KIPRAH
OLEH: HERNAWARDI
Makanan khas Lombok yang kini amat terkenal adalah “Pelecing”. Menu pelecing berbahan utama sayur kangkung dengan bumbu pedas. Cita rasanya yang pedas membuat penasaran siapa saja termasuk orang luar Lombok serta para wisatawan untuk mencicipinya.
Bagi masyarakat Lombok, sajian pelecing ini merupakan menu makanan turun-temurun sejak zaman nenek moyang. Tidaklah mengherankan bila di pinggir-pinggir jalan pelecing banyak dijual oleh ibu-ibu untuk dijadikan lauk pauk menjelang santap siang maupun malam. Demikian juga di kedai-kedai kecil, warung makan sampai ke restoran hingga hotel-hotel berbintang di Lombok sudah pasti bisa didapatkan sajian menu pelecing. “Makanan ini tetap menjadi favorit para pengunjung terutama wisatawan yang menyinggahi restoran kami,” ujar Daniek, karyawan Rumah Makan Taliwang, Lombok.
Cukup sederhana bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pelecing. Namun bahan utamanya harus ada kangkung. Namun bukan sembarang kangkung. Pasalnya kangkung Lombok yang dibudidayakan petani setempat berbeda dengan kangkung sejenis yang ditanam di daerah lain. Kangkung Lombok dikenal berbatang besar dan berdaun lebar. Rasanyanya cukup empuk dan renyah.
Bahan lain yang melengkapi sajian pelecing kangkung antara lain tauge, kacang goreng atau kecambah serta parutan kelapa yang sudah dilumuri bumbu. Jika parutan tadi sudah siap dan bumbu-bumbunyapun sudah tersaji maka bahan-bahan pelecing tadi tinggal dicampur dan diaduk-aduk, lalu disantap. Jika ingin mendapatkan aroma yang harum, ditambah secukupnya perasan air limau.
Untuk bahan-bahan bumbu penyedap rasa pelecing ini antara lain cabe (lombok), tomat secukupnya, dan terasi. Bahan-bahan bumbu tadi diulek jadi satu hingga benar-benar lembut plus ditambah perasan air limau agar menghasilkan aroma yang khas. “Bumbu yang sudah jadi ini tinggal ditaruh di atas sayur kangkung dan bahan ikutan lainnya yang sudah direbus. Parutan kelapa ditabur di atasnya. Terserah nanti konsumen yang mencampurnya. Kalau mau pedas tinggal ditambah cabenya, namun bagi yang tak suka pedas cabe disiapkan sekedarnya saja,” demikian Daniek.
OLEH: HERNAWARDI
Makanan khas Lombok yang kini amat terkenal adalah “Pelecing”. Menu pelecing berbahan utama sayur kangkung dengan bumbu pedas. Cita rasanya yang pedas membuat penasaran siapa saja termasuk orang luar Lombok serta para wisatawan untuk mencicipinya.
Bagi masyarakat Lombok, sajian pelecing ini merupakan menu makanan turun-temurun sejak zaman nenek moyang. Tidaklah mengherankan bila di pinggir-pinggir jalan pelecing banyak dijual oleh ibu-ibu untuk dijadikan lauk pauk menjelang santap siang maupun malam. Demikian juga di kedai-kedai kecil, warung makan sampai ke restoran hingga hotel-hotel berbintang di Lombok sudah pasti bisa didapatkan sajian menu pelecing. “Makanan ini tetap menjadi favorit para pengunjung terutama wisatawan yang menyinggahi restoran kami,” ujar Daniek, karyawan Rumah Makan Taliwang, Lombok.
Cukup sederhana bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pelecing. Namun bahan utamanya harus ada kangkung. Namun bukan sembarang kangkung. Pasalnya kangkung Lombok yang dibudidayakan petani setempat berbeda dengan kangkung sejenis yang ditanam di daerah lain. Kangkung Lombok dikenal berbatang besar dan berdaun lebar. Rasanyanya cukup empuk dan renyah.
Bahan lain yang melengkapi sajian pelecing kangkung antara lain tauge, kacang goreng atau kecambah serta parutan kelapa yang sudah dilumuri bumbu. Jika parutan tadi sudah siap dan bumbu-bumbunyapun sudah tersaji maka bahan-bahan pelecing tadi tinggal dicampur dan diaduk-aduk, lalu disantap. Jika ingin mendapatkan aroma yang harum, ditambah secukupnya perasan air limau.
Untuk bahan-bahan bumbu penyedap rasa pelecing ini antara lain cabe (lombok), tomat secukupnya, dan terasi. Bahan-bahan bumbu tadi diulek jadi satu hingga benar-benar lembut plus ditambah perasan air limau agar menghasilkan aroma yang khas. “Bumbu yang sudah jadi ini tinggal ditaruh di atas sayur kangkung dan bahan ikutan lainnya yang sudah direbus. Parutan kelapa ditabur di atasnya. Terserah nanti konsumen yang mencampurnya. Kalau mau pedas tinggal ditambah cabenya, namun bagi yang tak suka pedas cabe disiapkan sekedarnya saja,” demikian Daniek.
0 komentar:
Posting Komentar