Home » » Waspadai Alergi Susu Pada Anak

Waspadai Alergi Susu Pada Anak

OLEH: HENI KURNIAWATI
Anak sehat merupakan idaman setiap orang tua agar dalam pertumbuhan dan perkembangan tetap sehat. Namun, sulit dipungkiri bila balita juga rawan terkena alergi makanan (susu sapi).
Fase kritis tumbuh kembang anak bisa sampai usia dua tahun. Pada masa tersebut, seorang balita sering mengalami gangguan nutrisi yang menyebabkan alergi akibat belum maksimalnya pertumbuhan fisik. Karena itu, alergi yang sering mendera seorang balita harus segera diwaspadai karena dapat menyerang seluruh jaringan tubuh. Gejala itu sering dijumpai kulit balita, sistem pernafasan, saluran pencernaan. Jika dibiarkan, justru berdampak buruk pada penyerangan terhadap jantung dan paru.
Menurut dokter spesialis anak RSU Sanglah, dr I Putu Gede Karyana, SpA, pada usia kurang dari tiga tahun anak rawan terkena alergi makanan (susu Sapi). Gejala itu terjadi karena sistem tubuh masih belum bekerja secara baik. Kurang lebih 6-8% bayi terkena alergi makanan atau susu formula, 50% alergi susu sapi, telur, kedelai dan kacang-kacangan. Sebagian kecil protein susu sapi keluar melalui ASI.
Alergen susu sapi karena produk itu mengandung kurang lebih 25 macam protein. Casein (80%) dan whey (20%). Keduanya dapat bersifat alergen. Salah satu protein yang ada dalam Whey yaitu β-laktoglobulin yang sudah cukup menimbulkan gejala alergi. "Organ tubuh bayi baru lahir masih rentan dan sensitif. Jumlah protein dalam susu formula tinggi bisa mempengaruhi ginjal untuk bekerja lebih keras. Hal ini menyebabkan terjadinya alergi, sensitisasi bayi melalui ASI. Untuk itu dibutuhkan asupan nutrisi yang lebih lengkap. Gizi sehat dan seimbang meliputi karbohidrat 55-67%, lemak 20-30%, protein 13-15%,” kata dr Karyana
Sebagai pencegahan, sebut dr Karyana, dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif dan diet susu partially (full hydrolized) atau susu elemental. Menunda susu sapi 6-12 bulan, makanan padat seperti telur 12-24 bulan, kacang atau sea food 24-48 bulan. Susu hipoalergenik hanya baik untuk pencegahan, bukan untuk mengatasi alergi.
Yang terbaik, lanjutnya, pemberian susu berbasis soya karena dianggap mampu mengurangi efek alergi pada bayi karena mineralisasi tulang sama dengan susu sapi. Kecuali fosfor lebih rendah, alkali fosfatase lebih tinggi dan osteopenia lebih banyak. Jumlah protein formula soya mirip nutrien susu sapi karena lemak bersumber dari minyak sayur, karbohidrat maltodekstrin, cornstarch dan sukrosa.
Semua formula soya diakui bebas laktosa. “Pencegahan dapat dilakukan dengan eliminasi pada bayi yang mengalami alergi susu sapi. Bayi dan anak yang terbukti alergi susu sapi harus dihindari secara dini. Bayi yang mendapat ASI harus dihindari makanan yang berbasis susu sapi. Bayi yang mendapat PASI (Penganti ASI) lebih baik mengunakan PASI berbasis soya atau susu formula berbasis asam amino.
Thanks for reading Waspadai Alergi Susu Pada Anak

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar