Oleh: Heni Kurniawati
Aroma sedap menyengat hidung saat pengunjung masuk sebuah restoran di jalan Pulau Kawe, Denpasar. Sambutan hangat karyawan menambah rasa nyaman. Ya, Café Me nama restoran itu. Dari namanya terbayang berbagai olahan makanan adalah mie. Mulai dari mie goreng hingga mie berkuah yang lezat ditawarkan. Rasanya berbeda dengan mie yang biasanya ada di pasaran.
Menurut kepala juru masak, Iwan, cita rasa masakan mie di Café Me sangat unik karena bahan baku mie dibuat sendiri. Konsumen dimanjakan dengan berbagai menu istimewa yang terbuat dari mie, mulai mie pangsit hingga mie ayam yang dicampur daging ayam, jamur dan sayur sawi. Rasa jamur sintake yang unik pun terasa pas saat dimakan bersama mie. Orang yang datang ke café kita akan mengetahui dan membedakan mie kita dengan mie yang lain. Semua bahan dari bahan alami dan tanpa pengawet. Rasa mie yang gurih meski tanpa campuran bahan alami menjadi daya tarik sendiri bagi peminat masakan serba mie,” katanya.
Selain masakan yang terbuat dari mie, restoran ini mulai berinvansi ke masakan mediteranian (Eropa). Berbagai menu diberikan seperi salad yang dicampur dengan sosis ayam atau sapi dan kentang. Sosis dibiarkan utuh dan dibaluti salad sayuran, kentang serta tidak ketinggalan pasta ikut menambah kelezatan rasa. Sosis digoreng hingga matang. “Untuk mencairkan kebosanan pelanggan, kami mencoba menghadirkan menu masakan Eropa. Pelanggan kita memang kebanyakan lokal namun tak jarang para ekspatriat juga banyak yang datang. Masakan campuran sosis, pasta dan salad sayuran menjadi salah satu menu baru kami,” jelasnya.
Aroma sedap menyengat hidung saat pengunjung masuk sebuah restoran di jalan Pulau Kawe, Denpasar. Sambutan hangat karyawan menambah rasa nyaman. Ya, Café Me nama restoran itu. Dari namanya terbayang berbagai olahan makanan adalah mie. Mulai dari mie goreng hingga mie berkuah yang lezat ditawarkan. Rasanya berbeda dengan mie yang biasanya ada di pasaran.
Menurut kepala juru masak, Iwan, cita rasa masakan mie di Café Me sangat unik karena bahan baku mie dibuat sendiri. Konsumen dimanjakan dengan berbagai menu istimewa yang terbuat dari mie, mulai mie pangsit hingga mie ayam yang dicampur daging ayam, jamur dan sayur sawi. Rasa jamur sintake yang unik pun terasa pas saat dimakan bersama mie. Orang yang datang ke café kita akan mengetahui dan membedakan mie kita dengan mie yang lain. Semua bahan dari bahan alami dan tanpa pengawet. Rasa mie yang gurih meski tanpa campuran bahan alami menjadi daya tarik sendiri bagi peminat masakan serba mie,” katanya.
Selain masakan yang terbuat dari mie, restoran ini mulai berinvansi ke masakan mediteranian (Eropa). Berbagai menu diberikan seperi salad yang dicampur dengan sosis ayam atau sapi dan kentang. Sosis dibiarkan utuh dan dibaluti salad sayuran, kentang serta tidak ketinggalan pasta ikut menambah kelezatan rasa. Sosis digoreng hingga matang. “Untuk mencairkan kebosanan pelanggan, kami mencoba menghadirkan menu masakan Eropa. Pelanggan kita memang kebanyakan lokal namun tak jarang para ekspatriat juga banyak yang datang. Masakan campuran sosis, pasta dan salad sayuran menjadi salah satu menu baru kami,” jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar