Home » » Fasilitas Kereta Api Kalah Luks Dari Tol

Fasilitas Kereta Api Kalah Luks Dari Tol

OLEH: AGUS SALAM
Kereta api merupakan salah satu alat transportasi massal yang dapat terjangkau oleh semua segmen masyarakat. Di negara berkembang seperti Indonesia, keberadaan alat transportasi ini menjadi salah satu primadona terkait dengan fungsinya untuk memfasilitasi pergerakan barang dan manusia. Bahkan kereta api bisa dibilang alat transportasi yang paling murah sekarang ini. Tengok saja, KRL Jadebotabek pada jam-jam tertentu sangat penuh sesak, hingga memenuhi atap gerbong.
Sekarang pemandangan seperti ini sudah tidak terlihat lagi khususnya di KRL Jadebotabek. Pasalnya, sejak bulan Februari 2008 ini, ditetapkan sebagai bulan tertib perkeretaapian. Menurut Kepala Stasiun Manggerai, Reman S, yang kedapatan melanggar akan dikenakan denda sebesar 15 juta rupiah atau denda kurungan penjara 3 bulan. Utamanya adalah para penumpang yang tidak memiliki tiket, berada di atas atap gerbong, berada di kabin masinis, berada di lok, serta berada di bagian gerbong lainnya yang bukan diperuntukkan bagi penumpang. Ini juga berlaku untuk para pedagang asongan, pengamen, dan pengemis, di dalam KRL Jabotabek.
Namun Kepala Stasiun Manggarai ini mengaku, lebih suka memperlakukan penumpang dengan cara yang persuasif dibandingkan harus disemprot di atas kereta. ‘’Janganlah sampai terjadi. Saya sebenarnya lebih suka pendekatan persuasif kepada para penumpang,’’ katanya.
Meski demikian, Stasiun Manggarai tetap akan melaksanakan kebijakan penertiban penumpang itu dengan semprot di tempat. Sebab, hal tersebut sudah tertuang dalam UU No 23 tahun 2007 yang menyebutkan, penumpang tidak boleh berada di atap kereta api, di dalam kabin, dan di ruang masinis.
Memang rute komuter Jakarta, Depok, Bogor, Tanggerang, Bekasi dan Serpong. Selain murah dan bebas macet, KRL menjadi transportasi yang diandalkan masyarakat. Sejak dulu transportasi masal yang melegenda ini melayani masyarakat pinggiran yang tinggal di daerah-daerah penyangga ibu kota.
Diperkirakan ratusan ribu orang terlayani oleh KRL Ekonomi setiap hari, walau usia kereta KRL kian menua, bahkan penumpang seringkali menyebutnya sebagai kereta odong-odong, lambat dan renta, namun tetap ditunggu setia.
Keterpurukan perkeretaapian saat ini, tidak terlepas dari kebijakan masa lalu yang kurang memihak. Saat itu, perkeretaapian belum mendapat porsi yang cukup untuk dipertahankan dan dikembangkan. Tragis sekali, karena pembangunan transportasi KA “kalah luks” dengan pembangunan jalan tol. Dampaknya, ketika KA betul-betul dibutuhkan untuk mengatasi padatnya lalu lintas jalan raya dan kemacetan lalu lintas khususnya di perkotaan, kondisi perkeretaapian baru mulai dibenahi.
Kondisi prasana (jalan, jembatan, persinyalan dan stasiun) dan sarana (lokomotif, kereta, dan gerbong) yang tersedia perlu diremajakan. Ini problem bagi PT KA. Masalah perlintasan sebidang yang jumlahnya ribuan, juga tidak enteng. Perlintasan KA sering menjadi buah bibir, hanya ketika terjadi kecelakaan lalu lintas di perlintasan dan memakan korban jiwa.
Meskipun banyak kendala, KRL masih menjadi primadona di Jabodetabek. Dengan keterbatasan sarana yang dimiliki, angkutan ini mampu mengangkut sekitar 500 ribu penumpang per hari atau 60 persen dari seluruh penumpang KA yang ada di Indonesia.
Meskipun share-nya masih kecil, peran KA di Jabodetabek sangat vital. Bayangkan bila tidak ada kereta Jabodetabek, berapa bus harus dikerahkan untuk mengangkut orang sebanyak itu? Karena itu angkutan KA di Jabodetabek harus mendapat perhatian pemerintah.
Thanks for reading Fasilitas Kereta Api Kalah Luks Dari Tol

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar