Home » » Peran Ibu Mengembangkan Rasa Ingin Tahu Anak

Peran Ibu Mengembangkan Rasa Ingin Tahu Anak

OLEH: HENI KURNIAWATI
Kurangnya pengetahuan ibu tentang potensi yang dimiliki setiap orang, sering membuat seorang ibu membandingkan anaknya yang satu dengan anaknya yang lain atau dengan anak orang lain yang dianggap lebih baik dari anaknya. Pada kenyataannya setiap individu memiliki keunikan sendiri dan setiap anak memiliki potensi dan kemampuan berbeda-beda yang tidak dapat disamakan. Hal tersebut dapat memicu anak tidak memiliki kepribadian sendiri dan cenderung meniru orang lain.
Yang perlu dilakukan seorang ibu, membiarkan anak berkreasi menurut karakter sendiri. Sedangkan tugas orang tua berusaha mengenali potensi anak dan memberi pendampingan agar anak dapat berkembang secara kreatif. Hal tersebut ditekankan psikolog asal Jakarta, dr Diennaryati Tjokrosuprihatono, MPsi di sela seminar kesehatan yang diadakan RSU Surya Husadha di Sanur pekan terakhir Februari lalu.
Peran orang tua wajib mengetahui potensi anak agar dapat dikembangkan secara optimal sejak dini, sehingga anak memiliki ciri khas, keunikan dan kemampuan sesuai karakter sendiri, tanpa meniru keunikan dan kemampuan orang lain. ”Sebagai orang tua harus mengetahui dan mengenali potensi anak. Apa yang menjadi keunikan anak, orang tua harus dapat mengerti dan mendukungnya sedini mungkin. Sebab semua potensi anak bisa dikembangkan dengan optimal sejak dini,” kata dr Diennaryati.
Optimalisasi kreativitas anak dilakukan sejak dini karena pada usia 3 tahun pertama merupakan masa kritis dalam perkembangan kemampuan otak seseorang. Otak bayi memiliki kemampuan menyerap informasi dari lingkungan. “Anak dapat dididik sejak lahir tetapi hal ini tidak menjadikan anak genius melainkan lebih pada anak akan sehat jasmani, lebih cerdas, luwes dan berbudaya. Dididik maksudnya memberikan rangsangan pengetahuan agar mudah ditangkap dan bukan diajari secara paksa karena menyebabkan anak tidak akan merespon sesuatu,” jelasnya.
Wakil Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini menilai, jika menstimulasi kreativitas anak pada periode kritis tidak hanya merangsang aspek kognitif (intelektual) tetapi juga panca indera, aspek motorik (keseimbangan), komunikasi (bahasa), kecerdasan, kreativitas, aspek emosi dan sosial, moral, disiplin, konsentrasi dan ketekunan. Semua itu akan terpenuhi dengan menstimulasi lewat bermain. Tujuannya agar tugas perkembangan anak terpenuhi. Sebab bermain bagi anak adalah mutlak. Dengan bermain anak dapat menangkap berbagai hal dengan senang sehingga menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas dan rasa ingin tahu.
Thanks for reading Peran Ibu Mengembangkan Rasa Ingin Tahu Anak

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar