Home » » Nutrisi Dan Stimulasi Balita

Nutrisi Dan Stimulasi Balita

Oleh: Heni Kurniawati
Tumbuh kembang anak ibarat fondasi rumah. Bila fondasi kokoh, rumah jadi kokoh. Begitu pula dengan perkembangan dan pertumbuhan anak pada usia dewasa ditentukan sejak masih dalam kandungan. Genetik dan lingkungan (nutrisi dan stimulasi) merupakan faktor terpenting untuk mendongkrak tingkat perkembangan dan pertumbuhan seorang balita. Namun banyak ibu hamil yang kerap mengabaikan pentingnya gizi, komunikasi dan stimulasi untuk bayi selama dalam kandungan maupun pasca melahirkan.
Pada seminar yang digelar RSU Surya Husadha Denpasar terkait ulang tahun ke-21 coba sosialisasikan Pentingnya Nutrisi Dan Stimulasi Untuk Tumbuh Kembang Anak. Acara itu digelar di Sector Bar Sanur, Sabtu (23/02).
Menurut dr IPG Supriatmaja, SpOG, RSU Surya Husadha Denpasar, anak yang lahir sehat dan sempurna berasal dari orang tua yang sehat. Untuk itu perlu persiapan masa pra hamil, selama hamil dan setelah lahir. Masa pra kehamilan persiapan yang dibutuhkan seorang ibu meliputi fisik, mental dan asupan nutrisi. Makan yang sehat dan bergizi memberikan kesehatan dan tenaga pada ibu hamil yang kerap di derah rasa lemas, letih dan mual serta mudah capek.
“Apabila kesehatan ibu diabaikan maka akan berpengaruh pada janin. Penyakit yang diderita seorang ibu hamil juga mempengaruhi tumbuh kembang anak. Jika ibu menderita suatu penyakit maka asupan gizi ke janin akan terhambat sebab jaringan darah yang mengantar nutrisi pada janin tersumbat,” katanya.
Asupan makanan yang bergizi pada trimester pertama membantu proses pembentukan organ dan metabolisme tubuh ibu dan janin. Zat nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil diantaranya karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan yang paling penting asupan asam folat yang dapat membantu perkembangan saraf dan mencegah kecacatan sistim saraf.
Selain gizi utama, dibutuhkan juga nutrisi tambahan berupa protein, zat besi dan kalsium. Nutrisi tersebut akan mengontrol kenaikan berat badan selama hamil. Kenaikan berat badan ideal 10-12 kg selama hamil atau minimal 8 kg dan maksimal 16 kg. “Berat badan selama hamil harus tetap dijaga karena jika mengalami penambahan berat badan yang berlebih akan mengakibatkan risiko seperti nyeri punggung, pinggang, terjadinya varises, kecapaian, kecenderungan bayi besar, timbulnya penyakit hipertensi, dan juga dapat menyulitkan ke berat badan normal setelah melahirkan. Untuk ituh dibutuhkan asupan gizi yang baik dan seimbang. Sebab selain bagus untuk janin baik juga untuk ibunya,” jelasnya.
Untuk stimulasi, dokter IGA Trisna Windiani, menjelaskan jika pemberian stimulasi harus dilakukan sedini mungkin( bahkan sebelum lahir). Hal ini untuk mencapai tingkat perkembangan yang optimal sesuai dengan potensi genetiknya. Jenis stimulasi yang diberikan berupa Taktil (pijat), motorik, bahasa dan komunikasi, vestibular kinestetik (menggoyang, mengayun), pendengaran dan visual. Dari mulai lahir hingga umur 3 tahun, stimulasi diberikan secara berkala disesuaikan tingkat usia. ”Untuk usia 0-3 bulan diberikan rasa nyaman dan penuh kasih saying, menatap bayi dari 30 cm, mengajak bicara, latihan angkat kepala. Untuk 3-6 mengajak main cilukba, melati tengkurap. Usia 6-9 tahun melatih pendengaran dengan menyebut namanya, bersalaman, latihan duduk,” kata dokter RSU Sanglah ini.
Thanks for reading Nutrisi Dan Stimulasi Balita

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar