Home » » Pengusaha Jamu Minta Dukungan Pemerintah

Pengusaha Jamu Minta Dukungan Pemerintah

Buka Pasar Luar Negeri
OLEH: AGUS SALAM

Untuk memantapkan jamu sebagai sebuah merek (brand) Indonesia, penting dipercepat perluasan pasar ke luar negeri, memperbanyak lahan untuk menanam bahan baku, mempertinggi frekuensi seminar dan penelitian. Demikian ungkap Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gabungan Pengusaha Jamu (GP Jamu) dan Obat Tradisional Indonesia, Charles Saerang pada Lokakarya Jamu sebagai Brand Indonesia di Jakarta. ‘’Untuk membuat jamu sebagai merek Indonesia cepat dikenal luas di pasar internasional sangat dibutuhkan dukungan pemerintah terutama untuk membuka pasar luar negeri. Sekarang pemerintah dan industri sepakat membuat jamu sebagai merek Indonesia. Yang terpenting tindak lanjutnya berupa dukungan untuk membuka pasar luar negeri secara lebih luas,’’ katanya.
Menurut Charles, bantuan pemerintah dalam mencari pasar dapat dilakukan dengan melibatkan para atase perdagangan di setiap kedutaan besar RI. Keterlibatan pemerintah mengembangkan pasar jamu dan obat tradisional sudah dilakukan Cina. Langkah Cina terbukti berhasil saat menembus pasar Amerika Serikat. ‘’Selama ini, untuk membuka pasar baru, kami melakukan sendiri. Itu bisa tetapi hasilnya lambat. Tidak secepat jika pemerintah membantu, omzet industri jamu dunia saat ini mencapai 25 miliar dollar AS per tahun, dengan 7,2 miliar dollar AS di antaranya berada di kawasan Asia,’’ jelasnya.
Untuk kawasan Asia, lanjut Charles, Korea merupakan produsen terbesar dengan omzet 400 juta dollar AS dan Thailand 200 juta dollar AS. Thailand sendiri tergolong negara baru yang bermain dalam bidang usaha ini. Namun mereka memiliki potensi mengejar Indonesia karena di negara ini industri jamu mendapat dukungan penuh yakni mulai dari insentif pajak, pengadaan lahan hingga kredit murah bagi usaha kecil,’’ tegas Charles. Di Indonesia, terdapat 1.270 perusahaan jamu dan 90% merupakan usaha kecil dan menengah.
Martha Tilaar yang menggeluti dunia jamu dan obat-obat tradisional bertekad untuk terus mengembangkan jamu dari tumbuhan asli Indonesia. Menurut Martha, Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman hayati yang bisa dimanfaatkan untuk ramuan obat tradisional. ‘’Indonesia punya 30 ribu lebih tanaman obat yang belum dimanfaatkan dengan maksimal,’’ katanya.
Tokoh wanita Indonesia itu prihatin terhadap kekayaan alam tidak dimanfaatkan maksimal, tetapi lebih cepat dicuri pihak asing. ‘’Mengapa kita kaya tapi miskin? Seperti tikus mati di lumbung padi,’’ katanya. Karena itulah, Martha mendesak pemerintah untuk serius menjaga kelestarian hutan agar keanekaragaman hayati tidak lekas punah.
Thanks for reading Pengusaha Jamu Minta Dukungan Pemerintah

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar