lingkungan hidup sudah menjadi tuntutan dan kebutuhan hidup karena merupakan investasi berharga bagi kelangsungan hidup generasi mendatang.
"Kita harus menyadari alam adalah anugerah Tuhan yang perlu dijaga dan dipelihara kelestariannya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia," kata Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X beberapa waktu lalu.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menghijaukan kembali Indonesia jika tidak ingin negeri ini berubah menjadi gurun yang gersang.
"Pembalakan liar tidak hanya dilawan dengan kegarangan hukum, tetapi juga dengan gerakan penanaman kembali. Menghijaukan kembali Indonesia adalah gerakan jiwa raga, bukan cuma sebuah proyek untuk mencari keuntungan," katanya.
Ia mengingatkan semakin beradab sebuah bangsa maka semakin tinggi pula adabnya pada lingkungan.
"Karena itu saya mengajak semua pihak untuk memulainya dari pohon, dan dari pohon cinta kasih bangsa ini harus disemai ke unsur hayati lainnya, menyayangi hewan, sungai dan laut," ujarnya.
Menurut Sultan, alam menjanjikan dua hal pokok, yaitu nilai ekonomi sumber daya dan kelangsungan hidup manusia. Secara fisik manusia hidup untuk kepastian hidup di masa kini dan masa datang, karena itu generasi mendatang juga harus diberi kesempatan memperoleh manfaat dari alam.
Sebelum melaksanakan penanaman pohon, setiap warga harus menyadari bahwa saat ini dan masa mendatang masih banyak anggota masyarakat yang belum sadar dan peduli lingkungan.
Penyadaran arti pentingnya pelestarian lingkungan juga akan dihadapkan pada permasalahan kehidupan sehari-hari yang terkadang tidak kondusif.
"Karena itu dalam upaya penyadaran masyarakat, selain diperlukan informasi tentang dampak negatif, juga membutuhkan sosialisasi yang mudah dicerna serta mudah dilakukan dan dirasakan manfaatnya," kata Sultan yang telah menyatakan dirinya siap tampil sebagai capres 2009.
Partisipasi masyarakat itulah yang dapat menjamin kelestarian lingkungan dan mampu menjawab tantangan dan setiap kendala. "Ini berarti bentuk pelestarian juga harus diubah dari orientasi yang berbasis negara menjadi pengelolaan yang berbasis masyarakat," kata Sultan sebagaimana dikutip Antara.
Koran Pak Oles/Edisi 165/16-31 Desember 2008
Thanks for reading Menanam Pohon Sebagai Gerakan Jiwa

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar