Home » » Mereka Otak Aksi Genosida

Mereka Otak Aksi Genosida

Judul : Profil “Sang Jagal”
Penulis : Prima Nurahmi, dkk
Penerbit : Bio Pustaka, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, 2008
Tebal : x + 185 halaman
Jika kita melihat kembali kisah-kisah Perang Dunia II (PD II), atau melihat film seputar peristiwa itu, tentu ada perasaan takut dan miris melihat aksi-aksi pembantaian manusia. Dalam PD II diperkirakan lebih dari 60 juta orang meninggal di seluruh dunia. Sungguh sebuah angka yang sangat fantastik.
Namun, ada yang lebih mengerikan lagi, hanya oleh dua negara, Uni Soviet dan Cina, lebih dari 80 juta warganya telah dibantai oleh pemimpinnya sendiri. Tercatat, dari tahun 1918 hingga 1953, pemerintah Uni Soviet disebut-sebut telah mengeksekusi lebih dari 39 juta warganya sendiri. Begitu juga pemerintah Komunis di Cina yang menghilangkan nyawa kira-kira 45 juta orang (hal. v-vi). Hanya dengan dua negara saja jumlah korban genosida lebih besar dari korban keseluruhan dalam PD II.
Buku yang berjudul Profil Sang Jagal ini mencoba mengulas mereka yang menjadi otak-otak aksi genosida yang sangat mengerikan. Dalam buku ini ada sekitar sembilan pemimpin negara yang menjadi otak aksi genosida terhadap penduduk negaranya sendiri maupun negara lain. Di antara mereka terdapat, sang Fuhrer Jerman, Adolf Hitler, yang aksi genosidanya terhadap bangsa Yahudi dikenal dengan sebutan Holocaust. Josep Stalin, sang Manusia Baja (man of the steel) dari Uni Soviet, melalui Pasukan Merah (Red Army) telah membantai jutaan warganya. Termasuk Mao Tse Tung, bapak Komunis Cina, yang telah mengorbankan jutaan nyawa selama kepemimpinannya.
Ada juga Ante Pavelic dengan impian tegaknya Kroasia memakai warga Serbia, Yahudi, dan Gypsi sebagai korabannya. Adi Amin si Manusia Liar dan Theoneste Bagosora si Otak Pembunuh dari Uganda, Afrika. Pol Pot sang Malaikat Maut dari Kamboja yang melakukan genosida melalui mesin Khmer Merah-nya. Juga Saddam Hussein sang diktator dari negeri seribu satu malam, Irak. Inilah mereka para pemimpin yang tercatat telah melakukan aksi-aksi genosida paling mengerikan di dunia.
Namun anehnya, hampir semua pemimpin berdarah itu tetap tak menganggap semua tragedi genosida yang dilakukannya bukan sebuah kekeliruan. Hitler menganggap pemusnahan bangsa-bangsa termasuk Yahudi adalah wajar, sebab bangsanya, Arya, lebih unggul dari semua ras di dunia. Adi Amin, mengaku bahwa apa yang dilakukannya itu adalah demi kebesaran Islam sebagai tatanan yang terbaik di dunia. Bahkan, Stalin juga mengatakan semua pengorbanan rakyat adalah demi terwujudnya tatanan sosialis yang dicita-citakan.
Buku ini kebanyakan masih para pemimpin berdarah sebagaimana umum telah ketahui. Belum ada tokoh baru, yang mungkin bisa lebih kontrofersial, sehingga akan lebih menarik bagi yang membacanya. Sebagai misal, Presiden Amerika, George W. Bush (Junior), terhadap kematian ribuan bahkan jutaan rakyat Afganistan dan Irak. Atau bisa jadi mantan presiden Indonesia sendiri, Jendral Soeharto atas kasus pembantaian lebih dari 2 juta warga yang dituduh PKI.
Meski pun begitu, buku ini tetap layak dipertimbangkan sebagai refleksi bahwa sejarah dunia sering berkelidan pada torehan-torehan darah manusia. Murahnya harga kemanusian dalam aksi pembantaian massal (genosida) yang pernah mereka (sang Jagal) lakukan adalah pelajaran berharga bagi kita semua. Dengan harapan di masa datang tak akan ada lagi pemimpin demikian. (Peresensi: Swastyasti P, bergiat di komunitas MaCa BuKu [Taman Baca Bambu Kuning], Yogyakarta).
Thanks for reading Mereka Otak Aksi Genosida

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar