Home » » EM4, Atasi Sampah Rumah Tangga

EM4, Atasi Sampah Rumah Tangga

OLEH : AGUS SALAM
Banyak yang beranggapan, sampah merupakan bahan buangan yang tak berharga. Padahal, sampah sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pupuk tanaman dan memiliki nilai ekonomis jika di kelola secara baik. Persoalan lain dengan mengolah sampah tersebut, akan mengurangi permasalahan yang terus meningkat seiring perjalanan waktu, terutama disebabkan oleh terus meningkatnya populasi dan kebutuhan manusia secara langsung maupun secara tidak langsung, tentunya juga akan menyebabkan semakin meningkatnya volume sampah (limbah) sehingga menjadi beban bagi lingkungan.
Keluarga Djamaluddin Suryohadikusumo dan Sri Murniati, adalah keluarga yang tinggal di komplek Bumi Karang Indah Lebak Bulus, yang memanfaatkan limbah rumah tangga dan kebun sebagai bokashi atau kompos.
Menurut Sjamaluddin, jika saja setiap keluarga mengolah sampahnya sendiri, tentu persoalan lingkungan tidak separah sekarang ini. Karena penghasil sampah terbesar di Jakarta ini adalah sampah yang berasal dari rumah tangga.‘’Padahal, dari sampah ini, menghasilkan pupuk organik yang murah, berkualitas, terjangkau, dan mempercepat terwujudnya sistem pertanian organik yang lestari berproduksi, ramah lingkungan dan menghasilkan produk pertanian yang sehat,’’jelasnya.
Tetapi sayangnya, tidak jarang sampah kota dibuang begitu saja di saluran drainase yang menyebabkan saluran air dan selokan menjadi tersumbat dan menimbulkan dampak turunan berupa banjir. Di TPA sendiri karena sampah cepat penuh dan menggunung, kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya pencemaran udara serta terganggunya aktifitas masyarakat di sekitar TPA.
Dalam memanfaatkan dan mendaur ulang sampah menjadi bahan-bahan lain yang bernilai ekomonis, diperlukan perencanaan yang konseptual, menyeluruh dan penanganan dengan menggunakan teknology yang memadai, misalnya menggunakan bioaktivator atau efektive mikroorganism (EM4).
‘’Untuk menjadikan sampah menjadi kompos merupakan langkah yang paling positif, dengan menggunakan pengurai aktive (EM4) sehingga proses membuat kompos atau bokashi menjadi lebih cepat,’’ katanya.
Djamaluddin mengakui, membuat kompos baru sekedar coba-coba karena terdorong upaya bagaimana solusi menanggulangi sampah di lingkungan keluraran yang sempat meresahkan warga karena menimbulkan bau yang tidak sedap. Langkah awalnya dengan cara membakarnya, namun upaya ini juga menimbulkan masalah karena terjadi polusi udara. ‘’ Saya akhirnya sepakat untuk memanfaatkan sampah menjadi kompos dengan menggunakan teknologi EM4 agar proses fermentasinya cepat,’’jelasnya.
Niat baik inilah, Djamaluddin membuat bak penampungan sampah serta sarana pemprosesan menjadi bokashi padat dengan ukuran 2x3 yang terdiri dari beberapa bak.’’ Dari hasil membuat kompos, rencananya kami akan pakai sendiri untuk penghijauan di kebun kami, mudah-mudahan ke depan bisa kami jual. Tetapi untuk sekarang cukup kita manfaatkan sendiri,’’jelasnya.
Thanks for reading EM4, Atasi Sampah Rumah Tangga

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar