Home » » Setahun, Kanker Mulut Renggut 700 Ribu Jiwa

Setahun, Kanker Mulut Renggut 700 Ribu Jiwa


OLEH : AGUS SALAM
Sebuah Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tentang kondisi kesehatan gigi dan mulut di Indonesia menunjukkan, penyakit gigi dan mulut menempati urutan keenam yang paling banyak dikeluhkan di Indonesia. Meski berdampak negatif bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh, namun hingga kini mayoritas masyarakat belum menyadari betul pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
Meski tidak berakibat pada kematian, penyakit gigi dan mulut dapat menurunkan produktivitas, sumber infeksi dan memperparah beberapa penyakit sistemik. Kuman penyebab penyakit gigi dan mulut, bisa menyebar dan mengganggu fungsi organ tubuh lain seperti ginjal dan jantung. Bahkan dapat menimbulkan penyakit yang lebih serius seperti kanker mulut. Data PDGI menyebut, kanker mulut sudah merenggut 700.000 nyawa per tahun
Menteri Kesehatan Dr dr Siti Fadillah Supari, Sp.JP(K) dalam sebuah kesempatan di Jakarta meminta masyarakat memperhatikan kesehatan gigi dan mulut. ‘’Perilaku hidup bersih dan sehat dalam kesehatan gigi dan mulut sangat penting bagi masyarakat. Gigi dan mulut yang sehat akan meningkatkan produktivitas kehidupan, menghangatkan pergaulan dan menjaga keindahan,’’ katanya.
Perawatan gigi sejak dini sangat penting untuk menghindari proses kerusakan gigi. Antara lain gigi berlubang, keropos dan pembengkakan gusi. Untuk itu, perlu adanya pemberdayaan masyarakat Indonesia guna mencegah, merawat dan memelihara kesehatan gigi. Itulah yang menjadi perhatian Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI).
Dr drg Tri Errie Astoeti, MKes, selaku pengurus PDGI menyatakan, kesehatan mulut dan gigi berpotensi memberi dampak besar bagi kesehatan tubuh. Masalah kesehatan gigi dan mulut sebenarnya bisa diatasi dengan mengintensifkan penyuluhan dan pelayanan kesehatan gigi kepada masyarakat. Hanya saja, hingga kini upaya tersebut belum dilakukan secara optimal karena jumlah dokter gigi di Indonesia masih jauh dari kebutuhan ideal.
Idealnya, sebut drg Astoeti, sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perbandingan jumlah dokter gigi dan populasi 1:10 ribu. Sedangkan di Indonesia baru 1:17 ribu. Distribusi dokter gigi dan perawat gigi, juga belum merata di semua daerah karena mayoritas terkonsentrasi di daerah perkotaan.
’’Sikap kemandirian itu perlu didorong terus-menerus melalui berbagai upaya dan kegiatan yang berkesinambungan. Namun, upaya itu tidak saja oleh pihak organisasi profesi tetapi akan lebih optimal jika melibatkan pihak-pihak lain yang mempunyai kompetensi dan kepentingan yang sama dalam hal peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut di Indonesia,’’ katanya.
Errie juga mengatakan, pelayanan kesehatan gigi baru ditangani pada kondisi penyakit yang sudah dalam keadaan parah. Hal itu disebabkan, antara lain masih kurangnya kesadaran masyarakat mengenai arti penting menjaga kesehatan gigi dan mulut, ketidaktahuan, mahalnya biaya. ‘’Serta yang perlu diperhatikan oleh PDGI, adalah banyaknya dokter gigi yang cenderung pasif serta masih memberikan porsi yang besar pada tindakan kuratif,’’ katanya.
Thanks for reading Setahun, Kanker Mulut Renggut 700 Ribu Jiwa

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar