Home » » Bisnis Produk Pertanian Organik (1)

Bisnis Produk Pertanian Organik (1)

Peluang Besar Yang Tetap Dibuntuti Rasa Takut
Oleh: Heni Kurniawati

Belum lama ini Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian dari universitas se-Jawa, Bali, NTB dan NTT menggelar seminar regional Pertanian Organik Sebagai Alternatif Pendukung Keberkelanjutan Pertanian dengan menghadirkan beberapa pembicara. Antara lain; Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi HKTI Bali, Dr Ir I Nyoman Rai, MS, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Prof Dr Ir Dewa Ngurah Suprapta, Dr Ir Gede Ngurah Wididana, M.Agr (Pengusaha) dan Kabid Pertanian Dinas Pertanian Jembrana, Ir IB Suryawan. Redaksi Koran Pak Oles menurunkan secara bersambung tentang Peluang, Tantangan dan Solusi Merebut Pasar Produk Pertanian Organik itu mulai Edisi 148.

Di sana-sini dan di mana-mana, dalam berbagai kesempatan, para petinggi negara, pengamat, ilmuwan, peneliti, LSM bahkan pengusaha hingga masyarakat petani sudah mengetahui betul, lahan di negeri ini cukup luas. Pun semua mengetahui, pemakaian pupuk kimia secara berlebihan pada lahan-lahan pertanian secara luas akan berdampak buruk pada tanah dan lingkungan. Dari buah kesadaran yang terekam dalam rentetan fakta buram, akhirnya semua pihak bangkit bersuara tentang membangun rencana aksi untuk kembali ke pertanian organik. Fakta terakhir, sudah sangat mengglobal, --di dalam maupun di luar negeri.
Biasnya, aneka produk pertanian organik pun mulai digemari, dan semua itu dapat ditemui di pasar-pasar, baik lokal maupun nasional. Di sini, tersemai peluang pasar eksklusif bagi produk pertanian organik. Meski begitu, sejumlah pebisnis dan apalagi petani organik justru jarang tersenyum meraih peluang tersebut demi meningkatkan pendapatan dan kesejahteran keluarga. Lantas?
Prof Dewa Ngurah Suprapta dalam makalah Pertanian Organik Peluang Agribisnis Masa Depan menilai, pemakaian pestisida yang tinggi jelas berakibat negatif terhadap lingkungan dan mengakibatkan keracunan pada manusia. Namun seiring dengan berjalannya waktu masyarakat mulai sadar akan pentingnya makanan dan lingkungan sehat, lalu muncul unit-unit usaha yang bergerak di bidang agribisnis. ”Sampai saat ini baru beberapa usaha agribisnis bergerak di pertanian organik. Hal ini dikarenakan adanya rasa takut dari masyarakat tentang pemasaran produk organik yang memang nota bene masih sedikit. Kenyataannya, pertanian organik telah memiliki pasar sendiri,” kata Prof Suprapta.
Dalam pengamatan Gede Ngurah Wididana selaku salah seorang pengusaha Bali, banyak petani yang masih takut untuk terjun langsung mengembangkan pertanian organik. Ketakutan masyarakat petani inilah yang menghambat laju pertanian organik di tanah air. Selain rasa takut, kebijakan pemerintah dalam sektor petanian masih belum jelas. Hal itu justru semakin menambah rasa takut petani untuk mengembangkan produk pertanian organik.
Sebagai praktisi pemasaran di bidang pertanian organik, jebolan Universitas Ryukyu Okinawa, Jepang itu menegaskan, pertanian organik jelas menjadi ujung tombak pertanian masa depan. Untuk itu dibutuhkan strategi pemasaran dalam membaca peluang bisnis. “Memang banyak kendala yang dihadapi dalam memasarkan pertanian organik, namun peluang bisnis produk pertanian organik sangat besar. Karena itu tidak perlu takut. Yang perlu dipersiapkan adalah strategi dan mental untuk tetap fokus, berani dan eksekusi apa yang telah menjadi tujuan. Jika ingin terjun dan memasarkan produk pertanian organik harus mengubah budaya tidak fokus menjadi fokus pada satu tujuan,” jelasnya.
Produk pertanian organik yang dapat dijadikan peluang pasar antara lain tanaman obat organik dan pupuk organik. “Dari sektor kesehatan manusia dan lingkungan, produk pertanian organik dapat dikembangkan menjadi bisnis remediasi lingkungan, gaya hidup yang bersih dan sehat, kecantikan, kebugaran, makanan, minuman kesehatan, vitamin, mineral, spa dan detoks.
Mengingat banyak peluang yang cukup menarik dijadikan mata rantai sebuah bisnis, Wididana meminta pelaku pertanian organik untuk tidak perlu takut terhadap peluang pasar. ’’Sebab kita sendiri yang menciptakan pasar. Dengan produk organik akan tercipta kepuasan, kenyamanan dan eksistensi hidup yang lebih sehat,” ujarnya.
Thanks for reading Bisnis Produk Pertanian Organik (1)

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar